Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA, SEJARAH DAN


PROSES PEMBENTUKANNYA DAN PERSPEKTIF SOCIAL DAN EKOLOGI

Di Susun Oleh :

NAMA :NURHAYATI
NPM : 2002030003
MK :BIOLOGI KONSERVASI
SEMESTER :V
PRODI :PENDIDIKAN BIOLOGI
DOSEN :RAHMAWATI MAHDI S,Pd, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2022
2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga
kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Puji syukur Alhamdulilah kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan
karunia Nya.Sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah dengan judul “Keanekaragaman hayati di indonesia, sejarah dan proses
pembentukannya dan perspektif social dan ekologi ” sebagai tugas mata kuliah Biologi
Lingkungan .Dalam penulisan makalah ini kami bayak menerima bantuan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka penulis menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini. Dengan makalah ini, saya
mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca
pada umumnya

3
DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................................4
C. Tujuan masalah...................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................5
A. Pengertian keanekaragaman hayati.....................................................................5
B. Macam-macam keanekaragaman hayati.............................................................5
C. Kekayaan jenis hayati indonesia.........................................................................7
D. Nilai keanekaragaman hayati..............................................................................8
E. Bentuk-bentuk keanekaragaman hayati di indonesia..........................................10

BAB III PENUTUP........................................................................................................11


A. Kesimpulan.........................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kekayaan hayati di dunia tidak tersebar seragam, daerah tropis umumnya
merupakantempat hidup berbagai jenis spesies dalam jumlah yang besar dibandingkan daerah
lain.Secara efisien dan efektif diperlukan target dalam usaha konservasi dengan mengetahui
dimana pusat keanekaragaman hayati yang dijadikan tingkatan prioritas secara
nasionalmaupun internasional. Dalam skala global, secara sederhana dapat diidentifikasi
daerah targetyang dimaksud dengan membuat penilaian (scoring) antar negara yang memiliki
kekayaanspesies yang tinggi.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan
keanekaragamanhayati yang tinggi dan merupakan aset bangsa yang tak ternilai dan perlu
dilestarikan melalui perlindungan dan pemanfaatan secara berkelanjutan, seperti diamanatkan
dalam UU Nomor 5Tahun 1994 Tentang Keanekaragaman Hayati, yang meliputi konservasi,
pemanfaatan berkelanjutan atas komponen keanekaragaman hayati, serta akses dan
pembagian keuntunganyang adil.
Sebagai kader bangsa, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan
tentangkeanekaragaman hayati dan nilai pentingnya bagi kehidupan manusia. Dengan
demikianmahasiswa akan memiliki kepekaan untuk menjaga, melestarikan, dan
memanfaatkankeanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud keanekaragaman hayati ?
2. Apa saja macam-macam keanekaragaman hayati ?
3. Bagaimana kekayaan jenis hayati di Indonesia?
4. Bagaimana nilai dan pemanfaatan keanekaragaman hayati?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian keanekaragaman hayati.
2. Mengetahui macam-macam keanekaragaman hayati.
3. Mengetahui kekayaan jenis hayati di Indonesia.
4. Mengetahui nilai dan pemanfaatan keanekaragaman hayati
5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati atau biodiversity, adalah semua kehidupan di atas bumi


ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi genetik yangdik
andungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. Termasukdidalamnya
kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme
yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun system
sistem perairanlainnya.

B. MACAM-MACAM KEANEKARAGAMAN HAYATI


Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai
dariorganisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Berikut macam-
macamkeanekaragaman hayati, yaitu:
1.Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada
buahmangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini
semuadisebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen.
Semuamakhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang
serupa.Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme
yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya. Gen pada setiap individu
,walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda
bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan
ciri atau sifatsuatu individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen?. Perkawinan antara duaindividu
makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari
hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tua
nya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan
keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas yang terjadi secara alami atau
secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi
atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada buah rambutan. Faktorl
ingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak ( fenotipe) suatu individu di
6
sampingditentukan oleh faktor genetiknya ( genotipe). Sedangkan keanekaragaman buatan
dapatterjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi).Pada manusia juga terdapat
keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat
sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo
matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting)
2. Keanekaragaman hayati tingkat jenis
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau
hewan,dapat diamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,
warna,kebiasaan hidup dan lain-lain.
Sebagai contoh dalam suku kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri,kacang
hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut dapat denganmudah
dibedakan, karena diantara jenis tersebut ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara cirisatu
dengan yang lainnya. Misalkan ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan
pendek);kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna
biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.
Sebagai contoh hewan adalah suku Felidae. Walaupun hewan-hewan
tersebuttermasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat
perbedaan- perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, 
ukurantubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.

