DosenPengampu
MeilindaSuryaniHarefa, S.Pd.,M.Si.
DisusunOleh
Kelompok 4
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga Makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Dalammenyelesaikansalah satu
tugaspadamatakuliahOseanografiDanSumberDayaKelautan,
kamimengucapkanbanyakterimakasihkepadaIbuMilindaSuryaniHarefa,S.Pd.,M.Si.selakudosenpe
ngampuyang telahmenugaskandanmemberikanprosedurpenyelesaianmakalahini. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan, baik materi maupun pemikiran.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk ke depannya semogakami dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok 4
2
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................5
1.3 tujuan.....................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................23
3.2 Saran....................................................................................................................................23
Daftar pustaka............................................................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia dianugerahi laut yang begitu luas dengan berbagai jenis ikan di dalamnya.
Potensi sumber daya laut tersebut tersebar di seluruh wilayah laut nusantara.1 Pada saat
ini tidak seorang pun akan meragukan, betapa besar potensi laut sebagai sumber daya
alam. Laut tidak saja merupakan gudang atau sumber mineral dan energi, tetapi juga
masih banyak kekayan-kekayaan alam yang dapat digali bagi kesejahteraan hidup umat
manusia. Sehingga dapat disimpulkan kepada laut manusia pada zaman sekarang ini
meletakkan harapannya dalam usaha untuk kebutuhan hidup di masa mendatang.
Sumber daya laut sangat penting bagi Bangsa Indonesia dapat dilihat dalam pasal 33 ayat
3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “Bumi,
air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”, serta diatur juga dalam Pasal 2
ayat 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar PokokPokok
Agraria yang berbunyi, “Atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat 3 Undang-Undang
Dasar dan hal-hal sebagai yang dimaksud dalam pasal 1, bumi, air, dan ruang angkasa,
termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya itu pada tingkatan tertinggi
dikuasai oleh Negara,
1.3 tujuan
Menambah wawasan pembaca dan juga penulis mengenai Mengidentifikasi biota dan sumber
daya alam di laut
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, biota laut terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar, antara lain plankton, nekton
dan bentos. Pembagian tersebut tidak ada kaitannya dengan klasifikasi ilmiah, ukuran, hewan,
atau tumbuhan, melainkan berdasarkan pada kebiasaan hidup secara umum, seperti gerak
berjalan, pola hidup dan sebaran menurut ekologi.
5
Berdasarkan penjelasan di atas, biota laut dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, penjelasannya adalah
sebagai berikut :
1. Planktonik
Planktonik adalah jenis biota laut yang berenang dan mengapung mengikuti arus, dan karena
keterbatasannya, plantonik ini tidak dapat berenang melawan arus. Planktonik sendiri masih
dibagi menjadi 2, yaitu planktonik tumbuhan (Fitoplankton) dan planktonik kelompok hewan
(Zooplankton).
a. Fitoplankton
Fitoplankton adalah jenis organisme mikroskopis yang hidupnya di zona eufotik (permukaan
remang) laut yang mampu mensistensis makanannya sendiri yaitu berupa bahan organik yang
proses dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan sinar matahari.
Fitoplankton merupakan tumbuh-tumbuhan air yang berukuran sangat kecil yang terdiri dari
sejumlah klas yang berbeda. Fitoplankton mempunyai peran yang sangat penting dalam system
rantai makanan. Fitoplankton berfungsi sebagai produsen utama (primary producer), karena
kemampuan membentuk zat organik dari zat anorganik. Dalam rantai makanan, fitoplankton
akan dimakan oleh hewan herbivor yang merupakan produsen sekunder (secondary producer).
Produsen sekunder ini umumnya berupa zooplankton yang kemudian dimangsa pula oleh
binatang karnivor yang lebih besar sebagai produsen tersier (tertiary producer). Demikianlah
seterusnya rentetan karnivor memangsa karnivor lain hingga merupakan produsen keempat,
kelima dan seterusnya. Ini merupakan tahapan-tahapan pada system rantai makanan (trophic
level).
