PENDAHULUAN
Daging ayam merupakan salah satu produk peternakan yang memegang peran
cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat sebagai sumber protein
hewani. Konsumsi daging ayam biasanya dalam bentuk daging segar ataupun dalam
bentuk olahan. Karkas ayam pedaging adalah bagian ayam pedaging hidup, setelah
dipotong, dibului, dikeluarkan jeroan dan lemak adominalnya, dipotong kepala dan
leher serta kedua kakinya (ceker). Deboning merupakan pelepasan daging dari tulang,
yang akan menghasilkan daging tanpa tulang atau boneless. Daging boneless akan
dengan benar.
Padjadjaran.
II
TINJAUAN PUSTAKA
Umumnya ayam broiler dipelihara selama kurang lebih 2 bulan atau antara 8
sampai 9 minggu. Berat badan pada umur ini sudah hampir sama dengan berat badan
kebanyakan ayam petelur dewasa. Pada umur 50 hari ayam broiler dapat mencapai
dipisahkan dengan leher hingga batas pemotongan dan kaki. Karkas ayam dibuat
Selama proses pengolahan yaitu dari bentuk ayam yang hidup hingga terwujud
daging ayam yang siap masak akan terjadi kehilangan berat hidup kurang lebih 1/3
bagian (berat daging siap masak itu nantinya kurang lebih 2/3 dari berat hidupnya)
karena bulu, kaki, cakar, leher, kepala, jeroan atau isi dalam dan ekor dipisah dari
bagian daging tubuh dengan demikian dagingnya siap masak itu hanya tinggal daging
pada bagian tubuh tambah dengan siap masak itu 75% dari berat hidup (Rasyaf, 2003).
Bagian-bagian karkas untuk ayam broiler terdiri atas sayap, dada, paha, dada
bertulang, dada tanpa bertulang dan lemak abdominal. Bobot karkas dan persentase
setiap bagian-bagian pada karkas berbeda-beda untuk setiap umumnya. Ayam broiler
sekarang ini umumnya tidak dipasarkan dalam bentuk utuh tapi dalam bentuk
potongan-potongan komersial. Proporsi dari bagian karkasnya seperti paha, sayap, betis
dan dada berturut-turut adalah 10%, 15%, 17%, 19%, dan 30% dari bobot karkas.
Bagian dada dan punggungnya dapat dibelah dua menjadi potongan karkas
Persentase bagian non karkas pada ayam broiler untuk setiap umur berbeda-
beda yaitu pemotongan 8 minggu persentase karkasnya untuk jantan 64,6%, kepala dan
leher 6,5%, kaki 3,3%, hati 2,6%, ampela 4,4%, jantung 0,6%, usus 6,6%, darah 5,4%
3
dan bulu 6,0%. Untuk betina karkas 71% kepala dan leher 4,8%, kaki 4,5%, hati 3,1%,
ampela 5,6%, jantung 0,6%, usus 0,5%, darah 4,2% dan bulu 9,6% (Murtidjo, 1987).
arteri karotis dan oesophagus yang lazim dilakukan di Indonesia (Soeparno, 2005).
Terdapat 2 bentuk pemasaran unggas, yaitu dalam bentuk hidup dan dalam
bentuk yang telah diproses. Bentuk pemasaran yang telah diproses dikenal dengan
bentuk Dressed dan bentuk Ready to Cook/Cut-up. Dressed adalah bentuk karkas hasil
prosessing, tanpa darah (dipotong) dan tanpa bulu sedangkan Ready to Cook adalah
bentuk karkas hasil prosessing, tanpa darah (dipotong), bulu, shank, dan jeroan, kecuali
leher dan giblet (hati, gizzard dan jantung setelah dibersihkan) dimasukkan ke dalam
rongga tubuh.
Ciri-ciri ayam segar antara lain, memiliki daging yang berwarna putih
kekuningan, warna lemak putih kekuningan merata di bawah kulit, berbau segar dan
tidak berbau asing/abnormal, kekenyalan harus elastic (bila ditekan jari akan kembali
seperti semula), tidak terdapat tanda-tanda memar, atau tanda lain yang mencurigakan).
distirahatkan sebelum dipotong. Cara pemotongan ternak unggas yang lazim digunakan
di Indonesia adalah cara Kosher, yaitu pemotongan arteri karotis, vena jugularis dan
esofagus. Pada saat penyembelihan, darah harus keluar sebanyak mungkin. Jika darah
dapat keluar secara sempurna, maka beratnya sekitar 4 persen dari bobot tubuh. Proses
pengeluaran darah pada ayam biasanya berlangsung selama 50 - 120 detik, tergantung
pada besar kecilnya ayam yang dipotong. Setelah penyembelihan, dilakukan
pembersihan bulu. Untuk mempermudah pencabutan bulu, unggas dicelup kedalam air
akhir dengan mutu dan stabilitas yang terbaik yaitu ternak harus banyak istirahat, ternak
bebas dari tanah dan bahan kotoran yang dapat menyebabkan pencemaran
mikroorganisme, ternak harus disembelih secepat mungkin dan rasa sakit diusahakan
seminimal mungkin dan rasa untuk menghindari tekanan dan pengurangan cadangan
glikogen, selain pertimbangan kemanusiaan dan semua proses yang digunakan harus
Setelah disembelih atau ternak benar-benar sudah mati, maka dilakukan proses
penyimpanan dan penyiapan karkas dengan melakukan pemotongan pada bagian karkas
yang umum dilakukan seperti dimodifikasi oleh Swatland (1984) yaitu dengan
(Soeparno, 2005).
