Anda di halaman 1dari 2

COPY RIGHT TUGAS AKHIR

Nama Penulis : Achmad Zakky


Judul Tugas Akhir :
Nama Perusahaan : PT Charoen Phokpand Jaya Farm
Lokasi Perusahaan : Labuh Baru Bar., Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau 28292

Debeaking.

Debeaking adalah pemotongan paruh pada ayam. Hal ini bermanfaat agar dapat
mengurangi sifat kanibal pada ayam. Selain itu, potong paruh juga dilakukan agar saat ayam
kawin ayam pejantan tidak melukai ayam betina Perlakuan debeaking dilakukan dengan
menggunakan alat yang dinamakan debeaker. Pendapat ini hampir sama halnya dengan
pendapat menurut Sujana (2017) debeaking adalah suatu usaha pemotongan paruh unggas
untuk tujuan tertentu. Penerapan program potong paruh ini hanya untuk unggas darat saja
sedang untuk unggas air tidak perlu karena pada unggas air jarang terjadi sifat kanibal.
Tujuan pemotongan paruh adalah mencegah kanibalisme, mencegah pematukan bulu,
mengurangi ransum yang terbuang.

Perlakuan debeaking pada perusahaan PT Charoen Phokpand Jaya Farm 4 Pekanbaru


dilakukan pada ayam periode starter berumur lima hari. Debeaking dilakukan dengan baik
dan benar. Posisi petugas duduk tegak dengan tangan kanan memegang kepala anak ayam,
lalu posisi jari telunjuk menempel pada rahang bawah dan ibu jari menekan kepala atas
bagian belakang. Sedangkan tangan kiri memegang kaki dan badan, kemudian tempelkan
ujung paruh pada alat debeaker. Paruh jantan dipotong 1/3 bagian dan bekas potongan
dioleskan dengan menggunakan betadin (PT. CPJF 2015).

DAFTAR PUSTAKA

Sujana E. 2017. Agribisnis Ternak Unggas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dewinging

Bulu pada sayap ayam merupakan penahan yang sangat efektif terhadap panas yang
hilang dari permukaan kulit. Ketebalan bulu dapat dikurangi dengan menyesuaikan unggas
domestik dengan lingkungan yang hangat (Onurkie 1986). Sayap memiliki bulu yang tebal
yang menutupi permukaan tubuh yang luas, oleh karena itu sayap yang menyerupai jaket
dapat mengurangi efisiensi panas yang hilang pada ternak ayam terutama pada saat suhu
rektalnya tinggi.

Menurut penelitian Hassani dan Abrahim (1992) sebanyak 320 DOC dengan strain
ISA Brown dipisah menjadi dua grup yang sama. Grup pertama dilakukan perlakuan
dewinging dengan menggunakan mesin debeaker. Sedangkan grup kedua normal. Setelah
delapan minggu penelitian mereka menyimpulkan bahwa bobot badan ayam yang mengalami
perlakuan dewinging memiliki bobot yang lebih rendah daripada yang normal. Hal ini diduga
karena terkait sayap yang dipotong yang menyajikan sekitar 6% dari bobot hidup atau karena
mekanisme yang tidak diketahui. Resistensi yang tinggi terhadap stress termal ditunjukan
pada ayam yang mengalami perlakuan dewinging, terlihat dari hasil mortalitas dan suhu
tubuh yang lebih rendah dibandingkan dari ayam normal yang tidak mengalami perlakuan
dewinging. Oleh karena itu, ayam dengan bobot badan lebih ringan lebih tahan panas
dibandingkan dengan yang lebih berat sehingga dewinging dapat direkomendasikan sebagai
cara untuk meningkatkan toleransi terhadap panas pada unggas.

DAFTAR PUSTAKA

D.H. Al-Hassani, D.K. Abrahim. 1992. Performance of Dewinging Chickens Under High
Ambient Temperature. Animal Resources Dept., Agricultural College. University of
Baghdad.

Anda mungkin juga menyukai