Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SKALA USAHA: RUMAH TANGGA (BUDIDAYA UNGGAS PETELUR)

Untuk memenuhi tugas mata pelajaran …… yang diampu oleh:


…. S. Pd.i

Disusun Oleh
Ayu Emellia
Aina
Zandri

SMA 1 Siantan Timur


Periode 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayah-Nya makalah dengan
judul “Skala Usaha: Rumah Tangga (Budidaya Unggas Petelur)” ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini telah kami tulis dan kami susun dengan maksimal dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah
ini, untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritikan dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makala ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudul “Skala Usaha: Rumah
Tangga (Budidaya Unggas Petelur)” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Nyamuk, 19 Oktober 2022

Penulis

Kelompok

Page | i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ................................................................................ 1
2. Tujuan ............................................................................................ 2
3. Peluang Dasar .................................................................................. 2
BAB II: ANALISIS BIAYA
1. Investasi Alat Dan Bahan................................................................. 3
2. Biaya Tetap...................................................................................... 4
3. Biaya Tidak Tetap............................................................................ 4
4. Total biaya........................................................................................ 4
BAB III: PELAKSANAAN WIRAUSAHA
1. Penentuan Lokasi Kandang ............................................................. 5
2. Alat Produksi ................................................................................... 5
3. Pemelihara Jenis Unggas.................................................................. 7
4. Pelaksanaan Budidaya...................................................................... 8
BAB IV: RENCANA PEMASARAN PRODUK
1. Strategi Penduduk............................................................................ 9
2. Harga................................................................................................
3. Tempat..............................................................................................
4. Promosi ...........................................................................................
BAB V: PENUTUP ………………………………………………………… 10

Page | ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia mempunyai kebutuhan yang beragam seiring dengan peningkatan
kesejahteraannya. Beberapa kebutuhan manusia antara lain, kebutuhan primer dan
sekunder salah satu dari sekian banyak kebutuhan tersebut adalah kebutuhan
pangan atau makanan.
Pangan atau makanan merupakan kebutuhan primer manusia karena dari
pangan atau makanan manusia akan mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk
menjalankan aktifitas sehari-hari. Menurut UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012,
pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau
pembuatan makanan atau minuman. Makanan mempunyai peranan yang sangat
luas bagi kehidupan manusia, manusia dapat hidup karena mendapatkan asupan
gizi dari makanan yang dikonsumsi. Hal inilah yang membuat para pengusaha
yang bergerak di bidang produksi dan pengolahan bahan makanan untuk
memproduksi makanan bagi masyarakat (konsumen).
Pangan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia untuk dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Nutrisi yang dibutuhkan manusia terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Nutrisi yang dibutuhkan akan
terpenuhi dengan baik jika mengonsumsi sumber pangan beragam. Sumber pangan
terdiri dari pangan nabati dan pangan hewani. Pangan nabati berasal dari tanaman,
sedangkan pangan hewani berasal dari hewan terutama lemak dan protein sehingga
dalam kehidupan sehari sering dikenal lemak dan protein nabati serta lemak dan
protein hewani. Semua jenis nutrisi yang dibutuhkan harus dikonsumsi dalam
jumlah yang cukup dan seimbang.
Menurut Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1996 tentang pangan bahwa
ketahanan pangan adalah suatu kondisi di mana setiap individu dan rumah tangga
memiliki akses secara fisik, ekonomi, dan ketersediaan pangan yang cukup, aman,
serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan
yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar utama dalam ketahanan pangan, yaitu:
ketersediaan yang cukup, distribusi yang lancar dan merata, serta konsumsi pangan
yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh individu masyarakat. Agar dapat
memenuhi kebutuhan individu dan/atau keluarga agar dapat memperoleh akses
pangan baik secara fisik, maka proses distribusi pangan yang lancar dari produsen
hingga ke pasar konsumen menjadi persyaratan yang utama.
Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha untuk meningkatkan produksi
pangan mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat meningkatkan produksi
pangan, maka tahap berikutnya adalah mendistribusikan pangan yang dihasilkan.
Sebaran wilayah produksi pangan dan wilayah konsumsi sangat luas sehingga

