Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMUSNAHAN BIODEVERSITAS

OLEH :

HAIRUN NISA
A25118050

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN


ALAM
FAKULTAS KEGGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah hiobil alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala
karunia nikmatnya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya.makalah yang berjudul “pemusnahan biodeversitas”disusun untuk memenuhi sala satu
tugas mata kuliah kajiaan lingkungan hidup,yang disusun oleh penulis.
Makalaj ini berisi tentang bagaiaman dan apa sajah yang menyebabjan pemusnahan
biodeversitas. Dalam penyususan ini penulis melibabatkan berbagai literature untuk menunjang
penyelesaiaan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia
sanagat menyadari bahawa makalah ini masih banyak kekurangan dan mash jauh dari kata
sempurna. Karena penulis sanagat mengharapkan berbagai keritik dan saranyang membangun
dari pembaca.
Demikian yang dapat pnulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat
dan pelajaran dari makalah ini.

Palu,29 September 2020

Hairun Nisa
DAFTAR ISI

JUDUL
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 pendahuluan
1.1 Latar belakang ......................................................................................................
...............................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................
1.3 Tujuaan penulis ....................................................................................................
1.4 Maanfaat penulisan ...............................................................................................
Bab 2 Pembahasan
2.1 pengertiaan biodiversitas ......................................................................................
2.2 manfaat dan nilai biodiversitas atau keanekaragaman hayati ...............................
2.2 Faktor-faktor yang mempercepat musnahnya biodiversitas .................................
Bab 3 penutup
a. Kesimpulan ...........................................................................................................
b. Saran .....................................................................................................................
Daftar pustaka
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biodiversitas atau lebih sering dikenal sebagai “keanekaragaman hayati” merujuk kepada
Convention on Biological Diversity (CBD) di Rio de Janeiro, Brazil (1993), merupakan
variabilitas di antara makhluk hidup yang berasal dari semua sumber, termasuk darat, laut dan
ekosistem perairan lainnya, dan semua kompleksitas ekologi dari masing-masingnya yang
meliputi keanekaragaman di dalam spesies (pada tingkat genetik), antar spesies dan ekosistem.
Biodiversitas sangat penting dan tak ternilai harganya karena kehidupan manusia sangat
bergantung padanya. Biodiversitas menggambarkan fondasi dari ekosistem, yang melalui jasa
ekosistem yang dihasilkannya mempengaruhi kesejahteraan manusia. Biodiversitas menyumbang
ke banyak aspek kehidupan manusia, mulai dari menyediakan bahan baku seperti sandang,
pangan, papan, energi, dan obat-obatan, hingga proses ekologi, seperti penyerapan karbon,
pembentukan tanah, sirkulasi air dan udara (Bharucha, 2004; EASAC, 2005 ; IAIA, 2005 ;
MEA, 2005 ; ICMM, 2006 ; GEO4, 2007; Selliers, 2010).
Indonesia merupakan salah satu dari negara Megabiodiversitas selain dari Brazil, Zaire
dan Madagaskar (BAPPENAS, 1991 dan KLH, 1992 cit. Mansyurdin, 2000). Dalam data yang
dilansir Mittermeier, Goettsch-Mittermeier and Robles-Gill (1997 cit. Sarukhan and Dirzo,
2001), Indonesia berada di urutan kedua dari 12 negara teratas dalam jumlah kekayaan jenis dan
endemisitas. Kementerian Lingkungan Hidup (2013) dalam Siaran Pers Peringatan Hari Cinta
Puspa dan Satwa Nasional mengatakan bahwa keanekaragaman hayati Indonesia menduduki
tempat pertama di dunia dalam kekayaan jenis mamalia (515 jenis, 36% diantaranya endemik)
dan kekayaan jenis kupu-kupu (121 jenis, 44% di antaranya endemik). Kemudian menduduki
tempat ketiga dalam kekayaan jenis reptil (lebih dari 600 jenis), tempat keempat dalam kekayaan
jenis burung (1519 jenis, 28% diantaranya endemik), tempat kelima dalam kekayaan jenis amfibi
(lebih dari 270 jenis) dan tempat ketujuh dalam kekayaan flora berbunga. Biodiversitas
Indonesia yang tinggi adalah potensi yang tidak ternilai dalam ekowisata.
Ekowisata merupakan salah satu cara untuk melestarikan biodiversitas. Ekowisata
merupakan salah satu media konservasi yang sangat penting dimana ekowisata merupakan
bentuk wisata yang dikelola dengan pendekatan konservasi (Fandeli dan Mukhlison, 2000 ;
Latupapua, 2007). Selain itu, ekowisata menjadi sangat penting karena memuat unsur edukasi.
Dalam ekowisata, aspek yang terkait tidak hanya bisnis, tetapi juga mengikutkan aspek
pendidikan untuk kelestarian ekologis (Linberg dan Hawkins, 2003 cit. Rai Sukewijaya dan
Gunadi, 2009). Perjalanan wisata ini dapat memberikan pemahaman kepada pelakunya untuk
lebih menghargai alam dan lingkungan. Ekowisata memberikan banyak peluang untuk
memperkenalkan kepada wisatawan tentang pentingnya perlindungan alam dan penghargaan
terhadap kebudayaan lokal (Depbudpar dan WWF, 2009). Melalui edukasi di dalam ekowisata
dapat mengangkat nilai biodiversitas yang sering dianggap rendah (undervaluation) sehingga
mengalami kepunahan dari waktu ke waktu.
Kota Bukittinggi merupakan salah satu kota tujuan wisata utama di Sumatera Barat. Hal
ini terlihat jelas dari indikator jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah sarana penunjang
pariwisata di Kota Bukittinggi dibandingkan daerah lain di Sumatera Barat.
1.2 Rumusan masalah
Supriatna (2008) mengatakan bahwa definisi biodiversitas yang cukup banyak, secara
sederhana dapat diartikan sebagai “kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan ekosistem yang dibangunnya menjadi
lingkungan hidup”. Dan untuk pengembangan ekowisata, biodiversitas yang dilihat dalam
penelitian ini, dibatasi pada keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan, khususnya pada taksa
yang dapat diamati dengan cukup mudah, yang ada di daerah Taman Panorama Baru, seperti
tumbuhan berbunga (Spermatophyta), Mamalia, Aves, dan Lepidoptera. Sebagai langkah awal,
penelitian ini dibatasi pada identifikasi potensi kekayaan flora dan fauna yang terdapat di Taman
Panorama Baru, penggalian informasi melalui literatur dan wawancara mendalam dengan
masyarakat tentang flora dan fauna yang memiliki potensi daya tarik wisata, baik dari segi jenis,
pemanfaatan, budaya maupun nilai sejarah. Setelah itu, melalui distribusi potensi flora dan fauna
disusun beberapa alternatif jalur interpretasi ekowisata.
1.3 Tujuan penulis
Dalam penulisan makalah ini penulis bermaksud untuk meyelesaikaan sala satu tugas
penulis di matakulia “Kajiaan lingkungan hidup” yang dimana judul makalah ini yaitu
pemusnahan biodeversitas

