Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL USAHA

BUDIDAYA TERNAK AYAM PEDAGING


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Ujian Akhir Semester mata kuliah Manajemen Kewirausahaan
DOSEN : IBU RINA INDRAYANI,S.E.,M.M.

Oleh:
NPM : 16113200
NAMA : AGUNG KURNIAWAN
JENJANG STUDI : STRATA SATU (S1)
PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Usaha.
Berbekal pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki serta memperhatikan permintaan
daging ayam yang terus meningkat, maka penyusun mengajukan proposal usaha
pemeliharaan ayam pedaging yang cukup menjanjikan. Kami mengharapkan dukungan dan
bantuan dari pihak terkait agar proposal pemeliharaan ayam pedaging ini dapat diterima. Atas
perhatian dan kerjasamanya penyusun mengucapkan terimakasih.

Bandung, 31 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................1
1.2. Tujuan....................................................................................................................1
1.3. Peluang Usaha.......................................................................................................2
1.4. Kajian Teoritis.......................................................................................................2
BAB II DESKRIPSI USAHA..........................................................................................3
2.1. Sejarah Singkat............................................................................................................3
2.2. Jenis.............................................................................................................................3
2.3. Data Usaha..................................................................................................................3
2.4. Gambaran Pasar dan Lingkungan Usaha....................................................................3
2.5. Kondisi Pasar..............................................................................................................3
2.6. Estimasi Pasar.............................................................................................................4
2.7. Sarana dan Prasarana...................................................................................................4
2.8. Pedoman Teknis Budidaya..........................................................................................4
BAB III MODAL DAN PEMASARAN.........................................................................6
3.1. Permodalan..................................................................................................................6
3.2. Target produk..............................................................................................................6
3.3. Target konsumen.........................................................................................................6
BAB IV ANALISIS USAHA...........................................................................................7
4.1. Biaya Investasi Kandang dan Peralatan......................................................................7
4.2. Biaya Variabel.............................................................................................................7
4.3. Harga Input..................................................................................................................8
BAB V ANALISIS HASIL USAHA...............................................................................9
5.1. Penjualan Ayam..........................................................................................................9
5.2. Penjualan Pupuk Kandang..........................................................................................9
5.3. Penjualan Karung Ransum..........................................................................................9

ii
PENUTUP.......................................................................................................................11
12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita, karena hampir 100% orang
Indonesia suka makan daging ayam. Sehingga berbisnis ternak ayam potong merupakan
peluang yang sangat bagus untuk dikembangkan. Ayam boiler adalah jenis ayam dari ras
pedaging. Ayam broiler merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-
bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi
daging. Daging ayam merupakan salah satu penyumbang kebutuhan protein hewani yang
cukup tinggi disamping ikan dan telur.
Usaha peternakan ayam ini merupakan usaha yang berpontensi sangat baik, dalam
menghasilkan daging dan meningkatkat pangan berprotein bagi masyarakat. Peternakan
ayam broiler tumbuh dengan cepat dan dapat dipanendalam jangka waktu yang singkat.
Ayam boiler memiliki keunggulan genetik yang baik dan apabila di tambah dalam
pemberian pakan yang tepat mampu menampilkan performa produksi yang maksimal.
Selain faktor genetik dan pakan, keadaan kandang sangat memberikan peran yang besar
dalam menentukan performa ayam boiler dan keuntungan yang diperoleh peternak.
Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2010 populasi ayam ras sudah mencapai
1.249.952.000 ekor. Untuk di kabupaten Bogor, dinas peternakan provinsi Jawa Barat
pada tahun 2010 mencatat populasi ayam ras mencapai 15.771.780 ekor dantahun 2011
populasinya meningkat lagi menjadi 17.175.302 ekor. Dari data ini terlihat bahwa
populasi ayam ras pedaging atau ayam broiler terus mengalami perkembangan.
Oleh karena itu hingga saat ini, usaha peternakan ayam boiler adalah usaha yang
paling cepat dan efisien untuk menghasilkan bahan pangan hewani yang baikdan bergizi
tinggi. Beberapa hal yang menjadi penyebabnya antara lain, laju pertumbuhan ayam yang
lebih cepat dibandingkan dengan komoditas ternak lainnya, penggunaan lahan yang tidak
terlalu luas serta kebutuhan dan kesadaran masyarakat meningkat akan kandungan
gizinya. Sehingga kondisi ini menuntut adanya penyediaan daging ayam yang cukup, baik
dari segi kualitas maupun kuantitas.
1.2 Tujuan
Tujuan dari usaha peternakan ayam ini adalah:
1) Mengembangkan potensi peternakan ayam pedaging
2) Dapat memasarkan daging ayam dengan baik.
3) Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.
4) Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran.
5) Mendapatkan keuntungan yang besar dalam usaha ayam pedaging.
6) Sebagai pengetahuan atau menambah wawasan dalam menjalankanusaha.
7) Dapat melakukan usaha ayam potong/pedaging dengan baik dan memberikan
manfaat yang besar.