Page | 1
distribusi pangan sangat penting agar pangan dapat diperoleh oleh konsumen.
Distribusi pangan tidak terlepas dari aspek pemasaran.
Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil
hasilnya. Budidaya juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau ternak
mulai dari menyiapkan benih atau bibit untuk dipanen hasilnya. Budidaya ternak
(ungags) adalah satu usaha untuk mendapatkan hasil dari peternakan. Salah satu
budidaya ternak adalah telur. Telur adalah bahan pangan yang kaya akan
kandungan protein dan lemak.

2. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Wirausaha Produk Budidaya
Ternak Unggas Petelur ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kewirausahaan budidaya unggas petelur.
b. Untuk mengetahui dan mengenal unggas petelur.
c. Untuk mengetahui cara perencanaan wirausaha di bidang budidaya unggas
petelur.
d. Untuk mengetahui sarana dan peralatan budidaya unggas petelur.
e. Untuk mengetahui teknik budidaya unggas petelur.

3. Peluang Dasar
Beternak ayam petelur memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan ayam pedaging, yaitu dalam hal memberikan
pendapatan yang lebih stabil dan masa produktif yang lebih lama. Ayam
petelur cenderung memberikan pendapatan yang lebih stabil karena telur bisa
dihasilkan setiap hari.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, konsumsi telur nasional terus
meningkat dari tahun ke tahun seiring bertambahnya jumlah penduduk, sehingga
kebutuhan pun meningkat. Masyarakat Indonesia membutuhkan 6.53 kilogram
telur per kapita per tahun. Pada tahun 2017, konsumsi telur nasional mencapai 1.5
juta ton dan diperkirakan akan meningkat hingga 1.7 juta ton pada tahun 2021.
Beternak ayam petelur memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ayam
pedaging, yaitu dalam hal memberikan pendapatan yang lebih stabil dan masa
produktif yang lebih lama. Ayam petelur cenderung memberikan pendapatan yang
lebih stabil karena telur bisa dihasilkan setiap hari. Lain halnya dengan ayam
pedaging yang perlu menunggu siklus setidaknya 35 hari. 
Soal masa produktif, ayam petelur bisa terus menghasilkan telur untuk jangka
waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 1.5 hingga 2 tahun. Puncak produksi
biasanya dapat dicapai sekitar minggu ke 90. Selama masa produktif tersebut,
kamu bisa mengambil telur setiap harinya.
Hal inilah yang membuat bisnis ayam petelur layak untuk dikembangkan.
Keuntungan lainnya yaitu ketika ayam sudah tidak mampu memproduksi telur lagi,
ayam tersebut bisa dijual untuk dimanfaatkan dagingnya. 

Page | 2
BAB II
ANALISIS BIAYA
1. Investasi Alat Dan Bahan
a. Kandang
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 4.000.000.-
b. Tempat pakan
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 500.000.-
c. Tempat minum
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 500.000.-
d. Timbangan telur
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 400.000.-
e. Mesin genset
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 900.000.-
f. Mesin air
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 500.000.-
g. Selang air
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 900.000.-
h. Bibit
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 7.000.000.-
i. Pakan
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 350.000.-
j. Listrik
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 500.000.-
k. Transportasi
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 400.000.-
l. Perawatan
Perkiraan harga pembuatan kandang untuk 200 ekor ayam untuk bisnis rumah
tangga adalah sekitar Rp. 3.000.000.-

Page | 3
2. Biaya Tetap

No Komponen Biaya Tetap Total Biaya Produksi


1. Kandang unggas Rp. 4.000.000.-
2. Tempat pakan ayam Rp. 500.000.-
3. Tempat minum ayam Rp.500.000.-
4. Timbangan telur Rp. 400.000.-
5. Mesin genset Rp. 900.000.-
6. Mesin air Rp. 500.000.-
7. Selang air 50 meter Rp. 900.000.-
Total Rp. 7.700.000.-

