Anda di halaman 1dari 18

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM :
“BUKEP (BUDIDAYA KELINCI PEDAGING) SEBAGAI SOLUSI
MEMINIMALISIR KETERGANTUNGAN INDONESIA EKPORT
DAGING SAPI”

BIDANG KEGIATAN :
PKM-K

DIUSULKAN OLEH :
MOH. SULTON NAWAWI (12332079/2012)
TUTI LESTARI (12332097/2012)
FITRIYA HANIF (12402816/2012)
DWI NURIN SEPTIA (12402811/2012)

UNIVERSITAS ISLAM DARUL „ULUM (UNISDA)


LAMONGAN
2014

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
RINGKASAN ...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM RANCANGAN USAHA ................ 2
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................... 4
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................ 7
IV.1 Anggaran Biaya .................................................................. 7
IV.2 Jadwal Kegiatan ................................................................. 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................. 10
Lampiran 1. Biodata Ketua Dan Anggota ............................................. 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................... 14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti Dan
Pembagian Tugas .................................................................................. 16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ....................................... 17

iii
RINGKASAN

Kelinci merupan hewan yang biasanya identik dengan hewan peliharaan,


namun kelinci juga dapat dikonsumsi dan diolah menjadi berbagai macam olahan
makanan yang kaya akan potein dan gizi bahkan melebihi nutrisi daging sapi dan
daging ayam.
Gerakan peningkatan gizi yang dicanangkan pemerintah terutama yang
berasal dari protein hewani sampai saat ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan
daging di Indonesia masih banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang punya
keunggulan dalam cepatnya berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan
mudah dan rendahnya biaya produksi menjadikan budidaya ini sangat potensial
untuk dikembangkan.
Pasar daging kelinci saat ini cukup menjanjikan karena permintaan cukup
banyak dan supply daging kelinci masih minim, serta daging kelinci tidak
diperjualkan secara bebas di pasar. Dari segi ilmiah, daging kelinci lebih baik
dibanding daging sapi atau kambing bahkan ayam potong dalam segi kandungan
lemak dan protein. Manfaat yang diperoleh mengkonsumsi daging kelinci adalah
bisa menurunkan kolesterol, penambah stamina, dapat menurunkan serangan
asam. Dengan pemanfaat kelinci pedaging ini, kebutuhan nutrisi dan gizi
masyarakat Indonesia dapat terpenuhi, mengingat dari berbagai macam survey
menyatakan bahwa penduduk Indonesia masih sedikit dalam mengkonsumsi
daging. Pemanfaatan daging kelinci akan membantu mencukupi kebutuhab
daging masyarakat Indonesia sehingga dapat terpenuhi nutrisi dan gizi sehingga
tumbuh menjadi pribadi yang kuat, sehat dan cerdas.
Mengingat tingkat kebutuhan daging yang semakin tinggi dan harga yang
makin melambung tinggi, serta ketergantungan Indonesia mengimport daging sapi
dari Negara lain, maka pemanfaatan Kelinci Pedaging pun sangat berperan untuk
mengurangi ketergantungan ekspor tersebut. Budidaya Kelinci Pedaging sebagai
solusi pengganti daging sapi masih kurang bisa dimanfaatkan dengan baik
sehingga menjadi peluang besar bagi suksesnya usaha ini.
Dalam proses kegiatan ini, kami akan dengan matang penggunaan meode
dalam mensukseskan budidaya ini. Dan kami akan melakukan evaluasi terkait
dengan program yang sudah dijalankan setiap minggunya. Dengan begitu kita
akan mampu meminimalisir kesalahan dalam pelaksanaan program dan
meningkatkan prosentase keberhasilannya.
Dalam pelaksanaannya, program ini akan berjalan selama empat bulan
yang dimulai dari proses budidaya kecil yaitu budidaya sesuai dengan tingkat
kebutuhan daging kelinci di daerah kami. Semoga kedepannya menunjukkan
perkembangan yang pesat hingga menjadi industri yang besar. Karena budidaya
kelinci pedagng ini masih sedikit sedangkan permintaan pasar yang cukup besar,
maka kami yakin bahwa budidaya kelinci ini mempunyai prospek yang sangat
besar kedepannya.