Fitoplankton tumbuh dan berkembang pada lapisan air laut bagian atas (zone neritic) yang
dipengaruhi sinar matahari untuk proses fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses permulaan
yang dapat membuat atau mensintesa glucose (karbohidrat) dari ikatan-ikatan anorganik
karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Kebanyakan tumbuhtumbuhan kemudian mengubah
glucose ini kedalam susunan korbohidrat yang lebih kompleks seperti tepung yang kemudian
disimpan sebagai cadangan makanan. Sianar matahari berfungsi sebagai energi untuk membantu
berlangsungnya reaksi kimia yang terjadi dalam proses fotosintesis.
b. Zooplankton
6
Zooplankton adalah jenis organisme yang sebagian besar hidupnya diperairan permukaan dengan
ukuran tubuh lebih dari 0,05 mm. Zooplankton adalah mencakup organisme termasuk protozoa
kecil dan metazoans besar, dan zooplankton menjadikan fitoplankton sebagai sumber
makanannya. Spesies zooplankton tidak menyebar merata tetapi secara acak di dalam suatu
wilayah laut.
Zooplankton adalah klompok yang terdiri dari berjenis-jenis binatang renik yang sangat banyak
macamnya, seperti protozoa, coelenterate, moluska, annelida, crustacea. Ada jenis binatang yang
seluruh daur hidupnya tetap sebagai plankton, disebut holoplankton. Ada pula yang hanya
sebagian dari daur hidupnya sebagai plankton. Kehidupan sebagai plankton dijalaninya hanya
pada tahap awal, sebagai telur atau larva sedangkan setelah dewasa hidup sebagai nekton,
disebut meroplankton contohnya kopepoda. Di laut terbuka banyak zooplankton yang dapat
melakukan gerakan naik – turun secara berkala atau dikenal sebagai migrasi vertical. Pada
malam hari naik ke atas menuju permukaan sedangkan pada siang hari turun ke lapisan bawah
2. Bentik
Bentik adalah jenis biota laut yang hidup di daerah dasar, dan pada umumnya bersifat merayap,
yang dapat terdiri dari hewan dan tumbuhan. Berdasarkan karakteristiknya, bentik terbagi 3
(tiga), antara lain :
- Meliang : cacing, kerang dan lain sebagainya.
- Menempel : sponge, teritip, tiram, dan lain sebagainya.
- Merayap : kepiting, udang karang kecil, teripang dan lain sebagainya.
7
Bentik menggunakan ganggang dan limpasan organik dari tanah sebagai makanan utamanya.
Perkembangan jenis organisme ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor suhu, salinitas, kedalaman
air dan jenis subtrat lokal.
Beberapa contoh jenis organisme yang termasuk dalam kategori bentik adalah kelompok
protozoa, rotifera, nematode, sponge, coelenterate, bryozoa, decapoda, ostracoda, cladocera,
cpopoda, gastropoda, pelecypoda, insekta, dan lintah.
Beberapa peran penting organisme bentik antara lain seperti :
• Membantu proses mineralisasi.
• Membantu proses daur ulang bahan-bahan organik.
• Berperan penting dalam siklus rantai makanan.
• Menjadi indikator manakala terjadi pencemaran lingkungan, sebab organisme bentik dikenal
dengan siklus hidup yang panjang dan pergerakan yang terbatas.
3. Nektonik
Nektonik adalah jenis biota laut dengan karakteristiknya yaitu perenang yang aktif, baik di
daerah perairan air tawar atau air laut. Nekton adalah predator teratas pada sebagian besar rantai
makanan di laut. Ikan merupakan spesies nekton terbesar dengan jumlah lebih dari 16.000
spesies. Nekton juga merupakan binatang-binatang yang hidup diair laut secara aktif sehingga
gerakannya kurang dipengaruhi oleh gerakan arus bahkan dapat menentang gerakan arah arus
secara bebas serta migrasinya tergantung kepada kehendaknya. Ikan yang sering terdapat dalam
jumlah yang banyak termasuk nokton.
Secara garis besar dibagi kedalam golongan yang bersifat pelagic species yaitu golongan ikan
yang hidup diantara lapisan perairan bagian tengah sampai bagian atas dari lautan, dan golongan
demersal species yang hidup pada atau di dasar lautan.
Semua ikan adalah predator. Golongan pelagic kebanyakan memakan plankton atau anggota
nekton yang berukuran kecil, sedangkan golongan demersal memakan organisma-organisma
yang hidup di dasar. Beberapa jenis ikan tertentu hidup didasar lautan yang dalam dan
kebanyakan mempunyai organ dalam tubuhnya yang dapat mengeluarkan cahaya. Banyak
diantara ikan-ikan yang hidup didaerah ini mempunyai rahang yang besar, bentuk tubuhnya yang
ramping.
8
Ikan paus adalah anggota nekton yang mempunyai ukuran yang sangat besar, walaupun
demikian kebanyakan pemakan plankton. Jenis ikan paus blue whales paling banyak memakan
krill yaitu salah satu jenis crustacea yang berukuran kecil yang dikenal sebagai euphausiid. Jenis
ikan paus lainnya sperm whales, dolphin, porpoise yang merupakan predator-predator yang aktif.
Makanannya terdiri dari ikan dan cumi-cumi. Paus termasuk hewan mamalia (melahirkan dan
menyusui anaknya) dan bernapas dengan paru-paru dan telah ssepenuhnya menyesuaikan diri
untuk hidup dalam air. Paus merupakan pengelana yang hebat, dapat menempun jarak lebih dari
20.000 km/tahun. Daerah penyebarannya antara lain dari samudera Hindia, samudera Pasifik,
sampai ke perairan Antartika
Berdasarkan kelompok ikan, nekton bisa dibagi menjadi 2 jenis, diantaranya yaitu :
a. Mereopilagik
Mereopilagik adalah sekelompok ikan yang menghabiskan sebagian waktu hidupnya diwilayah
epipelagik laut, yaitu wilayah atau zona laut yang mempunyai kedalaman 0 hingga 200 meter
atau sekitar 656 kaki.
9
b. Holoepipelagik
Holoepipelagik adalah kelompok organisme perairan yang semua waktu hidupnya hidup di zona
epipelagik. Beberapa spesies yang termasuk kelompok ini adalah ikan hiu, ikah hiu mackerel,
ikan hiu cucut biru, ikan cucut martil, ikan tuna, ikan cucut gergaji, setuthuk, lemuru, ikan
duyung, dan lain sebagainya.
2. Mollusca
Mollusca adalah kelompok nekton yang terdiri dari hewan invertebrata yang memiliki tubuh
lunak seperti kerang, cumi-cum, serta gurita.
3. Crustacea
Crustacea adalah kelompok antropoda yang memiliki kulit keras atau cangkang, contohnya
seperti udang, kepiting, lobster, dan lainya.
10
Terumbu karang (coral reef) merupakan ekosistem yang khas terdapat dilaut-laut daerah tropis.
Ekosistem ini mempunyai produktivitas organik yang sangat tinggi. Demikian pula
keanekaragaman biota yang ada di dalamnya. Komponen biota terpenting disuatu terumbu
karang ialah hewan karang batu (stony coral) yang krangkanya terbuat dari bahan kapur. Tetapi
disamping itu sangat banyak jenis biota lainnya yang hidupnya mempunyai kaitan erat dengan
karang batu ini. Semuanya terjalin dalam hubungan fungsional yang harmonis dalam satu
ekosistem terumbu karang.
Hewan karang batu umumnya merupakan koloni yang terdiri dari banyak individu berupa polip
yang bentuk dasarnya seperti mangkok dengan tepian berumbai-rumbai (tentakel). Tiap polip
tumbuh dan mengendapkan kapur yang membentuk krangka. Polip ini akan memperbanyak
dirinya secara vegetatif (dengan jalan pembelahan berulang kali) hingga satu koloni karang bisa
terdiri dari ratusan ribu polip. Tetapi selain itu terdapat juga perbanyakan secara generatif
(pembuahan antara sel kelamin jantan dengan sel telur) yang menghasilkan larva yang disebut
planula.
Di dalam jaringan polip karang, hidup berjuta-juta tumbuhan mikroskopis yang dikenal sebagai
zooxanthella. Keduanya mempunyai hubungan simbiosis mutualistik (saling menguntungkan).
Zooxanthella malalui proses fotosintesis membantu memberi suplai makanan dan oksigen bagi
polip dan juga membantu proses pembentukan krangka kapur. Sebaliknya polip menghasilkan
sisa-sisa metabolisme berupa karbon dioksida, fosfat dan nitrogen yang digunakan oleh
zooxanthella untuk fotosintesis dan pertumbuhannya.
Kebanyakan karang adalah carnivore (pemakan daging), karang menangkap zooplankton dengan
menggunakan tentakel yang mempunyai tangan-tangan dengan dilengkapi oleh sel-sel penyengat
yang dikenal sebagai nematocyst.
