Anda di halaman 1dari 18

Makalah Keanekaragaman Hayati & Habitat Makhluk Hidup Air

Mata Kuliah Ekologi

Dosen Pembimbing :

Rahayu Winarni, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Rahmat Khairullah (P21345120051)

Rizqy Alfi Syahri (P21345120054)

Salsa Nabila Putri (P21345120060)

Siska Nur Fadillah (P21345120068)

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Program Studi D-III Kesehatan Lingkungan

Tahun Ajaran 2020/2021

1
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Allah
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan besar baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami selaku penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atsa limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah tentang Keanekaragaman Hayati & Habitat
Makhluk Hidup di Air.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini kami mohon maaf. Demikian dari kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya. Sekian dan terima kasih.

Jakarta, 5 April 2021

Penulis

2
Daftar Isi

Cover...............................................................................................................................1

Kata Pengantar................................................................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4

1.1 Latar Belakang........................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................5
1.4 Metode....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................6

2.1 Pengertian Keanekaragaman Hayati & Habitat Makhluk Hidup Air.....6


2.2 Tingkat Keankaragaman Hayati di Perairan...........................................6
2.3 Ekosistem Air Tawar..............................................................................8
2.4 Ekosistem Air Laut.................................................................................8
2.5 Hubungan Keanekaragaman Hayati & Habitat Makhluk Hidup Air......10
2.6 Manfaat Keanekaragaman Hayati di Perairan........................................11
2.7 Faktor Kerusakan Keanekaragaman Hayati di Perairan.........................12
2.8 Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Perairan.........................13

BAB III PENUTUP........................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kekayaan hayati di dunia tidak tersebar seragam, daerah tropis umumnya
merupakantempat hidup berbagai jenis spesies dalam jumlah yang besar
dibandingkan daerah lain. Setiap individu pasti memiliki ciri-ciri khusus yang
menyebabkannya berbeda dari mahluk hidup yang lain sehinggga menimbulkan
keanekaragaman. Kekhasan dan tingginya tingkat keanekaragaman mahluk hidup
sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Keanekaragaman mahluk
hidup tersebut kemudian dikenal dengan istilah keanekaragaman hayati. Indonesia
dikenal memiliki tingkat keanekargaman hayati yang tinggi. Indonesia memiliki
jenis tumbuhan dan hewan yang sangat banyak.
Keanekaragaman hayati yang tinggi ini merupakan asetbangsa yang tak
ternilai dan perlu dilestarikan melalui perlindungan dan pemanfaatan secara
berkelanjutan. Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim. Wilayah perairan di
Indonesia sangatlah luas, perbandingan antara luas wilayah darat dan perairan
yaitu 2:5. Hal ini membuat keanekaragaman hayati Indonesia di perairan sangat
beragam. Sebagai kader bangsa, generasi penerus perlu dibekali dengan
pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan nilai pentingnya bagi kehidupan
manusia. Dengan demikian mahasiswa akan memiliki kepekaan untuk menjaga,
melestarikan, dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia secara
berkelanjutan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keanekaragaman hayati dan habitat makhluk hidup di air?
2. Apa saja tingkat keanekaragaman hayati air?
3. Bagaimana hubungan antara keanekaragaman hayati dan habitat makhluk
hidup di air?
4. Apa saja manfaat keanekaragaman hayati di perairan?
5. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati
dan habitat makhluk hidup di air?
6. Bagaimana upaya dalam pelestarian keanekaragaman hayati di air?
4
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari keanekaragaman hayati dan habitat makhluk
hidup di air.
2. Mengetahui tingkat keanekaragaman hayati di air
3. Memahami hubungan antara keanekaragaman hayati dan habitat makhluk
hidup di air.
4. Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati di perairan.
5. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman
hayati di perairan dan habitat makhluk hidup di air.
6. Memahami tentang upaya dalam pelestarian keanekaragaman hayati di air.
1.4 Metode
Makalah ini disusun dari kumpulan materi yang terdapat dari internet dan
buku panduan, dengan mencari hal-hal yang berkaitan di rumusan masalah.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keanekaragaman Hayati & Habitat Makhluk Hidup Air

Keanekaragaman hayati atau biodiversity adalah semua kehidupan di atas


bumi ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi
genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka
hidup. Termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari
organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut
maupun sistem-sistem perairanlainnya.

Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak.
Pada dasarnya, habitatadalah lingkungan fisik di sekeliling populasi suatu spesies
yang memengaruhi dan dimanfaatkanoleh spesies tersebut. Menurut Clements dan
Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yangada di sekitar suatu spesies,
atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Maka pengertian
dari habitat makhluk hidup di air adalah tempat tinggal dan berkembang biak
makhluk hidup di air.

2.2 Tingkat Keanekaragaman Hayati di Perairan

Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan,


mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Berikut
macam-macam tingkat keanekaragaman hayati, yaitu:

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen.


Pada keanekaragamnan hayati tingkat gen di air dapat dilihat contoh ikan
koi yang memiliki macam-macam warna ada yang berwarna berwarna putih,
putih merah, putih hitam, putih hitam merah, kuning, dan seterusnya. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen.
Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar
penyusun gen yang serupa. Gen merupakan bagian kromosom yang
6
mengendalikan ciri atau sifatsuatu organisme yang bersifat diturunkan dari
induk/orang tua kepada keturunannya.

Gen pada setiap individu,walaupun perangkat dasar penyusunnya sama,


tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.
Susunan gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu
spesies. Peningkatan keanekaraman gen dapat terjadi melalui hibridisasi atau
perkawinan silang antara organisme satu spesies yang berbeda sifat, atau
melalui proses domestikasi atau budidaya hewan atau tumbuhan liar oleh
manusia. Dengan hibridisasi akan diperoleh sifat genetik baru dari organisme-
organisme pada satu spesies. Keanekaragaman gen pada organisme dalam satu
spesies disebut varietas atau ras.

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis


Keanekaragaman hayati tingkat jenis merupakan keanekaragaman yang
terjadi sebagai akibat dariadanya variasi berbagai jenis makhluk hidup. Untuk
mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan
dapat diamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk danukuran tubuh,
warna,kebiasaan hidup dan lain-lain. sebagai contoh yaitu adanya berbagai
jenis ikan yang hidup di air tawar yang memiliki variasi bentuk fisk dan
kebiasaan hidup.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik
sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi
suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Semua makhlukhidup
berinteraksi dengan lingkungannya yang berupa faktor biotik dan abiotik.
Faktor biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup lain, sedangkan yang
termasuk faktor abiotik adalah iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembapan,
dan sebagainya. Baik faktor biotik maupun abiotik sangat bervariasi. Oleh
karena itu, ekostem yang merupakan kesatuan dari biotik dan abiotik pun
bervariasi pula.
Di bumi ada bermacam-macam ekosistem, yaitu ekosistem alam dan
buatan. Ekosistem di perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan
7
ekosistem air laut. Berikut adalah penjelasan tentang ekosistem yang ada di
perairan.

8
2.3 Ekosistem Air Tawar

Berdasarkan dari keadaan airnya, ekosistem air tawar dibedakan menjadi


dua macam antara lain sebagai berikut :

- Ekosistem air tawar lentik (tenang) seperti rawa dan danau.


- Ekosistem air tawar lotik (mengalir) seperti air terjun dan sungai.

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air tawar
dibagai menjadibeberapa zona (daerah) yaitu sebagai berikut :

- Zona Litoral
Daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari hingga ke dasar
perairan.
- Zona Limnetik
Daerah yang terbuka yang jauh pada dari tepian sampai kedalaman yang
masih dapat ditembus cahaya matahari.
- Zona Profundal
Daerah dalam dan tidak dapat ditembus cahaya matahari, di daerah ini tidak
dapat ditemukan padaorganisme fotosintetik (produsen) tetapi dihuni oleh
hewan pemangsa dan organisme pengurai.

2.4 Ekosistem Air Laut

Beradasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem


air laut dibagi dalambeberapa zona atau daerah antara lain sebagai berikut :

- Zona Fotik
Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari, kedalam air kurang dari 200
meter, organisme yangmampu berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik.
- Zona Twilight
Daerah dengan kedalaman air yaitu sekitar 200-2.000 meter, cahaya matahari
remang-remangsehingga tidak efektif dalam berfotosintetis.
- Zona Afotik
Daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sehingga selalu gelap,
kedalaman air lebih dari 200 meter. Pembagian zona ekosistem air laut
dimulai dari pantai hingga ke tengah laut yaitu sebagai berikut :

