“KAMPUS MERDEKA”
Mata Kuliah :
PRODUKSI NUTRISI dan STUDI KELAYAKAN TERNAK UNGGAS PETELUR
OLEH :
NAMA TIM :
LISA TOANI;18041104048
NOVEL LALANDOS;18041104057
DITA MANGARO;18041104109
AREN WENDA;18041104093
PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpah rahmat dan
kasih saying-Nya senantiasa tercurahkan,sehingg dapat menyelesaikan kegiatan magang
kampus merdeka dari Universitas Samratulangi di lakukan sebagai saranan pembelajaran
untuk mengenalkan mahasiswa pada kondisinya di lapangan.
Magang kegiatan kampus merdeka ini menjadi syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan
mata kuliah bersangkutan.Selama magang period ke II yang berlangsung pada bulan 18 April
2021 sampai 14 mei 2021,mahasiswa mendapatkan bimbingan dan atahan dari Dosen dan
pihak peternakan ayam petelur milik Bapak Frangki Palit.Mahasiswa berkesempatan untuk
terjun lansung dan menimba ilmu terkait proses beternak dengan baik.
Kelancaran kegiatan magang ini tidak terlepas dukungan dari berbagai pihak,yaitu :
1. Dosem pembimbing mata kuliah
2. Pemilik peternakan ayam petelur Bapak Frangki Palit
3. Pekerja
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan laporan ini.Sebagai bentuk
perbaikan,penulis terbuka pada saran dan masukan dari pembaca
Terima Kasih.
Penuli
DAFTAR ISI
Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu
bisnis yang dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini
pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan
keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat
ekonomis dan sosial sepanjang waktu.
Aspek - aspek dalam studi kelayakan adalah bidang kajian dalam studi kelayakan tentang keadaan objek
tertentu, yang dilihat dari fungsi - fungsi bisnis. Secara umum analisis kelayakan terbagi menjadi aspek pasar,
aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, dan aspek finansial. Menurut Subagyo (2007), pembagian dan
pengkajian aspek - aspek dalam studi kelayakan terbagi menjadi dua bagian yaitu aspek primer dan aspek
sekunder. Aspek primer merupakan aspek yang utama dalam penyusunan studi kelayakan. Aspek primer ini
ada dalam semua sektor usaha yang terdiri dari : aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum, serta aspek ekonomi dan keuangan. Aspek sekunder adalah
aspek pelengkap yang disusun berdasarkan permintaan instansi / lembaga yang terkait dengan objek studi,
yaitu aspek analisis mengenai dampak lingkungan dan aspek sosial.
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
Pakan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas ayam petelur.
Pakan merupakan campuran dari beberapa bahan pakan, baik yang sudah lengkap maupun
yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang
mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Bahan
pakan yang digunakan untuk pembuatan pakan terdiri atas bahan pakan sumber energi,
sumber protein, sumber lemak, sumber mineral, dan bahan pakan alternatif (Suci dan
Hermana, 2012). Ransum untuk ayam petelur disusun sesuai dengan kebutuhan ayam. Bentuk
fisik ransum yang biasa diberikan pada ayam petelur berupa mash, crumble, dan pellet.
Penyusunan ransum dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode bujur sangkar,
metode coba- coba dan metode menggunakan komputer (Setyonodkk., 2013). Pemberian
pakan sebaiknya dilakukan 2 kali sehari agar lebih efisien (Kartasudjana dan Suprijatna,
2010). Penyimpanan pakan perlu dilakukan untuk menghindari kerusakan yang dapat
disebabkan karena kerusakan fisik, kimiawi, dan biologis. Pakan perlu dikemas untuk
memudahkan didtribusi pakan. Palet merupakan alas yang terbuatd ari kayu agar pakan tidak
langsung menempel pada lantai (Suci dan Hermana, 2012).