3. Biaya Tidak Tetap

No Komponen Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi


1. Biaya bibit Rp. 7.000.000.-
2. Biaya pakan Rp. 350.000.-
3. Biaya listrik Rp. 500.000.-
4. Biaya transportasi Rp. 400.000.-
5. Biaya perawatan Rp. 3.000.000.-
Total Rp. 11.250.000.-

4. Total Biaya
Total biaya sementara yang dibutuhkan dalam budidaya ungags petelur
adalah sekitar Rp. 18.950.000.-. ini hanyalah perkiraan sementara. Semua in belum
termasuk biaya tak terduga lainnya yang harus dipersiapkan oleh peternak. Maka,
bisa ditarik kesimpualan bahwa perkiraan biaya yang harus disiapkan oleh peternak
budidaya ungags petelur adalah sekitar Rp. 50.000.000.-. begitulah perkiraan
persiapan dana yang harus disiapkan.

Page | 4
BAB III
PELAKSANAAN WIRAUSAHA
1. Penentuan Lokasi Kandang
Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan lokasi kandang ungags,
antara lain:
a. Jauh dari pemukiman penduduk
Idealnya lokasi peternakan berada jauh dari pemukiman penduduk, dekat
dengan lapangan terbuka dan aman. Hal ini bertujuan untuk menghindari
konflik dengan lingkungan masyarakat akibat adanya polusi bau atau polusi
debu.
b. Terdapat akses jalan, jaringan listrik, dan jaringan telepon
Akses jalan yang memadai dapat mendukung berbagai aktivitas yang
berhubungan dengan transportasi, seperti pengiriman DOC, obat-obatan,
pakan dan pengangkutan telur.
c. Topografi lahan rata dan lapang
Topografi peternakan sebaiknya rata dan lapang agar pergerakan udara dalam
kandang berjalan lancar tanpa ada hambatan.
d. Ketersediaan sumber air
Selain untuk memenuhi kebutuhan minum ayam ternak, air juga diperlukan
untuk sanitasi kandang.
e. Dekat dengan tempat pemasaran
Lokasi yang dekat dengan tempat pemasaran memiliki berbagai keuntungan.
Selain dapat mengurangi biaya transportasi untuk distribusi produk, lokasi
yang dekat dengan tempat pemasaran juga dapat mengurangi resiko kerugian
akibat telur pecah, retak, busuk atau susut bobot timbangan.
f. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang baik dapat menciptakan suasana yang kondusif,
aman, dan terhindar bisa tercipta kerjasama yang saling menguntungkan.

2. Alat Produksi Budidaya Unggas Petelur


Sarana dan peralatan produksi yang dibutuhkan dalam budidaya unggas
petelur terdiri atas kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin dan
obat-obatan.
a. Kandang
Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budidaya ternak unggas.
Kandang berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran,
memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta

Page | 5
memudahkan pemanenan atau pengumpulan hasil peternakan. Selain itu
kandang juga berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas.
Kandang yang umum digunakan pada budidaya unggas petelur adalah kandang
sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang battery. Unggas petelur biasanya
dipelihara terlebih dahulu dalam kandang postal, selanjutnya dipindahkan ke
kandang battery jika sudah dewasa. Biasanya kandang battery diletakan dalam
bangunan kandang, jadi seolah-olah ada kandang dalam kandang. Kandang
battery dapat dibuat dari kawat, kayu, atau bambu yang didesain sedemikian
rupa sehingga telur dapat menggelinding keluar dari kandang battery. Biaya
pembuatan kandang battery cukup besar, sedangkan keuntungan kandang
battery adalah:
1) Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur.
2) Menghindarkan kerusakan telur oleh ungags
3) Memperoleh telur yang bersih dari kotoran unggas.
4) Menghindari kanibalisme antarunggas.
b. Peralatan Kandang
Selain kandang dibutuhkan juga peralatan seperti di bawah ini tempat makan,
minum, dan grit. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan
minum sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan
minum pada kandang battery sudah menyatu dengan kandang yang dapat
terbuat dari bambu, aluminium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan
tidak berkarat.
c. Bibit Unggas
Bibit unggas petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit ayam yang
digunakan disebut DOC (Day Old Chicken) atau ayam umur sehari. Persyaratan
bibit DOC adalah:
1) Anak unggas (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
2) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
3) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
4) Anak unggas mempunyai nafsu makan yang baik.
5) Ukuran badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram.
6) Tidak ada letakan tinja di duburnya.
Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah
lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan
mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat
dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Pakan dapat dibuat dari bahan-
bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil industri yang
mengandung zat gizi dan layak dipergunakan sebagai pakan baik yang telah
diolah maupun yang belum diolah.
d. Pakan
Pakan unggas terdiri atas campuran bahan makanan seperti jagung, kedelai, dan
bahan lainnya sehingga memiliki komposisi nutrisi karbohidrat (kalori), serat
kasar, protein, lemak, kalsium, dan fosfor sehingga sesuai sebagai pakan ayam.
Pakan ayam sudah tersedia dalam bentuk siap pakai yang dapat dibeli di toko

Page | 6
pakan ternak. Sebagai contoh pakan ayam petelur yang diperjualbelikan harus
sesuai dengan SNI 01-3929-2006. Saat ini sudah tersedia berbagai jenis pakan
unggas petelur yang disesuaikan dengan umur unggas.
Jika memungkinkan juga dapat menggunakan dedak, sisa dari penggilingan
beras, sebagai pakan ternak. Biaya pakan ternak adalah komponen biaya paling
besar dalam usaha budidaya ternak unggas. Dapat membuat pakan ternak sendiri
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar tempat
tinggal.
e. Obat-obatan, Vitamin, dan Hormon Pertumbuhan
Obat-obatan diberikan kepada unggas jika diperlukan, yaitu untuk yang sakit.
Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita
oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai dosis, jumlah serta waktu yang tepat.
Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan
unggas, sedangkan hormon pertumbuhan berfungsi untuk mempercepat
pertumbuhan unggas. Secara alami unggas dapat tumbuh sehat jika
mendapatkan pakan dalam jumlah yang cukup.
f. Peralatan Panen
Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat panen. Di
samping itu, peralatan panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang
dihasilkan tidak pecah dan rusak. Peralatan panen adalah wadah untuk
mengumpulkan telur yang telah dipanen.

3. Pengenalan Jenis Unggas Petelur


a. Jenis-jenis Unggas Petelur
Hewan unggas merupakan sumber protein dan lemak untuk memenuhi
kebutuhan gizi manusia. Salah satu jenis unggas yang ada di sekitar kita disebut
unggas petelur. Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok
burung-burungan. Ciri-ciri unggas adalah bersayap, berbulu, berkaki, dan
memiliki paruh. Berdasarkan produk yang dihasilkan, kita mengenal unggas
petelur dan unggas pedaging. Unggas petelur adalah yang dipelihara untuk
menghasilkan telur. Jenis unggas petelur antara lain adalah ayam, bebek/itik,
burung puyuh, dan angsa.
1) Ayam
Ayam adalah unggas petelur yang umum dibudidayakan karena permintaan
dan kebutuhan masyarakat terhadap telur ayam yang tinggi. Berdasarkan
tujuan budidayanya ayam dikelompokkan menjadi:
(a). Ayam pedaging memiliki tubuh berukuran besar sehingga mengandung
banyak daging, pertumbuhan cepat, bergerak lamban, dan tenang, serta
sebagian memiliki cakar dan kaki berbul
(b). Ayam petelur berbadan ramping dan ringan serta mencapai dewasa lebih
cepat.
(c). Ayam dwiguna adalah ayam yang dibudidayakan untuk menghasilkan telur
dan daging. Ayam ini memiliki badan berukuran sedang, tapi bergerak tidak
lamban dan kemampuan bertelur cukup baik.

