Anda di halaman 1dari 23

EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA & SUMBER DAYA ALAM

Laporan Keripik Pisang Manis

Dosen pengampu: Murni Nia, S.E., M.Si.

OLEH:

KELOMPOK 4

NAMA NIM

SISCA AMALIA HENDRATNO GAU (A1A120025)

ATI NURAVIVA (A1A120081)

WULAN SAFITRI (A1A120113)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT., atas segala kebesaran
dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Keripik Pisang Manis. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dengan terselesaikannya Laporan Keripik Pisang Manis ini, Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dari Laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,
mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Kendari, Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................7

1.3 Tujuan........................................................................................................................7

BAB II TARGET DAN LUARAN......................................................................................8

2.1 Target........................................................................................................................8

2.2 Luaran atau Promosi..................................................................................................8

BAB III METODOLOGI....................................................................................................9

3.1 Waktu dan Tempat....................................................................................................9

3.2 Proses Produksi ........................................................................................................9

3.3 Kebutuhan Pasar......................................................................................................10

3.4 Estimasi Dana..........................................................................................................10

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI...........................................................11

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................12

5.1 Pisang.............................................................................................................................12

5.2 Jenis Klasifikasi .............................................................................................................13

BAB VI PENUTUP............................................................................................................16

6.1 Kesimpulan.....................................................................................................................16

6.2 Saran...............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

A. Klasifikasi Sumber Daya Alam berdasarkan Persebaran di Indonesia


1. Sumber Daya Alam di Wilayah Perairan

Pemanfaatan dari kekayaan unsur-unsur biotik atau abiotik di wilayah perairan


dalam proses memenuhi kebutuhan hidup. Berikut merupakan sumber daya alam di
wilayah perairan.

 Perikanan. Di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua yaitu perikanan tangkap dan
perikanan budidaya. Perikanan tangkap didapatkan dari kegiatan mencari ikan di
habitat aslinya seperti laut, sungai atau danau. Perikanan budidaya didapatkan dari
kegiatan membudidayakan benih-benih ikan di dalam suatu tambak atau tempat
tertentu yang nantinya akan dipanen.
 Pesisir. Kawasan pesisir meliputi kawasan wilayah daratan dan perairan. Sumber
daya alam yang termasuk dalam kekayaan pesisir adalah terumbu karang dan hutan
bakau.

2. Sumber Daya Alam di Wilayah Daratan

Pemanfaatan dari kekayaan unsur-unsur biotik atau abiotik di wilayah perairan dalam
proses memenuhi kebutuhan hidup. Berikut merupakan sumber daya alam di wilayah
daratan.

 Pertanian. Sebagai negara agraris, potensi alam Indonesia sangat mendukung untuk
dikembangkannya sistem-sistem pertanian seperti sistem ladang, sistem tegal
pekarangan, sistem perkebunan, dan sistem sawah. Semua sistem pertanian ini
disesuaikan dengan karakteristik fisik dari suatu wilayah. Perkembangan
bioteknologi saat ini membuat panen berlangsung lebih cepat.
 Peternakan. Usaha peternakan di Indonesia digolongkan menjadi tiga yaitu
peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, dan peternakan unggas.

1
 Kehutanan. Sebagai negara yang bersifat tropis dengan curah hujan yang tinggi,
Indonesia memiliki jumlah hutan hujan tropis yang banyak. Selain itu, hutan tropis
memproduksi berbagai macam kayu yang dapat diekspor dan diolah menjadi
berbagai macam mebel dan peralatan lainnya.
 Pertambangan. Indonesia sebagai negara yang dilalui ring of fire memiliki potensi
yang besar dalam bidang pertambangan. Hasil pertambangan yang dikelola antara
lain berupa minyak bumi, gas alam hingga batuan dan mineral
 Pemanfaatan sumber daya alam

Persebaran sumber daya alam tidak selamanya melimpah. Ada beberapa sumber daya
alam yang terbatas jumlahnya, kadang-kadang dalam proses pembentukannya
membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat di tunggu oleh tiga atau
empat generasi keturunan manusia.

Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada
terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia.
Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan.

