Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KAJIAN POTENSI DAN PEMANFAATAN SERTA PERMASALAHAN SDA


SULAWESI TENGAH”

Kelas C Biologi

Disusun Oleh :

Kelompok VI

Andika Widiastuti A221 19 025


Abdul Arif A221 19 028
Meldayanti A221 19 061
Septiana A221 19 063
Siti Nuranisa A221 19 122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kajian
Potensi Dan Pemanfaatan Serta Permasalahan SDA Sulawesi Tengah”. Pada makalah ini
kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak.
Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan. Kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Palu, 28 April 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
A. Potensi Sumber Daya Alam............................................................................................
B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah.......................................................
C. Permasalahan Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah.....................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang terkaya dalam hal keanekaragaman
hayati di dunia. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Bahtera (2010), Indonesia
menempati urutan kedua setelah Brasil. Cunningham and Cunningham (2010), juga
menyebutkan bahwa Indonesia termasuk Negara yang mempunyai keragaman budaya
dan keragaman biologi yang tinggi. Sehingga, kekayaan Indonesia bukan hanya meliputi
potensi sumber daya alam tapi juga kaya akan budaya dan kearifan-kearifan lokal dalam
mengelola sumber daya alamnya.
Sulawesi Tengah atau Sulteng adalah salah satu provinsi yang terletak pada bagian
tengah Pulau Sulawesi Indonesia. Ibu kota Provinsi adalah Kota Palu. Luas wilayahnya
mencapai 61.841,29 Km, dan jumlah penduduknya berkisar 3.222.241 jiwa (2015).
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua Pulau Sulawesi
setelah Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi Tengah memiliki banyak sekali sumber daya
alam yang dapat bermanfaat bagi masyarakatnya. Baik untuk keberlangsungan hidup
masyarakatnya maupun untuk pendapatan ekonomi masyarakat dan pemerintahannya
dan selain pemanfaatan SDA terdapat juga permasalahan SDA di Sulawesi Tengah.

B. Rumusan Masalah
1. Potensi Sumber Daya Alam?
2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah?
3. Permasalahan Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui potensi Sumber Daya Alam.
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja pemanfaatan Sumber Daya Alam Sulawesi
Tengah.
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja permasalahan Sumber Daya Alam Sulawesi
Tengah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Potensi Sumber Daya Alam


Potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia yang sangat melimpah merupakan
modal dasar pembangunan nasional dalam hal pengembangan wisata alam dan devisa
Negara dari sektor nonmigas yang harus dikelola, dikembangkan dan dimanfaatkan
sebesar-besarnya dengan baik. Potensi sumber daya alam tersebut diharapkan dapat
memberikan kemakmuran dan kesejahteraan secara berkelanjutan bagi rakyat melalui
pola pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan yang mengacu pada upaya-
upaya konservasi sebagai landasan dari proses tercapainya keseimbangan antara
perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan dari sumber daya alam yang terbentang luas
di Indonesia.

B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah


a. Industri
Propinsi Sulawesi Tengah memiliki sumber daya bahan galian dan mineral, antara
lain mineral logam industri dan bahan bangunan serta bahan bakar fosil yaitu batu
bara dan minyak.

 Nikel

Arel tambang nikel yang terdapat dikabupaten Morowali sebesar 149.700 ha


dengan cadangan terduga terbesar 8.000.000 WMT. Blok Tompira sendiri
memiliki cadangan infered Linonit sejumlah 6 juta ton kadar Ni 1,40% , saprolit
0.3 juta ton kadar Ni 2,4 %. Diblok Ungkaya potensi infered Limonit sebanyak
3,1 juta ton kadar Ni 1.37%, Saprolit 0,2 juta ton kadar Ni 2,63%. Blok Taloa
infered Limonit 1 juta ton kadar Ni 1,36 %.
Pemanfaatan nikel dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan yang sangat
penting bagi manusia. Walaupun tidak seterkenal minyak bumi, batu bara dan
bijih besi sebagai hasil tambang, nikel yang bisa ditambang di Indonesia ini
memiliki berbagai manfaat untuk kehidupan manusia contohnya untuk
pembuatan stainless steel dan koin, pembuatan koin, pembuatan rangka otomotif,
baterei isi ulang, pembuatan kawat dan lain-lain.