9
a. Zona Litoral
Daerah yang terendam saat terjadi suatu pasang dan saat air laut surut
terlihat seperti daratan. Zona litoral berbatasan dengan daratan dan
banyak juga dihuni oleh kelompok hewan, seperti udang, bintang laut,
kepiting, cacing laut dan bulu babi.
b. Zona Neritik
Daerah laut dangkar yang kurang dari 200 m, zona neritik dapat
ditembus cahaya matahari dan banyak ditempati ganggang laut dan
ikan.
c. Zona Batial
Daerah laut yang memiliki kedalaman air sekitar 200 m-2.000 m
dengan keadaan remang-remang, dalam zona batial ini tidak ada
produsen melainkan dihuni oleh nekton (organisme yang aktif
berenang) seperti ikan.
d. Zona Abisal
Daerah palung laut dengan keadaan laut yang gelap, kedalaman air
zona abisal dapat lebih dari 2.000 m, zona abisal dihuni oleh hewan
predator, detritivor (pemakan sisa organisme) dan pengurai. Berikut
adalah macam-macam ekosistem air laut :

Ekosistem Laut Dalam

Ekosistem laut dalam terdapat di laut dalam atau palung laut yang
gelap karena tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari, ekosistem ini
tidak ditemukan produsen. Organisme yang dominan ialah predator
dan ikan yang memiliki kandungan fosfor pada penutup kulitnya
sehingga dapat bercahaya di tempat gelap.

Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang terdapat di laut dangkal dengan air jernih,


dalam ekosistem ini terdapat organisme seperti hewan-hewan terumbu
karang (Coelenterata), Mollusca (kerang siput), ikan, ganggang dan
hewan spons (Porifera). Ekosistem terumbu karang di Indonesia yang
cukup terkenal diantaranya Taman Nasional Bawah Laut Bunaken.
10
Ekosistem Estuari

Ekosistem estuari terdapat di daerah percampuran air laut dengan air


sungai. Salinitas air di estuarilebih rendah dari pada ppm. Didaerah
estuary dapat ditemukan tipe ekosistem yang khas yaitu padang lamun
(seagrass) dan hutan mangrove.

Ekosistem Pantai Pasir

Ekosistem pantai pasir terdiri atas hamparan pasir yang selalu terkena
daburan ombak air laut. Ditempat ini angin bertiup kencang dan
cahaya matahari bersinar kuat siang hari. Vegetasi atau tumbuhan yang
dominan ialah formasi pescaptae dan formasi bqarringtonia. Formasi
pes-caprae terdiri atas tanaman berbatang lunak dan berbiji (terna)
seperti Ipomoe pes-caprae. Spinifex littoreus dan Vigna marina.
Formasi barringtonia terdiri atas perdu dan pohon, seperti
Terminaliacatappa, Hernandia, Barringtonia asiatica, Erythrina dan
Hibiscus tiliaceus, hewan yang hidup dipantai pasir seperti burung dan
kepiting. Pantai pasir antara lain Bengkulu, Bali, Lombok, Bantul
(Yogyakarta) dan papua.

Ekosistem Pantai Batu

Sesuai dengan namanya, ekosistem pantai batu memiliki banyak


bongkahan batu besar maupun batu kecil. Organisme dominan di
ekosistem ini yaitu siput, burung, ganggang cokelat, kepiting,
ganggang merah dan kerang. Ekosistem ini banyak di pantai barat
Sumatera, Nusa tenggara, pantai selatan Jawa, Bali dan Maluku.

2.5 Hubungan Keanekaragaman Hayati & Habitat Makhluk Hidup Air

Keanekaragaman hayati lebih tepatnya pada tingkat keanekaragaman


ekosistem memiliki hubungan dengan keragaman habitat, yaitu tempat berbagai
jenis makhluk hidup melangsungkan kehidupannya dan berinteraksi dengan
faktor abiotik dan biotik lainnya. Makhluk hidup untuk melangsungkan
kegiatan makan minum, bernafas, bergerak, tumbuh dan berkembang
11
memerlukan tempat tinggal yang disebut dengan habitat. Sehingga terjadi
hubungan interaksi timbal balik yang membentuk suatu sistem tatanan
kehidupan antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup (lingkungan) yang
dinamakan ekosistem.