1. Pemanfaatan SDA Nabati

 Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti padi, jagung, ubi dan sebagainya
 Dimanfaatkan sebagai sumber sandang seperti serat haramay
 Beberapa jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai minyak atsiri seperti kayu putih,
sereh, kenanga, cengkeh
 Dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti anggrek
 Dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel seperti meranti, rotan, bambu
 Dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan kencur, jahe, kunyit
 Dimanfaatkan sebagai keperluan industri

2. Pemanfaatan SDA Hewani

 Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti daging sapi, daging kambing
 Dimanfaatkan sebagai sumber kerajinan tangan seperti lokan, dirangkai menjadi
perhiasan
 Dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai budaya manusia dan nilai kehidupan, seperti
bentuk kapal selam diadopsi dari cara ikan menyelam, bentuk pesawat dari bentuk burung

2
3. Pemanfaatan SDA Barang Tambang

Usaha pemanfaatan pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan Indonesia adalah
sebagai berikut:

 Sebagai pemenuh kebutuhan SDA barang tambang dan galian dalam negeri.
 Menambah pendapatan negara karena barang tambang dapat diekspor keluar negeri
 Memperluas lapangan kerja
 Memajukan bidang transportasi dan komunikasi
 Memajukan industri dalam negeri

 Pengelolaan sumber daya alam

Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup.
Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu. Berikut ini adalah
beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam:

1. Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan

 Penghijauan dan Reboisasi, Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah
rusaknya lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah dan udara.
 Sengkedan atau terasering
 Pengembangan daerah aliran sungai
 Pengelolaan air limbah
 Penertiban pembuangan sampah

2. Berdasarkan Prinsip Mengurangi

Dalam mengambil sumber daya alam sebaiknya jangan diambil semuanya, tetapi
berprinsip mengurangi saja. Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan
mengganggu ekosistem lingkungan.

3. Berdasarkan Prinsip Daur Ulang

Proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam
bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi barang yang berguna
bagi kehidupan manusia.

Ada 2 sistem pengelolaan sampah yaitu system pengelolaan formal dan informal

 System pengelolaan formal

Yakni pengumpulan pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat setempat
misalnya Dinas Kebersihan dan Pertanaman

 System pengelolaan informal

3
Yakni aktifitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari sebagian
masyarakat. Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam kebersihan kota dan mereka
sebenarnya juga merupakan pendekar lingkungan.

B. Kepemilikan Sumber Daya Alam

Kepemilikan Sumber daya alam merupakan keberkahan yang tidak dimiliki oleh
seluruh Negara dibumi ini, kepemilikan sumber daya alam ini bisa dijadikan sebagai
sumber kehidupan bagi masyarakat yang berada di sekitar daerah tersebut, namun apabila
sumber daya alam ini tidak dikelola dan di kontrol dengan baik maka akan menimbulkan
sumber bencana yang akan dipikul oleh daerah tersebut. Negara yang kaya akan sumber
daya alam akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan
Negara yang memiliki keterbatasan sumber daya alam.

Menurut Wright dan Czelusta dalam Adi Arta (2013:1) keberhasilan perekonomian
Amerika melampaui Inggris di abad 18 disebabkan karena Amerika memiliki berkah
sumber daya alam yang lebih melimpah dibanding Inggris. Amerika bersama dengan
Kanada, Australia dan negaranegara Skandinavia adalah negara-negara yang sukses
mengubah kelimpahan sumber daya alamnya menjadi kesejahteraan dan pertumbuhan
ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan berlandaskan
kemajuan teknologi dan peningkatan kualitas institusi.

Dalam beberapa fenomena yang ada pada Negara yang sedang berkembang kekayaan
akan sumber daya alam tidak memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan dan
pertumbuhan ekonominya, namun kelimpahan sumber daya yang dimilikinya malah
menimbulkan keterbelakangan dan kemiskinan, yang lebih melibatkan pihak asing dalam
proses pengolahannya. Negara yang memiliki kelimpahan sumber daya alam
kecendrungan memiliki indeks pembangunan manusia yang rendah, hal ini di ceritakan
dalam buku “escaping the resources curse” dimana Negara kaya sumber daya alam seperti
Gabon, Kongo, Nigeria, Angola dan Chad berada pada posisi terbawah dalam human
development report yang dikeluarkan PBB. Selain itu juga dijelaskan walaupun beberapa
Negara yang kaya akan sumber daya alam memiliki indeks pembangunan manusia yang
baik, permasalahan kesenjang social antar masyarakatnya masih sangat besar