1.4 maanfaat penulisan


Penulis berharap makaalah ini dapat membantu pembaca dalam lebih memahami
apasajah yang dapat megakibatkan terjadinya pemusnahan biodeversitas.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertiaan biodiversitas

Biodiversitas adalah jumlah jenis yang dapat ditinjau dari tiga tinggkat sebagai berikut:

a. Pada tingkat gen dan kromosom yang merupakan pembawa sifat keturunan
b. Pada tigkat jenis yaitu berbagai golongan mahluk hidup yang mempunyai susuanan gen
tertentu
c. Pada tingkat ekosistem atau ekologi yaitu tempat jenis ia melangsungkan kehidupan dan
berinteraki dengan factor biologi dan non biotic
1. Berdasarkan pengertiaan keanekaragaman hayati (biodiversitas)
Keankaragaman hayati atau biodeversitas akan semkin besar apabila makin besar jumlah
jenis atau spesies. Apabila jenis baru ada lebih banyak dari kepunahan yang terjadi, maka
keanekaragaman hayati atau biodeversitas bertambah. Hal ini sebaliknya terjadi apabila
kepunahan yang terjadi lebih banyak dari adanya spesies baru yang muncul, sebagai
contoh kejadiaan bencana alam
2. Biodeversitas dapat pula dikelompokan ke dalam, diversitas kompesional,struktual dan
fungsi.
a. Diversitas komposional mencauo ada yang dikenal dengan diversitas spesing,
termaksud deversitas genetika dan ekosistem. Menjaga deversitas genetikaa sangat
penting untuk mwnywdiakan habitat diperlukan untuk mengonversi berbagai
spesiess.
b. Diversitas struktual berkaitan dengan susunan special unit-unit fisik.pada level
tegakan, diversitas struktuaal dapat dikarateristikdengan jumlah strta dalam hutan,
misalnya: kanopi tumbuhan utama,subkonopi, semak tumbuhan herbal. Pad level
bentang alam, deversitas struktual dapat diukur dengan distribusi kelas-kelas umur
pada suatu hutan atau susunan special dari ekositem yang berbeda.
c. Diversitas fungional merupakan variasi-variasi dalam proses-proses ekologi,seperti
pendauruaan unsure haraatau aliran energy. Ini yang paling sulit untuk diukur dan
dipahami.
3. Ahili ekologi membedakan bodeversitas pada skala special pada tiga kategor: alpha,beta
dan gamma. Diversitas alpha adalah diversitas didalam suatu habitat,diversitas beta
merupakan deversitas diantara habitat, sedangkan deversita gamma merupakan deversitas
diantara gegograf (diversitas skala geografi)
TINGKAT KEANEARAGAMAN HAYATI