Syarat Hidup dan Berkembangnya Terumbu Karang
a. Cahaya, diperlukan untuk proses fotosintesis alga simbiotik (zooxanthella) yang produknya
kemudian disumbangkan kepada hewan karang yang menjadi inangnya. Kedalaman laut
maksimal 40 meter, lebih dari itu cahaya matahari sudah lemah.
b. Suhu sekitar 25–300 C, terumbu karang tidak ditemukan di daerah Ugahari (daerah Sedang),
apalagi di daerah Dingin.
11
c. Salinitas air laut sekitar 27–40 %0, pada laut-laut dimana banyak sungai yang bermuara tidak
dijumpai terumbu karang.
d. Air lautnya jernih, pada laut-laut yang airnya banyak mengandung lumpur atau pasir maka
hewan karang mengalami kesulitan untuk membersihkan diri.
e. Arus diperlukan untuk mendatangkan makanan berupa plankton, juga untuk membersihkan
diri dari endapan – endapan lumpur dan pasir dan untuk mensuplai oksigen dari laut lepas.
f. Substrat yang keras dan bersih dari lumpur diperlukan untuk peletakan planula yang akan
membentuk koloni baru.
Formasi terumbu karang pada umumnya dapat diklompokan atas fringing reef (terumbu
karang pantai), barrier reef (terumbu karang penghalang) dan atol (pulau karang yang
melingkar).
- Fringing reef (terumbu karang pantai), terdapat di sepanjang pantai yang mempunyai
kedalaman tidak lebih dari 40 meter. Pertumbuhan yang terbaik terdapat di daerah yang
menerima pukulan ombak. Sebaran terumbu karang di Indonesia lihat peta !
- Barrier reef (terumbu karang penghalang), berada jauh dari pantai dan dipisahkan oleh goba
(lagoon) yang dalamnya sekitar 40 – 75 meter. Kedalaman maksimuin dimana karang biasa
hidup. Contoh terumbu karang penghalang yang terdapat di Indonesia adalah Terumbu Karang
Penghalang Sunda Besar (Great Sunda Barrier Reef) yang terletak di selat Makasar di sebelah
Tenggara Kalimantan, sepanjang tepian paparan Sunda dengan panjang sekitar 500 km.
Umumnya berada sedikit di bawah permukaan laut. Terumbu karang yang sangat terkenal adalah
the Great Barrier Reef terdapat di sebelah Timur Laut Australia dengan panjang sekitar 2.500
km.
- Atol merupakan terumbu karang yang bentuknya melingkar seperti cincin, mengitarai goba
yang dalamnya 40 – 100 meter. Atol yang terbesar di Indonesia adalah Atol Taka Bone Rate di
laut Flores sebelah Tenggara pulau Selayar. Luas atol ini 2.220 km2, merupaka atol terbesar ke
tiga di dunia setelah Atol Kwajalein (di Kep. Marshall Pasifik) seluas 2.850 km2 dan Atol
Suvadiva (di Kep. Maldives – Samudera Hindia) seluas 2.240 km2.
Menurut teori Darwin terbentuknya atol bermula dari terumbu karang pantai. Bersama dengan
amblasnya gunung atau daratan asal maka terumbu karang pantai makin tumbuh keluar, hingga
terbentuklah goba antara pantai dengan terumbu karang itu sendiri. Proses amblasnya gunung
tersebut berjalan terus menerus dan sementara terumbu karang di bagian tepi mengimbangi terus
12
dengan pertumbuhan ke atas hingga terbentuklah atol. Teori ini dikenal sebagai teori amblasan
(subsidence theory) yang merupakan salah satu dari beberapa teori terbentuknya atol.
Pertumbuhan karang batu sangat lambat, diperlukan waktu ribuan tahun. Dalam setahun
pertumbuhan terumbu karang hanya beberapa centimeter saja. Oleh karena itu terumbu karang
yang merupakan kekayaan alam yang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia,
lebih-lebih bagi bangsa kita yang berada di daerah tropis ini, agar dapat menjaga dan
menyelamatkannya dari kerusakan akibat orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
13
2.5 MANGROVE DAN MANFAATNYA
Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Mangrove
merupakan tanaman hasil dari kegiatan budidaya atau diambil dari alam. Tanaman mangrove
tidak dilindungi/dilarang untuk memanfaatkan bagian-bagian tanaman tersebut, misalnya
dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku kosmetik/farmasi atau bahan tambahan tekstil (Dirjen
P2HP, 2015).