Page | 7
(d). Ayam ornamental adalah ayam yang digunakan untuk fungsi keindahan
baik pada suara maupun bulunya. Ayam ornamental ditandai dengan warna
bulu dan bentuk badan yang indah serta suara yang merdu.
Ayam petelur terdiri atas dua jenis, yaitu:
(a). Ayam petelur ringan dan ayam petelur medium. Ayam petelur ringan (ayam
petelur putih) memiliki ciri-ciri sebagai berikut: mempunyai badan yang
ramping dan kecil, bulu berwarna putih, berjengger merah. Ayam petelur
putih mampu bertelur sampai 260 butir setiap tahun.
(b). Ayam petelur medium ditandai dengan bobot tubuh yang lebih besar
dibandingkan dengan ayam petelur putih sehingga dapat menghasilkan
daging cukup banyak. Ayam petelur medium memiliki telur berwarna
coklat. Telur yang dihasilkan ayam petelur medium lebih besar dari pada
telur yang dihasilkan oleh petelur putih, namun jumlah telur coklat yang
dihasilkan lebih sedikit.
2) Itik
Itik merupakan unggas yang hidup di air. Itik memiliki badan kecil dan
ramping serta dapat bergerak lincah.
3) Bebek atau Entok
Bebek juga merupakan unggas air yang memiliki badan lebih gemuk dan
bergerak lebih lamban dibandingkan dengan itik.
4) Angsa
Angsa merupakan unggas air yang memilik badan lebih tinggi dan besar serta
bulu berwarna putih. Angsa memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan
dengan bebek, itik, atau ayam. Pengusahaan angsa sebagai petelur tidak
sebanyak itik dan bebek.
5) Burung Puyuh
Burung puyuh merupakan salah satu jenis burung yang banyak diternakkan
untuk komersial. Burung puyuh memiliki bulu yang berwarna coklat bercak-
bercak hitam putih. Burung puyuh terlihat pendek dan gemuk.
b. Mengenal Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
Budidaya ternak unggas merupakan kegiatan untuk menghasilkan produk
budidaya ternak berupa telur. Telur yang dihasilkan dapat langsung dikonsumsi
dengan cara direbus atau digoreng. Telur adalah bahan baku dalam industri
berbagai jenis makanan, kue, dan roti. Selain itu telur dapat juga diolah menjadi
produk dengan nilai jual lebih tinggi seperti telur asin, yaitu telur itik yang diasin.

4. Pelaksanaan Budidaya

Page | 8
BAB IV
RENCANA PEMASARAN PRODUK
1. Strategi Penduduk
2. Harga
3. Tempat
4. Promosi

Page | 9
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati
berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas
petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Peluang wirausaha di bidang budidaya
ternak unggas petelur sangat besar karena kebutuhan telur untuk memenuhi
nutrisi masyarakat sangat tinggi. Hal ini menjadikan wirausaha di bidang
budidaya ternak unggas petelur sangat menarik. Agar dapat melakukan wirausaha
di bidang usaha ternak ayam petelur, maka terlebih dahulu harus mengenal teknik
budidaya unggas petelur. Dalam berwirausaha, hal penting yang harus
diperhatikan adalah pemasaran produk yang dihasilkan. Sebelum memulai
wirausaha, terlebih dahulu harus memahami pemasaran produk budidaya yang
dihasilkan.
Tantangan dalam berwirausaha adalah pemasaran produk yang dihasilkan.
Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh peluang pasar dari produk yang
hasilkan. Sebelum memulai wirausaha terlebih dahulu pelajarilah produk sejenis
yang sudah ada di pasar. Supaya produk yang dihasilkan dapat diterima oleh
pasar, buat produk budidaya yang dihasilkan lebih baik dari sudah. Produk
budidaya unggas petelur berfungsi sebagai pangan. Dalam proses yang dilakukan
harus mengacu pada cara budidaya ternak yang baik sehingga dapat
menghasilkan pangan yang sehat dan higienis.

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai