Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG EROSI DAN ABRASI

NAMA : FRISKA Y SITUMORANG

NPM : F1C014032

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta kasih-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “EROSI DAN ABRASI”
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih
pada Bapak Suhendra yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai erosi dan abrasi, dan juga bagaimana solusi mencegah erosi dan
abrasi. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurn tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Bengkulu,22 Desember 2016

Penulis

(........................)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 4

A. Latar belakang ............................................................................................ 4


B. Tujuan........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5

A. EROSI

1. Pengertian erosi ......................................................................................... 5


2. Peristiwa proses terjadinya erosi ................................................................. 5
3. Penyebab erosi ........................................................................................... 5
4. Akibat erosi ................................................................................................ 6
5. Cara penanggulangan erosi ........................................................................ 6

B. ABRASI

1. Pengertian abrasi ...................................................................................... 7


2. Peristiwa proses terjadinya abrasi .............................................................. 8
3. Penyebab abrasi ......................................................................................... 8
4. Akibat abrasi ............................................................................................... 8
5. Cara penanggulangan erosi ........................................................................ 8
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA. ...................................................................................... . 11


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada awal tahun 2007 ini, negara kita kembali mengalami berbagai macam bencana
alamyang datang silih berganti, seperti : banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-
lain.Bencana alam tanah longsor disebabkan adanya erosi tanah akibat dari tanah
gundul yang tidak dapat menahan air hujan yang turun ke bumi dengan jumlah yang
sangat besar.Pada kesempatan ini saya ingin membahas tentang erosi dan abrasi.
Bagaimana erosi itu bisa terjadi,apa penyebabnya, bagaimana cara menanggulanginya
dan dampak-dampak apa saja yang dapat diakibatkan karena adanya erosi dan abrasi
tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi erosi dan abrasi
2. Penyebab Erosi dan Abrasi
3. Proses terjadinya erosi dan abrasi
4. Dampak erosi dan abrasi
5. Solusi untuk mengatasi erosi dan abrasi

C. TUJUAN
1. Untuk menjalaskan apa sebenarnya erosi itu?,apa penyebabnya?,bagaimana cara
menanggulangi erosi itu?,dan apa dampaknya bagi kita semua dan keseimbangan
alam?
2. Setelah kita mempelajari materi ini kita bisa menjaga alam kita ini dan
menanggulangi terjadinya erosi.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. EROSI

1. Pengertian erosi

Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya)
akibat transportasi angina, air atau es, karakterisitk hujan, creep pada tanah dan material lain
dibawah pengaruh gravitasi, atau makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang. Dalam
hal ini disebut bio – erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana
merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau
gabungan keduanya.
Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di kebanyakan
tempat kejadian ini deperparah oleh aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk,
penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan, kegiatan
konstruksi / pembangunan yang tidak terata dengan baik dan pembangunan jalan. Tanah yang
digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih
besar dari tanah dengan vegetasi alaminya.
Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian meningkatkan erosi, karena struktur akar tanaman
hutan yang kuat mengikat tanah digantikan dengan struktur akar tanaman pertanian yang
lebih lemah. Bagaimanpun, praktik tata guna lahan yang maju dapat membatasi erosi,
menggunakan teknik semisal terrace – building, praktik konservasi ladang dan penanaman
pohon.

2. Peristiwa proses terjadinya erosi

Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi yang biasanya semakin
diperparah oleh ulah manusia. Proses alam yang menyebabkan terjadinya erosi merupakan
karena faktor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan dan tutupan tanah.

Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya
merupakan sedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan
tingkat erosi yang tinggi. Selain faktor curah hujan, tekstur tanah dan kemiringannya, tutupan
tanah juga mempengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau
rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air laut dan es