Penyakit Ayam Petelur Penyakit yang menyerang ayam petelur dapat disebabkan oleh virus,
bakteri, dan parasit. Berikut adalah beberapa penyakit yang sering menyerang ayam petelur.
✓ Newcastle disease (ND) Newcastle disease disebabkan oleh Paramxyo virus. Virus
tersebut menyerang saluran pernafasan dan system syaraf pusat. Newcastle disease
memiliki nama lain yaitu tetelo atau Avian pneumoencephalitis. Penyakit ini ditandai
dengan kesulitas bernafas, batuk, bersin, dan inkoordinasi otot dan paralisis,
khususnya otot kepala dan otot leher (Blakely dan Bade, 1998). Gejala ayam yang
terkena Newcastle disease adalah pembengkakan di bagian kepala dan leher, produksi
telur menurun, dan ayam mati mendadak (Fadilah dan Polana, 2005). Masa inkubasi
Newcastle disease sekitar 2-15 hari. Pencegahan penyakit Newcastle disease dapat
dilakukan dengan vaksinasi, memperbaiki manajemen pemeliharaan, dan memberikan
antibiotic untuk meminimalisir penyakit ikutan (secondary infection) (Suprijatnadkk.,
2008).
✓ Infectious bronchitis (IB) Infectious bronchitis (IB) ditemukan pertama pada tahun
1930 pada anak ayam. Penyakit ini menyerang sistem pernafasan dan saluran
reproduksi, serta memiliki sifat penularan yang tinggi. Infectious bronchitis
disebabkan oleh virus dari family Coronaviridae dan genus Coronavirus. Masa
inkubasi penyakit Infectious bronchitis selama 18-36 jam. Infectious bronchitis
menyerang ayam dari segala umur. Anak ayam yang terserang akan mengalami batuk,
nafas terengah-engah, bersin, lemas, mata berair, depresi dan bergerombol pada
pemanas (Fadilah dan Polana, 2005). Ayam produksi yang terkena Infectious
bronchitis memiliki gejala batuk, bersin, ngorok, hidung terdapat cairan berlendir,
serta didaerah trakea dan bronkus berwarna merah dan berlendir. Belum ada
pengobatan untuk mengatasi Infectious bronchitis, sehingga perlakuan pertama yang
harus dilakukan saat mengetahui ayam terkena Infectious bronchitis adalah
mengkarantina atau memusnahkan ayam tersebut. Pencegahan penyakit Infectious
bronchitis dapat dilakukan dengan vaksinasi. Penyakit Infectious bronchitis
menyebabkan kematian dan produksi telur yang rendah (Blakely dan Bade, 1998).
✓ Avian influenza (AI) Avian influenza lebih dikenal dengan istilah flu burung. Avian
influenza disebabkan oleh virus yang dimasukkan dalam klasifikasi
Orthomyxoviruses dan memiliki 3 tipeyaitutipe A, B, dan C. Virus Avian influenza
menyerang saluran pernafasan maupun system saraf. Virus Avian influenza dapat
ditularkan melalui kelenjar ludah dan kotoran ayam. Virus Avian influenza dapat
hidup pada suhu 0oC, dan mati pada suhu 80oC (Fadilah dan Polana, 2005). Gejala
ayam terkena penyakit Avian influenza adalah batuk, bersin, mataberair, badan lemah,
produksi telur menurun drasrtis, edema di kepala, panik dan diare. Penularan Avian
influenza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang terserang Avian
influenza, selain itu juga dapat melaui pakan, air minum, pekerja kandang, peralatan
kandang, dan alat transportasi yang tercemar virus Avian influenza (Suprijatnadkk.,
2008). Pencegahan penyakit Avian influenza dapat dilakukan dengan vaksinasi,
memberikann pakan yang berkualitas, melakukan manajemen pemeliharaan
denganbaik. Peternakan yang sudah terserang Avian influenza harus diisolasi,
memusnahkan semua ayam yang terinfeksi, melarang kendaraan, peralatan, dan orang
untuk keluar masuk peternakan, melakukan biosecurity secara ketat dan
mengistirahatkan peternakan dari segala kegiatan.
