PENDAHULUAN
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) termasuk jenis tanaman palma yang
memiliki multi fungsi karena hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat
dimanfaatkan. Tanaman ini banyak dijumpai di Indonesia yang merupakan
penghasil kopra terbesar kedua di dunia, sesudah Phillipina. Usaha budidaya
tanaman kelapa melalui perkebunan terutama dilakukan untuk memproduksi
minyak kelapa yang berasal dari daging buahnya dengan hasil samping berupa
ampas kelapa. Pada proses pembuatan minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil),
daging kelapa segar yang telah diparut kemudian dikeringkan dan dipres hingga
minyaknya terpisah. Hasil samping dari proses pembuatan minyak kelapa murni
ini adalah ampas kelapa. Ampas kelapa hasil samping pembuatan minyak kelapa
murni masih memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Hal ini
menyebabkan ampas kelapa berpotensi untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi
pakan.
Menurut DERRICK (2005), protein kasar yang terkandung pada ampas
kelapa mencapai 23%, dan kandungan seratnya yang mudah dicerna merupakan
suatu keuntungan tersendiri untuk menjadikan ampas kelapa sebagai bahan pakan
pedet (calf), terutama untuk menstimulasi rumen.
Oleh karena itu kami memuat makalah yang berjudul “Proses Pembuatan
Bungkil Kelapa”.
TINJAUAN PUSTAKA
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Upafamili: Arecoideae
Bangsa: Cocoeae
Genus: Cocos
Spesies: C. nucifera
Nama binomial Cocos nucifera L.
Buah Kelapa dalam satu pohon kelapa dapat berbuah mulai dari 10 hingga
13 kali dalam setahun. Buah kelapa tumbuh dalam rumpun, bisa mencapai 12
buah per rumpun. Daging buah kelapa merupakan bagian yang paling penting dari
komoditi asal pohon kelapa.
Buah kelapa tua terdiri dari empat komponen utama, yaitu: 35 persen
sabut, 12 persen tempurung, 28 persen daging buah, dan 25 persen air kelapa.
Daging buah tua merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak 30
persen).
Perbedaan mendasar antara daging buah kelapa muda dan tua adalah
kandungan minyaknya. Kelapa muda memiliki rasio kadar air dan minyak yang
besar. Kelapa disebut tua jika rasio kadar air dan minyaknya optimum untuk
menghasilkan santan dalam jumlah terbanyak. Sebaliknya, bila buah kelapa terlalu
tua, kadar airnya akan semakin berkurang. Pada kondisi tersebut, hasil santan
yang diperoleh menjadi sedikit.
Adapun analisa nilai nutrisi daging buah kelapa umur 8 bulan adalah kadar
air 90,59%, kalori 437 kkal/100 g, minyak 26,67%, protein 10,67%, serat kasar
3,98%, total karbohidrat 38,45%, pati 13,53%, gula sebagai glukosa 24,92%.
Sementara komposisi asam amino daging buah kelapa adalah isoleusin 2,5
g/16 g N, leusin 4,9 g/16 g N, lisin 2,7 g/16 g N, metionin 1,5 g/16 g N, threosin
2,3 g/16 g N, tripthopan 0,6 g/16 g N dan valin 3,8 g/16 g. Mineral utama yang
terdapat pada daging buah kelapa adalah Fe (17 ppm), S (4,4 ppm), Cu (3,2), P
(2.4 ppm). Kan-dungan vitamin pada buah meliputi vitamin C (10 ppm), vitamin
B (15 IU), dan vitamin E (2 ppm).
BAB III
PEMBAHASAN
Minyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah
kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya. Kandungan minyak pada
daging buah kelapa tua diperkirakan mencapai 30%-35%, atau kandungan minyak
dalam kopra mencapai 63-72%. Minyak kelapa sebagaimana minyak nabati
lainnya merupakan senyawa trigliserida yang tersusun atas berbagai asam lemak
dan 90% diantaranya merupakan asam lemak jenuh.
Penggilingan
Penggorengan
Pengepressan
Pengendapan Kethak/Bungkil
Mutu I Mutu II
d. A b u (%) maksimum 7 9
5. Cara Pengemasan. Bungkil kelapa sebagai bahan baku pakan dikemas dalam
wadah yang tidak mempengaruhi isinya dan tertutup rapat. Pada label
dituliskan antara lain nama produk, berat bersih dan nama
produsen/perusahaan.
6. Cara Pengambilan Contoh. Sesuai SNI 01-2326-1991
7. Metode Analisis. Sesuai Metode Analisis Aflatoxin dari dari AOAC.26 Edisi
14-1984, Metode TLC (Thin Layer Chromatograph)
Karbohidrat: 19 –35%
Protein: 13 –21%
Lemak: 11%
Serat kasar: 8 –41%
Tabel 2. Kandungan nutrisi ungkil kelapa berdasarkan bahan kering, sumber: Sutardi
(1983)
Gambar 6. MMacam-macam contoh bungkil kelapa
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
DERRICK. 2005. Protein in Calf Feed. http:/ / www. winslowfeeds. co. nz/ pdfs/
feedingcalvesarticle. pdf. (11 Oktober 2009).
MAKALAH
Oleh :
Rifani Aliskawati 200110070052
Azeisha Diena R. 200110070064
Arif Nur Rohman 200110070079
Galih Gustaman 200110070096
Hendri Cahyadi 200110070098
Creisa Ryan G.S 200110060069
Kelas : B
Kelompok 1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2009