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia adalah Negara tropis yang memiliki keanekaragaman jenis flora


dan fauna. Hampir sepertiga dari jenis flora dan fauna terdapat di negara ini,
termasuk hewan kelinci, di Indonesia sendiri mempunyai berbagai jenis kelinci,
baik itu kelinci hias, maupun kelinci pedaging.
Perbedaan kelinci hias dan pedanging terdapat pada segi pemanfaatannya
dan dari segi fisiknya. Pemanfaatan daging kelinci hias adalah sebagai hiasan dan
hewan peliharaan, sedangkan kelinci pedaging adalah untuk dimanfaatkan
dagingnya untuk dikonsumsi, namun dapat pula sebagai kelinci hias, seperti pada
ras anggora. Sedangkan dari segi fisiknya, kelinci hias umumnya memiliki tubuh
yang kecil sampai-sedang dengan keunikan tubuh dan bulu yang indah, sedangkan
kelinci pedaging relatif lebih besar dibandingan dengan kelinci hias.
Berdasarkan survey United States Department of Agriculture (USDA)
menganjurkan untuk mengkonsumsi daging kelinci karena merupakan daging
yang paling bergizi dan sehat untuk manusia. Daging kelinci yang memiliki
protein yang lebih besar dari daging sapi, merupakan solusi untuk menigkatkan
kebutuhan protein dan gizi masyarakat Indonesia. Namun sangat disayangkan
melihat kenyataan bahwa budidaya kelinci masih belum bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat Indonesia bahkan oleh pemeritah itu sendiri, pemerintah masih
kurang mendorong pembudidayaan kelinci, sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan daging sapi, pemerintah harus Ekspor hingga keluar Negeri. Hal inilah
yang mendrong kami membuat ide bisnis tentang Budidaya Kelinci Pedaging
(BUKEP) sebagai solusi meminimalisir ketergantungan indonesia ekport daging
sapi, agar pembudidayaan kelinci ini menjadi sumber inspirasi masyarkat untuk
ikut serta membudidayakan kelinci, sehingga masyarakat bisa mandiri serta dapat
mengurangi ekspor daging sapi oleh pemerintah.
Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan dengan adanya hasil karya ini,
dapat menjadi jalan keluar untuk peningkatan tingkat konsumsi daging serta
mampu meminimalisis ketergantungan Indonesia terhadap ekspor daging sapi.
2

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

A. Budidaya dan Prospek pengembangan.


Budidaya kelinci pedaging memiliki prospek yang menjanjikan
terutama di daerah lamongan dan sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan
beberapa alasan di antaranya :
1. Di daerah Lamongan masih belum adanya pembudidayaan kelinci
pedaging dalam lingkup bisnis.
2. Proses Budidaya cukup mudah
3. Permintaan pasar serta munculnya bisnis kuliner yang menyediakan
daging kelinci menjadi peluang tersendiri.
4. Pengetahuan masyarakat akan Khasiat dan gizi daging kelinci yang
tinggi.
Oleh sebab itu, berdasarkan fakta diatas dapat disimpulkan bahwa
budidaya kelinci pedaging ini memiliki prospek yang tinggi.

B. Keunggulan Budidaya kelinci Pedaging


1. Proses pembudidayaannnya mudah, terutama pemberian pakan yang
cukup dengan dedaunan dan biji-bijian.
2. Selain daging yang bernilai ekonommis, bulu dan air seni dapat
dimanfaatkan sebagai kerajinan dan pupuk kandang.
3. Kandungan gizi dan protein yang terkandung dalam daging keinci
sangat tinggi dibanding daging-daging lainnya.