✓ Coryza merupakan penyakit yang menyerang saluran pernafasan yang disebabkan
oleh bakteri gram negatif Hemophilus paragallinarum. Coryza dapat menyerang
secara cepat dengan tingkat penularan yang tinggi. Tanda penyakit coryza dilihat dari
keluarnya cairan dari lubang hidung dan mata. Penyebaran penyakit ini melalui
kontak langsung antara ayam yang sakit dan ayam yang sehat. Pencegahan penyakit
coryza dapat dilakukan dengan memisahkan ayam yang terserang penyakit yang
terkontaminasi virus. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan vaksinasi pada umur
sekitar 14-16 minggu dan melakukan sanitasi dengan ketat (Fadilah dan Polana,
2005).
Biosecurity merupakan upaya pertahananawal yang dilakukan agar penyakit tidak dapat
masuk ke lingkungan kandang (Suharno dan Setiawan, 2012). Biosecurity yang dilakukan di
peternakan dengan ketat dapat mengurangi resiko penularan penyakit (Setyonodkk., 2013).
Biosecurity meliputi kegiatan pengawasan lalu lintas, sanitasi, dan isolasi (Yatmiko, 2008).
Salah satusistem biosecurity yang dilakukan di peternakan adalah mengawasi dan mengatur
lalulintas orang maupun kendaraan yang masuk dan keluar dilokasi peternakan (Setyonodkk.,
2013). Pintu gerbang merupakan titik pertama dilakukannya tindakan pencegahan masuknya
bibit penyakit dengan pemberian sprayer dan bakcelup yang berisi air dan desinfektan (Fadillah dan
Polana, 2005). Petugas kandang harus mencuci tangan dengan sabuns ebelum dan sesudah
memegang unggas (Kasnodiharjo dan Friskarini, 2013). Kendaraan maupun orang yang keluar
masuk area peternakan harus melewati kubangan atau kolam disinfektan dan disemprot dengan
cairan disinfektan (Yatmiko, 2008). Penyemprotan alat transportasi bertujuan untuk membunuh bibit
penyakit yang ada dari dalam maupun luar peternakan (Widyantaradkk., 2013).
Sanitasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pencegahan penyakit, melalui pemeliharaan
kebersihan kandang dan sekitarnya, peralatan kandang, dan pengelola kandang (Suprijatnadkk.,
2008). Sanitasi kandang dan lingkungan kandang harus dilakukan secara rutin, seperti 2-3 harisekali
(Fadilah dan Polana, 2005). Sanitasi lingkungan kandang dapat dilakukan dengan cara membersihkan
semak yang terdapat disekitar kandang (Kartasudjana dan Suprijatna, 2010).
Kebersihan kandang dan peralatan makan dan minum ayam petelur berupa pipa paralon PVC yang memanjang
dibersihkan setiap hari di pagi dan sore hari.
Pembuangan Limbah ayam petelur Bapak Frangki Palit setiap hari dibersihkan. Pekerja
mengumpulkan limbah kedalam karung kemudian dikeringkan yang nantinya itu akan dijadikan
pupuk. Untuk limbah ayam petelur yang nantinya jadi pupuk itu sudah ada langganan
pembeli,pekerja bisa mendapakan pupuk dari limbah kotoran ayam,1 karung diberi harga Rp.8.000 di
kali jika 50 karung,pekerja bisa mendapakan Rp.400.000 dalam penjulan limbah diluar gaji perbulan.
Vaksinasi Terdapat 2 jenis vaksin yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif merupakan
vaksin yang berisi virus hidup namun telahdilemahkan, sedangkan vaksin inaktif merupakan vaksin
yang berisi agen penyakit dalam keadaan mati. Vaksinasi merupakan salah satu usaha yang dilakukan
untuk mencegah penyakit (Suharno dan Setiawan, 2012).
