Anda di halaman 1dari 14

PRAKTEK KERJA LAPANG

MANAJEMEN PERKANDANGAN
USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR FASE LAYER
DI CV. BUNDA PUTIH

PROPOSAL

Oleh:

TONY RACHMAD HIDAYAT


21801041120

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
MALANG
2023
PRAKTEK KERJA LAPANG

MANAJEMEN PERKANDANGAN
USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR FASE LAYER
DI CV. BUNDA PUTIH

PROPOSAL

Oleh:

TONY RACHMAD HIDAYAT


21801041120

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Ir. Dedi Suryanto, M.P.


Tanggal:…../…../…..

Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan Fakultas Peternakan Ketua Program Studi Peternakan
Universitas Islam Malang Fakultas Peternakan UNISMA

Dr. Ir. Inggit Kentionowaty, M.P Ir. Dedi Suryanto, M.P


Tanggal:…./…../…… Tanggal:…../…../…..

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................. i

Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii

Daftar Isi .............................................................................................................. iii

Daftar Gambar .................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Tujuan PKL ..................................................................................................... 3

1.3 Kegunaan PKL ................................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4

2.1 Ayam Petelur................................................................................................... 4

2.2 Perkandangan .................................................................................................. 5

2.3 Kandang .......................................................................................................... 5

2.4 Kontruksi Kandang ......................................................................................... 7

BAB III MATERI DAN METODE

3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ....................................................................... 9

3.2 Materi .............................................................................................................. 9

3.3 Metode............................................................................................................. 9

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 10

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Desain Tipe Kandang ........................................................................ 7

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha peternakan ayam ras khususnya petelur mengalami perkembangan yang

sangat pesat dan umunya bersifat komersial karena masyarakat sudah banyak

mengetahui dan mengerti mengenai manfaat yang dapat diperoleh dari usaha

peternakan tersebut. Usaha ternak unggas ayam petelur merupakan bidang usaha yang

memberi peranan dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat dan

berbagai keperluan industri. Kandungan protein yang ada pada telur memiliki fungsi

penting karena mengandung berbagai asam amino yang diperlukan oleh tubuh

manusia.

Ayam petelur umumnya memiliki bentuk tubuh yang lebih kecil. Ayam petelur

umumnya memiliki 3 fase dalam pemeliharaannya yaitu fase starter, fase grower, dan

fase layer. Produksi telurnya antara 250 sampai 280 butir per tahun. Berdasarkan data

pada Badan Pusat Statistik (2022), populasi ayam petelur di setiap provinsi di Indonesia

mengalami kenaikan setiap tahunnya, khususnya di Provinsi Jawa Timur pada tahun

2020 sampai tahun 2021 populasi ayam petelur meningkat dari 108.960.399 ekor

menjadi 110.527.121 ekor.

Pada usaha peternakan ayam petelur perlu memperhatikan beberapa aspek

manajemen dalam pemeliharaannya yang salah satunya adalah manajemen

perkandangan. Perkandangan berperan penting dalam keberhasilan produksi dalam

pemeliharaan ayam petelur, dikarenakan kandang merupakan tempat tinggal ternak

1
untuk melakukan aktivitas selama masa pemeliharaannya mulai dari makan, minum

hingga berproduksi. Selain itu, konstruksi kandang berfungsi untuk melindungi ayam

dari pengaruh cuaca seperti panas, hujan, dingin, dan angin, serta pengaruh binatang

dan manusia yang dapat mengganggu ayam selama masa pemeliharaan. Konstruksi

kandang yang baik mempunyai daya tahan yang kuat dan tahan lama, sehingga dapat

dipakai untuk proses produksi pada periode berikutnya. Oleh karena itu, kandang harus

mampu memberikan kenyamanan bagi ternak agar ternak yang dipelihara dan tumbuh

dengan baik dan mampu berproduksi secara optimal.

Sistem perkandangan ayam umumnya ada dua macam yaitu sistem kandang

tertutup dan sistem kandang terbuka. Kedua sistem tersebut mempunyai kelebihan dan

kelemahan masing-masing disesuaikan dengan lokasi peternakan maupun dengan

modal usaha. Pada umumnya peternakan rakyat dengan modal yang kecil, lebih banyak

yang menggunakan kandang dengan sistem terbuka. Kandang dengan sistem tertutup

cenderung membutuhkan modal awal untuk pembuatan kandang yang relatif besar.

Keduanya memerlukan manajemen atau pengelolaan kandang yang baik sehingga

layak untuk kehidupan ternak. Kandang yang baik dan sehat sangat menentukan

kesehatan dan pertumbuhan ternak (Setyaningsih, 2016).

CV. Bunda Putih yang terletak di Jl. Sakura RT. 02/RW. 01 Dusun Suwaluhan,

Desa Tawangargo, Kec. Karangploso, Kab. Malang merupakan salah satu peternakan

ayam petelur yang menerapkan sistem perkandangan terbuka.