3.Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem


Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uniseluler) s
ampai makhluk hidup bersel banyak (multiseluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita.
Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua
disebut faktorfisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam),
tingkat keasaman,dan kandungan mineral. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik
sangat beragamatau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara
komponen biotikdengan komponen abiotik pun bervariasi pula.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat didalamnya
selalumelakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup
denganlingkungannya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini
menimbulkankeserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan
terjadinyakeanekaragaman tingkat ekosistem?. Perbedaan letak geografis antara lain
7
merupakan faktoryang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.Perbedaan letak geografis
menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklimmenyebabkan terjadinya perbedaan
temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, danlamanya penyinaran. Keadaan ini
akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) danfauna (hewan) yang menempati
suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang
tumbuhhanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang
kutub. Didaerah beriklim sedang terdapat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai
untukdaerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan
rusakutub

C.KEKAYAAN JENIS HAYATI INDONESIA


Kekayaan hayati Indonesia dimungkinkan oleh beberapa hal, yaitu : letaknya
diantaradua benua (Asia dan Australiia) dan dua samudera (Pasifik dan Hindia); jumlah
pulaunyayang amat sangat banyak; serta sifat-sifat geografisnya yang unik. Tak ada negara
lain didunia yang mempunyai keadaan sama dengan Indonesia karena terletak di antara dua
wilayah biogeografi yaitu Indo-Malaya dan Australia dengan garis Wallace diantaranya. Oleh
karenaitu, Indonesia tidak hanya merupakan negara mega biodiversty tetapi juga mempunyai
tingkatendemisme yang tinggi.Dari segi ekosistem, paling tidak terdapat 42 ekosistem
daratan alami dan limaekosistem lautan terdapat di Indonesia, dari padang es dan padang
rumput pegunungan diIrian Jaya sampai berbagai jenis hutan hujan dataran rendah di
Kalimantan; dari terumbukarang sampai padang lamun di laut dan rawa bakau atau
mangrove.
Keanekaragaman ekosistem menghasilkan keanekaragaman spesies.
Walaupunmenempati hanya 1,3% wilayah daratan bumi, Indonesia memiliki 17% dari
seluruh jumlahspesies dunia. Dari segi fauna Indonesia memiliki fauna dari kawasan Indo-
Malaya (Asia),dan dari kawasan Australia. Indonesia dihuni paling tidak oleh
12%mammaliadunia, 15% amphibi dan reptilia, 17% dari semua burung dan 37% dari ikan
dunia. Flora Indonesiatermasuk ke dalam wilayah Malenesia dan paling tidak mengandung
11% dari spesiestanaman berbunga yang diketahui. Tingkat endemisme di Indonesia tinggi
terutama di pulau- pulau Sulawesi, Irian Jaya dan Mentawai.
Kebutuhan Indonesia untuk mengelola sumber daya alam secara ekologis
dan berkelanjutan sudah sangat mendesak. Eksploitasi berlebihan akan meningkatkan risiko
terjadinya perusakan lingkungan dan mengurangi pilihan untuk pembangunan di masa depan.
8
Eksploitasi biota secara berlebihan bukan merupakan tujuan bagi pembangunan
jangka panjang Indonesia. Keputusan-keputusan yang sulit harus diambil untuk dapat menja
min penurunan tingkat eksploitasi bagi populasi organisme di Indonesia. Keanekaragaman
hayati merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupansosial-ekonomi dan
kebudayaan masyarakat Indonesia maupun bagi negara secarakeseluruhan. Sekitar 40 juta
orang Indonesia hidupnya ditopang langsung olehkeanekaragaman hayati, dengan
menggantungkan hidupnya pada hutan, sumber daya pesisirdan laut maupun pertanian.
Masyarakat menggunakan lebih dari 6.000 spesies tanaman dan hewan dalam kehidupan
sehari-hari.