Vaksinasi adalah kegiatan memasukkan bibit penyakit tertentu yang telah dilemahkan kedalam
tubuh ternak dengan tujuan agar menumbuhkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu tersebut
(Suprijatnadkk., 2008). Vaksinasi dengan vaksin aktif harus segera dilakukan, sebab agen penyakit
dalam vaksin aktif hanya dilemahkan. Metode vaksinasi dapat dilakukan dengan empatcara, yaitu
melalui air minum, tetasmata, hidung atau mulut, semprot (spray), sertasuntik (Fadilah dan Polana,
2005). Vaksinasi dengan air minum harus sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk
menghindari vaksin terkena panas dari sinar matahari. Program vaksinasi dilakukan tergantung
komodita sternak, jenis vaksin,dan penyakit yang sering menyerang didaerah tersebut. Faktor
keberhasilan pelaksanaan vaksinasi dipengaruhi oleh kondisi peternakan, kondisi kesehatan ayam,
kualitas vaksin, serta petugas yang melakukan vaksinasi (Setyonodkk., 2013). Vaksinasi dan tata
laksana pemeliharaan yang baik bekerja beriringan dan saling melengkapi untuk melakukan
pencegahan penyakit (Rasyaf, 2001).
Studi kelayakan adalah penelitian dan analisis terhadap suatu rencana usaha yang
menyangkut berbagai aspek, termasuk aspek pemasaran, operasi, SDM, yuridis, lingkungan,
dan keuangan, sehingga diketahui rencana usaha tersebut layak atau tidak layak bila
dilaksanakan R.W. Suparyanto, (2016). Definisi lain dari studi kelayakan adalah penelitian
tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-
menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan
keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis
dan sosial sepanjang waktu Suryana, (2014). Studi kelayakan juga dapat didefinisikan suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak layak usaha tersebut dijalankan
Kasmir, (2011)
Aspek- Aspek Studi Kelayakan Bisnis Memperoleh kesimpulan yang kuat tentang
keputusan dijalankannya atau tidak sebuah bisnis , maka perlu dilakukan pada beberapa
aspek kelayakan bisnis Suliyanto, (2010):
1. Aspek Hukum Aspek hukum menganalisis kemampuan pelaku bisnis dalam
memenuhi ketentuan hukum dan perizinan yang diperlukan untuk menjalankan
bisnis di wilayah tertentu.
2. Aspek Lingkungan Aspek lingkungan menganalisis kesesuaian lingkungan
sekitar (lingkungan operasional, lingkungan dekat, dan lingkungan jauh) dengan
ide bisnis yang akan dijalankan. Dalam aspek ini dampak bisnis bagi lingkungan
juga dianalisis.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek pasar menganalisis potensi pasar, intensitas
persaingan, market share yang dapat dicapai, serta menganalisis strategi
pemasaran yang dapat digunakan untuk mencapai market share yang
diharapkan.
4. Aspek Teknis dan Teknologi Aspek teknis menganalisis kesiapan teknis dan
ketersediaan teknologi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
5. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia Aspek manajemen dan sumber
daya manusia menganalisis tahaptahap pelaksanaan bisnis dan kesiapan tenaga
kerja, baik tenaga kerja kasar maupun tenaga kerja terampil yang diperlukan
untuk menjalankan bisnis.
6. Aspek Keuangan Aspek keuangan menganalisis besarnya biaya investasi dan
modal kerja serta tingkat pengembalian investasi dari bisnis yang akan
dijalankan.
Tahapan Studi Kelayakan Bisnis Menurut Kasmir dan Jakfar (2008), tahapan studi
kelayakan bisnis perlu dilakukan secara benar agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Tahapan studi kelayakan adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data dan informasi Mengumpulkan data dan informasi secara
kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dapat diperoleh dari berbagai
sumber-sumber yang dapat dipercaya, misalnya Biro Pusat
Statistika (BPS), Bank Indonesia (BI) dan sebagainya.