Bumi yang telah dihamparkan oleh Allah swt sebagai salah satu unsur dari susunan
sistem tata surya mempunyai luas 510 juta km2 yang terdiri seluasn148,5 juta km2 dataran

4
(29,12%) dan seluas 361,5 juta km2 berupa lautan (70,82%). Allah swt juga telah
memberikan pasak bumi berupa gunung berikut padang gembala preiri serta padang pasir
seluas 62,1 juta km2. Di samping itu, masih terdapat pula cadangan lahan yang belum
didiami manusia yang berupa pulaupulau terpencil dan juga sumber alam yang belum
digali di daerah kutub utara dan selatan seluas 12,5 juta km2. Unsur sunatullah yang
terdapat pada gunung-gunung dan kedua kutub ini adalah untuk menyimpan dan
menditribusikan air kesegala penjuru dunia, serta sebagai perbekalan mineral yang sangat
berharga bagi kehidupan manusia dan menjaga keseimbangan rotasi bumi dalam garis edar
tata surya. Sebagian besar sumber daya alam ini belum banyak dijamah manusia hingga
saat ini.

Menurut An-Nabhani (1990), negara mempunyai sumber-sumber pemasukan tertentu


yang telah ditetapkan oleh syariat melalui Baitul Mal. Baitul Mal adalah kas negara untuk
mengatur pemasukan dan pengeluaran harta yang dikelola oleh negara. Dalam mekanisme
pemasukan maupun pengeluarannya semua ditentukan oleh syari’at Islam. Dan sektor-
sektor pemasukan dan pengeluarannya Kas Baitul Mal, adalah:

1. Kepemilikan individu

Pemasukan dari hasil sumber daya alam kepemilikan individu ini berupa zakat, infaq
dan shadaqah. Untuk zakat, dan karena kekhususannya, harus masuk kas khusus dan tidak
boleh dicampur dengan pemasukan dari penghasilan sumberdaya alam yang lain. Dalam
pengeluarannya, pemimpin (kepala negara dalam pemerintahan Islam) harus
mengkhususkan dana zakat hanya untuk delapan pihak, sebagaimana yang telah ditetapkan
oleh alquran (Al-Taubah: 60), yaitu: 1). Faqir, 2). Miskin, 3). Amil zakat, 4). Muallaf, 5)
Memerdekakan budak, 6) Gharimin (terlilit hutang), 7). Jihad fi sabilillah, 8). Ibnu sabil
(yang kehabisan bekal dalam perjalanannya).

2. Kepemilikan umum

Segala milik umum baik berupa hasil tambang, minyak, gas, listrik, hasil hutan.
Pemasukan dari hasil sumber daya alam ini dapat digunakan untuk kepentingan:

a. Segala Biaya eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, mulai dari biaya
ketetenaga kerjaan, pembangunan infrastruktur, penyediaan perlengkapan, dan segala

5
hal yang berhubungan dengan dua kegiatan pengelolaan sumberdaya alam, semua itun
dibiayai dari penghasilan sumber daya alam untuk kepentingan tersebut.
b. Membagikan hasil secara langsung kepada masyarakat yang memang sebagai pemilik
sumberdaya alam itu dan mereka berhak untuk mendapatkan hasil dari apa yang
merekea kerjakan. pemimpin boleh membagikannya dalam bentuk benda yang
memang diperlukan rakyatnya, seperti air, gas, minyak, listrik secara gratis; atau
dalam bentuk uang hasil penjualan sumberdaya, semua itu tidak lepas dari hasil
kekayaan sumber daya alam.

3. Kepemilikan Negara

Hutan tropis Indonesia (tropical rain forest) adalah terluas kedua di dunia setelah
kawasan hutan tropis lembah Sungai Amazon di Brazilia. Luas kawasan hutan tropis
Indonesia diperkirakan mencapai 133 juta hektar, atau sekitar 71% dari luas daratan
Indonesia, yang menyimpan keanekaragaman hayati terkaya dan terlengkap (mega
biodiversity) di dunia. Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia meliputi lebih dari
1500 jenis burung, 500 jenis satwa mamalia, 21 jenis reptil, 65 jenis ikan air tawar, dan 10
ribu jenis tetumbuhan tropis. Selain itu, garis pantai Indonesia sepanjang 81 ribu kilometer
menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
Perairan laut yang luas menyediakan wadah yang nyaman bagi pertumbuhan populasi
berbagai jenis ikan, rumput lamun, dan terumbu karang (coral reef) dalam wilayah laut
Indonesia. Potensi perikanan laut Indonesia berkisar antara 6,4 juta metrik ton. Indonesia
mempunyai 3,9 juta hektar terumbu karang, dengan 70 genus dan 590 spesies karang
keras, yang ada merupakan wujud keanekaragaman koral terbesar di dunia. Demikian pula
dengan kekayaan minyak dan gas bumi serta sumber daya mineral tambang yang
terkandung di dalam perut bumi Indonesia, seperti emas, tembaga, batu bara, perak, nikel,
timah, bauksit, dan lain-lain merupakan kekayaan alam bumi Nusantara.

