OLEH :
NAMA: MULIYATI
NIM: J1A122270
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Ilmu Pesisir dan Kepulauan yang berjudul “Potensi Keanekaragaman
Hayati dan Nonhayati Laut” ini tepat pada waktunya.
Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Suhadi
SKM. M.kes. selaku dosen mata kuliah Ilmu Pesisir dan Kepulauan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis sesuai dengan bidang studi yang sedang ditekuni.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Individu mata kuliah Ilmu Pesisir dan Kepulauan. Selain itu makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Potensi
Keanekaragaman Hayati dan Nonhayati.
Saya menyadari makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan senantiasa saya
terima untuk perbaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
1.1 Latar Belakang ............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................
2.1 Pengertian Keanekaragaman Hayati dan non hayati laut ..........
2.2 Perbedaan Sumber Daya Alam Hayati dan Sumber Daya Alam
Non Hayati. ..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.2RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud keanekaragaman hayati dan non hayati laut?
2. Perbedaan Sumber Daya Alam Hayati dan Sumber Daya Alam
Non Hayati
3. Apa saja Tingkat keanekaragaman hayati ?
4. Apa saja keanekaragaman hayati di Indonesia?
5. Bagaimana nilai dan pemanfaatan keanekaragaman hayati ?
1.3TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Keanekaragaman hayati dan non hayati laut
2. Mengetahui Perbedaan Sumber Daya Alam Hayati dan Sumber
Daya Alam Non Hayati
3. Mengetahui Tingkat keanekaragaman hayati
4. Mengetahui keanekaragaman hayati di Indonesia
5. Mengetahui nilai dan pemanfaatan keanekaragaman hayati
BAB II
PEMBAHASAN
Sementara itu, sumber daya alam nonhayati atau sumber daya alam
abiotik adalah kebalikan dari sumber daya alam hayati. Jika sumber daya
alam hayati dihasilkan dari makhluk hidup, sumber daya alam nonhayati
bukan dihasilkan dari makhluk hidup. Sumber daya alam hayati dihasilkan
dari proses alami dalam kehidupan, tanpa adanya unsur pembaharuan
atau pelestarian. Berikut adalah macam, contoh, dan manfaat dari sumber
daya nonhayati.
2.2 Perbedaan Sumber Daya Alam Hayati dan Sumber Daya Alam
Non Hayati
Sumber daya fosil, atau disebut juga sebagai bahan bakar fosil, merupakan
sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon. Sumber daya alam ini
dihasilkan oleh fosil hewan, tumbuhan, jasad renik lautan, dan organisme
lain yang telah mati jutaan tahun yang lalu. Fosil tersebut menghasilkan
sumber daya alam berupa batu bara, gas alam, dan minyak bumi.
Sumber daya fosil, atau disebut juga sebagai bahan bakar fosil, merupakan
sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon. Sumber daya alam ini
dihasilkan oleh fosil hewan, tumbuhan, jasad renik lautan, dan organisme
lain yang telah mati jutaan tahun yang lalu. Fosil tersebut menghasilkan
sumber daya alam berupa batu bara, gas alam, dan minyak bumi.
Batu Bara
Batu bara merupakan sumber daya fosil terbesar di dunia, yang jumlahnya
melebihi minyak bumi. Batu bara dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik,
yang menjadi sumber energi utama dalam kehidupan manusia. Proses
pengelolaan batu bara dapat mencemari tanah, air, dan udara karena
dilakukan dengan membabat hutan untuk penggalian tambang. Batu bara
menjadi bahan bakar yang paling kotor karena menghasilkan banyak
partikel karbon hitam. Partikel tersebut dapat mengganggu pernapasan jika
dihirup oleh manusia
Minyak Bumi
Gas Alam
Gas alam atau gas bumi merupakan gas yang terbentuk dari etana, butan,
metana, dan propan. Selain terbentuk secara perlahan di permukaan bumi,
gas alam juga dapat terbentuk dari pengelolaan gas alam. Gas alam
dikeluarkan melalui proses pengeboran hingga membentuk sumur yang
kemudian diberikan pipa untuk mengalirkan gas. Pipa yang digunakan
untuk mengalirkan gas memiliki panjang hingga ratusan kilometer. Gas
alam akan diolah menjadi LPG (liquefied petroleum gas) dan LNG
(liquefied natural gas). Kedua gas tersebut dimanfaatkan untuk
menyalakan kompor atau pemanas.