2. Melakukan pengolahan data Setelah data dan informasi yang
dibutuhkan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah
data dan informasi. Pengolahan data dilakukan secara benar dan
akurat dengan metodedan ukuran yang telah lazim digunakan dalam
bisnis.
3. Analisis Data Analisis data untuk menentukan kriteria kelayakan suatu
aspek. Kelayakan bisnis ditentukan dengan kriteria-kriteria yang telah
memenuhi syarat sesuai kriteria yang layak digunakan.
4. Mengambil keputusan Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu
dan telah diperoleh hasil pengukuran, maka langkah selanjutnya
adalah mengambil keputusan terhadap hasil.
BAB 3. MANAJEMEN PETERNAKAN AYAM PETELUR
Jenis ayam petelur milik Bapak Frangky yaitu jenis ayam petelur Hibrida.Jenis ayam Hibrida
ini mempunyai bulu yang berwarna cokelat keemasan dan ekornya berwarna putih.
Jumblah Harga Satuan Jumblah
Bibit ayam Doc 5.200 ekor Rp.17.000 per ekor Rp.88.400.000
(Dibeli dari
Surabaya)
Ayam Produksi/Layer 43.618 ekor Rp.50.000 per ekor (Tergantung ayam
tidak berproduksi
telur maka ayam akan
dijual)
Telur 1.500 telur, bersihnya Rp. 1.600 per butir 1 rak Telur Campur
820 rak telur. telur campur dan Rp.48.000 , dan 1 rak
Telur campur 720 rak Rp.1.900 per butir Telur Super
telur dan 100 rak telur telur. Rp.59.000
super
Jumblah Harga Satuan Jumblah
Kandang ayam petelur milik Bapak Frangky Palit ini yaitu model kandang Baterai besi
dengan bangunan kayu dari batang kelapa dan atapnya menggunakan seng. Kandang ayam
petelur ini mrerupakan kandang sistem terbuka atau ventilasi terbuka.
Luas tanah 5 hektar dan luas kandang yang digunakan 3,5 hektar
➢ Panjang 60 lebar 8 (Kandang Panggung)
➢ panjang 50 lebar 7 (Kandang tidak panggung)
Ada 13 kandang ayam Layer,1 kandang ayam Doc , 1 gudang penyimpanan telur dan 2
gudang penyimpanan pakan.
Dalam peternakan unggas petelur milik Bapak Frangki ini di kerjakan oleh 18 orang terbagi
menjadi 13 pekerja di ayam petelur 1 kandang 1 orang, 1 di kandang ayam doc, 2 orang di
gudang pakan, dan 1 orang di gudang peyimpanan telur, 1 mandor
Produksi Peternakan ayam petelur milik Bapak Frangky Palit dalam sehari bisa menghasilkan
1.500 rak telur, bersih 820.100 rak telur Super per hari dan 720 rak telur Campur
1 rak telur Super di beri harga Rp.59.000 x 100 rak telur super = Rp.5.900.000 per hari
Dan 1 rak telur campur Rp.48.000 x 720 rak telur campur = Rp.34.560.000 per hari
Rp.34.560.000 + Rp.5.900.000 = Rp.40.460.000
Jadi Bapak Frangki bias mendapatkan Rp.40.460.000 per hari.
Jika dalam sebulan Rp.40.460.000 x 30 = Rp.1.213.800.000
PEMBERIAN OBAT/VAKSIN :
Pemberian Obat/Vaksin/Vitamin pada ayam petelur miik Bapak Frangki Palit yaitu
VITAMIN :
PAKAN :
Pemberian pakan untuk ayam doc yang baru pindah kandang
Pemberian pakan untuk ayam petelur ini diberi 2x dalam sehari ,di pagi dan sore hari. Tempat makan
dam minum ayam terbuat dari pipa paralon PVC yang memanjang.
