Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERSIAPAN BUDIDAYA UNGGAS RHODE ISLAND

Disusun oleh :

MOCHAMAD RISQY CAESAR DANINDRA ADI WIJAYA (XII MIPA 1/18)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BLITAR
Jl. Ahmad Yani No.112, Sananwetan, Kec. Sananwetan,
Kota Blitar, Jawa Timur 66131
Email: info@sman1blitar.sch.id
2021
i
DAFTAR ISI
Cover………………..............……………………………………………………………………..

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii
BAB 1..............................................................................................................................................1
Pendahuluan.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2. Persiapan Lahan dan Kandang.................................................................................................3
3. Persiapan Bibit..................................................................................................................4
4. Persiapan pakan....................................................................................................................5
5. Estimasi biaya....................................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
6.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
6.2 Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah Persiapan Budidaya Unggas Rhode Island ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah Persiapan Budidaya Unggas Rhode Island ini. Dan saya juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.
saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah Persiapan Budidaya Unggas penyempurnaan
makalah ini.
Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Persiapan Budidaya Unggas Rhode Island ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Blitar, 5 Agustus 2021

Penulis

iii
BAB 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. Menurut UU Pangan Nomor 18 Tahun


2012, pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Pangan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia untuk dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik. Nutrisi yang dibutuhkan manusia terdiri dari karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral. Nutrisi yang dibutuhkan akan terpenuhi dengan baik
jika mengonsumsi sumber pangan beragam. Sumber pangan terdiri dari pangan nabati dan
pangan hewani. Pangan nabati berasal dari tanaman, sedangkan pangan hewani berasal dari
hewan terutama lemak dan protein sehingga dalam kehidupan sehari sering dikenal lemak
dan protein nabati serta lemak dan protein hewani. Semua jenis nutrisi yang dibutuhkan harus
dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dan seimbang.
Saat ini pola konsumsi pangan masyarakat sudah berubah. Peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya gizi untuk tumbuh kembang serta peningkatan pendapatan
cenderung mendorong peningkatan konsumsi bahan pangan yang menjadi sumber protein
dan lemak, seperti ikan, telur, daging, dan susu. Indonesia adalah satu negara yang
berpenduduk besar sehingga jumlah pangan yang dibutuhkan juga besar. Usaha pemenuhan
pangan menjadi persoalan penting bagi Bangsa Indonesia. Tingkat pertumbuhan penduduk
harus disikapi secara serius untuk memenuhi kebutuhan pangan bangsa Indonesia sehingga
ketahanan pangan dapat terwujud.
Menurut Undang-Undang RI nomor 7 tahun 1996 tentang pangan bahwa ketahanan
pangan adalah suatu kondisi di mana setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara
fisik, ekonomi, dan ketersediaan pangan yang cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar

1
utama dalam ketahanan pangan, yaitu: ketersediaan yang cukup, distribusi yang lancar dan
merata, serta konsumsi pangan yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh individu
masyarakat. Agar dapat memenuhi kebutuhan individu dan/atau keluarga agar dapat
memperoleh akses pangan baik secara fisik, maka proses distribusi pangan yang lancar dari
produsen hingga ke pasar konsumen menjadi persyaratan yang utama.
Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha untuk meningkatkan produksi pangan
mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat meningkatkan produksi pangan, maka tahap
berikutnya adalah mendistribusikan pangan yang dihasilkan. Sebaran wilayah produksi
pangan dan wilayah konsumsi sangat luas sehingga distribusi pangan sangat penting agar
pangan dapat diperoleh oleh konsumen. Distribusi pangan tidak terlepas dari aspek
pemasaran.
Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil hasilnya.
Budidaya juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau ternak mulai dari
menyiapkan benih atau bibit untuk dipanen hasilnya. Budidaya ternak adalah satu usaha
untuk mendapatkan hasil dari peternakan. Salah satu budidaya ternak adalah telur. Telur
adalah bahan pangan yang kaya akan kandungan protein dan lemak.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana lahan yang bagus dan tepat untuk ternak ayam?