Tanah dihasilkan dari proses pelapukan batuan yang dibantu oleh berbagai
organisme. Tanah mengandung bahan organik, gas, mineral, udara, air,
dan berbagai macam organisme. Kualitas atau tingkat kesuburan tanah
akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan tumbuhan. Jenis tanah
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu tanah lempung (clay), tanah
lumpur (silt), dan tanah pasir (sand).
3. Tanah Lempung (Clay)
4. Tanah Lumpur (silt)
Tanah lumpur memiliki partikel yang berukuran sedang. Partikel ini jauh
lebih kecil dibanding dengan tanah berpasir, tetapi lebih besar dibanding
dengan tanah liat. Tanah lumpur Lumpur juga cukup baik dalam menahan
air. Jenis tanah ini biasa digunakan untuk lahan pertanian, untuk
meningkatkan kesuburan tanah.
5. Tanah Berpasir (sand)
Tanah berpasir terdiri dari partikel kecil batuan lapuk. Kandungan unsur
hara atau nutrisi dalam tanah ini sangat rendah sehingga sangat tidak
cocok untuk ditanami tumbuhan. Jenis tanah ini juga memiliki daya
tampung air yang buruk sehingga menyebabkan akar tanaman menjadi
sulit untuk menyerap air yang dapat menyebabkan tanaman menjadi mati.
Namun, tanah berpasir ini juga memiliki kelebihan, yaitu baik untuk sistem
drainase.
Matahari merupakan pusat tata surya yang menjadi sumber energi utama
bagi kehidupan di bumi. Matahari menghasilkan dua jenis energi, yaitu
energi cahaya dan energi panas. Kedua energi tersebut dapat
dimanfaatkan untuk mendukung keberlangsungan hidup makhluk hidup.
Bagi tumbuhan, sumber daya matahari bermanfaat dalam kegiatan
fotosintesis. Bagi manusia, sumber daya matahari dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh
sumber daya matahari memiliki dampak negatif yang paling kecil
dibandingkan dengan pemanfaatan sumber energi lainnya. Penggunaan
listrik tenaga surya tidak menghasilkan gas rumah kaca dan dapat
mencegah pencemaran lingkungan.
Keanekaragaman tingkatan ini disebabkan variasi gen atau struktur gen dalam
suatu spesies makhluk hidup. Gen sendiri merupakan faktor pembawa sifat
keturunan yang dapat dijumpai di dalam kromosom. Setiap susunan gen akan
memberi penampakan, baik anatomi ataupun fisiologi, pada setiap organisme.
Bila susunannya berbeda, maka penampakannya pun akan berbeda pada satu
sifat atau bahkan secara keseluruhan.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen
abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan
kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi
lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang
beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya
beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman
tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim,
tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat
keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap
ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat
ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di
tempat tersebut..
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan
(eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem
darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang
rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma
taiga, dan bioma tundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta
hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu
daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik. Adapun
ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut,
ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang.
Dijelaskan pula ciri vegetasi ataupun komunitas tumbuhan yang ada pada
sebuah ekosistem merupakan salah satu ciri yang paling mudah digunakan
untuk mengidentifikasi ekosistem di suatu wilayah.
Dalam hutan hujan tropis tersebut diperkirakan terdapat jutaan spesies yang
belum teridentifikasi. Ada beberapa nilai manfaat keanekaragaman hayati bagi
manusia, diantaranya adalah nilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika dan
budaya, nilai ekologi, serta nilai religious.