2
1.2 Tujuan PKL

1.2.1 Tujuan Umum PKL

Tujuan Praktik Kerja Lapang (PKL) secara umum yaitu untuk

memperoleh pengetahuan, wawasan dan keterampilan serta pengalaman bagi

mahasiswa dibidang peternakan ayam petelur. Selain itu juga mahasiswa

diharapkan mampu membandingkan pengetahuan teori yang sudah didapat

dengan praktik yang dilakukan di lapangan.

1.2.2 Tujuan Khusus PKL

1. Melatih mahasiswa mengerjakan pekerjaan lapang sekaligus melakukan

serangkaian keterampilan di CV. Bunda Putih.

2. Mengetahui kegiatan-kegiatan pemeliharaan ayam petelur di CV. Bunda

Putih.

3. Mengetahui manajemen perkandangan yang ada di CV. Bunda Putih seperti

kontruksi kandang yang digunakan

4. Mengetahui program pencahayaan yang ada di CV. Bunda Putih.

1.3 Kegunaan PKL

1. Mahasiswa dapat memahami tatalaksana usaha ayam petelur yang baik di

CV. Bunda Putih.

2. Mahasiswa dapat memiliki keterampilan praktis di lapangan.

3. Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan mengenai manajemen

perkandang dan pemberian pakan dan minum ayam petelur

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ayam Petelur

Peternakan ayam petelur merupakan salah satu bidang usaha yang

dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Keberhasilan usaha

pemeliharaan ayam petelur dipengaruhi tiga faktor; kualitas bibit, kualitas dan

kuantitas ransum pakan, serta manajemen pemeliharaan. Salah satu faktor tersebut

mengalami penyimpangan maka akan terjadi permasalahan atau kegagalan.

Konsekuensinya, peternak dituntut dapat mengombinasikan faktor-faktor tersebut

untuk tercipta lingkungan kondusif yang mendukung keberhasilan usaha. Hasil utama

yang diharapkan dari peternakan ayam petelur adalah produksi telur yang bagus, baik

kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab bagi para

peternak untuk dapat mencapai produksi telur sesuai kemampuan ayam dan

mempertahankan telur pada keadaan standar (Utomo, 2017).

Menurut Rasyaf dalam Afandi (2012) ayam petelur dibagi menjadi tiga fase

yaitu, fase starter, fase grower dan fase layer. Fase starter berlangsung selama 30-66

hari. Setelah masa awal berakhir, maka tiba saatnya ayam memasuki masa remaja atau

fase grower. Perubahan yang terlihat hanya dari ukuran tubuhnya yang semakin

bertambah dan bulu yang mulai lengkap. Selain itu, kelamin sekunder juga sudah mulai

tampak. Ayam petelur periode grower adalah ayam yang hidup antara umur 7-16

minggu. Fase yang terakhir adalah fase layer, pada fase ini ayam ras petelur akan mulai

bertelur

4
2.2 Perkandangan

Perkandangan merupakan aspek utama yang berkaitan dengan sarana dan

prasarana yang bersifat sebagai pelengkap di bidang peternakan. Perkandangan adalah

kumpulan dari beberapa kandang dan bangunan penunjang lainya seperti gudang

peralatan, gudang obat-obatan, gudang pakan, kantor dan gudang telur yang berfungsi

untuk mendukung kegiatan dalam peternakan (Susilorini, 2011).

Perkandangan unggas di Indonesia saat ini mulai berkembang dengan baik.

Perusahaan unggas di Indonesia mulai ada kemajuan terbukti dengan berdirinya

perusahaan peternakan unggas modern, baik dalam bidang breeding (pembibitan,

pemeliharaan ternak unggas, produksi pakan ungags) dan perusahaan pengolahan

makanan hasil ternak unggas. Faktor yang menentukan keberhasilan di dalam usaha

peternakan ayam diantara lainya yaitu manajemen perkandangan yang baik.

Manajemen perkandangan dari awal persiapan DOC masuk hingga pasca afkir

merupakan faktor yang tidak kalah penting agar ayam dan lingkungan sekitar

perusahaan tidak terserang penyakit dan dapat mengakibatkan kerugian bagi

perusahaan. Salah satu langkah yang dapat diterapkan dalam manajemen perkandangn

adalah penerapan biosecurity (Sari & Herdiyana, 2017).

2.3 Kandang

Kandang adalah suatu bangunan yang digunakan unggas sebagai lingkungan

tempat tinggal dan produksi. Tata letak dan kontruksi kandang menjadi faktor penting

agar kandang berfungsi dengan baik.. Tata letak yang tidak efisien dapat menyebabkan

turunnya produksi telur dan kesehatan ayam. Kontruksi bangunan kandang yang tidak

5
sesuai, secara tidak langsung dapat mempengaruhi peningkatan suhu udara dan

kelembaban di dalam kandang, sehingga berdampak pada produksi telur (Laya dkk,

2022). Pembuatan kandang harus memperhatikan jenis unggas, sehingga kandang yang

tersedia tidak menimbulkan tekanan tetapi bisa memberikan kenyamanan. Kandang

unggas dikatakan baik jika ayam mampu berproduksi dengan maksimal sesuai potensi

genetiknya.