D.NILAI KEANEKARAGAMAN HAYATI


Keanekaragaman hayati memiliki nilai yang sangat tinggi untuk
keberlangsungankehidupan manusia. Dengan mengetahui potensi dari nilai dan pemanfaatan
keanekaragamanhayati, diharapkan kita mampu melakukan kegiatan-kegiatan pemanfaatan
secara lestariuntuk mempertahankan kekayaan sumber daya hayati. Nilai dan pemanfaatan
keanekaragaman hayati tersebut antara lain:
1.Pasokan Makanan
1.1 Hewan
Hanya beberapa dari spesies hewan yang telah didomestikasi
untuk produksi makanan. Pada dasarnya semua protein dari hewan hanya berasal daridomesti
kasi hewan liar yang pernah dilakukan oleh manusia, termasuk
proses pemuliaannya. Contoh ikan menjadi hewan yang didomestikasi melalui teknikakuakult
ur saat ini dikonsumsi hampir menyamai hasil tangkapan.
1.2 Tanaman
Hanya sebagian kecil tanaman di dunia telah dimanfaatkan untuk bahanmakanan
dalam skala besar. Kurang lebih 10.000-50.000 spesies diperkirakandapat dimakan, tetapi
hanya sedikit sekali yang telah dipergunakan sebagaimakanan manusia.
Gen dari tumbuhan liar merupakan sumber gen dengan karakteristik
yang berguna untuk tanaman yang dibudidayakan. Tanaman kentang liar diketemukandi Peru
dan ketika disilangkan dengan kentang yang telah dibudidayakan , varietasyang dihasilkan
resisten terhadap penyakit hawar daun. Spesies tumbuhan liar biasanya memiliki variabilitas
genetik yang besar,sehingga strain yang berbeda dapat dikembangkan melalui permuliaan.
Inimerupakan alasan penting untuk mengonservasi tidak hanya spesies, tetapi sampeldari
variabilitas genetik di dalam spesies: sampel dari lokasi berbeda, subspesies berbeda dsb.
9
2. Produk Pestisida Alami
Banyak tumbuhan tropis menghasilkan bahan kimia. Masyarakat lokal
telahmenemukan banyak tumbuhan berguna sebagai racun atau obat-obatan Chrysanthemum
pertama kali digunakan seabad lalu di Timur Tengah untuk obat kutu. Bijinya mengandung
purethrin. Telah dipergunakan untuk sampo obat kutu, dan obat semprot serangga di
rumahdan obat nyamuk bakar.Tuba.(Deris) dipergunakan untuk meracun ikan, mengandung
rotenone. Pohonmamba ( Azadirachta Indica) sebagai sumber insektisida (azadirachtin),
fungisida danspermasida dan berharga untuk pengendalian kelahiran.
3.Obat-obatan
Potensi untuk menemukan senyawa obat-obatan pada organisme liar sangat besar
danmemberikan salah satu alasan untuk konservasi biodiversitas. Ini terutama di hutan
tropis.Sesungguhnya industri farmasi lebih tergantung pada produk alami. Kurang lebih
seperempatobat-obatan yang beredar diambil secara langsung dari tumbuhan. Kurang lebih
121 obat-obatan berasal dari tumbuhan tingkat tinggi, termasukmorfin, codeine, quinine,
atropine, dandigitalis. Namun, kurang dari 1% tumbuhan hutan tropis telah diuji sebagai
sumber obat-obatan.Tumbuhan liar telah mengembangkan mekanisme pertahanan kimiawi
selama jutaantahun. Bahan kimia yang dikembangkan adalah racun yang sangat spesifik yang
menyerangherbivora. Meskipun bahan kimia ini sering beracun, kadang-kadang bila
diberikan dengandosis dan cara yang tepat, atau diubah sifat kimiawinya, dapat dipergunakan
untuk obat.Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat antara lain kumis kucing
(sakitkencing batu dan ginjal), jambu batu (diare), salam (darah tinggi), kunir (maag,
hepatitis),tapak dara (kanker dan diabet).
4.Pupuk
Penelitian yang dilakukan baru-baru ini telah berhasil mengidentifikasi
spesies bakteria dari lautan dalam yang mampu menambat nitrogen, mengonservasinya menja
di bentuk yang dapat dipergunakan sebagai pupuk.
5.Bahan Baku Rumah Tangga/ Industri
Serat misal ulat sutera, pelapis (coating ) misal lak Adesif, Casein protein dan
tanintelah dipergunakan secara intensif sebagai lem industri.Biopolimer terutama polimer
seperti plastik telah dihasilkan dari bakteri dan secarateoritis dapat dihasilkan oleh tanaman.
Sehingga senyawa kimia ini dapat diproduksi denganmenumbuhkan tanaman tertentu.Minyak
dari fosil dapat juga disintesis dari produk tanaman.Enzim beberapa bakteri yang hidup pada
sumber air panas dapat hidup pada suhusetinggi 113oC dan mungkin berguna dalam produksi
enzim yang stabil pada suhu tinggi(misal untuk mesin cuci).
10
6. Manfaat Lingkungan
Organisme liar melakukan fungsi-fungsi lngkungan yang vital dan kita
mengalamikesulitan untuk melakukannya sendiri. Kelelawar menyerbuki sukun, jambu biji,
durian,kaliandra dsb. Mikroorganisme mendekomposisi sampah dan serasah. Cacing
tanahmembalik tanah dan menjaga aerasi. Bakteri tanah merubah nitrogen menjadi pupuk
nitrattumbhan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, sehingga
mengurangi pemanasan global karena CO2. Semua manfaat ini adalah gratis dan biasanya
diterima apaadanya (taken for granted ) dan baru disadari kalau tidak memberikan manfaat
lagi.Bioremediasi ( fitoremediasi) mengacu kepada penggunaan organisme
untukmembersihkan limbah beracun. Beberapa spesies tumbuhan yang hidup alami dalam
tanahdengan kandungan metal berat yang tinggi telah mengembangkan mekanisme
biokimiawiuntuk mengekstrasi metal ini dari tanah dan mengakumulasi dalam konsentrasi
tinggi dalam jaringan tumbuhan.

