Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
1
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Allah
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan besar baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami selaku penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atsa limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah tentang Keanekaragaman Hayati & Habitat
Makhluk Hidup di Air.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini kami mohon maaf. Demikian dari kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya. Sekian dan terima kasih.
Penulis
2
Daftar Isi
Cover...............................................................................................................................1
Kata Pengantar................................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak.
Pada dasarnya, habitatadalah lingkungan fisik di sekeliling populasi suatu spesies
yang memengaruhi dan dimanfaatkanoleh spesies tersebut. Menurut Clements dan
Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yangada di sekitar suatu spesies,
atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Maka pengertian
dari habitat makhluk hidup di air adalah tempat tinggal dan berkembang biak
makhluk hidup di air.
8
2.3 Ekosistem Air Tawar
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air tawar
dibagai menjadibeberapa zona (daerah) yaitu sebagai berikut :
- Zona Litoral
Daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari hingga ke dasar
perairan.
- Zona Limnetik
Daerah yang terbuka yang jauh pada dari tepian sampai kedalaman yang
masih dapat ditembus cahaya matahari.
- Zona Profundal
Daerah dalam dan tidak dapat ditembus cahaya matahari, di daerah ini tidak
dapat ditemukan padaorganisme fotosintetik (produsen) tetapi dihuni oleh
hewan pemangsa dan organisme pengurai.
- Zona Fotik
Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari, kedalam air kurang dari 200
meter, organisme yangmampu berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik.
- Zona Twilight
Daerah dengan kedalaman air yaitu sekitar 200-2.000 meter, cahaya matahari
remang-remangsehingga tidak efektif dalam berfotosintetis.
- Zona Afotik
Daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sehingga selalu gelap,
kedalaman air lebih dari 200 meter. Pembagian zona ekosistem air laut
dimulai dari pantai hingga ke tengah laut yaitu sebagai berikut :
9
a. Zona Litoral
Daerah yang terendam saat terjadi suatu pasang dan saat air laut surut
terlihat seperti daratan. Zona litoral berbatasan dengan daratan dan
banyak juga dihuni oleh kelompok hewan, seperti udang, bintang laut,
kepiting, cacing laut dan bulu babi.
b. Zona Neritik
Daerah laut dangkar yang kurang dari 200 m, zona neritik dapat
ditembus cahaya matahari dan banyak ditempati ganggang laut dan
ikan.
c. Zona Batial
Daerah laut yang memiliki kedalaman air sekitar 200 m-2.000 m
dengan keadaan remang-remang, dalam zona batial ini tidak ada
produsen melainkan dihuni oleh nekton (organisme yang aktif
berenang) seperti ikan.
d. Zona Abisal
Daerah palung laut dengan keadaan laut yang gelap, kedalaman air
zona abisal dapat lebih dari 2.000 m, zona abisal dihuni oleh hewan
predator, detritivor (pemakan sisa organisme) dan pengurai. Berikut
adalah macam-macam ekosistem air laut :
Ekosistem laut dalam terdapat di laut dalam atau palung laut yang
gelap karena tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari, ekosistem ini
tidak ditemukan produsen. Organisme yang dominan ialah predator
dan ikan yang memiliki kandungan fosfor pada penutup kulitnya
sehingga dapat bercahaya di tempat gelap.
Ekosistem pantai pasir terdiri atas hamparan pasir yang selalu terkena
daburan ombak air laut. Ditempat ini angin bertiup kencang dan
cahaya matahari bersinar kuat siang hari. Vegetasi atau tumbuhan yang
dominan ialah formasi pescaptae dan formasi bqarringtonia. Formasi
pes-caprae terdiri atas tanaman berbatang lunak dan berbiji (terna)
seperti Ipomoe pes-caprae. Spinifex littoreus dan Vigna marina.