1.2.2 Bibit apa yang akan dipilih dan apa saja syaratnya?

1.2.3 Pakan apa saja yang dibutuhkan agar ayam tumbuh subur?

1.2.4 Berapa jumlah biaya yang dibutuhkan?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Untuk mengetahui cara ternak ayam petelur Rhodes Island

1.3.2 Untuk mengetahui teknik budidaya ayam petelur Rhodes Island

1.3.3 Dapat berternak ayam petelur Rhodes Island

2
BAB II

PEMBAHASAN
2. Persiapan Lahan dan Kandang

Saat merencanakan membangun peternakan, biasanya lokasi peternakan menjadi


salah satu hal utama yang dipikirkan. Karena peternakan biasanya mempunyai hewan
dalan jumlah yang banyak, lokasi peternakan dan luas lahan peternakan menjadi
perhatian utama untuk mulai membangun peternakan. Lokasi peternakan harus dipilih
dengan tepat agar tidak mengganggu lingkungan dan juga tidak mengganggu
perkembangan ayam. Seperti peternakan ayam broiler misalnya, peternakan ini sebaiknya
jauh dari lingkungan pemukiman agar tidak mengganggu kenyamanan lingkungan
sekitar. Gangguan yang bisa dihasilkan dari peternakan antara lain adalah suara hewan
ternak, kotoran, pakan, dan kegiatan produksi seperti lalu lintas pendistribusian produk
peternakan.

Lokasi dan lahan peternakan harus dipikirkan dengan baik agar juga tidak
mengganggu perkembangan ayam ternak. Ayam yang diternak bisa saja mudah stress
sehingga jika ada gangguan dari sekitar peternakan, maka ayam bisa kurang produktif
sehingga hasil peternakan pun bisa menurun. Belum lagi jika keadaan di sekitar
lingkungan peternakan ayam broiler memiliki masalah kebersihan. Masalah kebersihan
ini bisa mengganggu kenyamanan ayam sekaligus kesehatan ayam. Selain kandang yang
harus bersih dan sehat, keadaan sekitar peternakan dan peternak yang sering berinteraksi
dengan ayam pun harus dalam keadaan bersih dan sehat. Ini dikarenakan lingkungan
sekitar dan peternak juga bisa membawa bakteri dan virus penyakit yang bisa menular ke
ayam.

Untuk itulah diperlukan pengendalian mutu yang ketat agar kualitas akhir produk
peternakan bisa benar-benar terjaga kualitasnya sejak ayam berada di kandang hingga
proses distribusi ke tangan konsumen. Agar pengendalian mutu produk peternakan bisa
tetap terjaga kualitasnya, lokasi dan lahan peternakan harus layak menjadi tempat
peternakan seperti berikut ini:

1. Peternakan ayam dekat dengan lokasi distribusi dan pemasaran

Peternakan yang dekat dengan lokasi distribusi dan pemasaran akan


memungkinkan konsumen untuk lebih mudah mendapatkan daging ayam segar. Selain
itu, biaya dan waktu distribusi produk juga bisa lebih terjangkau dan singkat. Ini tentunya
akan meningkatkan efisiensi distribusi dari peternakan. Area peternakan yang dekat

3
dengan pemasar juga bisa menguntungkan peternakan karena penjual ayam broiler
cenderung akan mengambil ayam yang akan dijual ke peternakan yang dekat dengan
rumah atau tempat jualan mereka.

2. Peternakan ayam harus jauh dari keramaian

Suasana lingkungan peternakan yang terlalu ramai bisa jadi membuat ayam tidak
nyaman hingga stress sehingga mengganggu produksi. Selain itu, peternakan ayam juga
harus jauh dari pemukiman warga agar suara bising peternakan, suara ayam, dan juga
kotorannya tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar.

3. Peternakan ayam dekat dengan sumber air bersih

Seperti halnya kehidupan sehari-hari, air menjadi kebutuhan utama dalam


beternak. Air bersih digunakan untuk minum ayam mau pun untuk membersihkan
kandang dan juga untuk menjalankan kegiatan peternakan sehari-hari. Air bersih juga
turut mendukung kesehatan ayam, karena ayam harus cukup minum air bersih agar dapat
membantu pencernaan ayam. Air bersih merupakan salah satu hal yang harus dijaga agar
kebersihan dan kesehatan peternakan dan hewan ternak tetap terjaga.