C. Strategi Pemasaran yang Akan Diterapkan


Strategi pemasaran yang digunakan dalam pembudidayaan Kelinci pedaging
ini adalah:
1. Kebijaka produk
Usaha ini bergerak dalam bidang peternakan hewan yaitu budidaya
kelinci pedaging
2. Kebijakan harga
Harga yang diberikan kepada konsumen yaitu Rp. 25.000,-/ekor.
3. Kebijakan Promosi
Bentuk promosi diantaranya melakukkan kerjasama dengan restoran
yang menyediakan menu daging kelinci, serta masyarakat disekitar
tempat pembudidayaan dengan memeberikan informasi dari mulut ke
mulut.
4. Kebijakan Distribusi
Distribusi dilakukan melalui kerjasama dengan mitra distribusi, serta
mendistribusikan ke restoran-restoran di daerah Lamongan dan
sekitarnya yang menyediakan menu daging kelinci.
3

D. Kalkulasi Rugi/laba
Kegiatan usaha BUKEP yang menjadi tolak ukur keberhasilan
diantaranya adalah : proses pembudidayaannya yang tidak rumit, Bahan baku
yang mudah di peroleh, Serta memiliki prospek yang besar. Selain itu, laba
yang akan kita dapat cukup menjanjikan. Gambaran kalkulasi laba yang akan
kita dapat.

 Modal awal produksi (tidak termasuk alat dan biaya lain-lain) :


pakai Pembelian bahan baku habis = Rp. 3.835.000

 Jumlah anakan yang dapat dihasilkan oleh satu indukan adalah 4,


sehingga:
- Kelinci Lokal (perpasang) = 15 x 4 = 60
- Kelinci Import (perpasang) = 15 x 4 = 60

 Laba Kotor SOMURI sekali panen:


- Terget berat anakan 3kg/ anakan @20.000

- Laba kotor = Jumlah anakan x harga jual


 Kelinci Lokal = (60 x 2.5 kg)@20.000
= 3.000.000
 Kelinci Import = (60 x 3.5 kg) @20.000
= 4.200.000
Sehingga, laba kotor sekali panen = 7.200.000

Jadi laba bersih produksi pertama = Laba kotor - Modal awal


= 7.200.000 – 3.835.000
= 3.365.000
4

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Untuk mencapai keberhasilan yang maksimal dan meminimalisir kesalahan.


Diperlukan metode pelaksanaan yang matang, Maka dari itu program ini kami
rancang sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Sebelum masuk dalam tahap pembudidayaan ada beberapa persiapan
yang harus dilakukan untuk menciptakan sistem produksi yang efektif dan
efisien. Persiapan-persiapan tersebut antara lain:
a) Pengumpulan fakta dan survei pasar
Agar produk pembudidayaan dapat laku dipasaran, maka kita harus
mengetahui keadaan lingkungan yang akan kita gunakan untuk
mamasarkan produk. Agar sesuai dengan harapan dan minat masyarakat
setempat, baik untuk harga jual, kualitas dan yang lainnya. Sehingga
dalam proses pemasaran produk banyak masyarakat yang berminat untuk
membelinya.
b) Pembelian Alat dan bahan Produksi
Kelinci pedaging sangat mudah kita dapatkan di lingkungan sekitar kita,
serta dapat dibeli pada peternaknya. Selanjutnya kami akan melengkapi
peralatan yang kami butuhkan.
c) Perancangan Sistem Produksi
Dalam proses pembudidayaan BUKEP ini, hal perama yang harus
kami siapkan adalah tempat pembudidayaannya, kemudian pembelian
kelinci indukan yang berkualitas, karena akan menentukan tingkat tinggi
rendahnya reproduksi yang dihasilkan dan berlanjut kedalam proses
perkawinan indukan, dari proses perkawinan itu akan dihasilkan anakan-
anakan kelinci, sehingga masuk dalam taha pembesaran, kemudian dalam
waktu 3 bulan kelinci dapat dipasarkan.
2. Tahap persiapan pembudidayaan
Berikut Tahap Persiapan Alat dan Bahan:
 Bahan
a) Kelinci Pedaging indukan lokal
b) Kelinci pedaging indukan import
 Alat
a) Bambu
b) Paku
c) Gergaji
d) Palu
e) Pisau
f) Tempat minuman kelinci
5