 Migas
Potensi minyak bumi yang dijadikan unggulan dari propinsi Sulawesi Tengah
teradapat di kabupaten Monowali kecamatan Bungku Utara termasuk blok
Tomori sulawesi lapangan tiaka telah berhasil satu sumur di eksploitasi oleh
Medco Energi JOB pertamina E&P yang menghasilkan 6000 barrel / hari.
Kabupaten Donggala juga memiliki potensi minyak bumi di blok surumana yang
berbatasan dengan sulawesi barat, yang saat ini telah dimenangkan oleh Exxon
Mobile dan pada  blok Balaesang serta blok Dampelas belum ada yang di lelang.
Pemanfaatan minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kehidupan
manusia. Karena banyak sekali manfaat minyak bumi dan gas alam yang bisa
digunakan dalam melakukan banyak aktivitas sehari – hari. Berikut ini adalah
beberapa produk dari hasil pengolahan dari minyak bumi dan gas yang sangat
bermanfaat untuk kehidupan manusia. Diantaranya adalah yaitu untuk bahan
bakar Bahan bakar disini termasuk juga untuk bahan bakar untuk kebutuhan
rumah tangga, bahan bakar untuk industri dan bahan bakar untuk kendaraan.
Bahan bakar minyak yang biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga
adalah bahan bakar minyak tanah dan juga gas LPG. Minyak tanah ini sendiri
sebenarnya berasal dari pengolahan dari kerosin. Sedangkan gas LPG berasl dari
pengolahan dari gas.

 Batubara

Untuk batubara yang ada di kabupaten Morowali, kecamatan Mori atas dengan
tebal lapisan 0,3-1,0 m jenis gambut (peat), lignit dan brow coal pada kabupaten
Donggala di kecamatam Sirenja dengan penyebaran 15 ha dan ketebalan 0,35 m.
hasil analisa grap sampling menujukkan kadar air 20,79 %, abu 9,68% fx carbon
29,55 %, belerang 1,26 % dengan nilai kalori seluruhnya 4.130 kkal. Untuk
kabupaten Banngai kepulauan teradapat di kecamatan Bulage (tatarandang)
dengan tebal lapisan 1,5 m dan kalori 5.600 kkal. Didaerah paisabatu dan
lelengan di kecamatan Buko nerlapis 20 cm – 2 m, dengan kalori 5.700 kkal
dimana cadangan potensinya belum diketahui. Adapun pemanfaatan batubara
yaitu sebagai energi pembangkit listrik.

 Galena

Di kabupaten Donggala kecamatan Marawola potensi Galena belum diketahui


cadangan dan kadarnya. Sedangkan di kabupaten Toli-toi kecamatan Dondo
penyebaran Galena (Pb) bersama-sama dengan seng (Zn) dan Molibdenum
(MoS2) pada koordinat 120 33 40 BT dan 00 40 24 LS. Sumber daya tereka
100.000.000 ton (Bambang Pardianto/Hartono Lahar-Dit.SDM Bandung, 1999)
Galena adalah mineral yang sangat penting karena berfungsi sebagai bijih
untuk sebagian besar produksi timbal di dunia. Galena juga merupakan bijih yang
signifikan dari perak. Kegunaan timbal paling penting saat ini adalah dalam
baterai timbal.