Hutan mangrove adalah salah satu jenis hutan yang banyak ditemukan pada kawasan muara
dengan struktur tanah rawa dan/atau padat. Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat
penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan terutama untuk mengatasi kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan. Kerusakan ini tidak hanya
berdampak untuk hewan tapi juga untuk manusia. Mangrove telah menjadi pelindung lingkungan
yang sangat besar (Ana, 2015).
Menurut Desyanaputri (2016), Tanaman bakau tumbuh dipantai dan paling banyak dijumpai
pada batasan antara muara pantai dengan sungai. Ciri-ciri tanaman bakau ini adalah hidup
dengan berkelompok dalam jumlah yang banyak, memiliki akar yang besar dan memiliki buah.
Di pantai banyak para petani menanam tanaman bakau, karena manfaatnya yang banyak bagi
kelangsungan pantai ditempatnya. Selain itu tanaman bakau juga dapat membuat suasana sekitar
pantai menjadi lebih indah. Di pantai Pariaman, tanaman bakau dijadikan sebagai tempat wisata,
dengan menaiki kapal yang sudah disediakan oleh pihak pengelola. Dimana para wisatawan bisa
duduk santai diatas kapal kecil sambil memutari kawasan hutan bakau. Selain itu tanaman bakau
juga memiliki manfaat yang penting bagi kehidupan di sekitar lingkungannya.
Selanjutnya Ana (2015), menjelaskan bahwa hutan mangrove menjadi salah satu subjek utama
bagi pengembangkan lingkungan di Indonesia. Banyak lembaga sosial yang bergerak dalam
bidang lingkungan terus mensosialisasikan manfaat mangrove. Hal ini mendukung kesadaran
masyarakat bahwa mangrove memang penting untuk melindungi lingkungan. Melestarikan
kawasan mangrove adalah usaha yang sangat baik untuk menstabilkan kondisi lingkungan dan
menyelamatkan semua habitat di hutan mangrove. Kawasan mangrove dapat ditemui di beberapa
daerah di Indonesia, seperti di Kabupaten Bangka–Belitung.
2.6 Manfaat tanaman bakau bagi lingkungan sekitar ditempat tumbuhnya, yaitu
Memberi nutrisi
14
Tanaman bakau memiliki nutrisi yang baik untuk lingkungan sekitarnya. Dimana keberadaan
tanaman ini sama sekali tidak menganggu keseimbangan dari ekosistem yang ada ditepi pantai.
Selain itu tanaman bakau justru memberikan nutrisi berupa kesuburan tanah yang ada
disekitarnya, karena tempat tumbuhnya tanaman bakau berada diantara dataran dan lautan. Pada
saat air laut pasang, tanaman ini akan terlihat sedang berada di laut. Sedangkan pada saat surut,
tanaman ini akan terlihat berada di dataran. Letak dari tanaman bakau dipengaruhi oleh jarak
tumbuhnya antara dataran dan lautan.
15
Masyarakat sekitar yang hidup ditepi pantai yang ditumbuhi tanaman bakau, banyak
memanfaatkan tanaman bakau sebagai bahan bakar memasak. Mereka menggunakan kayu dari
tanaman bakau menjadi kayu bakar untuk memasak. Kayu dari tanaman bakau dapat
menghasilkan api yang besar dan merata serta tidak menghasilkan asap yang banyak. Artinya,
kayu bakar dari tanaman bakau ini ramah lingkungan.
Menurut Ana (2015) Berikut ini adalah beberapa manfaat hutan mangrove secara umum, yaitu
Mencegah Erosi Pantai
Hutan mangrove menjadi salah satu tempat yang bisa menjaga perbatasan antara kawasan darat
dan laut. Erosi pantai akan terus menggerus permukaan bumi sehingga mengancam lingkungan
manusia. Bahkan kondisi serius bisa menjadi bencana alam yang besar. Hutan mangrove menjadi
salah satu sarana yang sangat penting untuk menyelamatkan garis pantai dari perairan laut.
Menjadi Katalis Tanah dari Air Laut
Tanah bisa masuk ke dalam air laut secara terus menerus, karena bagian tanah tersebut
bersentuhan secara langsung dengan air laut. Untuk mencegah hal ini maka manfaat hutan
mangrove secara ekologis menjadi sumber yang sangat jelas untuk melindungi tanah disekitar
laut. Tanah akan menjadi lapisan yang lebih padat dengan adanya pohon mangrove, sehingga hal
ini akan menyelamatkan tanah agar tidak terus tergerus oleh air laut.
