Anda di halaman 1dari 12

Makalah

POTENSI SUMBER DAYA HEWAN LAUT DALAM


(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kemaritiman Oleh Dosen
Pengampuh Ibu Dr.Yuszda K Salimi,S.Si,M.Si

Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Firmansyah Latif (442423044)
2. Fahira H. Ismail (442423013)
3. Maryam W. Gafar (442423022)
4. Siti Nurhaliza Djibran (442423031)
5. Sri Imelda Monda (442423040)
6. Sandra Liani Danupoyo (442423042)

PROGRAM STUDI S1 KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


2024

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat


Allah Swt. yang telah memberi taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “POTENSI SUMBE DAYA HEWAN
LAUT DALAM” tepat pada waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam
semoga tercurah kepada Nabiyullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, para sahabat
dan sahabiyah yang senantiasa istiqamah dalam menjalankan syariah-Nya. Dan
semoga kita juga dimasukkan Allah SWT. dalam golongan ini., sehingga makalah
ini dapat terselesaikan. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
dorongan dan bimbingan diucapkan terima kasih. Dalam penyusunan makalah ini
kami menyadari masih banyak kesalahan yang dilakukan. Oleh karena itu Penulis
juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak kekurangan.
Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik
yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Gorontalo, 26 Maret 2024

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3

2.1 Pengertian sumber daya alam........................................................................3

2.2 pemanfatan hewan laut dalam.......................................................................3

2.3. fungsi-fungsi dari beberapa hewan laut……………………………………6

BAB III PENUTUP...........................................................................................8

3.1 Kesimpulan..................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bangsa Indonesia terdiri atas 17.502 buah pulau, dan garis pantai
sepanjang 81.000 km dengan Luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8
juta Km2, yang terdiri dari perairan kepulauan dan teritorial seluas 3,1 juta
Km2 serta perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) seluas 2,7
3
juta Km2. Fakta tersebut menunjukkan bahwa prospek pembangunan
perikanan dan kelautan Indonesia dinilai sangat cerah dan menjadi salah
satu kegiatan ekonomi yang strategis.
Sumberdaya ikan yang hidup di wilayah perairan Indonesia dinilai
memiliki tingkat keragaman hayati (bio-diversity) paling tinggi.
Sumberdaya tersebut paling tidak mencakup 37% dari spesies ikan di
dunia (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1994). Di wilayah
perairan laut Indonesia terdapat beberapa jenis ikan bernilai ekonomis
tinggi antara lain : tuna, cakalang, udang, tongkol, tenggiri, kakap, cumi-
cumi, ikan-ikan karang (kerapu, baronang, udang barong/lobster), ikan
hias dan kekerangan termasuk rumput laut (Barani, 2004).
Terdapat berbagai kesenjangan yang masih mewarnai
pembangunan perikanan di Indonesia baik secara nasional maupun secara
lokal administratif pengelolaan. Berbagai prasarana yang dibangun oleh
pemerintah, seperti pembangunan pelabuhan perikanan dan tempat-tempat
pendaratan ikan yang tersebar di berbagai wilayah belum memberikan
hasil yang memuaskan sesuai dengan yang diharapkan, berbagai model
pengaturan dan kebijakan yang diambil belum dapat menyentuh secara
baik terhadap permasalahan mendasar yang ada (Ali yahya, 2001).
Dalam paper ini penulis mencoba untuk membahas mengenai
Potensi perikanan dan permasalahan-permasalahan perikanan tangkap di
wilayah Indonesia.
1.2 Rumusan masalah
1. Jelaskan Pengertian sumber daya alam?
2. Jelaskan pemanfatan hewan laut dalam?
3. Jelaskan fungsi-fungsi dari beberapa hewan laut?

1.3 Jelaskan Tujuan


1. Mengetahui pengertian sumber daya alam
2. Mengetahui pemanfaatan hewan laut dalam
3. Mengetahui fungsi-fungsi dari beberapa hewan laut
4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sumber daya alam


Sumber daya alam adalah meliputi ruang lingkup yang luas yang
mencangkup kehidupan laut(flora dan fauna mulai dari organisme mikroskopis
hingga paus pembunuh dan habitat laut) mulai dari perairan dalam sampai ke
daerah pasang surut dipantai dengan lingkungan dan daerah muara yang luas.
Berbagai orang memanfaatkan dan berinteraksi dengan lingkungan laut mulai dari
pelaut, nelayan komersial, pemanen kerang, ilmuan dan lain-lain.Dan digunakan

5
untuk berbagai kegiatan rekreasi,penelitian,industri dan kegiatan lain yang bersifat
komersial.

Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam, baik
yang ada di tanah, air, dan udara yang dapat dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Berdasarkan Undang Undang No. 5 Tahun
1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,
disebutkan bahwa sumber daya alam adalah segala unsur-unsur hayati di alam
yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam
hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non hayati di sekitarnya secara
keseluruhan membentuk ekosistem.

Sumber daya alam yang beragam, memiliki peranan penting dalam kehidupan
manusia sehari-hari. Misalnya saja, dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi
baik pangan atau sandang, pada umumnya manusia sangat bergantung akan hasil
sumber daya alam tersebut.

2.2 pemanfaatan hewan laut dalam

Beberapa pemanfaatan hewan laut dalam meliputi:

 Meningkatkan ketahanan pangan: Hewan laut dalam dapat menjadi


sumber protein alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus
meningkat. Meningkatkan ekonomi: Industri pengolahan hewan laut dalam
dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan
masyarakat.
 Memajukan ilmu pengetahuan: Penelitian tentang hewan laut dalam dapat
membantu kita memahami ekosistem laut dan mengembangkan teknologi
baru.Dengan pengembangan yang tepat, potensi sumber daya hewan laut
dalam dapat menjadi sumber daya ekonomi dan ilmiah yang penting bagi
Indonesia.
 Sumber daya kelautan hayati memiliki potensi yang sangat besar untuk
dimanfaatkan sebagai sumber pangan, obat-obatan, bahan industri,

6
pariwisata, serta pelestarian lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh
potensi dan manfaat sumber daya kelautan hayati:
 Ikan: Indonesia merupakan negara penghasil ikan terbesar kedua di dunia
setelah Tiongkok. Pada tahun 2020, produksi perikanan Indonesia
mencapai 16,6 juta ton. Ikan merupakan sumber protein hewani yang
murah dan sehat. Selain itu, ikan juga memiliki nilai ekonomi tinggi
sebagai komoditas ekspor dan bahan baku industri olahan.
 Rumput laut: Indonesia merupakan negara penghasil rumput laut terbesar
di dunia dengan produksi mencapai 10 juta ton kering per tahun. Rumput
laut merupakan bahan baku industri kosmetik, farmasi, makanan, dan
tekstil. Rumput laut juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan
pakan ternak.
 Terumbu karang: Indonesia memiliki luas terumbu karang terbesar di
dunia dengan sekitar 18% dari total luas terumbu karang dunia. Terumbu
karang merupakan habitat bagi ribuan spesies ikan dan biota laut lainnya.
Terumbu karang juga berperan sebagai penahan gelombang dan abrasi
pantai. Selain itu, terumbu karang memiliki potensi sebagai sumber obat-
obatan dan wisata bahari.
 Mangrove: Indonesia memiliki luas hutan mangrove terbesar di dunia
dengan sekitar 22% dari total luas hutan mangrove dunia. Hutan mangrove
merupakan ekosistem yang penting untuk menjaga keseimbangan
lingkungan. Hutan mangrove berfungsi sebagai penyerap karbon, penjaga
kualitas air, perlindungan pantai, serta habitat bagi berbagai jenis flora dan
fauna.
 Biota laut lainnya: Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang
sangat tinggi dengan sekitar 18% dari total spesies laut dunia. Biota laut
lainnya yang memiliki potensi dan manfaat antara lain adalah spons,
mutiara, kerang, udang, kepiting, cumi-cumi, gurita, ubur-ubur, dll.
 Sumber daya kelautan non-hayati juga memiliki potensi yang sangat besar
untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi, bahan tambang, bahan kimia,

7
serta air tawar. Berikut adalah beberapa contoh potensi dan manfaat
sumber daya kelautan non-hayati:

 Minyak dan gas bumi: Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas bumi
di wilayah laut yang cukup besar. Pada tahun 2020, produksi minyak
mentah Indonesia mencapai 705 ribu barel per hari, sedangkan produksi
gas alam mencapai 6.900 juta kaki kubik per hari. Minyak dan gas bumi
merupakan sumber energi utama yang digunakan untuk berbagai
keperluan industri dan transportasi.
 Batubara: Indonesia memiliki cadangan batubara di wilayah laut yang
cukup besar. Pada tahun 2020, produksi batubara Indonesia mencapai 616
juta ton. Batubara merupakan sumber energi alternatif yang digunakan
untuk pembangkit listrik dan industri baja.
 Pasir besi: Indonesia memiliki potensi pasir besi di wilayah laut yang
cukup besar. Pasir besi merupakan bahan baku untuk pembuatan besi dan
baja. Pasir besi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi dan
dekorasi.
 Garam: Indonesia memiliki potensi produksi garam dari laut yang cukup
besar. Pada tahun 2020, produksi garam Indonesia mencapai 3,6 juta ton.
Garam merupakan bahan dasar untuk industri makanan, kimia, farmasi,
dan tekstil. Garam juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet dan
penyedap makanan.
 Air laut: Indonesia memiliki sumber air laut yang sangat melimpah. Air
laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber air tawar melalui proses
desalinasi. Air tawar merupakan kebutuhan dasar manusia untuk minum,
mandi, cuci, dan irigasi. Air laut juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi melalui proses osmosis tekanan.
 Energi laut: Indonesia memiliki potensi energi laut yang sangat besar.
Energi laut merupakan energi yang dihasilkan dari pergerakan air laut
seperti gelombang, pasang surut, arus, dan gradien termal. Energi laut

8
merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan.

2.3 fungsi-fungsi dari beberapa hewan laut

Hewan laut dalam memiliki potensi sumber daya yang besar dan beragam,
dengan berbagai fungsi dan manfaat bagi manusia. Berikut beberapa contoh
pemanfaatan dan fungsi dari beberapa jenis hewan laut dalam:

1) Bahan Pangan

Ikan laut dalam: Ikan seperti cumi-cumi, gurita, dan ikan grenadier memiliki
kandungan protein tinggi dan nilai ekonomis yang cukup besar. Mereka dapat
diolah menjadi berbagai produk makanan, seperti bakso ikan, sosis ikan, dan
nugget ikan.

Organisme Mikroskopis: Organisme seperti plankton dan mikroorganisme


laut dalam dapat diolah menjadi tepung dan suplemen makanan yang kaya akan
protein, omega-3, dan vitamin.

2) Bahan Baku Farmasi dan Kosmetik

Biomolekul: Hewan laut dalam menghasilkan biomolekul unik dengan


potensi terapeutik, seperti antibakteri, antikanker, dan anti-inflamasi. Bahan ini
dapat digunakan untuk mengembangkan obat-obatan baru dan produk perawatan
kesehatan.

Enzim: Enzim dari hewan laut dalam dapat digunakan dalam berbagai aplikasi
industri, seperti deterjen, tekstil, dan pengolahan makanan.

3) Bahan Baku Industri

Kolagen: Kolagen dari kulit dan tulang hewan laut dalam memiliki potensi
besar untuk industri kosmetik, farmasi, dan makanan. Kolagen ini dapat
digunakan untuk membuat produk anti-aging, suplemen kesehatan, dan bahan
pengikat makanan.

9
Kitin: Kitin dari cangkang hewan laut dalam dapat digunakan untuk
biomaterial, bioplastik, dan bahan baku tekstil. Kitin memiliki sifat yang kuat,
tahan lama, dan biodegradabel.

4) Energi Terbarukan

Biomassa: Hewan laut dalam dapat diolah menjadi biofuel dan biogas.
Biofuel ini dapat menjadi alternatif bahan bakar fosil yang ramah lingkungan.

Arus Laut: Arus laut dalam yang kuat dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi terbarukan. Teknologi turbin laut dapat digunakan untuk mengkonversi
energi kinetik arus laut menjadi energi listrik.

Penting untuk dicatat bahwa:Pemanfaatan hewan laut dalam harus dilakukan


secara berkelanjutan untuk memastikan kelestariannya.

Penelitian dan pengembangan teknologi masih diperlukan untuk


mengoptimalkan pemanfaatan hewan laut dalam.

Kerjasama internasional diperlukan untuk mengatur dan mengelola sumber daya


hewan laut dalam di laut lepas.

Contoh Penerapan:Indonesia telah melakukan penelitian dan pengembangan


teknologi untuk memanfaatkan hewan laut dalam, seperti cumi-cumi raksasa dan
ikan grenadier. Jepang telah menggunakan bioluminescence dari hewan laut
dalam untuk mengembangkan lampu laut yang ramah lingkungan. Amerika
Serikat telah mengembangkan teknologi untuk menghasilkan biofuel dari
mikroorganisme laut dalam.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prospek pembangunan perikanan dan kelautan Indonesia sangat cerah dan
menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis karena Bangsa Indonesia

10
terdiri atas 17.502 buah pulau, dan garis pantai sepanjang 81.000 km dengan Luas
wilayah perikanan di laut sekitar 5,8 juta Km2, yang terdiri dari perairan
kepulauan dan teritorial seluas 3,1 juta Km2 serta perairan Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia (ZEEI) seluas 2,7 juta Km2. Potensi lestari (maximum
sustainable yield/MSY) sumber daya perikanan tangkap Indonesia sebesar 6,4 juta
ton per tahun. Sedangkan potensi yang dapat dimanfaatkan (allowable catch)
sebesar 80% dari MSY yaitu 5,12 juta ton per tahun. Namun demikian, telah
terjadi ketidakseimbangan tingkat pemanfaatan sumber daya perikanan antar
kawasan dan antar jenis sumber daya. Di sebagian wilayah telah terjadi gejala
tangkap lebih (over fishing) seperti di Laut Jawa dan Selat Malaka, sedangkan di
sebagian besar wilayah timur tingkat pemanfaatannya masih di bawah potensi
lestari.

hal yang paling penting untuk menjadikan kelautan dan perikanan sebagai
sektor andalan pembangunan adalah perlunya perubahan paradigma
pembangunan. Dimana pendekatan pembangunan sela ma ini yang lebih
berorientasi darat, harus dirobah menjadi berorientasi ke-laut, dengan lebih
memperhatikan dan mengoptimalkan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan.
Selain itu, dengan adanya desentralisasi dalam pengelolaan sumberdaya pesisir
dan laut ke daerah (kabupaten/kota dan provinsi), maka upaya peningkatan
kualitas SDM di daerah perlu dilakukan sebagai ujung tombak pelaksana
kebijakan kelautan dan perikanan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Adisanja, Nym Ngurah, Potensi Produksi Sumberdaya Ikan di Perairan Laut


Indonesia Dan Permasalahannya, Jurnal.

11
http://www.eafmindonesia.net/public/files/penelitian/5ae09-POTENSI,-
PRODUKSI

SUMBERDAYA-IKAN-DI-PERAIRAN-LAUT-INDONESIA-DAN
PERMASALAHANNYA.pdf

Dewi, Adinda, dkk, Pengembangan Sektor Kelautan Dan Perikanan Untuk


Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus di Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi), Jurnal Administrasi Publik : JAP.
https://media.neliti.com/media/publications/77702-ID-pengembangan-
sektor kelautan-dan-perikan.pdf

Darsono, Prapto. (1999). Pemanfaatan Sumber Daya Laut Dan Implikasinya Bagi
Masyarakat Nelayan, Jurnal Oseana.

http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xxiv(4)1-9.pdf

Kusumastanto Triyodo.(2002). Pemberdayaan Sumberdaya Kelautan, Perikanan


dan

Perhubungan Laut Dalam Abad XXI, Jurnal IPB.


http://www.lfip.org/english/pdf/bali-

seminar/pemberdayaan%20sumber%20daya%20kelautan%20-

%20tridiyo%20kusumastanto.pdf

Lasabuda, Ridwan. (2013). Pembangunan Wilayah Pesisir Dan Lautan Dalam


Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia, Jurnal Ilmiah Platax.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax/article/view/1251

12

Anda mungkin juga menyukai