 Bijih Besi

Potensi biji besi terdapat di kabupaten Tojo Una-una di kecamatan Ulubongka,


dan Blok Balingara kecamatan Ampana Tete dengan kadar Fe203 53%. Di
kabupaten Banggai terdapat di Blok Siuna dengan luas 45.000 ha, cadangan
infered 14.048 juta ton. Blok Pagimana-Bunta dengan luas areal tambang 50.000
ha dan kadar Fe203 42,46% cadangan infered 3.6juta ton dan pada blok Balingara
luas 15.000 ha. Sedangkan biji besi yang ada di kabupaten Morowali dengan luas
areal tambang 149.700 ha dimana cadangan terduga 8.000.000 WMT. Blok
Tampira mempunyai cadangan infered limonit 6 juta ton, pada blok Ungkaya
potensi infered limonit sebanyak 3.1 juta ton dan Saprolit 0.2 juta ton. Pada blok
Bulu Taloa potensi infeered limonit terdapat 1 juta ton dengan kadar rata-rata
Fe203 47%.
Pemanfaatan bijih besi dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai bahan baku
berbagai produk industri seperti baja, kawat baja, baja ringan, rangka kendaraan
dan sebagai bahan campuran produk logam untuk memperkuat dan menambah
kualitas produk tersebut seperti gergaji, gerinda dll.

 Chromit

Chromit juga merupakan salah satu potensi yang diunggulkan di Propinsi


Sulawesi Tengah dimana titik chromit terdapat di Kabupaten Morowali
kecamatan Petasia, kecamatan Bungku Tengah dan kecamatan Bungku Barat.
Luas areal tambang chromit di kecamatan Bungku Barat sebesar 3000 ha dengan
cadangan pasti 88.010 DMT (Dry Metric Ton), dimana cadangan terkira sebesar
459.772 DMT, cadangan terduga 250.000 DMT dengan kadar rata-rata 4% CR2
03.
Kromit banyak dimanfaatkan untuk produksi ferokrom (FeCr: campuran besi
dan krom) sebagai “agen” anti-korosi dan pemberi kesan mengkilap untuk
pembuatan stainless steels, campuran baja, baja cor, dan besi cor.

 Tembaga

Potensi Tembaga yang terdapat di Propini Sulawesi Tengah tersebar di


kabupaten Park Moutong, Kabupaten Toli-tolii kecamata Dondo, kabupaten Buol
kecamata Biau kecamatan Bokat, kabupaten Pos kecamatan Lore Utara dengan
cadangan da belum diketahui pada tiap-tiap kabupaten.
Tembaga adalah logam dengan simbol Cu (cuprum) dengan nomor atom 29.
Logam ini jadi jenis yang paling banyak digunakan di berbagai industri karena
sifatnya yang konduktif (menyalurkan) panas dan listrik, tahan korosi,
mempunyai sifat antimikroba, serta teksturnya yang elastis dan lunak sehingga
mudah dibentuk. Sifat-sifat seperti itulah yang membuat tembaga digunakan
untuk kabel penghantar listrik dan jadi salah satu bahan utama di berbagai alat
elektronik. Adapun pemanfaatannya yaitu sebagai sistem konstruksi, sektor
transportasi, pembuatan perhiasan, bahan utama perlengkapan masak, dll. 