6
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu keripik pisang manis?


2. Sejauh manakah kebutuhan pasar terhadap keripik pisang manis?
3. Bagaimana proses pembuatan keripik pisang manis?
4. Bagaimana cara promosi dan pemasarannya?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan ini utamanya adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
dan mengetahui cara klasifikasi SDA secara keseluruhan dan juga untuk mengetahui lebih
jauh mengenai usaha kecil kripik pisang manis.

7
BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka solusi yang ditawarkan dalam pengabdian


masyarakat adalah pendampingan berupa bimbingan cara pengolahan pisang menjadi
keripik pisang manis pada perkebunan di Kota Kendari.

Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat diharapkan memberikan solusi dalam


upaya meningkatkan inovasi pengelolaan pisang menjadi keripik pisang manis pada
perkebunan di Kota Kendari.

2.2 Luaran atau Promosi

Promosi makanan yang cepat laku adalah pada tempat ramai seperti pasar, sekolah,
kampus, kantor, itu adalah tempat yang paling strategis untuk mempromosikan barang
dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara promosi makanan yang di lakukan :

1) Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan
makanan yang di jual, biasanya makanan sampai di konsumen melalui pesan antar
atau sering disebut delivery.
2) Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung bertemu
dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan makanan yang di jual.
3) Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet tapi cara
ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini orang
banyak membuka internet seperti instagram, facebook, dan lain - lain, tak ada
salahnya bila dicoba.

8
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah pada tanggal 23-24 Mei bertempat di BTN
Puri Tawang Alun 2 kediamana Sisca Amalia Hendratno Gau, Kecamatan Kambu, Kota
Kendari.

3.2 Proses Produksi

Keripik Pisang Manis

Bahan:

1. Pisang tanduk 1 sisir


2. Air garam secukupnya
3. Gula pasir secukupnya
4. Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng

Alat:

1. Wajan
2. Talenan
3. Pisau
4. Sude
5. Saringan
6. Plastik standing pp klip

Cara membuat keripik pisang:

1. Kupas semua kulit pisang lalu iris tipis seperti logam koin (bisa menggunakan
parutan atau pisau)
2. Cuci bersih
3. Siapkan penggorengan dengan api sedang.
4. Masukan gula pasir dua sdm kedalam minyak (diaduk-aduk jangan sampai gulanya
gosong)
5. Lalu masukan irisan pisang di minyak panas
6. Diaduk dengan rata pada saat menggoreng agar gulanya merata
7. Tambahkan 1 sdm air garam lalu diaduk
8. Goreng pisang hingga coklat keemasan. Angkat dan tiriskan.
9. Keripik pisang siap disajikan.

9
3.3 Kebutuhan Pasar

Kebutuhan Pasar Terhadap kebutuhan pangan di masyarakat terus meningkat.


Kebutuhan akan kripik pisang ini bisa dijadikan sebagai camilan setiap hari, jajan khas dan
oleh-oleh bagi keluarga. Bagi masyarakat produk kripik pisang merupakan produk yang
memiliki ciri khas tersendiri mulai dari rasa, penampilan dan bahan. Karena produk kripik
buah dan sayur diproses secara alami langsung dari buah dan sayur segar sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tanpa adanya bahan pengawet. Sehingga
permintaan akan kripik pisang semakin meningkat.

3.4 Estimasi Dana

Dalam berbisnis tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Keuntungan
di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara menjual produk
tersebut. Dalam sehari akan dapat menghasilkan sebanyak 4kg dengan membutuhkan
bahan baku yaitu pisang, selain pisang yang sebagai bahan baku dari pembuatan keripik
pisang ini dibutuhkan juga minyak untuk melakukan proses penggorengan dan yang
dibutuhkan, agar rasa keripik pisang ini gurih, renyah dan enak.