Formasi barringtonia terdiri atas perdu dan pohon, seperti
Terminaliacatappa, Hernandia, Barringtonia asiatica, Erythrina dan
Hibiscus tiliaceus, hewan yang hidup dipantai pasir seperti burung dan
kepiting. Pantai pasir antara lain Bengkulu, Bali, Lombok, Bantul
(Yogyakarta) dan papua.
Jadi, hubungan antara habitat makhluk hidup air dan ekosistem air
adalah bahwa habitat adalah lingkungan alami atau area tempat organisme yang
ada di air hidup, sementara ekosistem air adalah unit fungsional di mana
makhluk hidup air dan lingkungan fisik saling berinteraksi. Berikut adalah ciri-
ciri dari habitat makhluk hidup di air :
13
2. Introduksi spesies.
Introduksi spesies (pengenalan spesies) adalah upaya mendatangkan
sebuah spesies asing ke suatu tempat. Hal itu dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati karena bisa saja
spesies asing lebih kuat dibandingkan spesies lokal sehingga kelestarian spesies
lokal terancam. Contohnya ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis) merupakan
spesies endemik Danau Ayamaru Papua Barat, ikan pelangi terancam punah
karena dimangsa oleh ikan mas (Cyprinus carpio) yang dibawa dari Jepang dan
menjadi spesies yang invasive di danau tersebut.
3. Eksploitasi berlebihan.
Eksploitasi tumbuhan dan hewan secara berlebihan biasanya untuk
komoditas yang nilai ekonomi tinggi ikan tuna sirip kuning yang berharga mahal
dan banyak diminati namun hal ini mengakibatkan efek negatif bagi kepunahan
spesies, apalagi tidak diimbangi dengan usaha pengembang biakkannya.
4. Pencemaran
Pencemaran di kota-kota besar sudah semakin mengkhawatirkan. Banyak
orang yang seenaknya membuang sampah dan limbah ke sungai. Padahal sungai
adalah tempat hidup berbagai jenis ikandan tumbuhan air. Ekosistem pantai juga
ikut terganggu karena pencemaran ini. Pencemaran tersebut pada akhirnya akan
menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati.
5. Pemanasan global.
Suhu dunia terus naik karena efek samping pencemaran udara. Kenaikan
suhu tersebut menyebabkan es dikutub akan mencair dan menyebabkan kenaikan
permukaan sekitar 1-2 m yangberakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi
ekosistem lautan.
14
melestarikandan menjaga populasi ikan tetap seimbang.
d. Tidak membuang sampah di pantai. Pantai adalah daratan yang paling dekat
dengan laut. Jika pantai kotor, akan berdampak pada kebersihan laut.
e. Tidak menyentuh terumbu karang saat sedang menyelam di laut.
f. Tidak membunuh hewan yang terancam punah di laut.
g. Melakukan penanaman kembali terumbu karang.
h. Memberikan sangsi tegas pada pelaku pengerusakan hewan laut.
15
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kami selaku penulis demi kesempurnaanya makalah
ini. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat
jelas, dimengerti, dan lugas.
Sekaian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Kami ucapakan sekain dan terima kasih.
3.1 Kesimpulan
https://www.gurupendidikan.co.id/ekosistem-air-laut/
http://www.organisasi.org/1970/01/ciri-ciri-habitat-dan-ekosistem-di-air-tawar-dan-
air-laut-ilmu- sains-biologi.html#.X4siUvkzbIU
http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/home/index.php?page=ebook&code=k
a&view=yes&id=1
https://id.bccrwp.org/compare/difference-between-habitat-and-ecosystem/
https://www.dosenpendidikan.co.id/menghilangnya-keanekaragaman-hayati/
https://www.kompasiana.com/ramadhanfikri9179/5b8801d06ddcae158338dca4/macam-
macam- ekosistem-air/ https://www.gurupendidikan.co.id/manfaat-keanekaragaman-
hayati/
http://adzriair.blogspot.com/2013/01/kegunaan-keanekaragaman-hayati-
pesisir.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Habitat
17
18