 Emas

Emas yang juga dijadikan potensi unggulan terdapat di kabupaten Parigi


Moutong kecamatan Moutong yang hingga saat ini masih ditambang secara
tradisional oleh masyarakat dengan produksi 0.3-1.0 gram/hari/orang, demikian
juga halnya yang terjadi di kecamatan Tolai dan Ampibabo dengan hasil 0.5-1.5
gram/hari/orang. Penambangan tradisional juga masih dilakukan oleh masyarakat
kabupaten Toli-toli kecamatan Dondo dan kabupaten Donggala kecamatan
Sirenja. Sedangkan di kabupaten Buol kecamatan Palele potensi emas dengan
sumber daya tereka 1.000.000 ton dengan kadar emas 30-51 gram/ton dan Ag
125-575 gram/ton yang masih ditambang secara sederhana menggunakan
peralatan tromol. Di kecamatan Bunobogu (Bulagidun) sumber daya tereka
15.000.000 ton dengan unsur utama tembaga (Cu) 7% dan Au 0.7 gram/ton.
Sedangkan di kecamatan biau cadangan dan kadarnya masih belum diketahui.
Untuk di kota Palu sendiri potensi emas terdapat di kecamatan Palu Timur
(Poboya) dengan luas areal tambang 49.460 ha, perkiraan cadangan 1.5 juta oz
Au (USD 300/oz Au), 1.5 juta oz Ag (USD 5/oz Ag), dengan perkiraan produksi
150.000 oz Au/Tahun, 150.000 oz Au/tahun dengan perkiraan umur tambang 10
(sepuluh) tahun.
Emas merupakan logam mulia yang bernilai jual tinggi. Emas dapat digunakan
sebagai aksesoris atau investasi. Selain sebagai aksesoris dan investasi, emas juga
memiliki manfaat lain bagi kehidupan manusia. Emas kerap dimanfaatkan di
berbagai sektor kehidupan mulai dari bidang industri bahkan kecantikan.
b. Hasil laut
Sebagian besar produksi perikanan provinsi merupakan perikanan budidaya laut.
Hasil laut yang menjadi unggulan dari sektor kelautan antara lain: Udang, Tuna,
Cakalang, Kerapi, Teripang, Lajang dan Rumput Laut. Wilayah pengembangan
potensi udang terdapat pada 6 Kabupaten yang menjadi 2 cluster yaitu Parigi
Moutong dan Banggai. Sedangkan pengembangan potensi Ikan Tuna terdapat pada 6
Kabupaten provinsi Sulawesi tengah yang fokus pada 3 cluster yaitu Donggala,
Banggao dan parigi Moutong. Rumput laut sendiri dikembangkan pada 10 Kabupaten
dan Kota dan terfokus pada 3 Cluster yaitu Parigi Moutong, Toli-Toli dan Kepulauan
Banggai.
c. Hasil Tani dan Perkebunan
Pencapaian produksi tanaman bagi penduduk Sulawesi Tengah utamanya adalah
beras, jagung, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi jalar yang berasal dari produksi
sendiri. Sedangkan potensi unggulan perkebunan adalah Kakao.

 Kakao

Kakao sendiri diperdagangkan dalam bentuk mentah (Raw Material Export).


Produksi biji kakao ini telah sampai pada benua Eropa, Asia dan Amerika
Serikat. Salah satu daerah yang menghasilkan kakao terbesar adalah Kabupaten
Parigi Moutong dengan produksi 69.000 per tahunnya.

 Kelapa

Salah satu potensi unggulan Sulawesi Tengah adalah Kelapa Sawit dengan luas
areal tanam sebesar 66.595 ha. Sedangkan produksinya mencapai 6.623293 ton
hampir tiap tahunnya. Kelapa sawit ini telah sampai ke berbagai negara antara
lain adalah India dan Malaysia dengan nilai FOB sebesar 30 juta USD.
Komoditas kelapa Sawit ini terhasilkan dari beberapa perkebunan Sulawesi
Tengah, yaitu puluhan perkebunan kelapa sawit dikelola oleh perusahaan besar
Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, kabupaten Donggala dan Kabupaten
Banggai.