Jadi, hubungan antara habitat makhluk hidup air dan ekosistem air
adalah bahwa habitat adalah lingkungan alami atau area tempat organisme yang
ada di air hidup, sementara ekosistem air adalah unit fungsional di mana
makhluk hidup air dan lingkungan fisik saling berinteraksi. Berikut adalah ciri-
ciri dari habitat makhluk hidup di air :

Ciri Habitat Air Tawar


1. Variasi temperatur atau suhu rendah
2. Kadar garam atau salinitas rendah
3. Penetrasi dari cahaya matahari kurang
4. Terpegaruh iklim dan cuaca alam sekitar
5. Aliran air terjadi setiap waktu terus-menerus pada sungai
6. Secara fisik dan biologi merupakan perantara habitat laut dan darat.
7. Tumbuhan mikroskopis seperti alga dan fitoplankton sebagai produsen
utama.

Ciri Habitat Air Laut


1. Variasi temperatur atau suhu tinggi
2. Kadar garam/salinitas/tingkat keasinan tinggi
3. Penetrasi dari cahaya matahari tinggi
4. Ekosistem tidak terpegaruh iklim dan cuaca alam sekitar
5. Aliran atau arus laut terus bergerak karena perbedaan iklim, temperatur dan
rotasi bumi
6. Habitat di laut saling berhubungan/berkaitan satu sama lain
7. Komunitas air asin terdiri dari produsen, konsumen, zooplankton dan
dekomposer.
2.6 Manfaat Keanekaragaman Hayati di Perairan

Adapun manfaat dari Keanekaragaman Hayati di Perairan, yaitu :

a. Sebagai Sumber Pakan Alami


Salah satu organisme pakan alami yang ditemukan di perairan lokal
12
dan mudah di budiayakan sebagai pakan alami untuk larva adalah
Apocyclop sp (Jayardi, Irawan, and Julianto 2017). Budidaya pakan alami
yang besumber dari perairan lokal ternyata dapat dilakukan dengan metode
yang sederhana menggunakan bahan dan alat yang dapat ditemukan
dikehidupan sehari-hari sehingga akan mudah diterapkan oleh masyarakat

b. Sebagai Sumber Plasma Nutfah (Sumber Daya Genetik)

Plasma Nutfah merupakan bagian tumbuhan, hewan atau juga


mikroorganisme yang memiliki fungsi serta juga kemampuan mewariskan
sifat. Pada tiap-tiap organisme yang masih liar di dalamataupun yang sudah
dibudidayakan manusia yang mengandung uatu plasma nutfah. Plasma
nutfahtersebut berguna ialah untuk dapat merakit varietas unggul di suatu
spesies, misalnya ialah spesiesyang tahan terhadap suatu penyakit ataujuga
mempunyai produktivitas tinggi.

c. Sebagai Sumber Penghidupan dan Pekerjaan bagi Jutaan Penduduk


Indonesia.

Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan, karena luas laut yang


lebih besar dibandingkan daratannya. Oleh karena itu laut sebagai sumber
penghidupan dan pekerjaan bagi jutaan pendudukindonesia, terutama yang
tinggal di pesisir pantai dan di daerah. Rata rata pekerjaan utama mereka
adalah sebagai nelayan.

d. Sebagai Ekologi Keindahan.


Dengan terdapatnya keanekaragaman hayati maka terjadilah suatu
keseimbangan lingkungan yangmana satu sama lain itu saling melengkapi
dan juga saling bergantung baik itu manusia, tumbuhan, hewan, dan lain
sebagainya.
2.7 Faktor Kerusakan Keanekaragaman Hayati di Perairan
1. Hilangnya habitat.
Dengan adanya penggunaan bom ikan berdampak buruk pada ekosistem
laut dan dan hal ini menyebabkan hilangnya habitat sejumlah makhluk hidup di
laut yang berdampak pada berkurangnya keanekaragaman hayati di laut.
Penyebab utama masalah ini adalah populasi manusia yang terus bertambah
yang seiring dengan perkembangan kebutuhan yang semakin pesat.