Dalam proses pembuatannya juga membutuhkan 3 orang sebagai tenaga kerja untuk
membantu dalam memproduksi keripik pisang ini, dan setelah keripik pisang ini matang
maka langkah selanjutnya adalah pengemasan maka membutuhkan kemasan untuk
mengemas keripik pisang ini sebagai biaya pembungkus, setelah semuanya sudah siap
maka keripik pisang tersebut tinggal dipasarkan/dijual, dengan itu maka kita membutuhkan
biaya transportasi.

Adapun harga - harga dari bahan - bahan pembuatan keripik pisang dan biaya – biaya yang
akan keluar dalam produksi keripik pisang ini yaitu :

1. Pisang Rp. 25.000 /sisir


2. Minyak Rp. 60.000 2 liter
3. Gula Pasir Rp. 18.000 / Kg
4. Biaya pembungkus Rp. 15. 000
5. Lain-lain Rp. 10. 000

10
BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) sebagai salah satu
lembaga yang ada di UHO (Universitas Halu Oleo) dituntut untuk menyelenggarakan
kegiatan pengabdian secara objektif, transparan dan profesional agar dapat menghasilkan
output yang berkualitas dan memiliki manfaat yang komprehensif dan kompetitif. Oleh
karena itu, LPPM UHO terus berbenah dan mengikuti perkembangan sehingga dalam
memasuki empat puluh tahun (1982-2022), telah melakukan berbagai kegiatan pengabdian
kepada masyarakat, antara lain: pengabdian dosen multidisiplin, KKN mahasiswa,
pelatihan, lokakarya dan kegiatan lainnya (LPPM UHO, 2016).

Sesuai dengan struktur organisasi dan tata kerja, LPPM UHO memiliki unsur
pimpinan LPPM UHO terdiri dari ketua dan sekretaris, serta 27 kepakaran atau pusat studi
(LPPM UHO, 2016). Dengan demikian, LPPM UHO, sangat mumpuni dalam
menyelesaikan permasalahan dalam PKM ini.

11
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pisang

Pisang adalah salah satu tanaman atau tumbuhan terna yang memiliki ukuran relatif
besar atau raksasa yang berdaun besar dengan suku Musaceae. Tanaman pisang ini juga
merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan baik pada iklim
tropis maupun sub tropis. Ada dua jenis tanaman pisang yaitu tanaman pisang komersial
dan tanaman pisang yang dapat dibudidayakan (Kurniawan dkk, 2016). Tanaman pisang
adalah terna besar tahunan yang berimpang dan berserat.Batang semunya tumbuh
mengelompok dalam rumpun, daunnya lebar, helainya berbentuk lonjong-lanset, kadang
berlapis lilin, tangkai daun panjang dan membentuk batang semu.Perbungaan pada ujung
batang, menjulur, keluar dari ujung batang semu, menjurai, semi-menjurai atau bahkan
tegak. Braktea tidak beralur dalam, tergulung bersama-sama atau tegak menyirip,dan
biasanya menggugurkan diri (Nasution dan Isamu, 2001).

Secara taksonomi tanaman pisang diklasifikasikan sebagai berikut: Divisi:


Spermatophyta, Sub Divisi: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Famili: Musaceae,
Genus: Musa, Spesies: Musa Paradisiaca L (Kaleka, 2013).

12
Klasifikasi Pisang

Berdasarkan jenisnya pisang diklasifikasi menjadi sumber daya alam hayati atau
biotik karena pisang berasal dari tumbuhan. Sumber daya alam hayati/biotik adalah
sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup yaitu tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme. Contoh SDA ini antara lain pohon dan produknya (buah-buahan, kelapa,
kayu), hasil pertanian, susu dan daging dari hasil peternakan sapi, telur dan bulu
peternakan unggas.