Teknik pemotongan ayam dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : cara pertama
dengan menusuk bagian otak dengan pisau kecil diarahkan pada medulla oblongata,
cara kedua adalah dengan memotong vena jungularis, arteri karotis di dasar rahang
(Anonim, 2007).
Pemotongan ternak dengan cara metode kosher yaitu memotong arteri karotis,
vena jungularis dan esophagus. Pada saat penyembelihan, darah harus keluar sebanyak
mungkin. Jika darah dapat keluar secara sempurna, maka beratnya sekitar 4% dari
bobot tubuh. Proses pengeluaran darah pada ayam biasanya berlangsung selama 50-120
detik, tergantung pada besar kecilnya ayam yang dipotong. Setelah penyembelihan,
Perendaman tidak boleh menggunakan suhu di atas 58oC untuk ayam, karena
dapat menyebabkan kulit menjadi gelap, lekat dan mudah diserang bakteri, sehingga
Daging ayam ini adalah daging ayam yang dikemas tanpa disertakan tulang atau
tanpa tulang. Daging ayam ini biasanya untuk pembuatan sosis ayam dan untuk
pembuatan nuget. Boneless ini biasanya dilakukan pada ayam yang memiliki bobot
badan 2 kg ke atas, hal ini agar memudahkan pada saat dilakukan proses boneless.
f. Tulip, sayap yang telah diambil tulangnya dan dipotong ujung sayapnya ( wing
tip ).
g. Boneless campur, adalah campuran boneless dada dan boneless paha dengan
komposisi 60% boneless paha tanpa kulit dan 40% boneless dada tanpa kulit.
Produk daging ayam tanpa tulang pada umumnya mengandung tulang tidak lebih
dari 1% berat karkas. Produk ini pada umumnya diberi label yang mencolok dan
3.1. Alat
Pisau
Plastik
Wadah
3.2. Bahan
Ayam Broiler
3.3. ProsedurKerja
1. Menggoreskan dengan pisau kulit sepanjang tulang belakang sampai ujung ekor
2. Menggoreskan kulit bagian tengah dada dari atas dada sampai ujung tulang dada
4. Tengkurapkan ayam lalu tekan dengan ibu jari bagian ujung paha atas, dan jari
5. Telentangkan ayam, kerat dan putuskan urat-urat di sendi paha dan tulang
6. Tangan kiri pegang badan ayam, tangan kanan pegang paha lalu tarik kearah
bawah dan belakang, hingga lepas. Lakukan juga pada paha lain.
7. Kerat dan putuskan urat-urat di sendi bahu (potong dari atas jangan dari depan)
8. Kerat daging dari bahu menyusuri tulang terlihat kedepan sampai daging dada.
9. Masukan ibu jari dan telunjuk kelubang tulang rangka dan belikat, lalu tarik
10. Di tulang dada tersisa daging sasami lalu kerat sesuai bentuk nya dan lepaskan.
11. Cara yang benar akan menghasilkan 2 potong daging paha, 2 potong daging
sayap, dan 2 potong sasami
7
12. Mengeluarkan tulang dari paha. Kerat dengan ujung pisau mengikuti tulang dari
14. Keluarkan tulang dari tengah dengan cara diangkat ujung paha.
15. Lalu putuskan urat-urat di sendi ujung tulang hingga lepas dari daging.
18. Ambil sayap yang bersatu dengan dada lalu iris daging dadanya diujung sendi
bahu.
20. Ambil sayap yang besar lalu kerat urat-urat di ujung sendi dan daging sayap
21. Hasilnya yaitu 1 potong dagiing dada, 1 potong baby drumstick (wing stick), 1
22. Hasil yang di peroleh dari satu buah karkas yaitu 2 potong daging paha
(boneless leg), 2 potong daging dada (boneless breast), 2 potong wing stick, 2
23. Setelah selesai bereskan di baki dan sisa-sisa yang lain letakkan secara terpisah.
24. Hasil kerja akan diperiksa dan dinilai.
IV
Hasil yang di peroleh dari satu buah karkas yaitu 2 potong daging paha
(boneless leg), 2 potong daging dada (boneless breast), 2 potong wing stick, 2 potong
4.2. Pembahasan
pakan selama 3,5-4 jam. Pemuasaan bertujuan untuk mengurangi adanya kemungkinan
pakan yang masih tersisa pada saluran pencernaan dan mencegah kehilangan bobot
badan yang berlebihan. Pemuasaan air minum tidak dilakukan karena dapat
menurunkan bobot badan ternak yang hendak dipotong secara drastic. Menurut
dan memperoleh bobot tubuh kosong. Bobot tubuh kosong merupakan bobot tubuh
ternak setelah dikurangi isi saluran empedu, isi saluran pencernaan, dan isi kandung
kemih ternak.