Pakan Ayam petelur Bapak Frangki Palit yaitu menggunakan E200 Super Produk Sreeya untukayam
doc, dan pindah ke masa grower umur 6 minggu pada pakan awal diberikan butiran selama 1 minggu
setelah 1 minggu kemudian di ganti pakan dengan formulasi pakan :
✓ Grower
Milu 55% ,Konsentrat 40%, Dedak 5 atau 0,05% diberikan kurang lebih 1 bulan
✓ Grower
Milu 50%, Konsentrat 40% ,Dedak 10 Kg Diberikan selama ayam umur 3 bulan
✓ Layer
Milu 50%, Konsentrat 40% ,Dedak 10 Kg atau 0,1%
Selama produksi ayam petelur 1 stengah tahun sampai 2 tahun
Pakan E200 SUPER Produk Sreeya sebelum masa awal (Layer Pre stater)
*Kandunganzatgizi
Kadar air (maks) 13,00%
Abu (maks) 8,00%
Protein Kasar (min) 22.00%
Lemak Kasar (min) 3,00%
Serat Kasar (maks) 6,00%
Kalsium (Ca) 0,80-1,20%
Fosfor (P)- 0,50%
DenganEnzimfitase> 400
FTU/Kg (maks)
Bahan yang digunakan :
Jagung,gandum,bungkil,tepungdaging,dantulang,industry I wheat flour katul,wheat bran
pollard,DDGS,CGM,minyakkelapasawit,biji batu &tepung batu.
*KandunganNutrisi
Kadar Air (maks) 12,00%
Abu (maks) 15,00%
Protein Kasar (min) 28,00%
Lemak Kasar (maks) 2,00%
Serat Kasar (maks) 8,00%
Kalsium (Ca) 2.30-3.50 %
Fosfor (P) – 0,50%
DenganEnzimfitase>1140
FTU/Kg (min)
Urea ND
Aflatoksin total (maks) 40 ug/kg
*Asam Amino
Lisin (min) 1,40%
Metionin (min) 0,52%
Metionin + Sistin (min) 1,10%
Treonin (min) 0,75%
Triptofan (min) 0,32
5. Pakan
No Jenis/Bahan Pakan Jumlah Pemberian Pakan iberikan selama Harga Pakan
per hari per ekor (kg) berapa hari ?
6. Vitamin
No Jenis vitamin JumlahPemberian per iberikan selama Harga Vitamin
hari per ekor berapa hari ?
1. B.com 2cc Pada saat ternak Rp.25.000
sakit
2. Egg stimulant 1 gram/1 liter air Meningkatkan Rp.36.000
produksi telur
3. Trimezyn 1 gram/1 liter air Pada saat ternak Rp.30.000
sakit
4. Gingertol 2ml/1 liter air Menambah Rp.50.000
energi ayam
7. Obat-obatan
No is obat Jumlah berikan selama berapa hari Harga
Pemberian (per hari per ekor) ?