Habitat Perikanan
Kawasan hutan mangrove adalah salah satu tempat yang paling nyaman untuk beberapa jenis
mahluk hidup dan organisme. Beberapa spesies seperti udang, ikan dan kepiting banyak
berkembang biak di kawasan hutan mangrove. Sementara manusia membutuhkan beberapa
mahluk hidup tersebut sebagai sumber nutrisi dan bahan makanan yang penting untuk kesehatan.
Memberikan Dampak Ekonomi yang Luas
Pohon mangrove yang banyak ditanam pada hutan mangrove bisa dipanen seperti jenis
tumbuhan lain. Manfaat hutang mangrove bagi manusia berguna untuk diolah menjadi berbagai
benda hiasan atau kerajinan. Upaya ini sangat penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat
dan meningkatkan standar ekonomi pada daerah tersebut.
Sumber Pakan Ternak
Pohon mangrove juga bisa dijadikan sebagai alternatif pengganti makanan ternak. Pohon
mangrove yang telah dihancurkan dan digiling menjadi bubuk pakan ternak yang mengandung
16
nutrisi sangat baik untuk pertumbuhan ternak seperti sapi, kambing atau unggas. Nutrisi seperti
mineral, protein dan kalori akan meningkatkan perkembangan ternak. Selain itu pohon mangrove
juga mengandung tanin dan bahan alami lainnya.
Mencegah Pemanasan Global
Pemanasan global memang menjadi ancaman yang sangat serius untuk alam dan manusia. Salah
satu cara untuk mencegah atau mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan
mengembangkan kawasan hutan mangrove. Tanaman mangrove menjadi salah satu penopang
pemanasan dari perairan laut. Selain itu mangrove juga berperan untuk mengatasi masalah banjir
pada kawasan pesisir.
Sumber Pendapatan Bagi Nelayan Pantai
Masyarakat yang tinggal di kawasan pantai biasanya banyak bekerja sebagai nelayan. Mereka
mencari ikan dan berbagai sumber daya untuk menopang ekonomi keluarga. Manfaat kawasan
hutan mangrove menjadi tempat yang paling sesuai untuk pembibitan ikan, udang dan berbagai
potensi habitat laut lainnya. Kawasan hutan mangrove telah membantu menjaga ketersediaan
sumber daya ikan di laut yang tidak akan habis. Sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan oleh
nelayan sebagai sumber mata pencahariannya.
Menjaga Kualitas Air dan Udara
Kawasan hutan mangrove juga membantu manusia dalam mendapatkan air bersih dan udara
yang segar. Kawasan hutan mangrove memiliki fungsi untuk menyerap semua kotoran yang
berasal dari sampah manusia maupun kapal yang berlayar di laut. Manfaat hutan mangrove bagi
kehidupan adalah akan menyerap semua jenis logam berbahaya dan membuat kualitas air
menjadi lebih bersih. Selain itu mangrove juga membantu alam dalam mendapatkan kualitas
udara yang lebih baik dan bersih.
Pengembangan Kawasan Pariwisata
Kawasan hutan mangrove bisa dikembangkan menjadi salah satu objek wisata. Dengan cara ini
maka hutan mangrove akan menjadi tujuan wisata dari berbagai daerah maupun mancanegara.
Pariwisata akan memberikan dampak ekonomi yang sangat baik untuk masyarakat di sekitarnya
dan negara secara khusus.
Menyediakan Sumber Kayu Bakar
Hutan mangrove sangat bermanfaat untuk penduduk yang tinggal di kawasan sekitar hutan
mangrove. Pohon dan kayu mangrove yang sudah kering dan membusuk bisa dimanfaatkan
17
sebagai kayu bakar. Dengan cara ini maka secara tidak langsung sudah mengurangi kebutuhan
gas atau bahan bakar bagi sebuah negara. Selain itu, bagi masyarakat di sekitar hutan mangrove
juga bisa memakai kayu mangrove untuk bahan bangunan atau kontruksi rumah.
Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hutan mangrove menjadi salah satu tempat untuk mengembangkan berbagai jenis ilmu
pengetahuan dalam bidang kelautan, perikanan dan kimia. Banyak peneliti yang membutuhkan
hutan mangrove dan dijadikan berbagai sumber penelitian. Hutan mangrove akan meningkatkan
berbagai jenis penemuan yang bisa disebarkan ke seluruh dunia. Bahkan banyak peneliti asing
yang di negaranya tidak memiliki hutan mangrove dan harus datang ke Indonesia. Harapan untuk
menemukan manfaat yang lebih besar dari hutan Mangrove bisa dilakukan dengan metode ini.
Menjaga Iklim dan Cuaca
Perubahan iklim dan cuaca bisa terjadi karena berbagai macam faktor, salah satunya adalah
kerusakan sistem dalam alam. Hutan mangrove menjadi sumber yang sangat jelas untuk menjaga
ekosistem perairan antara laut, pantai dan darat. Selain itu, manfaat hutan mangrove juga akan
membantu manusia dalam mendapatkan iklim dan cuaca yang paling nyaman untuk mencegah
bencana alam.
Melestarikan hutan mangrove adalah salah satu tindakan yang sangat tepat untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Karena itulah kampanye untuk melestarikan hutan mangrove menjadi
salah satu hal yang paling banyak diberitakan. Termasuk di Indonesia yang memiliki jumlah
hutan mangrove yang luas.
18
CASE METHODE
Terumbu Karang di Perairan Raja Ampat Rusak Akibat Perlintasan Kapal
Kepulauan Raja Ampat yang terletak di Provinsi Papua Barat ini menjadi salah satu destinasi
unggulan bagi pariwisata Indonesia. Salah satu yang menarik dari tempat ini adalah
pemandangan bawah lautnya yang menyimpan berbagai macam terumbu karang dan biota laut
lainnya.
Keindahan bawah laut Pulau Raja Ampat sangat berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat
sekitarnya, kehidupan bawah laut, hingga sektor pariwisata disana. Tidak heran hal ini membuat
Greenpeace pernah melaukan kampanye untuk menjaga keindahan bawah laut Raja Ampat pada
2018 lalu.
Total keseluruahan luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hectare, namun sekitar
35,15 persen terumbu karang di Indonesia rusak. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2017 lalu.
Untuk kerusakan terumbu karang di Raja Ampat, banyak disebabkan oleh kapal-kapal yang
melempar jangkar sembarangan sehingga menyebabkan kerusakan ekosistem dibawah laut.
Tidak hanya itu banyaknya kapal-kapal kandas yang melintasi perairan Raja Ampat turut
menjadi penyebab hancurnya terumbu karang.
Pada 2017 lalu, kapal pesiar MV Caledonian Sky yang sedang melakukan perjalanan wisata
menuju Bitung, Sulawesi kandas di perairan Raja Ampat. Kapal yang dinahkodai Kapten Keith
Michael Taylor ini dikendarai dengan kecepatan 9,5 knot lalu kandas dan merusak 8 genus
karang secara berkeping-keping. Oleh karena itu pemulihan terumbu karang ini membutuhkan
waktu 10 tahun.
Dengan kejadian tersebut, pemerintah meminta ganti rugi kepada pihak Noble Caledonia sebesar
Rp. 6 triliun. Hal ini dihitung dari luas kerusakan, adapun luas kerusakannya; 18.882 meter
persegi dengan rincian 13.270 meter persegi rusak total serta 5.612 meter persegi rusak akibat
empasan pasir dan patahan terumbu.
Februari lalu kembali ditemukan kapal kandas yang melewati perairan Raja Ampat. Letak
kandas kapal tersebut berada di Pulau Yefmo, Kampung Meosmanggara, Distrik Waigeo Barat
Kepulauan, Kab. Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Kapal ini merupakan kapal miliki Kementerian Perhubungan yang dioperasikan PT Pelayaran
Berkat Abadi Jaya Makmur (Surabaya). Kapal ini digunakan untuk mengangkut barang dan
penumpang.
19
“Kejadian kapal kandas seperti ini sangat disayangkan karena berpotensi besar merusak
ekosistem laut terutama terumbu karang,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
(Dirjen PRL) Tb. Haeru Rahayu.
Dengan kandasnya kapal tersebut mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang. Luas terumpu
karang yang rusak mencapai 230 meter persegi. Sedangkan patahan ataupun rusak karang
sepanjang 46 meter dengan lebar 1 sampai 5 meter dan ketinggian 1 sampai 2 meter.
