Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIOLOGI

KEANEKARAGAMAN HAYATI

(Disusun untuk bahan bimbingan materi terkait keanekaragaman hayati di


Indonesia)

GURU PENGAMPU : Hj. Sita PS, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4:
1. RENADYA INTAN CHARIADY
2. VANAYA SHAKILA RAIHANY
3. ATTHAYYA SAISHA RAIHANAH
4. RISKA MAULIDA RAHMA
5. ANINDITA NURIA PARAMA LABIBAH
6. ANNISA HUMAIRA QURATAINI

KELAS X.11
SMAN 1 BEKASI
2023/2024
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, kami panjatkan segala puja, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena
berkat karunia dan keberkahan Nya-lah, kami diberikan nikmat kesehatan, dan nikmat panjang
umur sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Dengan berbahagia kami senantiasa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, sebagai
bentuk apresiasi dan rasa syukur kami kepada rekan-rekan yang telah menuangkan aspirasinya,
wawasannya serta meluangkan waktunya demi terwujudnya makalah ini dengan judul
“Keanekaragaman Hayati.”

Tanpa mengurangi rasa hormat, kami menyampaikan rasa terima kasih kami kepada Ibu Hj. Sita
Permanasari, S.Pd selaku guru bidang studi Biologi di SMAN 1 Bekasi. Yang tanpa pamrih
membimbing dan menuntun berjalannya penyusunan makalah ini dengan baik.

Adapun permohonan maaf yang kami sampaikan atas segala kekurangan dan kesalahan kami
dalam menyusun makalah ini. Dengan penuh kesadaran, kami menyadari makalah ini tidak dekat
dengan kata sempurna. Terlepas dari itu, kami yakin dan berharap bahwa makalah yang kami
susun dengan sebaik-baiknya ini dapat menambah studi terkait wawasan keanekaragaman hayati
yang dimiliki negara Indonesia dan cara melestarikannya.

Makalah ini semata-mata kami analisa untuk menyatukan segala bentuk pendapat, penilaian,
serta pemikiran kami seputar materi keanekaragaman hayati. Yang disemogakan dapat
menyalurkan manfaat bagi para pembaca. Maka dari itu, segala rujukan kritik dan saran yang
membangun akan menjadi pengkajian bagi kami dalam menyusun dan menelaah materi ini
bersama-sama.

Bekasi, 1 Agustus 2023


Tim Penyusun Makalah
Kelompok 4 Biologi Kelas X.11
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5
A. Tingkatan Keanekaragaman Hayati ............................................................. 5
B. Keanekaragaman Hayati di Indonesia .......................................................... 6
C. Ancaman dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati ................................... 7
D. Manfaat Keanekaragaman Hayati ................................................................. 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 10
B. SARAN ............................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................11


BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keanekaragaman hayati (biodiversity) ialah keanekaragaman di dalam makhluk hidup dari
semua sumber, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem perairan lain serta
kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya. Dengan
demikian, keanekaragaman hayati mencakup keragaman ekosistem (habitat), jenis (spesies), dan
genetik (varietas/ras). Indonesia memiliki banyak sekali keanekaragaman flora maupun fauna.
Hal ini bisa memicu kelangkaan, karena sifat manusia atau bumi. Akan tetapi ada banyak cara
pelestarian keanekaragaman hayati.

1.2 Rumusan Masalah


Dari pernyataan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Ancaman apa saja yang bisa menggangu keanekaragaman hayati di Indonesia maupun di
dunia?

2. Bagaimana cara pelestarian keanekaragaman hayati?

3. Apa perbedaan dari ketiga tingkatan keanekaragaman hayati?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini selain sebagai salah satu tugas mata pelajaran biologi,
juga bertujuan untuk

1. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati.

2. Mengetahui tingkatan dan tujuan keanekaragaman hayati.

3. Mengetahui permasalahan terkait ancaman dan pelestarian keanekaragaman hayati.


BAB II. KEANEKARAGAMAN HAYATI

Arti keanekaragaman hayati menurut UU No. 55 Tahun 1994 adalah keanekaragaman di antara
makhluk hidup dari semua sumber. Termasuk diantaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik
lain, serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup
keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.