1
1.3 Peluang Usaha
Mengapa saya memilih usaha ayam pedaging untuk menjadi usaha saya dan memilih
tempat usaha disini karena diliat dari kebutuhan dan banyaknya warung makan yang
membutuhkan daging ayam pedaging tersebut cukup terbuka buat saya membuat usaha
ini, karena didasari juga dengan faktor atau terbatasnya orang yang membuat usaha ayam
pedaging tersebut. Sehingga peluang saya untuk membuka usaha ini dan mendapatkan
hasil yang besar cukup terbuka.

1.4 Kajian Teoritis


Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam potong/pedaging,
namun kurang sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat
mereka akan mendirikan usaha mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar
berusaha, tidak mengetahui bagaimana membina serta mengembangkan usaha, dan juga
mereka kurang sukses karena mereka tidak memiliki sikap-sikap berkewirausahaan yang
baik dan tangguh. Oleh karena itu sebelum melaksanakan suatu usaha baru perlu
mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut
diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan (waekness), kesempatan
(opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal
tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah beberapa hal
dari masing-masing aspek diatas:
A. Strength:
1) Beternak ayam potong/pedaging tidak begitu sulit
2) Resiko rugi/gagal kecil dengan modal yang relative kecil
3) Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak
B. Weakness:
1) Bila anak ayam terserang penyakit atau stress sulit untuk dipulihkan
2) Sulit mendapatkan anak ayam yang sehat dengan kualitas unggul
3) Adanya wabah penyakit dapat dengan mudah menular ke unggas lainnya
C. Opportunities:
1) Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan
2) Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat
3) Memberikan keuntungan yang cukup besar
D. Threat:
1) Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing
2) Persaingan dalam pemasaran semakin ketat

2
BAB II
DESKRIPSI USAHA

2.1 Sejarah Singkat


Ayam pedaging merupakan ayam yang sangat banyak dibutuhkan pada saat ini karena
memiliki rasa yang has lain dari ayam ras dan memiliki kekenyalan daging yang lebih
alot dibandingkan dengan ayam ras lainnya.
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil
persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama
dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia
sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi
daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam
broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6
minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan
menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan
diberbagai wilayah Indonesia.

2.2 Jenis
Berbagai macam jenis ras ayam pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak
perlu bingung dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis ras yang beredar
memiliki daya produktifitas relative sama. Artinya seandainya terdapat perbedaan,
perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan ras apa
yang akan dipelihara. Adapun jenis ras ayam pedaging yang banyak beredar di pasaran
adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri,
Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro,
Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70,
H&N, Sussex, Bromo, CP 707.
Jenis ras ayam yang dipasarkan pada usaha peternakan ini adalah jenis ayam
pedaging bisa disebut juga dengan ayam sayur (Hypeco-Broiler ) dengan berat badan
mencapai 3kg.

2.3 Data Usaha


Bidang Usaha : Peternakan
Jenis Produk : Ayam Pedaging
Alamat Usaha : Jl.Wanaraja 2, Slorok – Garut – Jawa barat
Nomor Telepone : 082114411229

2.4 Gambaran Pasar dan Lingkungan Usaha


Daging ayam merupakan komoditi yang diminati oleh masyarakat, yang tidak menutup
kemungkinan merupakan komoditi yang diminati oleh masyarakat di tingkat bawah,
menengah maupun masyarakat ditingkat atas

3
.
2.5 Kondisi Pasar
Mengenai tentang kondisi pasar ini, sering terjadi kekurangan stok ayam pedaging. Baik
itu ditingkat lokal maupun diluar wilayah kami. Sehingga mengakibatkan terjadimya
kekurangan stok ayam daging di tengah masyarakat

2.6 Estimasi Pasar


Mungkin produk kami hasilkan sudah ada di pasaran, namun melihat kondisi pasar saat
ini, kami berkeyakinan bahwa produk yang kami hasilkan nanti kedepan memenuhi
kebutuhan ayam daging di masyarakat

2.7 Sarana dan Prasarana


1) Bangunan Kandang
Kontruksi kandang saat ini menggunakan balok cor ukuran 20x20 cm untuk tiang
penyangga, balok kayu 10x20 cm untuk blandar, bambu untuk dinding dan alasnya, dan
asbes untuk atapnya.
2) Peralatan Penunjang
a) Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan
air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm,
bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir
secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk
pengganti kulit padi/sekam.
b) Brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m
dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang
menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
c) Tempat makan dan minum
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,plastik,
almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat.
d) Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam, meliputi: suntikan, gunting operasi,
pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.