Secara umum pisang dapat tumbuh di seluruh kawasan Indonesia, tanah yang baik
adalah tanah yang kering tetapi memiliki kapasitas air yang baik ratarata pH tanah berkisar
antara 4,5 dan 7,5 (Maharani, 2005). Tanaman pisang komersial merupakan tanaman
monokotil dan dibiakkan dengan cara vegetatif. Tanaman ini hanya berbuah sekali lalu
mati, akan tetapi pada bonggolnya tumbuh tunas dan kemudian menjadi anakan.
Pertumbuhannya sangat mudah, karena pisang dapat tumbuh bahkan pada tanah yang
masam sekalipun. Jenis-jenis pisang yang ada memiliki perbedaan morfologi, yang
memberikan variasi dalam kultivar pisang, diantaranya dari warna buah, warna batang,
bentuk daun, bentuk buah dan masih banyak lagi karakter yang membedakan kultivar
pisang. Pisang juga dikatakan sebagai tanaman abadi karena perkembangan pisang yang
terus menerus yang tidak ada habisnya. Berawal dari munculnya tunas dari umbi
kepermukaan dan berkembang terus-menerus melanggengkan kehidupan pisang (UNCST,
2007).

Jenis-jenis pisang berdasarkan cara konsumsi antara lain yaitu pisang yang perlu
direbus, ada beberapa jenis pisang yang buahnya hanya enak dimakan setelah direbus
terlebih dahulu misalnya pisang Kepok, Raja, Nangka, dan pisang Tanduk. Pisang tanpa
direbus jenis-jneisnya seperti pisang Ambon, Kawista, Blitung, Raja sewu, yang buahnya
demikian banyak sehingga disebut Raja seribu dan pisang Klutuk meskipun enak buahnya
tetapi penuh dengan biji (Notabun,2014).

5.2 Jenis Klasifikasi

Adapun dengan klasifikasi berdasarkan:

1. Berdasarkan tempat, Pisang merupakan sumber daya alam yang bertempat di


lingkungan daratan (teresterial). yaitu sumber daya yang berhubungan dengan
daratan atau permukaan tanah sebagai lahan untuk berbagai aktivitas penduduk,

13
sebagai bahan makanan dan segala sumber daya yang berasal dari darat contoh:
tumbuhan, hewan dan tanah.
2. Berdasarkan wujudnya, Buah pisang yang telah matang akan membusuk bila
dibiarkan selama beberapa hari. Proses pembusukan ini akan mengubah sifat-sifat
buah tersebut. Kulit buah yang semula berwarna kuning akan berubah menjadi
cokelat kehitaman. Apabila dipegang, daging buahnya terasa lunak.
3. Berdasarkan proses terbentuknya, pisang merupakan sumber daya alam non fisik.
Sumber daya alam non fisik adalah sumber daya alam yang terbentuk karena
adanya proses kehidupan, mampu tumbuh dan berkembang biak dengan baik
walaupun dalam proses perkembangbiakan (regenerasi) tersebut ada yang
membutuhkan waktu lama dan ada pula yang membutuhkan waktu singkat. Contoh
lainnya yaitu dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan.
4. Berdasarkan kegunaan dan penggunaannya, Produk utama tanaman pisang adalah
buah pisang. Sementara itu, batang pisang termasuk bonggol (bagian batang paling
dalam, setelah pisang dipanen) dianggap limbah. Fase pembungaan dan pembuahan
setelah pembentukan sisir pisang yang terakhir, biasanya dilakukan pemotongan
bunga, dan bunga pisang yang akrab disebut jantung biasanya langsung dibuang.
Selain bonggol dan jantung, kulit pisang pada umumnya juga dibuang dianggap
sebagai limbah. Padahal, kulit, bonggol, dan jantung pisang mengandung gizi yang
cukup, sehingga sangat potensial diolah menjadi bahan makanan dan minuman
(contoh: cuka kulit pisang, dendeng jantung pisang, dan keripik bonggol pisang)
(Santosa, 1995). Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang)
yang cukup banyak jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan
secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai
makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup
banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan
sebagai bahan baku makanan (Susanti, 2006).
5. Berdasarkan kepemilikannya, pisang dapat digolongkan menjadi kepemilikan
pribadi. Kepemilikan pribadi adalah hak milik atas suatu benda/hak eksklusif
seorang manusia atau perusahaan, untuk menguasai dan menikmati suatu benda
ekonomi, yang dilindungi oleh undang-undang. Biasanya dalam percakapan sehari-
hari, istilah tersebut dihubungkan dengan harta kekayaan yang dimiliki oleh
individu-individu. Sehingga, kepemilikan pribadi memberikan kewenangan bagi

14
pemiliknya untuk dapat menahan/melarang orang lain tanpa hak menikmati atau
menggunakannya tanpa ijin.
Namun dalam proses pengelolaannya kelapa dapat menjadi kepemilikan
negara jika pemerintah membuat suatu kebijakan yang membahas tentang
pengelolaan kelapa. Kepemilikan negara adalah seluruh sumber daya yang menjadi
kepemilikan negara tidak boleh dimiliki oleh perorangan atau pun untuk umum
melainkan pengelolaannya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dilakukan oleh
negara untuk menjaga kestabilan sumber daya sehingga sumber daya tersebut dapat
di nikmati oleh seluruh rakyat di negara tersebut.

6. Berdasarkan golongannya, dikelompokkan menjadi tiga golongan yakni sebagai


berikut:
a. Pisang yang buahnya enak dimakan (Musa paradisiaca Linn). Pisang jenis ini sudah
tidak asing lagi , karena banyak ditemui, dan dapat dibedakan menjadi 4 golongan.
Golongan pertama adalah yang dapat dimakan langsung setelah masak (pisang kepok,
pisang susu, pisang hijau, pisang mas, pisang raja, dll). Golongan kedua dapat dimakan
setelah diolah terlebih dahulu (pisang tanduk, pisang muli, pisang kapas, pisang
bangkahulu, dll). Golongan ketiga adalah pisang yang dapat dimakan langsung setelah
masak maupun diolah lebih dahulu (pisang kepok dan pisang raja). Sedangkan
golongan ke empat adalah pisang yang dapat dimakan sewaktu masih mentah (pisang
klutuk/batu) (Satuhu, 2003).
b. Pisang hutan atau pisang liar atau dijadikan sebagai tanaman hias misalnya pisang lilin
(M. zebrina Van Hautte), pisang pisangan (Heliconia indica Lamk). Pisang hias juga
tidak diambil buahnya. Pisang hias dibagi dua,yaitu pisang kipas dan pisang-pisangan.
Pisang ini disebut pisang kipas, karena bentuknya persis seperti kipas. Nama lain pisang
kipas adalah pisang Madagaskar. Sedangkan pisang-pisangan berbatang semu yang
kecil-kecil dan tumbuh bertumpun indah ditanam di muka rumah karena bentuknya
yang kecil.
c. Pisang diambil pelepahnya sebagai bahan serat seperti pisang manila atau disebut
pisang abaka (M. textilis Nee). Pisang serat adalah tanaman pisang yang tidak diambil
buahnya, tetapi seratnya.

15
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah pisang dan
digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan
pisang menjadi kripik pisang adalah untuk memberikan nilai tambah dan
meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan buah pisang. Pada dasarnya kripik pisang
banyak peminatnya selain murah harganya, enak rasanya dan mengandung vitamin-
vitamin yang bagus untuk tubuh. Usaha keripik pisang merupakan peluang usaha yang
dapat di kembangkan dengan modal yang sedikit kita bisa mendapat keuntungan yang
besar dan saya yakin usaha ini bisa berkembang dan maju.

6.2 Saran

Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus, kita tidak bisa dalam memulai
bisnis itu secara setengah tengah dan dikerjakan sambil lalu meski pun usaha tersebut
berupa usaha sampingan

16
DAFTAR PUSTAKA

Syahza, Almasdi. 2017. Ekonomi Sumber daya Manusia Dan Alam. Riau: UR Press
Pekanbaru. hal. 105-108.

http://ropandi.blogspot.com/2012/04/makalah-sumber-daya-alam-klasifikasi.html

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/15719/1/Summa.pdf

https://eprints.umm.ac.id/36808/3/jiptummpp-gdl-herlydwile-50073-3-babii.pdf

17
LAMPIRAN I

DAFTAR HADIR

N NAMA NIM 23 24
O
1 Sisca Amalia Hendratno Gau A1A120025  
2 Ati Nuraviva A1A120081  
3 Wulan Safitri A1A120113  

18
LAMPIRAN 2

KEGIATAN

A. Bahan

(Pisang, gula dan air garam)

B. Pengolahan

(Pengupasan pisang) (Mengiris pisang memakai alat irisan)

(Goreng irisan pisang) (Digoreng hingga kuning keemasan)

(Ditiriskan jika sudah matang)

19
C. Hasil

20

Anda mungkin juga menyukai