3. Penyebab erosi

1. Curah hujan
Intensitas hujan dapat mepengaruhi erosi. Semakin deras hujan, maka semakin besarerosi
yang di timbulkan. Selain itu curah hujan yang jatuh di permukaan tanah yangkekuatnnya
sangat besar untuk memecahkan gumpalan-gumpalan tanah. Penghancurangumpalan tanah
tersebut selain memudahkan pengangkutan partikel-partikel tanahketempat lain, partikel-
partikel tanah menjadi halus dan dapat enutupi pori-pori tanahsehingga menyebabkan
peresapan air kedalam tanah menjadi terhambat. Akibatnya,aliran permukaan (run off)
menjadi lebih besar sehingga kemungkinan terjadinya erosi juga meningkat.
2. sifat-sifat tanah.
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah tekstur
tanah,sruktur tanah,daya infiltrasi/ permeabilitas tanah, dan kandungan bahan organic.
3. lereng / Topografi
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjnag.
4. Vegetasi
Vegetasi memunyai pengaruh terhadap erosi, seperti menghalangi air hujan agar
tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, menghambat aliran permukaan
danmemperbanyakair infiltrasi, serta penyerapan air dalam tanah diperkuat oleh transpirasi
(penguapan air) melalui vegetasi.
5. Manusia
Tindakan manusia sering kali berdampak buruk terhadap lingkungan yaitu menyebabkanerosi
di percepat.
Contoh pengndulan hutan di daerah pegunungan menyebabkan erosi dan banjir.
1..Erosi air diakibatkan oleh kekuatan atau volume air yang besar dan kemiringan
lereng.Semakin curam lereng semakin besar erosinya. Dan keadaan vegetasi, semakin
lebarvegetasi yang ada semakin kecil erosi yang yerjadi
2..Erosi angin diakibatkan oleh angin kencang yang mengandung pasir melintasi batuan-
batuan yang mengakibatkan batuan tersebut terkikis dan membentuk batu cendawan.
3.Erosi gletser diakibatkan oleh cairan gletser atau es
4.Erosi abrasi disebabkan oleh gelombang air laut yang terus menerus menghantambibir
pantai.

4. Akibat erosi

.1. Erosi air mengakibatkan terseretnya tanah dari tempat yang lebih tinggi ke tempatyang
lebih rendah. Membawa tanah dari daerah asalnya ke tempat yang lain, dan jugabisa
mengakibatkan frakmega atau hancuran batuan.
2.Erosi angin mengakibatkan terbentuknya bukit-bukit pasir.
3.Erosi gletser mengakibatkan terjadinya longsor es slju dari bukit atau gunung salju.
4.Erosi abrasi mengakibatkan terjadinya cilff (lereng dengan dinding bagian atasmenggunung
karena dinding bagian bawah tanah terkikis oleh gelombang air laut).

5. Cara penanggulangan erosi

Menghijaukan kembali lahan-lahan kritis.Lahan-lahan yang kritis atau lahan yang gundul
ditanami dengan lanam-tanaman keras, seperti pohon mahoni, pohon angsana, pohon jati,
pohon meranti dan lain-lain.
Untuk daerah-daerah yang miring, pengolahan lahan dilakukan dengan sistem sengkedan atau
terassering. Pada setiap pematang yang ada di sawah sengkedan usahakan ditanami tanam-
tanaman keras seperti pohon kelapa, turi, munggur dan lain-lain. Jenis tanaman keras seperti
pohon kelapa disamping dapat dimanfaatkan kayu, buah dan daunnya; akar-akarnya juga
berfungsi untuk menahan pematang dari bahaya longsor.
Untuk menghindari terjadinya erosi pada bibir pantai, maka pada bibir pantai hendaknya
dihutankan dengan tanaman bakau (mangrove). Jenis tanaman lainnya yang dapat digunakan
menghutankan bibir pantai merupakan pohon api-api. Hutan bakau atau api-api yang ada di
daerah pantai disamping dapat mencegah terjadinya erosi pada bibir pantai juga bermanfaat
bagi kehidupan beraneka satwa. Contohnya akar pohon bakau atau api-api yang malang
melintang di bawah permukaan air sangat bermanfaat bagi perkembangbiakan berbagai jenis
ikan.
Sedangkan dedaunan yang tumbuh rimbun pada bagian batang dan ranting-rantingnya sangat
cocok untuk perkembangbiakan berbagai jenis burung, monyet, ular pohon dan lain-lain.
Pada daerah – daerah pantai yang tebingnya curam, maka di depan bibir pantai dapat dibuat
bangunan-bangunan pemecah ombak. Dengan adanya bangunan pemecah ombak, maka
ombak yang datang menuju pantai dipecah terlebih dahulu oleh bangunan tersebut. Dengan
demikian kekuatan ombak yang akan menerpa dinding pantai menjadi lemah. Dengan
demikian bibir pantai dapat dilindungi dari bahaya erosi akibat hantaman gelombang pasang
air laut.

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi.
Tindakan-tindakan tersebut antara lain :

1. Menanami dengan tanaman penutup pada bukit-bukit yang gundul.


2. Pada tebing-lebing yang miring atau curam ditanami dengan tanam-tanaman keras.
3. Menghutankan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan tanam-tanaman keras.
4. Pengolahan lahan pertanian di lereng-lereng gunung dan daerah-daerah miring dilakukan
sccaia sengkedan
5. Menghutankan daerah pantai dengan tanaman bakau atau api-api.
6. Membangun bangunan-bangunan pemecah ombak pada pantai-pantai yang bertebing curam.