g) Tempat makan kelinci


h) Bak penampung air seni
i) Genting
 Bahan Penunjang:
a) Obat-obatan
b) Sayur-sayuran
c) Biji-bijian
d) Makanan Sentrat

3. Tahap Pembudidayaan
Berikut tahapan dalam pembudidayaan “SOMURI”:
 Pilih Indukan yang berkualitas.
 Masukkan sepasang kelinci indukan kedalam tempat pembudidayaan
untuk proses perkawinan.
 Kemudian setelah terjadi proses kehamilan dapat kita dapatkan anakan-
anakan kelinci.

4. Tahap Pemasaran
Tahap pemasaran diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat
setempat melalui brosur dan pamphlet, selain itu juga lewat media online.
Kemudian kami pasarkan secara langsung melalui mitra-mitra yang
bekerjasama dengan kami.

5. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan demi keefktifan program kerja yang kami
rancang, maka akan mengadakan evaluasi setiap minggu untuk memperbaiki
sistem keorganisasian dan keberlangsungan program.
6

BAB IV
ANGGARAN DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Dana


No Uraian Satuan Volume Harga Satuan Jumlah Persentase
1 Peralatan Atau Jasa Pendukung
a. Alat Produksi
* Bambu Batang 20 Rp 75.000 Rp 1.500.000
* Paku kg 3 Rp 10.000 Rp 30.000
* Palu Buah 2 Rp 25.000 Rp 50.000
* Pisau Buah 3 Rp 10.000 Rp 30.000
* Tempat minum kelinci Buah 30 Rp 5.000 Rp 150.000 36%
* Tempat makan kelinci Buah 30 Rp 5.000 Rp 150.000
* Bak Buah 10 Rp 35.000 Rp 350.000
* Genting Buah 150 Rp 3.000 Rp 450.000
b. Jasa Pendukung
* Pembuatan brosur Lembar 200 Rp 500 Rp 100.000
Sub Total Rp 2.810.000
2 Bahan pembudidayaan
a. Bahan Produksi
* Indukan kelinci Lokal Ekor 30 Rp 45.000 Rp 1.350.000
* Indukan kelinci Import Ekor 30 Rp 60.000 Rp 1.800.000
* Obat-obatan Pack 10 Rp 20.000 Rp 200.000
* Sayuran kg 35 Rp 7.000 Rp 245.000 49%
* Biji-bijian kg 10 Rp 12.000 Rp 120.000
* Pakan kosentrat Kg 10 Rp 10.000 Rp 100.000
b. Bahan Pendukung Produk
* Buku Pembukuan Buah 2 Rp 10.000 Rp 20.000
Sub Total Rp 3.835.000
3 Transportasi
Pemasaran Rp 650.000 8%
Sub Total Rp 650.000
4 Lain-Lain
a. Penyusunan Laporan Visitasi Eks 1 Rp 100.000 Rp 100.000
b. Penyusunan Laporan Kemajuan Eks 1 Rp 100.000 Rp 100.000
c. Penyusunan Laporan Akhir Eks 1 Rp 100.000 Rp 100.000
d. Pengandaan Laporan Eks 4 Rp 50.000 Rp 200.000
e. Sosialisasi Rp 100.000
Sub Total Rp 600.000 8%
TOTAL KESELURUHAN Rp 7.895.000 100%
7

4.2. Jadwal Kegiatan


Bulan I
No Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 Penyiapan Alat
pembudidayaan
2
Produksi Awal
3 Penelitian
kualitas indukan
5 Pemasaran
Evaluasi
6
Mingguan