Keanekaragam spesies
Keanekaragaaman genetika
keanekaragaman ekosistem

2.2 manfaat dan nilai biodiversitas atau keanekaragaman hayati

Biodeversitas memiliki manfaat yang sangat berarti khususnya bagi kehidupan manusia.
Beberapa manfaat dari biodeversitas itu antaara lain :
1. Melengkapi bahan makanan mansia
2. Sebagai bahan obat obatan
3. Menjadi sumber jasa ekologis seperti siklus biogeokimia, pengendaliaan hama,
purifikasi air, pengaturan iklim dan lain lain.

Nilai-niai keanekaragaman hayati

1. Nila ekologis
Setiap sumberdaya alam merupakan unsur ekosistem alam. Sebagai missal suatu
tumubuhan dapat berfungsi sebagai pelindung tata ait dan kesburan tanah. Saat jenis
satwa dapat menjadi key speciesyang menjadi kunci keseimbangan alam.
2. Nilai komersial
Secara umum telah dipahami bahwa kehidupaan manusia tergantung mutlak kepada
sunber daya alam hayati. Keanekaragaman hayati mempunyai nilai komersional yang
sangat tinggi. Sebagai gambaran, sebagiaan dari devisa Indonesia dihasilkan dari
penjualan kayu dan bentuk bentuk lain ekspolitas hutan.
3. Nilai social dn budaya
Keanekaragman hayati mempunyai nilai social dan bydaya yang sangat besar. Suku-
suku pedalaam tidak dapat tinggal diperkotaan karena bagi mereka tempat tinggal
adalah hutan dan isinya. Sama halnya dengan suku-suku yang tinggal dang
mengganungkan hidup dari laut. Konstribusi-konstribui ini tentunya memberikan
makna sosia dan budaya yang tidak kecil.
4. Nilai rekreaksi
Keindahaan sumber daya alam hayatidapat memberikan nilai untuk menjernihkan
pikiran dan melahirkan gagasan-gagasan bagi yang menikmatinya. Kita sering sekali
pergi berlibur ke alamapakah itu gunung gua atau lautdan lain sebagainya, hanya
untuk merasakan keindahaan alam dan ketika kembali kepertokoaan kita merasa
brenangi untuk terus menjalanakn rutinitas kehidupan.
5. Nilai penilitiaan dan pendidikan
Alam sering sekali menimbulkan gagasan-gagasan dan ide ide cemerlang bagi
manusia.nilai ini akan memerikan dorongan untuk mengamati venomenanalam dalam
bentuk peniitiaan. Selain itu alam juga dapat menjadi media pendidikan ilmu ilmu
pengetahuaan alam, maka sangat diperlukan bahan untukpenilitiaan maupun
penghayatan berbagi penilitiaan maupun konsep suatu ilmu pengetahuan.

2.2 Faktor-faktor yang mempercepat musnahnya biodiversitas.

Factor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati ada dua yaitu factor genetika dan
factor lingkungan sala satu contoh kasusnya adalah bunga kertas bougenvile. Bunga kertas
merah di ambil stekny. Kemudiaan iletakan didua pot yang berbeda. Satu poy diberi humas,
sehingga media tanamnya bersifat asam ementara pot lainnya diberi kapur, sehingga media
tanamnya bersifat basa.

Walaupun kedua stek di ambil dari induk yan sama stek yang tumbuh dipot asam akan
menumbuhkan bunga berwarna orange disisi lain bunya yang tubuh dari stek dipot basa akan
berwarna ungu.

Bunga kertas merupakan sala satu tanamn yang menghasilkan warna yang berbeda.
Bergantung dari sifat media tanamnya. Meski keduanya berasal dari stek bunga kertas merah,
media tanam ebagai factor lingkungan rupanya telah membedakan warna bunga yang dihasilkan.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpuan

Anda mungkin juga menyukai