Lahan yang saya pilih berluaskan 50 meter persegi dan berada didekat sungai,
tidak terlalu ramai, dan juga tidak terlalu jauh dari pasar atau tempat distribusi. Harga nya
± 55.000.000,00

Sedangkan jenis kandang yang saya pilih adalah kandang ayam litter. Model
kandang ayam dengan sistem litter adalah kandang yang menggunakan tanah sebagai
lantainya. Lantai tersebut bisa dilapisi dengan cor semen atau langsung menggunakan
tanah sebagai medianya.

Untuk menghindari penyakit yang bersumber dari kotoran ayam, maka lantai
dilapisi dengan litter (sekam padi) dengan ketebalan 5-10 cm. Keuntungan dari kandang
litter adalah kokoh dan mudah dalam pembuatannya serta hama tikus tidak mudah
bersarang. Selain dari pada itu, biaya untuk membangun kandang jenis ini lebih murah.

Berharga ± 25.000.000,00

3. Persiapan Bibit

Untuk pembibitan saya membeli ayam berumur 18 minggu sebanyak 45 ekor berharga
sekitar ±100.000,00 per ekor dan ayam berusia 1-4 hari berharga ±25.000,00 per ekor sebanyak
75 ekor. Total pembibitan yaitu 100.000 x 45 + 25.000 x 75 = ±63.750.000,00

4
Syarat anak pembibitan sebagai berikut:

1. Seorang anak ayam atau yang disebut dengan day old chicken haruslah berasal dari
sebuah induk ayam yang dimana sehat

2. Bulu ayam yang terdapat pada day old chicken haruslah halus dan juga menutupi
seluruh tubuhnya dan memiliki pertumbuhan yang baik

3. Tidak adanya sebuah kecacatan yang akan ditemukan pada bagian dari tubuhnya

4.Anak ayam yang masih day old chicken haruslah memiliki nafsu makan yang dimana
baik

5. Pada anak ayam yang memiliki ukuran badan yang dimana normal seharunys memiliki
berat badanyang berada diangka sekitar 35-40 gram.

6.Tidak terdapat berbagai macam bentuk letakan dari tinja yang terdapat dibagian dubuh
day old chicken tersebut.

4. Persiapan pakan

Pakan ayam petelur usia produksi standardnya terdiri dari konsentrat, jagung dan dedak
padi. Untuk meracik pakan ayam petelur, komposisinya adalah konsentrat 35 %, jagung 50% dan
dedak padi sebanyak 15 %. Komposisi ini adalah anjuran dari perusahaan pembuat
konsentratnya. Konsentrat ayam petelur biasanya mengandung protein kasar antara 30 – 32 %.
Bisa kita ambil nilai tengahnya yaitu 31%. Sedangkan untuk jagung kandungan protein kasarnya
sekitar 7,68 %. Untuk dedak padi yang halus nilai protein kasarnya sekitar 12%.

Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

Misalnya kita akan membuat pakan sebanyak 10 kg. Maka kita butuh konsentrat, jagung dan
dedak padi masing-masing sebanyak 3,5 kg, 5 kg dan 1,5 kg. Konsentrat sebanyak 3,5 kg
proteinnya sebanyak 31/100 x 3,5 kg = 1,085 kg. Jagung sebanyak 5 kg proteinnya sebanyak
7,68/100 x 5 = 0,384 kg. Dedak padi sebanyak 1,5 kg proteinnya sebanyak 12/100 x 1,5 = 0,18
kg. Jumlahkan semua protein yang diperoleh dari masing-masing bahan. Jadi total dari
konsentrat, jagung dan dedak padi adalah 1,085 kg + 0,384 kg + 0,18 kg = 1,649 kg. Untuk
mendapatkan nilai protein kasar konsentrat pakan akhir, jumlah protein / jumlah pakan x 100 %.
Jadi nilai protein ransum akhir adalah (1,69 / 10) x 100 % = 16,5 %. Jadi nilai protein kasar
ransum ayam petelur yang kita peroleh adalah sebesar 16,5 %. Cara yang sama bisa kita gunakan
untuk menghitung nilai lemak kasar dan serat kasar dari ransum yang akan kita buat.

Sekarang kita bisa menghitung berapa biaya pakan untuk per kilonya. Misalnya harga konsentrat
dari Japfa 1 karung dengan berat 50 kg harganya 375.000 ribu. Maka harga perkilo konsentrat

5
adalah 375.000/50 = 7500 rupiah perkilo. Harga jagung sudah selep per kgnya 5000 rupiah
(harga sudah naik) dan harga dedak padi per kgnya 3000.