1. Medivac ND-IB 1x tetes (di mata) per ekor Diberikan1x pada ayam Rp.70.000/100
umur 4 hari 0 ekor
2. Medivac ND-AI 1x 0,2 cc (suntik paha) per ekor Diberikan 1x pada ayam Rp.300.000/200
umur 4 hari ekor
3. Medivac Gumboro 1x tetes (di mulut) per ekor Diberikan 1x pada ayam Rp.75.000/500
A umur 7 hari ekor
4. Medivac Gumboro 1x tetes (di mulut) per ekor Diberilan 1x pada ayam Rp.75.000/500
A umur 14 hari ekor
5. Medivc ND-IB Diberikn 1x pada ayam Rp.70.000/100
1x tetes (di mata) per ekor
umur 21 hari ekor
6. Medivac Gumboro A 1x tetes (di mulut) per ekor Diberikan 1x pada ayam Rp.75.000/500
umur 28 hari ekor
9. Medivac ILT 1x tetes (Di hidung) per ekor Diberikan 1x pada ayam umur Rp.60.000/100
70 hari 0 ekor
10 Medivac POX 1x 1 dosis tusuk sayap per Diberikan 1x pada ayam umr
ekor 77 hari
Rp.95.000/100
0 ekor
11 Medivac ND-T-EDS- 1x 0,5 ml suntik paha per ekor Diberikan 1x pada ayam umur Rp.300.000/20
IB (Emulsion) 112 hari 0 ekor
12 Medivac AI T-DC 1x 0,5 suntik paha per ekor Diberikan 1x pada ayam umu Rp.130.000/100
(Emulsion) 119 hari 0 ekor
13 Medivac Coryza 1x 0,5 ml suntik paha per ekor Diberikan 1x pada ayam Rp.280.000/10
umur126 hari 00 ekor
14 Medivac ND T-IB 1x 0,5 ml suntik pah per ekor Diberikan 1x pada ayam umur Rp.300.000/10
(Emulsion) 147 hari 00 ekor
15 Revaksinasi Campur air Diberikan pada ayam umur Rp.70.000 /
138 hari 1000 ekor
8. Tenaga Kerja
No Jam kerja
1. 06.00 Membersihkan peralatan makan dan
minum (Pipa Paralon PVC)
2. 07.00 Pemberian makan dan minum
3. 10.00-12.00 Pengambilan telur
4. 12.00-13.00 Pemberian makan dan minum
5. 13.00-15.00- Pembersihan telur dan pengangkatan
telur ke Gudang penyimpanan telur
9. Perhitungan Penerimaan
No Jumlah Bobot Penjualan / Nilai Ternak
Penerimaan (ekor) Badan (Rupiah)
(kg)
1 Telur 820 rak perhari =100 rak 1 rak telur campur
telur super dan 720 rak telur :Rp.48.000 dan
campur 1 rak telur super:
Rp.59.000
1 hari
9. Perhitungan Biaya
1 Biaya Tetap -
Lahan (Sewa) Tidak
Sewa
Kandang/Penyusutan 15 unit Rp.32.600.000/tahun
kandang
Gudang/Penyusutan 3 unit Rp.1.520.000/Tahun
gudang
Peralatan kandang/Penyusutan 4 unit Rp.3.700.000/Tahun
Mesin
Peralatan lainnya/Penyusutan 50 Unit Rp.491.000/Tahun
2 Biaya Variabel -
Bibit 1 ekor Ada Jadi Rp.17.000x5.200
Rp.17.000 5.200 ekor =Rp.88.400.000
ayam
doc
Pakan E200 Untuk Rp.8.750.000/hari
produk Doc,
sreeya, growe
dan pakan dan layer
campur :
Jagung,de
dak,konse
ntrat
Obat/Vitamin Obat dan Rp.141.000
vitamin
Tenaga kerja Pekerja Ada 18 Rp.2.200.000 x 18 =
rata-rata pekerja Rp.39.600.000 per bulan
digaji
Rp.2.200.0
00
BAB 4.KESIMPULAN
Selama saya magang di Peternakan ayam petelur milik Bapak Frangki Palit di Desa Tetey,
Kec.Dimembe, Kab.Minahasa Utara,Sulawesi Utara ,banyak ilmu yang saya dapatkan.
Dalam memelihara ayam petelur perlu memperhatikan kondisi lingkungan, kebersihan
kandang, dan pakan untuk mendapatkan produksi telur yang maksimal.
BAB 5. DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/55230/3/Bab_II.pdf
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2018-1-1-54231-621413078-bab1-26072018080219.pdf
http://scholar.unand.ac.id/23563/2/BAB%201.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/4062/3/BAB%20II.pdf
https://pustaka.stipap.ac.id/files/ta/1002260_170725091746_Bab_I.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/4141/3/BAB%20II.pdf