B. ABRASI

1. Pengertian abrasi
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut
yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai
akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut.
Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai
penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan
penanaman hutan mangrove. Ada pula yang berpendapat bahwa, abrasi merupakan peristiwa
terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Gerusan ini terjadi karena permukaan air
laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan air laut ini disebabkan mencairnya es di
daerah kutub akibat pemanasan global.
2. Peristiwa proses terjadinya abrasi
Abrasi adalah proses dimana terjadi pengikisan pantai yang disebabkan oleh tenaga
gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi atau kata lain biasa disebut erosi
pantai. Kerusakan garis pantai tersebut dikarenakan terganggunya keseimbangan alam daerah
dipantai tersebut. Dan meski Abrasi dapat disebabkan oleh gejala alami tapi manusia lah yang
dijadikan sebagai penyebab utama terjadinya abrasi. Abrasi ini dapat terjadi kerena beberapa
faktor antara lain, faktor alam, faktor manusia

3. Penyebab abrasi

Umum juga dikenal dengan erosi pantai, abrasi dan erosi yang demikian bisa disebabkan oleh
berbagai faktor, mulai dari faktor alam hingga faktor manusia. Fenomena-fenomena alam
yang menyebabkan abrasi di antaranya adalah pasang surut air laut, angin di atas lautan yang
menghasilkan gelombang serta arus laut yang berkekuatan merusak. Sebab-sebab yang
demikian hampir tidak bisa dielakkan sebab laut memiliki siklusnya sendiri dia mana pada
suatu periode, angin bertiup amat kencang dan menciptakan gelombang serta arus yang tidak
kecil. Sementara itu, faktor-faktor yang menyebabkan abrasi dari ulah manusia di antaranya
adalah ketidakseimbangan ekosistem laut dan pemanasan global atau yang umum disebut
global warming. Ketidakseimbangan ekosistem laut misalnya terjadi akibat eksploitasi besar-
besaran terhadap kekayaan laut mulai dari ikan, terumbu karang dan lain sebagainya sehingga
arus dan gelombang laut secara besar-besaran mengarah ke daerah pantai dan berpotensi
menyebabkan abrasi.

4. Akibat abrasi
 Akibat yang ditimbulkan dari abrasi yaitu megikisnya bibir pantai, sehingga semakin
lama air naik ke permukaan, bahkan dapat merusak daerah disekitar pantai.
 Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di
pinggir pantai
 Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong
angin kencang begitu besar.
 Kehilangan tempat berkumpulnya ikan- ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan
bakau
 Menghambat pengembangan potensi kelautan di kabupaten Karawang secara
keseluruhan, baik pengembangan hasil produksi perikanan maupun pemanfaatan
sumber daya kelautan lainnya.

5. Cara penanggulangan abrasi


Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi
masalah abrasi dan pencemaran pantai ini. Untuk mengatasi masalah abrasi di Indonesia ini
pemerintah secara bertahap melakukan pembangunan alat pemecah ombak serta penghijauan
hutan mangrove di sekitar pantai yang terkena abrasi tersebut. Dalam mengatasi masalah
abrasi ini, tentu ada saja hambatan-hambatan dan juga kesulitan-kesulitan yanag akan
dihadapi, misalnya dalam pembangunan alat pemecah ombak ini diperlukan biaya yang
sangat mahal dan juga wilayah tempat pembangunannya sangat luas, sehingga untuk
membangun alat ini di seluruh pantai yang terkena abrasi akan memerlukan waktu yang
sangat lama dan juga biaya yang sangat mahal. Upaya penanaman tanaman bakau di pinggir
pantai juga banyak hambatannya. Tanaman bakau hanya dapat tumbuh pada tanah gambut
yang berlumpur. Hal ini akan menjadi sangat sulit karena sebagian besar pantai di Indonesia
merupakan perairan yang dasarnya tertutupi oleh pasir, seperti kita ketahui bahwa tanaman
bakau tidak dapat tumbuh pada daerah berpasir. Meskipun sangat sulit, tetapi usaha untuk
mangatasi abrasi ini harus terus dilakukan. Jika masalah abrasi ini tidak segera ditanggulangi,
maka bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan luas pulau-pulau di Indonesia
banyak yang akan berkurang. Agar upaya ini dapat berjalan dengan lebih baik, maka peranan
dari semua elemen masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah tidak akan dapat mengatasinya
tanpa partisipasi dari masyarakat. Apabila alat pemecah ombak berhasil dibangun dan hutan
bakau atau hutan mangrove berhasil ditanam, maka dampak abrasi tentu akan dapat dikurangi
meskipun tidak sampai 100%.