4
2.8 Pedoman Teknis Budidaya
1) Pemilihan bibit anak ayam
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit DOC (Day Old Chicken) ayam
umur sehari, meliput :
a. Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat
b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya\
c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya
d. Anak ayam memiliki nafsu makan yang baik
e. Ukuran badan normal
f. Bulu bersih dan kelihatan mengkilat,
g. Hidung bersih
h. Mata tajam dan bersih
i. Lubang kotoran (anus) bersih
2) Pemeliharaan
a. Pemberian pakan
Untuk pemberian pakan dan minum ayam ras broiler ada 2 fase, yaitu fase
starter dimulai umur 0-4 minggu dan fase finisher umur 4-6 minggu. Pada usia 0-
4 minggu diberi pakan BR1 dan paada usia 5-6 minggu di beri pakan BR2, biaya
pakan dari bibit sampai panen setiap ekor menghabiskan dana sebesar Rp 15.000
b. Tabel pemberian minum
Fase Starter
Umur 1-7 hari 1,8 lt/hari/100 ekor
Umur 8-14 hari 3,1 lt/hari/100 ekor
Umur 15-21 hari 4,5 lt/hari/100 ekor
Umur 22-29 hari 7,7 lt/hari/100 ekor
Fase Finisher
Umur 30-36 hari 9,5 lt/hari/ 100 ekor
Umur 37-43 hari 10 lt/hari/100 ekor

Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan tiap 100 ekor pada fase starter adalah
122,6 liter. Pada fase starter pemberian air minum hendaknya diberi tambahan
gula dan obat stress kedalam air minumnya, pemberian air gula diberikan 5x dari
awal hingga tahap panen

5
3) Pemeliharaan kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha
pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil
saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan
dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat
berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu
kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya
segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa
maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
4) Penyakit
a) Berak darah (coccidiosis)
Gejala : Tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu
kusam
menggigil kedinginan.

Penanganan : Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering,


pemberian
obat Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula
Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline,
amprolium, cxaldayocox.
b) Tetelo
Gejala : Ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu,
mata
ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang
spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak
menentu dan lumpuh.
Penanganan : Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar
virus,
binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera
dibakar/dibuang, memisahkan ayam yang sakit.
5) Hama
a) Tungau (kutuan)
Gejala : Ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu
karena
gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Penanganan : Anitasi lingkungan kandang ayam yang baik, pisahkan ayam yang s
akit
dengan yang sehat, dengan menggunakan karbonat sevin dengan
konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan
dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang
encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan

6
fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah
menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.

7
BAB III
MODAL DAN PEMASARAN

3.1. Permodalan
Untuk sistem permodalan kami menggunakan dua cara yaitu yang pertama adalah modal
pribadi dan yang kedua adalah modal pinjaman. Modal pribadi kami adalah Rp
70.000.000 (tujuh puluh juta rupiah). Untuk kekurangan modal kami memerlukan
investasi dengan melalui proposal yang kami ajukan ini.

3.2. Target produk


Produk yang akan dihasilkan adalah berupa daging dengan ukuran 1,6-2 kg/ekor dalam
jangka waktu 2 bulan perperiode. Dengan mortalitas sebesar 5% dari jumlah ayam total
setelah kandang baru jadi adalah 5000 ekor.

3.3. Target konsumen


Konsumen yang ditargetkan adalah pasar,rumah makan,masyarakat sekitar,dan pabrik-
pakbrik pengolahan daging seperti: nuget,sosis,kornet,dll.

8
BAB IV
ANALISIS USAHA

4.1. Biaya Investasi Kandang dan Peralatan

Jumla Harga Satuan Harga Total


No Jenis Satuan
h (Rp) (Rp)
1 Kandang 1 Buah 60.000.000 60.000.000
chick feeder
100 Buah 31.000 3.100.000
2 tray
hanging Feeder
3 200 Buah 14.700 2.940.000
tray
Automatic
4 20 Buah 93.400 1.868.000
Drinker
5 Brooder 5 Buah 900.000 4.500.000
6 Boklam 8 Buah 12.000 96.000
7 Kabel 150 Meter 12.000 1.800.000
8 Seng brooder 5 Unit 60.000 300.000
9 Tirai plastic 250 Meter 100.000 25.000.000
Timbangan
10 1 Unit 85.000 85.000
Gantung
11 Tower 1 Unit 450.000 450.000
Total 100.139.000
Biaya investasi dihitung per lima tahun, maka biaya investasi per tahun adalah sebesar Rp.
100.139.000/5 = Rp. 20.027.800