E. BENTUK-BENTUK KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA


Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup.
Keanekaragaman dari makhluk hiudp dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran,
bentuk, jumlah, tesktur, penampilan dan sifat. Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi
menjadi 3:
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik.
Keanekaragaman gen merupakan variasi genetik dalam satu spesies. Tingkat tersebut
timbul karena setiap individu mempunyai bentuk gen yang khas.
2. Keanekaragaman Tingkat Individu/Spesies (Jenis).
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan
yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua
makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem.
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). 

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIIMPULAN
Keanekaragamn hayati ataubiodiversity, adalah semua kehidupan di atas bumi
ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi genetik yangdik
andungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. Termasukdidalamnya
kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme
yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairanlai
nnya. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai
dariorganisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi, yaitu keanekaragaman
hayatitingkat gen, keanearagaman hayati tingkat jenis, dan keanekaragaman hayati
tingkatekosistem.
Keanekaragaman hayati memiliki nilai yang sangat tinggi untuk
keberlangsungankehidupan manusia. Nilai dan pemanfaatan keanekaragaman hayati antara
lain
sebagai pemasok makanan (baik hewan maupun tumbuhan), produk pestisida alami, obat-
obatan, pupuk, bahan baku rumah tangga/industri, dan dapat dimanfaatkan di lingkungan.
Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup.
Keanekaragaman dari makhluk hiudp dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran,
bentuk, jumlah, tesktur, penampilan dan sifat. Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi
menjadi 3:
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik.
Keanekaragaman gen merupakan variasi genetik dalam satu spesies. Tingkat
tersebut timbul karena setiap individu mempunyai bentuk gen yang khas.
2. Keanekaragaman Tingkat Individu/Spesies (Jenis).
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan
yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka
kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem.
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). 

12
B. SARAN
Sebagai kader bangsa, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan
tentangkeanekaragaman hayati dan nilai pentingnya bagi kehidupan manusia. Dengan
demikianmahasiswa akan memiliki kepekaan untuk menjaga, melestarikan, dan
memanfaatkankeanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan.

13
DAFTAR PUSTAKA
IUCN-UNEP, WWF, Bumi Wahana,Strategi Menuju Kehidupan yang Berkelanjutan. Jakarta:
PT. Gramedia.
Salim, E. 1986.Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES.
Soemarwoto, O. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Bandung: Penerbit
Djambatan.
Soerjani, M., Rofiq, M. Dan M. Rozy, M.
1987.Lingkungan Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: UI
Press.
Tim Penyusun Bahan Ajar PLH. 2009. Pendidikan Lingkungan Hidup. Semarang:
UNNESPress.

14

Anda mungkin juga menyukai