yaitu vena jugularis, arteri karotis dan oesophagus atau kerongkongan. Eksanguinasi
atau proses pengeluaran darah dilakukan sampai dapat dipastikan bahwa tidak ada lagi
darah yang berada di dalam tubuh ternak. Setelah disembelih, ayam dicelupkan ke
dalam air hangat / scalding dengan suhu 40oC selama kurang lebih 1 menit untuk
memudahkan plucking atau pencabutan bulu. Setelah itu bulu dicabuti sampai bersih.
9
Karkas adalah bagian tubuh unggas tanpa bulu, jeroan, kepala, leher, kaki,
darah, ginjal dan paru-paru. Karkas dipengaruhi oleh dua hal, yaitu lingkungan dan
yang dihasilkan. Komponen utama karkas seperti tulang, otot, dan lemak dipengaruhi
oleh berat hidup, umur serta laju pertumbuhan. Ketiga komponen tersebut memiliki
besaran proporsi yang berkebalikan, dimana salah satu bagian tersebut meningkat
besaran proporsinya, maka kedua bagian lainnya akan menurun besaran proporsinya.
Setelah dibersihkan, ayam dipotong bagian leher dan kaki atau shank. Setelah
itu dilakukan parting atau pembagian. Parting merupakan suatu proses pemisahan
bagian karkas. Proses ini dilakukan setelah proses eviserasi atau pengeluaran jeroan.
Leher dipotong pada sekitar daerah tulang servikal terakhir dengan tulang thoracic.
Deboning telah dilakukan sesuai dengan prosedur. Namun pada praktiknya kami
mengalami kesulitan dalam deboning.
Kualitas karkas dan daging dipengaruhi oleh faktor sebelum dan setelah
antara lain genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk
bahan aditif (hormon, antibiotik atau mineral), dan stress. Faktor setelah pemotongan
yang mempengaruhi kualitas daging antara lain meliputi metode pelayuan, stimulasi
listrik, metode pemasakan, pH karkas dan daging, bahan tambahan termasuk enzim
pengempuk daging, hormon dan antibiotik, lemak intramuskuler atau marbling, metode
penyimpanan dan preservasi, macam otot daging dan lokasi pada suatu otot daging.
Faktor kualitas daging yang dimakan terutama meliputi warna, keempukan dan
tekstur, flavor dan aroma termasuk bau dan cita rasa dan kekhasan jus daging
(juiciness). Disamping itu, lemak intramuskular, susut masak (cooking loss) yaitu berat
sampel daging yang hilang selama pemasakan atau pemanasan, retensi cairan dan pH
dagingnya. Unggas yang dagingnya empuk, yaitu unggas yang daging karkasnya lunak,
lentur, kulitnya bertekstur halus, dan kartilago sternalnya fleksibel. Unggas dengan
keempukan daging sedang diidentifikasikan dengan umur yang relatif lebih tua, kulit
yang kasar dan kartilago sternalnya kurang fleksibel. Kelas sedang ini meliputi: (1)
stag, ayam jantan berumur kurang dari 10 bulan, dan (2) kalkun betina dan jantan
berumur sekitar 1 tahun sampai 15 bulan. Kelas unggas dewasa meliputi roaster, ayam
betina dewasa. Kelas unggas ini memiliki daging yang alot, kulit kasar dan kartilago
sternal keras. Kelas karkas unggas yang dagingnya empuk dapat dibedakan berdasarkan
Keadaan tulang Karkas ayam dikatakan cukup berkualitas jika tidak dijumpai
tulang yang patah atau persendian yang terlepas. Bagian sayap perlu diperhatikan
karena biasanya hilangnya persendian terjadi pada bagian ujung sayap. Untuk karkas
yang tidak segera dikonsumsi setelah dipotong, sebaiknya di simpan dalam pendingin.
Demikian hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih karkas yang baik sehingga
5.1. Kesimpulan
- Daging ayam boneless adalah daging ayam yang dikemas tanpa disertakan
tulang atau tanpa tulang.
- Hasil yang di peroleh dari satu buah karkas yaitu 2 potong daging paha, 2
potong daging dada, 2 potong wing stick, 2 potong daging sasami.
5.2. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum kali ini, kami merasa kurang jelas karena
keterbatasan tim pengajar. Ini akan membuat kesulitan untuk mendapatkan materi saat
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.