Bulan II
NO KEGIATAN Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Proses
1
pembudidayaan
2 Pemasaran
Evaluasi
3
Mingguan

BULAN III
NO KEGIATAN Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Proses
1
pembudidayaan
2 Pemasaran
Evaluasi
3
Mingguan

BULAN IV
NO KEGIATAN Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Proses
1
pembudidayaan
2 Pemasaran
Evaluasi
3
Mingguan
Penyusunan
4
laporan
8
9
10

A.
11
12

(Lampiran II) Justivikasi Anggaran Kegiatan


11. Peralatan Penunjang
Material Justivikasi Pemakaian Vol Harga Satuan Jumlah
* Bambu Bahan baku tempat budidaya 20 Rp 75.000 Rp 1.500.000
* Paku 3 Rp 10.000 Rp 30.000
Menyatukan rangkaian bambu
* Palu 2 Rp 25.000 Rp 50.000
* Pisau memperhalus bambu 3 Rp 10.000 Rp 30.000
* Tempat Minum tempat minum kelinci 30 Rp 5.000 Rp 150.000
* tempat makan tempat makanan kelinci 30 Rp 5.000 Rp 150.000
* bak Penampung air seni kelinci 10 Rp 35.000 Rp 350.000
tempat perlindungan dari hujan dan Rp 450.000
*Genting 150 Rp 3.000
sinar matahari
* pembuatan brosur media sosialisasi 200 Rp 500 Rp 100.000
Sub Total Rp 2.810.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Justivikasi Pemakaian Vol Harga Satuan Jumlah
* Indukan Kelinci Lokal Bahan pembudidayaan 30 Rp 45.000 Rp 1.350.000
* Indukan Kelinci Impor Bahan pembudidayaan 30 Rp 60.000 Rp 1.800.000
* Obat-obatan mengobati Obat luka dan vitamin 10 Rp 20.000 Rp 200.000
* Sayuran Makanan pokok 35 Rp 7.000 Rp 245.000
* Biji-bijian Makanan pokok 10 Rp 12.000 Rp 120.000
* Pakan kosentrat Makanan Penunjang 10 Rp 10.000 Rp 100.000
* Buku Pembukuan 2 Rp 10.000 Rp 20.000
Sub Total Rp 3.835.000

3. Transportasi
Material Justivikasi Pemakaian Jumlah
Pemasaran Bahan bakar pengiriman produk ke tempat pemasaran Rp650.000
Sub Total Rp650.000

4. Lain-Lain
Material Justifikasi Pemakaian Vol Harga Satuan Jumlah
a. Penyusunan Laporan Visitasi 1 Rp 100.000 Rp 100.000
b. Penyusunan Laporan Kemajuan Perlengkapan administrasi 1 Rp 100.000 Rp 100.000
c. Penyusunan Laporan Akhir program 1 Rp 100.000 Rp 100.000
d. Pengandaan Laporan 4 Rp 50.000 Rp 200.000
Pengenalan produk ke
e. Sosialisasi masyarakat Rp 100.000
Sub Total Rp 600.000
13

(Lampiran III) Susunan Organisasi Tim Penelitian Dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program
No Nama/NIM Bidang ilmu waktu Uraian tugas
studi
(jam/minggu)
Koordinator
Utama
MOH. SULTON FKIP Pelaksanaan
1 NAWAWI S-1 BAHASA 32 Program
(12332079) INGGRIS

Koordinator
FKIP Teknis
TUTI LESTARI Pemasaran
2 S-1 BAHASA 25
(12332097
INGGRIS

Koordinator
Produksi
FITRIYA
3 HANIF S-1 Ekonomi 21
(12402816)

Koordinator
DWI NURIN Teknis
4 SEPTIA S-1 Ekonomi 40
pengelolaan
(12402811)
keuangan
14

Anda mungkin juga menyukai