Untuk 10 kg pakan kita butuh:

Konsentrat 3,5 kg x 7500 = 26.250

Jagung 5 kg x 5000 = 25.000

Dedak padi 1,5 kg x 3000 = 4.500

Total biaya untuk 10 kg adalah 26.250 + 25.000 + 4500 = 55.750 rupiah. Harga per kg nya
menjadi 5575 rupiah per kg.

Untuk bisa mendapatkan performa pertumbuhan ayam petelur yang optimal, kita bisa
memberikan pakan dalam jumlah yang pas. Tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit.Kita bisa
melihat acuan yang diberikan oleh japfa ataupun hyline internasional di bawah ini. Jika
mengikuti program dari japfa, selama ayam sudah memasuki masa produksi, yaitu diatas minggu
ke 20, pakan yang diberikan adalah sebanyak 110 – 120 gram/ekor/hari.Tapi bila kita membeli
pullet usia misalnya 17 minggu, maka kebutuhan pakannya per hari adalah sebagai berikut.

Kita lihat pada usia 17 minggu, jika bobotnya sudah sesuai dengan yang di table, maka jumlah
pakan per harinya bisa menyesuaikan. Tabel di atas adalah kebutuhan pakan ayam petelur dari

6
doc sampai bertelur. Selama 20 minggu tersebut, kalau kita hitung kebutuhan pakan yang
dibutuhkan per ekor adalah sebanyak 7.588 gram/ekor selama 20 minggu.

Untuk pakan perhari maka saya membutuhkan: 11 x 75 + 75 x 15 = 1950 gram / 1,95 kg per hari
1,95 x 5575 = 10.871,00 perhari. 10.871 x 30 = 326.130,00 perbulan

Vitamin dan Manfaatnya

Vitamin merupakan senyawa organik yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun sangat
signifikan pengaruhnya terhadap metabolisme. Karena dibutuhkan sedikit, maka vitamin
tergolong sebagai nutrisi mikro. Berdasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan vitamin larut air (vitamin B kompleks/B1
sampai B12) dan vitamin C).

Masing-masing vitamin memiliki fungsi dan peranan yang sangat besar terhadap produktivitas
ayam. Berikut uraiannya:

 Vitamin A: berperan menjaga stabilitas jaringan epitel pada membran mukosa saluran
pencernaan, pernapasan, dan reproduksi, serta mengoptimalkan indera penglihatan.

 Vitamin B kompleks: membantu meningkatkan proses metabolisme sehingga


pemanfaatan nutrisi lebih optimal dan efisien. Dampaknya, rasa lapar akan lebih cepat
muncul dan nafsu makan ayam akan meningkat. Selain itu, ketersediaan nutrisi untuk
mensuplai pertumbuhan dan produksi telur pun juga turut meningkat. Fungsi lain dari
vitamin B ialah menjaga fungsi sistem saraf dan membantu produksi sel darah merah.

 Vitamin C: sebagai anti stres yang baik karena mampu menghambat produksi
hormon cortisol, yaitu hormon yang bisa memicu turunnya kekebalan ayam saat stres.
Fungsi lainnya untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan
(menetralkan racun dan radikal bebas di dalam tubuh).

 Vitamin D: meningkatkan absorpsi/ penyerapan kalsium dan fosfor di saluran pencernaan


yang penting dalam pembentukan tulang, paruh, kuku dan kerabang telur.

 Vitamin E: sebagai antioksidan, meningkatkan sistem kekebalan, mengurangi kelelahan,


membantu mencegah penyakit muscular dystrophy (kelainan otot), meningkatkan
fertilitas dan daya tetas telur, serta menurunkan tingkat kematian embrio.

 Vitamin K: membantu proses pembekuan darah saat terjadi luka, mencegah perdarahan,
serta membantu mengikat kalsium dan menempatkannya di tempat yang tepat (di tulang,
di kerabang, dll).