13
2. Introduksi spesies.
Introduksi spesies (pengenalan spesies) adalah upaya mendatangkan
sebuah spesies asing ke suatu tempat. Hal itu dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati karena bisa saja
spesies asing lebih kuat dibandingkan spesies lokal sehingga kelestarian spesies
lokal terancam. Contohnya ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis) merupakan
spesies endemik Danau Ayamaru Papua Barat, ikan pelangi terancam punah
karena dimangsa oleh ikan mas (Cyprinus carpio) yang dibawa dari Jepang dan
menjadi spesies yang invasive di danau tersebut.
3. Eksploitasi berlebihan.
Eksploitasi tumbuhan dan hewan secara berlebihan biasanya untuk
komoditas yang nilai ekonomi tinggi ikan tuna sirip kuning yang berharga mahal
dan banyak diminati namun hal ini mengakibatkan efek negatif bagi kepunahan
spesies, apalagi tidak diimbangi dengan usaha pengembang biakkannya.
4. Pencemaran
Pencemaran di kota-kota besar sudah semakin mengkhawatirkan. Banyak
orang yang seenaknya membuang sampah dan limbah ke sungai. Padahal sungai
adalah tempat hidup berbagai jenis ikandan tumbuhan air. Ekosistem pantai juga
ikut terganggu karena pencemaran ini. Pencemaran tersebut pada akhirnya akan
menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati.
5. Pemanasan global.
Suhu dunia terus naik karena efek samping pencemaran udara. Kenaikan
suhu tersebut menyebabkan es dikutub akan mencair dan menyebabkan kenaikan
permukaan sekitar 1-2 m yangberakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi
ekosistem lautan.

2.7 Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Adapun upaya pelestarian keanekaragaman hayati di air, yaitu :

a. Tidak membuang sampah sembarangan. Di laut maupun di sungai. Sungai


adalah aliran airyang akan bermuara ke laut. Jika air sungai kotor, maka
laut ikut kotor.
b. Tidak membuang limbah pabrik ke laut.
c. Tidak memakai pukat harimau atau bom dalam menjaring ikan. Hal ini akan

14
melestarikandan menjaga populasi ikan tetap seimbang.
d. Tidak membuang sampah di pantai. Pantai adalah daratan yang paling dekat
dengan laut. Jika pantai kotor, akan berdampak pada kebersihan laut.
e. Tidak menyentuh terumbu karang saat sedang menyelam di laut.
f. Tidak membunuh hewan yang terancam punah di laut.
g. Melakukan penanaman kembali terumbu karang.
h. Memberikan sangsi tegas pada pelaku pengerusakan hewan laut.

15
BAB III

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kami selaku penulis demi kesempurnaanya makalah
ini. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat
jelas, dimengerti, dan lugas.

Sekaian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Kami ucapakan sekain dan terima kasih.

3.1 Kesimpulan

Keanekaragaman hayati atau biodiversity adalah semua kehidupan di atas bumi


ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi genetik
yangdikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. Habitat
adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak.

Keanekaragaman Hayati di Perairan dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu :


keanekaragaman hayati tingkat gen, keanekaragaman hayati tingkat jenis, dan
keanekaragaman hayati tingkat ekosistem keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
dibedakan lagi menjadi 2, yaitu ekosistem air tawar danekosistem air laut. Ekosistem
Air Tawar Berdasarkan dari keadaan airnya dibedakan menjadi dua macam yaitu
ekosistem air tawar lentik dan lotik. Sementara ekosistem air laut dibedakan
menjadiekosistem laut dalam, ekosistem terumbu karang, ekosistem estuari, ekosistem
pasir pantai, dan ekosistem pantai batu. manfaat keanekaragaman hayati di perairan
16
antara lain yaitu sebagai sumberpakan alam, sebagai sumber plasma nutfah (sumber
daya genetik), sebagai sumber penghidupan dan pekerjaan bagi jutaan penduduk
indonesia, sebagai ekologi dan keindahan. Faktor penyebab hilangnya keanekaragaman
hayati dan habitat makhluk hidup di air, yaitu hilangnya habitat, introduksi spesies,
eksploitasi berlebihan, pencemaran, pemanasan global.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/ekosistem-air-laut/

http://www.organisasi.org/1970/01/ciri-ciri-habitat-dan-ekosistem-di-air-tawar-dan-
air-laut-ilmu- sains-biologi.html#.X4siUvkzbIU

http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/home/index.php?page=ebook&code=k
a&view=yes&id=1

https://id.bccrwp.org/compare/difference-between-habitat-and-ecosystem/

https://www.dosenpendidikan.co.id/menghilangnya-keanekaragaman-hayati/

https://www.kompasiana.com/ramadhanfikri9179/5b8801d06ddcae158338dca4/macam-
macam- ekosistem-air/ https://www.gurupendidikan.co.id/manfaat-keanekaragaman-
hayati/

http://adzriair.blogspot.com/2013/01/kegunaan-keanekaragaman-hayati-
pesisir.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Habitat

17
18

Anda mungkin juga menyukai