Masalah pencemaran pantai juga harus diatasi denga sangat serius karena dapat
merusak keindahan dan keasrian pantai. Untuk megatasi permasalahan ini kesadaran
masyarakat akan pentingnya lingkungan harus ditingkatkan. Selain itu peraturan untuk tidak
merusak lingkungan harus dibuat dan menindak dengan tegas bagi siapa pun yang
melanggarnya.

Sekarang ini, di beberapa pantai masih banyak ditemui sampah-sampah yang


berserakan. Selain itu, limbah pabrik yang beracun banyak yang dialirkan ke sungai yang
kemudian mengalir ke laut. Hal ini dapat merusak ekosistem laut, dan juga dapat membunuh
beberapa biota laut. Pemerintah seharusnya menghimbau agar seluruh pabrik-pabrik tersebut
agar membuang limbahnya setelah dinetralisasi terlebih dahulu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa Erosi adalah pengikisan tanah
yang diakibatkan oleh air, angin, es dan gelombang laut. Tanah longsor yang baru-baru ini
sering terjadi di negara kita disebabkan karena pengkisan tanah oleh air hujan sehingga tanah
menjadi longsor. Jika hal itu terjadi di daerah dekat dengan pemukiman penduduk akan
berakibat fatal. Rumah penduduk tertimbun tanah sehingga dapat memakan korban jiwa.
Kesimpulan juga yang kami dapatkan, yaitu abrasi merupakan pengikisan pantai oleh tenaga
gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi
pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam
daerah pantai tersebut, dampak yang ditimbulkan abrasi tersebut sangat besar misalnya
penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir
pantai, kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong
angin kencang begitu besar, kehilangan tempat berkumpulnya ikan- ikan perairan pantai
karena terkikisnya hutan bakau, menghambat pengembangan potensi kelautan di kabupaten
Karawang secara keseluruhan, baik pengembangan hasil produksi perikanan maupun
pemanfaatan sumber daya kelautan lainnya, cara penanggulangannya seperti, penghijauan
hutan mangrove di sekitar pantai, siring di sekitar bibir pantai, di letakkannya batu-batu besar
di sekitar bibir pantai, menggunakan alat berat seperti, traktore.

B. Saran
Dari uraian yang telah kami sampaikan di depan, kami dapat memberikan saran, antara lain :
 Jangan menebang pohon secara sembarangan karena hal ini dapat mengakibatkan tanah tidak
mampu untuk menahan air yang datang dengan jumlah besar.
 Tanamilah kembali lahan-lahan gundul di sekitar kita agar dapat menahan air hujan sehingga
kita bisa terhindar dari bencana tanah longsor.
 Jika anda ingin mengolah tanah maka olahlah tanah dengan cara membuat sengkedan-
sengkedan ataupun terasering untuk menahan laju erosi agar tidak terlalu besar.
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Arifin. 2003. Hutan Mangroove Fungsi & Manfaatnya. Yogyakarta: Kanisius.
Supriatna, Nana dkk. 2006. IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah. Jakarta:
Grafindo

Budiono.K, Hardjawidjaksan dkk. 1987, Laporan Penyelidikan Geologi dan Geofisika Marin
Daerah Perairan Indramayu dan Sekitarnya, Laporan hasil penelitian Pusat Pengembangan
Geologi Kelautan Bandung, tidak diterbitkan.

Darlan. Y, Kamiludin dkk. 2002. Kajian penanggulangan proses erosi pantai Tirtamaya dan
sekitarnya, kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Laporan hasil penelitian Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Kelautan Bandung. tidak diterbitkan.

Kalay, Degen Erasmus. 2008. Perubahan Garis Pantai di Sepanjang Pesisir Pantai
Indramayu. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Propinsi Jawa Barat dan Pusat Kajian Sumberdaya
Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor, 2000, Atlas Wilayah Pesisir Jawa Barat Bagian
Utara, tidak diterbitkan

Muhammad Ardiannur. (2012).. Pantai Tirtamaya yang Terabrasi. [Online]. Tersedia:


http://muhammadardiannur.wordpress.com/tag/abrasi/

Usman, Ediar dkk. 1996. Krisis Pantai Utara Jawa Timur. Bandung: Departemen
Pertambangan dan Energi Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber daya Mineral Pusat
Pengembangan Geologi Kelautan Bandung.

Anda mungkin juga menyukai