7
Kapan Vitamin Diberikan?

Pada dasarnya vitamin bisa diberikan setiap hari saat ayam dalam kondisi normal. Tujuannya
untuk mencegah timbulnya gejala kekurangan vitamin akibat rusaknya vitamin saat pengolahan
dan penyimpanan pakan yang tidak tepat. Meski begitu, ada beberapa kondisi lain yang
mengharuskan peternak memberikan suplemen vitamin pada ayam. Kondisi tersebut di antaranya
ketika:

1. Stres

Faktor cuaca (suhu dan kelembaban) dan praktek manajemen pemeliharaan yang kurang baik
(tingginya amonia, perlakuan kasar, dll) bisa memicu stres. Ketika stres terjadi pada ayam
secara kronis, ayam akan langsung memberikan respon fisiologis. Secara hormonal, kelenjar
hipofisa anterior akan mensekresikan hormon ACTH dalam jumlah banyak. Akibatnya, korteks
adrenalis terpicu untuk meningkatkan produksi hormon cortisol dalam darah sehingga jumlah
antibodi dan kadar vitamin C akan menurun. Di sisi lain, selama stres ayam banyak
mengeluarkan CO2 melalui respirasi dan kehilangan ion tubuh melalui feses.

2. Terserang penyakit

Ayam yang terserang penyakit mengakibatkan konsumsi pakannya berkurang. Otomatis kadar
vitamin yang masuk ke dalam tubuh ayam juga berkurang. Belum lagi dengan adanya
perubahan/luka pada organ tubuh yang membutuhkan suplai vitamin A dan K yang cukup tinggi
untuk membantu menghentikan perdarahan dan memperbaiki sel-sel jaringan epitel organ yang
rusak.

8
Selain kondisi stres dan terserang penyakit, suplementasi vitamin juga dibutuhkan untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan produksi telur. Berikut contoh program pemberian vitamin
pada ayam pedaging (Gambar A):
Setelah DOC tiba di kandang (chick in), selain air gula, peternak bisa memberikan vitamin B dan
C yang cukup tinggi untuk membantu proses awal metabolisme serta mengatasi stres perjalanan.
Contohnya, dengan memberikan Vita Chicks atau Strong n Fit. Di dalam Vita Chicks, selain
vitamin juga terkandung antibiotik yang bekerja menghancurkan bakteri patogen dalam saluran
pencernaan anak ayam sehingga mampu meningkatkan penyerapan nutrisi sejak awal
pemeliharaan. Sedangkan Strong n Fit, selain vitamin juga mengandung L-cartinin yang
membantu penyerapan kuning telur menjadi lebih optimal.

Memasuki minggu ke-II hingga ke-III, berikan vitamin B dan C cukup tinggi, namun dilengkapi
pula dengan asam amino. Tujuannya untuk memaksimalkan pertumbuhan berat badan melalui
pemanfaatan vitamin serta asam amino. Kita tahu bahwa kebutuhan asam amino ayam umur
muda untuk pembelahan dan perkembangan sel tubuh jauh lebih tinggi dibanding ayam tua (fase
finisher, red). Contoh produk vitamin yang bisa diberikan adalah Broiler Vita atau Solvit.

Saat memasuki minggu ke-IV hingga panen, vitamin tambahan seperti Neobro, Strong n Fit atau
Solvit masih perlu diberikan terutama untuk memaksimalkan metabolisme lemak menjadi energi
dan deposisi menjadi daging. Sedangkan untuk ayam petelur pada periode starter, peternak bisa
memberikan Vita Chick atau Strong n Fit. Namun ketika masuk periode pullet dan masa bertelur,
contoh pemberian suplemen vitaminnya seperti dapat dilihat pada Gambar A. Vitamin untuk
ayam petelur, selain untuk mengoptimalkan pertumbuhan bobot badan, vitamin juga digunakan
untuk pembentukan telur.