A.Tingkatan Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati terjadi dengan tingkatan mulai dari organisme yang rendah hingga
tingkat organisme yang tinggi. Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan berdasarkan
tingkatannya menjadi tiga, yaitu:

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Keanekaragaman tingkat gen disebabkan variasi struktur gen dalam suatu spesies. Gen
merupakan faktor pembawa sifat keturunan. Setiap susunan gen memberikan penampakan
anatomi atau fisiologi. Keanekaragaman hayati tingkat gen disebut varietas
Contohnya adalah durian, ada varietas durian musang king, durian merah, durian montong, dan
masih banyak varietas durian lainnya. Contoh lainnya ada padi dan mangga.

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies

Keanekaragaman tingkat jenis individu/spesies ini menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari
jenis jenis organisme. Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan
genetik dengan habitatnya. Keanekaragaman hayati tingkat jenis dapat ditemukan pada suatu
kelompok spesies. Baik dalam genus maupun famili yang sama di suatu tempat. Contoh pada
tingkat genus adalah Felis, seperti kucing leopard (F. bengalensis), kucing rumahan (F.
silvestris), dan kucing hutan (F. chaus). Sedangkan contoh pada tingkat famili, yaitu pada
Poaceae (Contohnya : padi dan alang alang) dan Zingiberaceae (Contohnya : kunyit dan jahe).

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor
abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya. Keanekaragaman ini terjadi akibat
perbedaan letak geografis. Jadi, tidak heran jika flora dan fauna di suatu daerah akan bervariasi.
Contohnya:

1. hutan konifer yang didominasi oleh tumbuhan yang berdaun seperti jarum, misalnya pinus
atau cemara yang di dalamnya, terdapat hewan juga salah satunya beruang.
2. Ekosistem pantai yang didominasi oleh formasi pes-caprae dan barringtonia berbentuk perdu
atau pohon. Di dalamnya, terdapat serangga, burung pantai, dan lain-lain.

3. Ekosistem lumut yang terletak di wilayah sekitar puncak gunung atau di daerah dingin sekitar
kutub dan didominasi oleh tumbuhan lumut. Hewan yang dapat dijumpai di dalamnya ialah
hewan-hewan berbulu tebal seperti beruang kutub.

4. Ekosistem hutan hujan tropis yang ditumbuhi berbagai pohon, liana, dan epifit. Hewan yang
hidup di dalamnya misalnya kera.

5. Ekosistem padang rumput yang terdapat di wilayah kering di ketinggian sekitar 4000 MDPL
dan didominasi oleh rumput-rumputan. Pada ekosistem ini, hidup mamalia besar, karnivora, dan
herbivora.

B. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Bumi adalah tempat yang memiliki banyak sekali keanekaragaman ekosistem. Ekosistem ini
memiliki keunikan serta ciri khas masing masing. Ada ekosistem sungai, hutan, gurun, rawa atau
laut. Perbedaan ekosistem ini, terjadi akibat bentuk relief permukaan bumi yang berbeda.

Perbedaan bentuk muka bumi dan adanya tenaga pembentuk muka bumi, yang menyebabkan
kerak bumi menjadi tidak rata. Itulah yang menjadikan ekosistem di setiap daerah menjadi
berbeda beda.

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah gunung api serta hutan hujan terbanyak di
dunia. Selain itu, Indonesia adalah negara kepulauan dengan banyak laut.

Indonesia diapit oleh 2 benua dan 2 samudra. 2 benua itu adalah benua Asia dan benua Australia.
Sedangkan 2 samudra yang mengapit Indonesia adalah samudra Hindia dan samudra Pasifik.
Lokasi yang strategis, menyebabkan sumber daya alam di Indonesia bermacam-macam.

Hal yang menjadi faktor banyaknya jenis flora dan fauna di Indonesia adalah karena Indonesia
menjadi salah satu negara yang dilalui garis khatulistiwa.

