Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INDUSTRI PETERNAKAN AYAM PEDAGING


Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Industri Peternakan

Dosen: Dr. Ir. Marina Sulistyati, MS. dan Dr. Ir. Didin Supriat, M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 6 (Kelas A)
200110220039 Citra Juang Pratiwi
200110220040 Cyla Melviane Rahima Arifin
200110220041 Najwa Razita Mumtaz
200110220042 Muhammad Daffa Danendra
200110220043 Siti Hanifah Mardiyah
200110220044 Lutfi Fajrul Rahmi
200110220045 Muadz Hanan Miqdad
200110220046 Azkia Rachmawati Puspita

FAKULTAS PETERNAKAN JURUSAN ILMU PETERNAKAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan karunianya agar saya bisa menyusun makalah “Potensi Sapi Lokal
dalam Upaya Mewujudkan Kecukupan Pangan dan Pengembangan Kawasan
Peternakan” ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Industri Peternakan. Selain itu makalah ini juga dibuat
dengan tujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis yaitu
kami.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Ir. Marina Sulistyati,
MS. dan Bapak Dr. Ir. Didin Supriat, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah
Industri Peternakan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
ilmu dan wawasan. Kami juga ingin berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu sehingga tugas ini berjalan dengan lancar.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun kami sebagai penulis. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka kami sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran yang
membangun.

Jatinangor, 7 November 2022


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................1
1.3 Tujuan ................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN ...............................................................................................................2
2.1 Peluang Industri Ayam Pedaging .............................................................................2
2.2 Tantangan Industri Ayam Pedaging .........................................................................3
2.3 Perspektif Industri Ayam Pedaging ..........................................................................3
BAB III .............................................................................................................................5
PENUTUP ........................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................5
3.2 Saran ..................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun berdampak


pada peningkatan konsumsi produk peternakan terutama daging. Daging banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat karena mengandung zat gizi yang tinggi dan
bercita rasa lezat. Daging ayam adalah sumber daging yang paling banyak
dimanfaatkan karena mudah di jangkau oleh kalangan atas maupun bawah
karena harganya yang murah. Daging ayam yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat berasal dari pemotongan ayam broiler. Oleh karena itu, banyak
masyarakat yang beralih menjadi peternak ayam ras pedaging karena perspektif
kita sebagai masyarakat akan peluang ternak ayam pedaging kedepan nya yang
tidak akan pudar dan akan selalu meningkat. Hal itulah yang saat ini menjadi
salah satu tantangan bagi para peternak ayam pedaging karena mereka bersaing
untuk menyuplai kebutuhan ayam tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peluang industri ayam pedaging ke depan?


2. Bagaimana tantangan industri ayam pedaging ke depan?
3. Bagaimana perspektif industri ayam pedaging ke depan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Untuk mengetahui peluang industri ayam pedaging ke depan
2. Untuk mengetahui tantangan industri ayam pedaging ke depan
3. Untuk mengetahui perspektif industri ayam pedaging ke depan
4. Untuk memperoleh nilai pada mata kuliah Industri Peternakan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peluang Industri Ayam Pedaging

Industri ayam pedaging di Indonesia memiliki peluang yang cukup besar.


Saat ini masyarakat Indonesia lebih banyak mengenal daging ayam broiler
sebagai daging ayam potong yang biasa dikonsumsi. Komoditas ayam broiler
mempunyai prospek pasar yang sangat baik. Hal ini didukung oleh karakteristik
yang diterima baik oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Karena memiliki
tekstur daging yang lebih lembut dibandingkan dengan daging ayam kampung,
harganya relatif lebih murah dibanding sapi dan kambing, mudah didapatkan di
pasaran maupun supermarket.

Komoditas ini merupakan pendorong utama penyediaan protein hewani


nasional. Daging ayam mengandung gizi yang tinggi, protein pada ayam yaitu
18,2 g / 100 g daging ayam broiler, sedangkan lemaknya berkisar 25,0 g.
(Depkes, 1996).

Kelebihan ayam broiler ialah masa panennya yang berkisar 22 hari. Dengan
masa panen yang lebih cepat maka biaya operasional menjadi lebih sedikit.
Keuntungan akan mudah didapat dan periode produksi lebih banyak. Selain itu,
kapasitas ayam dalam satu kandang bisa lebih banyak. Dalam satu tahun dapat
melakukan produksi selama 12 kali, tiap periode dapat dijadwalkan sebagai
berikut.

• Persiapan dan istirahat kendang selama tujuh hari.


• Pemeliharaan selama 22-24 hari (all in all out).
• Total masa produksi selama 31 hari dengan target bobot panen hidup
0,9-1,1kg.

2
2.2 Tantangan Industri Ayam Pedaging

Industri perunggasan Indonesia saat ini mendapatkan tantangan berupa skala


produksi yang cukup kecil membuat industri perunggasan rentan terhadap
negara-negara pengekspor yang mengeksploitasi skala ekonomi. Selain itu,
peternak unggas nasional cenderung memotong ayam pedaging dengan bobot
yang lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia.

Komisaris PT Bogor Life Science and Technology (BLST) IPB, berkata


bahwa ketidakmampuan untuk mengekspor meskipun saat ini Indonesia telah
berswasembada daging ayam dan memiliki kecenderungan surplus.
Ketidakmampuan ekspor karena belum ada sistem yang diperlukan untuk
memenuhi persyaratan sanitasi dan fitosanitasi pasar ekspor.