Kandang memiliki fungsi untuk tempat tinggal ternak atau sejenisnya dengan

tujuan untuk melindungi ayam dari cuaca seperti hujan, panas, angin kencang, hewan

liar dan pencurian yang dilakukan oleh manusia. Maka dari itu, pembangunan harus

mengikuti prinsip dan aturan yang disesuaikan dengan tataletak lokasi dan kondisi

lingkungan kandang, agar dapat memberikan kenyamanan pada ternak dan produksi

secara maksimal. Lingkungan kandang yang cocok untuk ternak ayam petelur fase

layer yaitu dengan temperatur antara 21-27 °C.

Bangunan kandang pemeliharaan ayam ras petelur di CV. Bunda Putih

menggunakan tipe kandang terbuka. Hal ini sesuai dengan pendapat Priyatno (2004),

yang menyatakan kandang sebaiknya dibuat dengan sistem dinding terbuka agar

hembusan angin dapat masuk dengan leluasa karena hembusan angin yang cukup akan

mengurangi udara panas dalam kandang. Tipe kandang terbuka dapat dijumpai di

peternakan-peternakan ayam petelur di Indonesia, umumnya ada tiga bentuk, yaitu tipe

V, tipe AA, dan tipe W (Johari, 2004). Bangunan kandang di CV. Bunda Putih

menggunakan tipe W, yang bertujuan agar bisa memuat populasi lebih banyak. Tipe

kandang dapat dilihat pada gambar 2.1.

6
Desain kandang tipe V Desain kandang tipe AA

berisi empat lajur berisi delapan lajur

Desain kandang tipe W berisi delapan lajur

Gambar 2.1 Desain tipe kandang

Sumber: Johari (2004)

2.4 Kontruksi Kandang

Kontruksi kandang yang baik menjamin kelangsungan hidup ayam yaitu

kandang yang memenuhi aspek kesehatan serta mempunyai daya tahan yang kuat dan

bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat dipakai untuk proses

produksi selanjutnya. Kandang sebaiknya dibangun membujur dari arah timur ke barat,

7
bertujuan menghindari panas matahari secara langsung. Konstruksi kandang yang luas

dan rendah dengan tingkat populasi ayam yang tinggi dapat menyebabkan kandang

pengap. Konstruksi kandang yang kurang baik dapat menurunkan produksi telur dan

menurunkan keuntungan dari peternak ayam petelur. Bangunan kandang harus terbuat

dari bahan yang kedap air, tahan serangga, tidak mudah rapuh dan bisa dipakai jangka

waktu yang lama.

8
BAB III

MATERI DAN METODE

3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juni – 19

Juli 2023 dan bertempat di CV. Bunda Putih yang terletak di Jl. Sakura RT. 02/RW.

01 Dusun Suwaluhan, Desa Tawangargo, Kec. Karangploso, Kab. Malang, Jawa

Timur.

3.2 Materi

Materi yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini adalah manajemen

perkandangan ayam petelur fase layer. Adapun materi yang perlu dipelajari antara

lain:

a. Kondisi umum lokasi

b. Struktut organisasi CV. Bunda Putih

c. Manajemen perkandangan ayam petelur di CV. Bunda Putih

3.3 Metode

Metode yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapang ini adalah berpartisipasi

secara aktif mengikuti kegiaan rutin farm (perusahaan). Pengambilan data tentang

perusahaan baik data primer maupun data sekunder dengan cara observasi secara

langsung dan wawancara yang mencakup seluruh aspek manajemen perkandangan

pada CV. Bunda Putih. Data sekunder diperoleh dari catatan yang dimiliki oleh CV.

Bunda Putih.

9
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, N. (2012). Manajemen Perkandangan Usaha Peternakan Ayam Petelur Fase


Layer di Setia Budi Farm Magetan. Universitas Sebelas Maret.

Badan Pusat Statistik. (2022). Populasi Ayam Ras Petelur menurut Provinsi (Ekor)
2020-2022. Retrieved April 8, 2023, from
https://www.bps.go.id/indicator/24/477/1/populasi-ayam-ras-petelur-menurut-
provinsi.html

Johari. (2004). Sukses Beternak Ayam Ras Petelur. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.

Laya, dkk. (2022). Tata Letak, Kontruksi dan Permasalahan Kandang Ayam Petelur.
Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve, 1(2).

Priyatno. (2004). Membuat Kandang Ayam. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sari, M.L. & Herdiyana, M. (2017). Manajemen Perkandangan Ayam Petelur Afkir di
Breeding Farm PT. Vista Agung Kencana Farm 2 Desa Talang Taling Kecamatan
Gelumbang Muara Enim. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 6(2), 100–106.

Setyaningsih, D. W. (2016). Studi Manajemen Perkandangan Ayam Broiler di Dusun


Simbatan Wetan Desa Simbatan Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan.
Media Soerjo, 18(1), 68–73.

Susilorini, dkk. (2011). Budidaya 22 Ternak Potensial. Jakarta: Penebar Swadaya.

Utomo, D. M. (2017). Performa Ayam Ras Petelur Coklat dengan Frekuensi Pemberian
Ransum yang Berbeda. Aves: Jurnal Ilmu Peternakan, 11(2).

10

Anda mungkin juga menyukai