Khusus untuk kondisi-kondisi tertentu (di luar kondisi normal), berikut contoh panduannya:
Saat cekaman stres agak tinggi, misalnya menjelang dan setelah pelebaran sekat kandang, turun
sekam, lepas pemanas, pindah kandang, sebelum dan sesudah vaksinasi, dll, berikan suplemen
vitamin B, C, dan E yang dilengkapi dengan elektrolit (ion). Vitamin tersebut bekerja
menghambat hormon cortisol penyebab stres dan mempercepat reaksi perombakan karbohidrat
menjadi energi untuk menggantikan energi yang terkuras saat terjadi stres. Contoh produknya
ialah Vita Stress. Saat ayam sedang sakit, berikan obat untuk membasmi agen penyebab penyakit
yang menyerang (khusus penyakit bakterial atau parasit) disertai dengan suplemen vitamin dosis
tinggi. Contoh produk vitaminnya adalah Fortevit. Pemberian antibiotik dan vitamin sebaiknya
dilakukan secara terpisah (masing-masing). Hal ini dikarenakan ada beberapa golongan
antibiotik yang akan mengalami penurunan daya serap maupun daya kerja saat tercampur dengan
vitamin, asam amino maupun mineral tertentu. Misalnya antibiotik dari golongan fluoroquinolon
dan tetracycline akan mengalami penurunan daya serap saat dicampur dengan mineral Ca2+,
Mg2+ dan Al3+. Sementara antibiotik dari golongan sulfonamida akan mengalami penurunan
daya kerja saat dicampur dengan vitamin B atau asam amino. Saat nafsu makan ayam sedang
turun, berikan suplemen vitamin B kompleks, seperti produk Injeksi Vitamin B Kompleks atau
Kumavit (yang juga mengandung ekstrak herbal Curcuma).

9
Untuk harga vitamin dan obat untuk ±90 ekor ayam yaitu: ±4.500.000,00

5. Estimasi biaya
Biaya Lahan = ± 55.000.000 + ± 25.000.000 = ±80.000.000,00
Biaya Bibit = ± 63.750.000,00
Biaya Pakan = ± 326.130 + ± 4.500.000,00 = ±48.261.300,00
Biaya Pegawai = ± 1.400.000 x 3 = ± 4.200.000,00
Biaya lain-lain (air, listrik, DLL) = ± 1.900.000,00

Total Estimasi Biaya : ± 198.111.300,00

Total estimasi biaya untuk beternak ayam petelur Rhodes Island yaitu ± 198.111.300,00

6. Estimasi Panen

Setiap ayam petelur bisa menelur 1 sampai 2 kali per hari tergantung dengan gizi dan
vitamin yang didapat. Dan jika kita tarik selama 1 bulan maka hasilnya menjadi seperti berikut:
Biaya pakan (satu bulan) : ±326.130 Harga telur per kg : 27.000

Penjualan telur : 45 x 40 = 1800 butir.


(dijual per kg). 1800 : 17 = 105
105 x 27.000 = 2.835.000
Biaya Pakan : 326.130 + 600.000
Biaya Pegawai : 200.000
Biaya lain-lain (listrik, air, DLL) : 250.000

Jadi hasil penjualan selama satu bulan adalah = 2.835.000 – 1.376.130

Hasil net (bersih) bulan pertama 1.458.870 ribu rupiah.

Memang pada beberapa bulan pertama akan susah untuk menutup modal awal
dikarenakan saya membeli lebih banyak ayam anakan untuk kedepannya. Namun pada panen
bulan ke-2 anakan ayam sudah menjadi dewasa dan bisa bertelur setiap hari.

10
BAB III

PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan Makalah saya yang berjudul “PERSIAPAN BUDIDAYA UNGGAS
RHODE ISLAND” adalah sebagai berikut :

1. Lahan yang baik dan bagus adalah lahan yang tidak terlalu dekat dengan keramaian,
dekat dengan sumber air bersih, dan tidak terlalu jauh dari lokasi distribusi dan
pemasaran
2. Bibit yang dipilih adalah campuran dari indukan dan DOC (Day Old Chicken) dan
syarat-syarat nya yaitu Seorang anak ayam atau yang disebut dengan day old chicken
haruslah berasal dari sebuah induk ayam yang dimana sehat. Bulu ayam yang terdapat
pada day old chicken haruslah halus dan juga menutupi seluruh tubuhnya dan
memiliki pertumbuhan yang baik. Tidak adanya sebuah kecacatan yang akan
ditemukan pada bagian dari tubuhnya. Anak ayam yang masih day old chicken
haruslah memiliki nafsu makan yang dimana baik. Pada anak ayam yang memiliki
ukuran badan yang dimana normal seharunys memiliki berat badanyang berada
diangka sekitar 35-40 gram. Tidak terdapat berbagai macam bentuk letakan dari tinja
yang terdapat dibagian dubuh day old chicken tersebut.
3. Pakan terdiri atas campuran dedak padi, jagung, dan konsentrat. Jika harga sedang
tidak stabil diperbolehkan berpindah ke pakan produksi pabrik yang lebih mudah
diandalkan. Vitamin-vitamin harus juga diberikan agar produksi telur maksimal,
mengurangi stress pada unggas, serta menjaga kesehatan unggas
4. Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk memulai budidaya ayam petelur Rhodes Island
adalah ± 198.111.300,00.