Tantangan selanjutnya daya saing industri perunggasan nasional terutama


industri ayam pedaging dihadapkan masih ada pasokan produksi yang diimpor
dan ancaman masuknya daging ayam dari luar negeri. Akan tetapi di sisi lain,
tantangan kelima, kecenderungan konsumsi masyarakat Indonesia yang lebih
memilih daging ayam segar dibandingkan dengan daging beku.

Kemudian tantangan keenam ialah kinerja rantai nilai belum menghasilkan


manfaat yang memahami kebutuhan bagi mitra yang terlibat terutama bagi para
peternak skala kecil. Ditambah dengan tantangan ketujuh, persoalan perbedaan
informasi yang didapat antara salah satu pihak (asymmetric information).

2.3 Perspektif Industri Ayam Pedaging

Industri ayam pedaging termasuk salah satu komoditi yang memiliki


prospek cerah dikarenakan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, permintaan
akan daging ayam akan selalu meningkat. Selain itu di Indonesia, pemerintah
sangat mendukung perkembangan peternakan ayam pedaging pedaging yang
terbukti dengan dikeluarkannya beberapa kebijakan yang mengatur pembibitan
sampai ke pemasaran. Kebijakan tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan
pengembangan peternakan ayam pedaging baik dari segi kualitatif maupun
kuantitatif, serta dalam rangka meningkatkan pendapatan peternak dan

3
memperluas kesempatan kerja. Adapun beberapa kebijakan mengenai terkait
dengan ayam ras adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 20/Permentan/OT.140/4/2009


tentang Pemasukan dan Pengawasan Peredaran Karkas, Daging dan/atau Jeroan
dari luar negeri.

2. Surat Keputusan Ditjennak No.774/kpts/DJP/Deptan/1982 tentang


SyaratSyarat Teknis Perusahaan Peternakan Ayam Petelur atau Ayam
Pedaging.

3. SK Dirjen Peternakan No.289/TN.220/Kpts/DJP/Deptan/1996 tentang


Pedoman Pengawasan dan Standar Mutu Bibit Anak Ayam Ras Niaga atau Final
Stock Umur Sehari (Kuri/Doc) Tipe Pedaging dan Petelur.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ayam pedaging adalah ayam jantan dan betina muda di bawah umur 8
minggu, dijual dengan bobot tertentu, pertumbuhan cepat, dada lebar dan daging
cukup banyak. Untuk menghasilkan ayam yang berkualitas perlu
memperhatikan beberapa aspek seperti seleksi, pembibitan, kandang,
pemeliharaan dan manajemen kesehatan.

1. Industri ayam pedaging masih sering menghadapi masalah atau tantangan.


Tantangan saat ini adalah masalah penyakit yang sering dihadapi ayam
pedaging. Selain itu, biaya produksi yang tinggi terutama harga pakan yang
sering berfluktuasi juga menjadi kendala.

2. Komoditas ayam pedaging memiliki peluang pasar yang baik karena


didukung oleh karakteristik produk yang dapat diterima oleh masyarakat
Indonesia dengan harga yang relatif murah. Komoditas ini merupakan
pendorong utama pasokan protein hewani negara dan memiliki peluang besar
karena permintaan pasar yang besar dan keuntungan yang menggiurkan dari
peternakan ayam pedaging.

3. Industri ayam pedaging merupakan salah satu komoditas yang


menjanjikan.Dengan pertumbuhan ekonomi, permintaan ayam akan terus
meningkat. Selain itu, di Indonesia, pemerintah sangat mendukung
pengembangan peternakan ayam pedaging, terbukti dengan dikeluarkannya
sejumlah kebijakan mulai dari pembibitan hingga pemasaran.

3.2 Saran

Saran dari kelompok kami selain diberikan perhatian khusus kepada para
peternak komiditi ayam potong, kualitas pakan juga harus diperhatikan. Agar
dapat dihasilkan kualitas ayam potong terbaik yang mampu bersaing di ranah

5
ekspor. Kesehatan ayam dan kebersihan kandang juga menjadi faktor penting
agar ayam tidak terserang virus maupun penyakit. Permintaan pasar yang akan
selalu meningkat juga menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para peternak
ayam potong, diperlukannya kebijakan yang mengatur kestabilan harga ayam
potong sehingga tidak merugikan peternak maupun konsumen.

6
DAFTAR PUSTAKA

Tamalluddin, Ferry. 2012. Ayam Broiler 22 Hari Panen Lebih Untung. Jakarta:
Penebar Swadaya.

Tammalluddin, Ferry. 2014. Ayam Broiler. Jakarta: Penebar Swadaya.


Kementerian Perdagangan. Profil Komoditas Ayam Ras.

Rizki, Amalia V. 2021. Pengembangan Produk Baru Olahan Daging Ayam


Sebagai Penambahan Varian Produk Frozen Food pada Prim Freshmart
Mayor Oking 2. Skripsi. Bogor: IPB

Rezkisari, Indira. 2022. Pakar Ungkap Tantangan Industri Unggas Akibat


Tingginya Biaya Pakan. Bogor: Republika

Hidayat, M. N. 2019. Meningkatkan Poduktivitas Broiler dalam Era Revolusi


industry 4.0 melalui Mekanisasi Budidaya sistem Closed House. URL:
http://ptr.fst.uin-alauddin.ac.id/artikel/detail_artikel/272. Diakses tanggal
26 Oktober 2022.

Hendriyanto, Wawan. 2019. Sukses Beternak dan Berbisnis Ayam Pedaging


(Broiler). Yogyakarta: Laksana

Anda mungkin juga menyukai