Keanekaragaman hayati di Indonesia, dibagi menjadi dua, yaitu keanekaragaman hayati flora dan
hayati fauna.
1. Keanekaragaman Flora di Indonesia

Sebagai negara dengan curah hujan yang tinggi dan tanahnya yang subur membuat
keanekaragaman flora di Indonesia sangat banyak. Selain itu, persebaran hutan di Indonesia juga
tersebar dengan karakteristik masing masing di tiap daerah. Persebaran hutan di Indonesia dibagi
berdasarkan jenis tanaman yang mendiami hutan tersebut, yaitu :
1. Hutan hujan tropis
2. Hutan musim
3. Sabana
4. Stepa

Selain 4 persebaran hutan, Indonesia sendiri juga memiliki tanaman endemik yang hanya di
Indonesia. Tanaman tersebut adalah jenis jenis rafflesia, Bedali, Kepuh, bungur, nangka celeng,
mundu, sawo Kecik, dan kluwak. Ada beberapa jenis tanaman yang saat ini hampir punah, yaitu,
tanaman Bedali, Kepuh, dan sawo Kecik.

2. Keanekaragaman Fauna di Indonesia

Indonesia memiliki kekayaan fauna yang jumlahnya tidak sedikit. Persebaran fauna di Indonesia
di bagi terdiri atas 3 kelompok. Yaitu, fauna di bagian barat, tengah dan timur.

Fauna di bagian barat tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Contoh fauna nya
ada berupa mamalia seperti pesut, badak bercula satu. Dan ada juga jenis burung seperti burung
hantu, merak, untuk reptil ada ular dan trenggiling.

Fauna di bagian tengah meliputi Sulawesi, Maluku, nusa tenggara, dan pulau kecil di sekitarnya.
Contoh fauna nya ada Babi rusa, anoa dan rangkong.

Dan untuk fauna di bagian timur mirip fauna Australia. Wilayah nya tersebar di Papua,
Halmahera, dan kepulauan Aru. Untuk contoh fauna mamalia berupa kangguru, walabi, landak
irian dan opsung layang. Serta, jenis reptil nya ada biawak, buaya, kadal dan ular, untuk jenis
burung nya ada cendrawasih.

C. Ancaman dan Pelestarian Keanekaragaman HayatI

1. Ancaman Keanekaragaman Hayati


Dunia telah kehilangan lebih dari 2 per 3 populasi satwa liar dalam waktu kurang lebih 50 tahun.
Ancaman-ancaman yang merusak keanekaragaman hayati adalah
• Perubahan Penggunaan Lahan Air (50%)
Seperti penebangan secara terus menerus, pertanian yang tidak berkelanjutan, penambangan
ataupun penggalian.

• Eksploitasi Hewan dan Tumbuhan (24%)


Manusia sengaja membunuh spesies atau satwa tertentu untuk diperdagangkan maupun
penangkapan besar-besaran.

• Invasi Spesies Yang Menyebabkan Penyakit (13%)


Invasi ini terjadi akibat habitat asli suatu spesies yang rusak, sehingga spesies tersebut mencari
habitat lain. Oleh karena itu, spesies tersebut akan menyerang spesies atau satwa lain yang
menghuni suatu habitat.

• Polusi dan Perubahan Iklim (7%)


Untuk polusi, polusi dapat memengaruhi ketersediaan makanan dan reproduksi. Sedangkan
iklim, iklim dapat mengacaukan sinyal spesies untuk bermigrasi dan bereproduksi.

2. Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Pelestarian keanekaragaman hayati dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kepunahan flora
maupun fauna, menjaga spesies tetap bertahan di bumi, serta menjaga habitat asli dari spesies
tersebut. Pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan cara in situ dan ex situ.

• Pelestarian In Situ
Pelestarian In situ adalah usaha pelestarian alam yang dilakukan dalam habitat aslinya. Bentuk
pelestarian in situ adalah Cagar alam, Suaka margasatwa, Way Kambas, Taman nasional
Bunaken, dan Hutan lindung. Misalnya pelestarian komodo di pulau Komodo, Nusa Tenggara
Timur.