9
4.2. Biaya Variabel
Harga
Juml Harga Total Harga per
No Jenis Satuan Satuan
ah (Rp) tahun
(Rp)
1 DOC 5.000 Ekor 4.500 22.500.000 135.000.000
10.00
2 Pakan Kg 6.350 63.500.000 381.000.000
0
Vaksin AI /
3 5 Sachet 600.000 3.000.000 18.000.000
1000 ekor

4 Desinfektan 6 Botol 73.700 442.200 2.653.200


Vaksin
5 gumboro / 5 Sachet 61.700 308.500 1.851.000
1000 ekor
Vita chick /
6 20 Sachet 20.900 418.000 2.508.000
250 gr
Tenaga
7 Kerja / 2 Orang 1.000.000 2.000.000 12.000.000
periode
Listrik 1
9 1 Bulan 250.000 250.000 1.500.000
periode
Penyusutan
10 20%   750.000 150.000 150.000
peralatan
11 Lain-lain       500.000 3.000.000
Total 93.068.700 557.662.200
Keterangan : satu periode membutuhkan waktu 2 bulan, sehingga dalam satu tahun terdapat 6
periode.

4.3. Harga Input


Harga input merupakan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan atau peternakan yang

kemudian dipasarkan kepada konsumen. Tingkat mortalitas 5 %. Harga input per tahun

adalah:

Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan Total Harga


6 periode x
Jumlah daging 1.2 kg 18.000/kg 635.040.000
4900
3
Feses 150 ton 500 75.000.000
ton/ST
Karung   200 1000 200.000
Total Input 710.240.000

Keterangan:

10
 1 periode 2 bulan
Pemanenan setiap bulan dengan istirahat kandang minimal 2 minggu

11
BAB V
ANALISIS HASIL USAHA

5.1. Penjualan Ayam


5
Tingkat mortalitas 5% = x 5.000 ekor = 250 ekor
100
Jumlah Penjualan = 1,2 kg x (5.000 - 250 ekor) x Rp. 18.000,00
= Rp 102.600.000/periode

Jumlah penjualan/tahun = Rp 102.600.000 x 6 periode

= Rp 615.600.000

5.2. Penjualan Pupuk Kandang

Setiap 100 ekor ayam (IST) menghasilkan 3 ton feses/tahun.

5.000
Jadi untuk 5.000 ekor ayam menghasilkan = 100 x 3 ton feses

= 150 ton feses/tahun

Harga 1 kg feses Rp. 500 maka untuk 150 ton atau 150.000 kg

= 150.000 kg x Rp. 500,00 = Rp. 75.000.000,00/tahun

5.3. Penjualan Karung Ransum

Selama 1 periode menghabiskan 10.000 kg, 1 karung berisi 50 kg, maka jumlah karung yang

10000
didapat adalah 50 = 200 karung

Harga 1 karung Rp. 1.500,00, maka untuk 200 karung

= 200 x Rp. 1.000,00 = Rp 200.000

Total Revenues = Rp 635.040.000 + Rp. 75.000.000 + Rp 200.000

12
= Rp 710.240.000/tahun

Total Profit = Total Revenue – Total Cost

= Rp 710.240.000 – (Rp. 20.027.800 + 557.662.200)

= Rp 132.550.000/tahun

Jadi untuk jangka waktu 5 tahun diperoleh keuntungan sebesar:


= 5 x Rp 132.550.000
= Rp. 662.750.000

Pay Back Period ( periode untuk kembali modal investasi )


Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 2 bulan
= ( Rp 100.139.000: Rp 102.600.000/periode) x 2 bulan
= 2 bulan

13
BAB VI
PENUTUP

Demikian Proposal Kerjasama Investasi yang kami ajukan, kami yakin masih banyak
kekurangan kami sebagai manusia biasa dalam penulisan Proposal kerjasama Investasi ini
dan semua kebaikan di dalam proposal ini datangnya dari Allah SWT. Besar harapan kami
untuk bisa bekerja sama dengan Anda. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya atas perhatiannya.

14
LAMPIRAN

1.1 Bibit ayam pedaging

1.2 Bentuk kandang ayam

15
1.3 Alas lantai dari kulit padi/sekam

1.4 Tempat pakan dan minum ayam

16

Anda mungkin juga menyukai