TANGGAPAN
Indonesia terdiri lebih dari 17.000 pulau besar dan kecil, dengan garis pesisir yang mencapai
hampri 81.000 kilometer yang dilindungi oleh ekosistem terumbu karang, padang lamun dan
ekosistem mangrove. Ekosistem terumbu karang mengandung sumber daya alam yang dapat
memberikan banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia. Keberadaan ekosistem terumbu
karang yang dapat menjaga sumber pangan, sumber obat-obatan, sumber bahan baku bangunan,
bahan kosmetik, serta sebagai sumber mata pencaharian bagi manusia.
SOLUSI
Cara Menjaga dan Melindungi Terumbu Karang
Kita juga harus melakukan semua hal yang kita bisa untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Inilah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga terumbu karang:
Dengan mengetahui banyak hal tentang terumbu karang, kita jadi tahu berbagai manfaat dan
betapa pentingnya menjaga makhluk hidup ini.
Salah satu cara yang paling efektif adalah ikut serta dalam kegiatan-kegiatan untuk melestarikan
laut.
Terutama untuk kita yang tinggal di pinggir pantai atau laut, pasti banyak kegiatan yang bisa
diikuti untuk menyelamatkan terumbu karang.
20
Sungai sangat penting dalam proses siklus air. Itu sebabnya, sampah yang ada di sungai juga
akan berakhir di laut.
Sampah plastik yang ada di sungai, pantai, dan laut, akan tersapu ombak dan merusak terumbu
karang.
Terumbu karang memang jadi daya tarik utama di lautan, . Alasan utaman karena bentuk dan
warnanya yang beragam.
Namun, karang punya beberapa faktor pembatas yang meghalangi tumbuh kembangnya. Salah
satunya adalah suhu dan salinitas.
Saat karang diambil dari habitatnya dan dipindahkan ke tempat yang enggak sesuai, maka karang
akan mati.
Oleh karena itu, terumbu karang harus tetap dibiarkan sesuai habitatnya.
Sentuhan juga bisa menyebabkan kerusakan fisik pada terumbu karang dan menghambat proses
perkembangan.
Satu sentuhan memang terlihat enggak berdampak, tapi menyebabkan berkurangnya kualitas
terumbu karang.
Terumbu karang berfungsi sebagai habitat yang baik untuk perkembangbiakan ikan.
Enggak heran kalau banyak nelayan yang menangkap ikan di daerah yang punya banyak
terumbu karang.
Beberapa nelayan yang enggak bertanggung jawab biasanya menggunakan bom ikan untuk
mendapatkan ikan dengan mudah.
Bukan cuma ikan besar, tapi terumbu karang beserta biota laut di dalamnya ikut mati.
21
Selain merusak terumbu karang, nelayan juga dirugikan kalau jumlah ikan terus-menerus
menurun karena habitatnya rusak.
3.1 Kesimpulan
Indonesia dianugerahi laut yang begitu luas dengan berbagai jenis ikan di dalamnya. Potensi
sumber daya laut tersebut tersebar di seluruh wilayah laut nusantara.1 Pada saat ini tidak seorang
pun akan meragukan, betapa besar potensi laut sebagai sumber daya alam. Laut tidak saja
merupakan gudang atau sumber mineral dan energi, tetapi juga masih banyak kekayan-kekayaan
alam yang dapat digali bagi kesejahteraan hidup umat manusia. Sehingga dapat disimpulkan
kepada laut manusia pada zaman sekarang ini meletakkan harapannya dalam usaha untuk
kebutuhan hidup di masa mendatang.
Sumber daya laut sangat penting bagi Bangsa Indonesia dapat dilihat dalam pasal 33 ayat 3
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “Bumi, air, dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat”, serta diatur juga dalam Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar PokokPokok Agraria yang berbunyi, “Atas dasar
ketentuan dalam pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar dan hal-hal sebagai yang dimaksud
dalam pasal 1, bumi, air, dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung
didalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara,
3.2 Saran
Kita perlu menjaga lingkungan karena bisa saja aktivitas kita didaratan tanpa kita sadari
dapat menggangu kestabilan bukan hanya didarat namun juga di lautan.
22
Daftar pustaka
Sumber : http://www.pusdik.kkp.go.id/elearning/index.php/modul/read/190116-091736uraian-c-
materi
https://www.saturadar.com/2021/03/Pengertian-Biota-Laut.html?m=1
https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/page/541-mangrove-dan-manfaatnya
23