•Pelestarian Ex Situ
Pelestarian ex situ merupakan pelestarian yang dilakukan di luar habitat aslinya. Biasanya,
pelestarian ini dilakukan karena flora maupun fauna kehilangan habitatnya akibat bencana alam
maupun ulah manusia. Bentuk pelestarian ex situ adalah Kebun binatang, Kebun raya, Kebun
Botani, Taman safari. Contohnya seperti Orangutan di Taman safari, Bogor. Habitat baru
orangutan di Taman safari ini dibuat layaknya habitat asli orangutan seperti di hutan-hutan
tropis.
D. Manfaat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati bermanfaat karena berperan sebagai penyuplai kebutuhan-kebutuhan
makhluk hidup lainnya. Keseimbangan keanekaragaman hayati yang ada di bumi harus dikelola
dengan baik. Berikut adalah manfaat Keanekaragaman Hayati.
• Sebagai sumber pangan
Contohnya ialah beras, jagung, dan singkong

• Sebagai Sumber Obat


Contohnya ialah temulawak, jahe, dan alang-alang.

• Sebagai Sumber Kosmetik


Contohnya ialah melati, mawar, dan kenanga.

• Sebagai Sumber Sandang dan Papan


Contoh sebagai sumber sandang adalah kapas, rami, dan yute. Sedangkan sebagai sumber papan
adalah kayu jati dan kayu rangka.
BAB III. PENUTUP

I. KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan
kesuluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada daerah. Tingkat
keanekaragaman hayati terdiri dari tiga yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan
keanekaragaman ekosistem.

Keragaman hayati merupakan sumber daya yang disediakan alam semesta. Setiap mahluk hidup
memiliki peran demi berlangsungnya keseimbangan kehidupan. Hilangnya suatu peran dapat
mengakibatkan rusaknya rantai kehidupan.
Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati yaitu memiliki nilai ekonomi sebagai sumber bahan
pangan, obat-obatan, kosmetik, sandang, papan dan memiliki aspek budaya. Selain itu
keanekaragaman hayati juga memiliki nilai pendidikan dan ekologi.

Faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati di suatu daerah disebabkan


oleh hilangnya habitat, pencemaran tanah, udara dan air, perubahan iklim, eksploitasi tanaman
dan hewan, masuknya spesies pendatang dan industrilisasi pertanian dan hutan.

II. SARAN
Untuk mencegah kepunahan keanekaragaman hayati diperlukan usaha untuk melestarikannya
baik usaha untuk perlindungan maupun pengawetan alam serta pelestarian keanekaragaman
hayati yang meliputi pelestarian secara in situ maupun ex situ.

Berdasarkan hasil analisis dan pertimbangan terkait wawasan keanekaragaman hayati. Hal yang
harus menjadi perhatian kita dalam upaya melestarikan Keanekaragaman Hayati di Indonesia
dapat diimplementasikan dengan melakukan reboisasi, menanam kembali hutan yang gundul,
menghentikan penebangan pohon secara liar. Selain itu, kita harus mencegah pemburuan liar
karena akan mendapatkan sanksi yang dimana sesuai dengan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1990. Di dalam Pasal tersebut disebutkan bahwa sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap
pelaku yang sengaja melakukan pelanggaran perburuan liar yaitu pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumaningrum, Annisa. Fajar Rahmah Nuraini. (2023). Esensi Ilmu Pengetahuan Alam
Biologi. Surakarta: Mediatama.
Aryulina, Diah dkk. (2007). Biologi 1. Jakarta: esis.
Nugroho, F. (2021) Pengertian Keanekaragaman Hayati, tingkatan, manfaat bagi manusia dan
lingkungan
bola.com/ragam/read/4525528/pengertian-keanekaragaman-hayati-tingkatan-manfaatnya-bagi-
manusia-dan-lingkungan

https://www.ruangguru.com/blog/keanekaragaman-hayati

Anda mungkin juga menyukai