6.2 Saran
Adapun saran dari penulis dalam Makalah ini sebagai berikut:

1. Kepada pihak yang ingin meneliti lebih lanjut tentang “PERSIAPAN


BUDIDAYA UNGGAS RHODE ISLAND”
 Jangan hanya mengandalkan artikel di internet, karena banyak hal yang
hampir bertolak belakang
 Pastikan harga-harga yang tercantum paling baru (up to date)
2. Kepada pembaca atau peternak
 Untuk beberapa bulan atau tahun pertama adalah masa yang paling sulit
karena belum bisa sama sekali merasakan laba.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Author: Content Writer. 2020. Jenis Kandang Ayam. Dari yang Berbahan Bambu
Hingga Plastik!. https://www.toiletbisnis.com/jenis-kandang-ayam/. (diakses pada
6 Agustus 2021)
2. MentorBizlist. 2021. Rhode Island - trah ayam: deskripsi, foto, spesifikasi, ulasan.
https://ind.mentorbizlist.com/4332860-rhode-island-breed-of-chickens-
description-photo-specifications-reviews (diakses pada 6 Agustus 2021)
3. OLX. 2006-2021 Dijual Tanah Murah di Indonesia - Tanah 50 Meter.
https://www.olx.co.id/dijual-tanah_c4827/q-tanah-50-meter?filter=type_eq_dijual
(diakses pada 6 Agustus 2021)
4. Erizal J. dan Erwidodo. 2016. 69952-ID-pola-pengembangan-ternak-dan-upaya-
penin.pdf. https://media.neliti.com/media/publications/69952-ID-pola-
pengembangan-ternak-dan-upaya-penin.pdf. (diakses pada 6 Agustus 2021)
5. Agus Harianto S.Pt & Hobi Ternak Team 7. 2021. 13 Jenis Ayam Petelur Unggul
yang Produktivitas Telurnya Tinggi. https://hobiternak.com/jenis-ayam-
petelur/#more-16506. (diakses pada 6 Agustus 2021)
6. Shopee. 2021. Doc Ayam Rir (rhode island red)bibt ayam original.
https://shopee.co.id/Doc-Ayam-Rir-(rhode-island-red)bibt-ayam-original-
i.9726836.1615766322. (diakses pada 6 Agustus 2021)
7. Brainly. 2021. Jelaskan 6 syarat bibit DOC. https://brainly.co.id/tugas/8792782.
(diakses pada 6 Agustus 2021)
8. JOYNIM FARM. 2021. 7 Poin Analisa Usaha Ternak Ayam Petelur
Untung/Rugi?. https://kambingjoynim.com/7-analisa-penting-usaha-ternak-ayam-
petelur/. (diakses pada 6 Agustus 2021)
9. JOYNIM FARM. 2021. Target bobot pertumbuhan ayam petelur sampai 100
minggu. https://kambingjoynim.com/wp-content/uploads/2019/06/target-bobot-
pertumbuhan-ayam-petelur-sampai-100-minggu-hyline.jpg.png. (diakses pada 6
Agustus 2021)
10. Dokter Unggas. 2014. Waktu Pemberian Obat Yang Tepat Buat Ayam,
PERHATIKAN!!. http://dokterunggas.com/2014/10/23/waktu-pemberian-obat-
yang-tepat-buat-ayam-perhatikan/. (diakses pada 6 Agustus 2021)
11. Artikel Broiler Tata Laksana. 2013. Vitamin, Sedikit Pemakaiannnya Besar
Pengaruhnya. http://www.medion.co.id/vitamin-sedikit-pemakaiannnya-besar-
pengaruhnya/. (diakses pada 6 Agustus 2021)
12. Artikel Broiler Tata Laksana. 2015. Cermat Memberi Vitamin Pada Ayam.
http://www.medion.co.id/cermat-memberi-vitamin-pada-ayam/. (diakses pada 6
Agustus 2021)

12

Anda mungkin juga menyukai