1. Nilai Biologi
2. Nilai Pendidikan
4. Nilai Ekologi
5. Nilai Religius
Selain itu beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat
Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor, misalnya saja kayu jati jika di
ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat
dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan kosmetika (Tumbuhan yang kerap
digunakan untuk bahan kosmetik yaitu lidah buaya, pandan dan aneka bunga
seperti mawar dan melati).
Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber
kegiatan industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat
dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak
merupakan sumber-sumber perikanan di bidang ekonomi.
2. Bidang Ekologi
Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting,
misalnya pada hutan hujan tropis dengan nilai ekologis atau nilai lingkungan
yang sangat berperan pada kelangsungan mahluk hidup di muka bumi,
diantaranya:
Berperan sebagai paru-paru bumi. Kegiatan fotosintesis pada hutan hujan
tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang
berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan mencegah efek rumah
kaca.
Menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke
lembaban udara. Selain berfungsi menunjang kehidupan manusia,
keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan
keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki
peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh
jenis yang lain. Sebagai contoh, burung hantu dan ular di ekosistem
sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan
oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya
perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama
tikus.
Dalam buku yang berjudul Ekologi Kesehatan Lingkungan yang ditulis oleh Dr.
Rudy Joegijantoro, M.M.R.S, dijelaskan bahwa keanekaragam hayati yang ada
saat ini juga merupakan tanggung jawab bersama untuk terlibat serta melakukan
sesuatu terhadap sebuah masalah yang telah ada. Dengan adanya ilmu ini, kita
diajak untuk memiliki kesadaran, penghargaan, serta tanggung jawab atas
lingkungan secara menyeluruh.
3. Bidang Farmasi
Tumbuhan yang dapat dijadikan obat tumbuh sebanyak 940 jenis spesies di
Indonesia dan 250 diantaranya menjadi obat herbal. Aneka tumbuhan yang
biasa dipakai untuk obat yaitu pohon kina dengan fungsi sebagai obat penyakit
malaria karena kandungan alkaloidnya. Selain itu ada pula buah mengkudu
yang memiliki peran penurun tekanan darah yang tinggi.
Tak hanya itu saja, daging dari hewan buas dengan bisa yaitu ular juga
bermanfaat untuk obat kulit seperti kulit gatal. Bahkan lemak dari daging ular
juga dipercaya memiliki khasiat dalam penyembuhan berbagai penyakit kulit
yang kerap diderita sebagian besar orang. Contoh lain yaitu madu yang
dipercaya akan meningkatkan daya tahan tubuh siapa pun yang meminumnya.
Pada buku yang berjudul Koleksi Tumbuhan Berkhasiat (BPfc) yang ditulis
oleh Bayu Satya DS ini, terdapat berbagai spesies tumbuhan lainnya yang dapat
dijadikan obat herbal. Di dalam buku ini juga dijelaskan khasiat dari setiap jenis
tumbuhan, kegunaannya, serta cara pengaplikasiannya.
PENUTUP
Kesimpulan
benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal, ukuran, bentuk, tekstur
maupun jumlah. Sedangkan kata hayati itu sendiri berarti sesuatu yang hidup,
tingkatan mulai dari organisme yang rendah hingga tingkat organisme yang
tinggi.
masing, sehingga baik itu flora atau fauna yang ada pada suatu negara tak selalu
https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/
keanekaragaman-hayati/amp/?usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D&_js_v=a9&_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&csi=0&share=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.com
%2Fliterasi%2Fkeanekaragaman-hayati%2F
http://p3ejawa.menlhk.go.id/article29-keanekaragaman-hayati.html
https://www-kelaspintar-id.cdn.ampproject.org/v/s/www.kelaspintar.id/blog/tips-
pintar/memahami-nilai-manfaat-keanekaragaman-hayati-bagi-manusia-9432/amp/?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16658389586561&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwww.kelaspintar.id%2Fblog%2Ftips-pintar%2Fmemahami-nilai-manfaat-
keanekaragaman-hayati-bagi-manusia-9432%2F