C. Permasalahan Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah


a. Permasalahan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan Dalam Kerangka Kerjasama
Pengelolahan Teluk Tomini
Teluk Tomini adalah teluk yang berbatasan langsung dengan tiga wilayah
otonomi, yaitu Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Sulawesi
Utara. Perairan Teluk Tomini dengan panjang garis pantai kurang lebih 1.350 km dan
luas sekitar 137.700 km2 memiliki potensi sumberdaya ikan lestari sekilar 590.620
ton per tahun. Besamya produksi perikanan Provinsi Sulawesi Tengah baru mencapai
197.640 ton per tahun (33,46%) (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi
Tengah 2003).
Di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah terdapat empat kabupaten yang berada di
kawasan pesisir Teluk Tomini, yaitu Kabupaten Pangi Moutong (Parimo), Kabupaten
Poso, Kabupaten Tojo Una-una dan Kabupaten Banggai Berdasarkan hasil
pengukuran dan perhitungan sementara yang telah dilakukan, panjang garis pantai
Teluk Tomini yang berada di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah kurang lebih 775
km2. Hal ini berarti bahwa Sulawesi Tengah mewilayahi lebih dari 60% Teluk
Tomini. Keadaan ini merupakan gambaran bahwa masyarakat di kawasan Teluk
Tomini sebagian besor bermata pencaharian nelayan.
Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi yang mempunyai andil besar
dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikaman di Teluk Tomini sekaligus
memiliki potensi yang besar dalam usaha pemanfaatannya. Namun sampai saat ini
masih banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi karena keterikatan dengan
provinsi-provinsi lain yang juga memanfaatkan sumberdaya yang sama di Teluk
Tomini Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah dibentuk badan kerjasama
pengelolaan Teluk Tomini antar tiga provinsi, namun demikian dalam
pelaksanaannya sampai saat ini kerjasama tersebut belum berjalan. Berdasarkan hal
tersebut di atas diharapkan di masa mendatang Provinsi Sulawesi Tengah dapat
menjadi bagian penting dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di
wilayah Teluk Tomini.
b. Eksploitasi Alam di Sulawesi Tengah Terus Dilakukan Secara Masif
Dalam tiga tahun terakhir, eksploitasi sumber daya alam sektor pertambangan di
Sulawesi Tengah terjadi begitu masif. Sehingga, menimbulkan residu yang luar biasa
terhadap alam dan manusia. Pandangan tersebut disampaikan Muhammad Rifai Hadi,
Manager Advokasi Jatam Sulteng menyikapi maraknya ekspansi industri
pertambangan yang ada di Sulawesi Tengah, belum lama ini di Palu. Rifai
menjelaskan, di Sulteng terdapat dua lokasi yang menjadi lahan industri
pertambangan yakni Kota Palu dan Kabupaten Morowali. Dua daerah ini, menjadi
pusat industri yang akan banyak menggunakan tanah yang luas. Investasi tersebut,
akan merebut ruang-ruang hidup petani di pedesaan dan perkotaan, sehingga
berimplikasi pada pemiskinan massal. Ia menjelaskan, meskipun ekspansi
pertambangan sepanjang 2014 sedikit, namun problem pertambangan belum
dikatakan tuntas. Sebab, permasalahan perizinan dan operasi pasca- tambang akan
menyisahkan persoalan baru. “Konflik agraria masih terlihat di lapangan antara
rakyat penolak tambang dan perusahaan. Di sisi lain, peran pemerintah dalam
menekan laju kerusakan lingkungan hanya sebatas instruksi. Dari sekian ratus izin
usaha pertambangan (IUP) di Sulawesi Tengah, baru beberapa yang dicabut dan
dinyatakan tidak clean and clear.”  Sementara investasi industri dan perkebunan
sawit telah merambah sejak 20 tahun lalu. Pada 2014 ini, luas arealnya mencapai
567.360 hektar yang dioperasikan oleh 41 perusahaan. Salah satu perkebunan yang
mendapatkan perhatian adalah PT. Kurnia Luwuk Sejati (KLS) di Kabupaten
Banggai dan Morowali yang merampas tanah petani transmigrasi dan masyarakat
setempat. Bahkan, perusahaan itu melakukan proses alih fungsi lahan di kawasan
Suaka Margasatwa Bangkiriang. “Semua kegiatan ini menyumbang terjadinya krisis
tanah dan areal pertanian yang bisa diusahakan petani. Masalah agraria, kami
pandang sebagai persoalan kebangsaan yang tidak pernah selesai. Parahnya, UUD
1945 pasal 33 yang diterjemahkan melalui UU Pokok Agraria tahun 1960, hanya
menjadi hiasan yang tidak kunjung diimplementasikan,” tegasnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sulawesi Tengah memiliki banyak sekali sumber daya alam yang dapat bermanfaat
bagi masyarakatnya. Baik untuk keberlangsungan hidup masyarakatnya maupun untuk
pendapatan ekonomi masyarakat dan pemerintahannya dan selain pemanfaatan SDA
terdapat juga permasalahan SDA di Sulawesi Tengah. Sumber daya alam yang terdapat
di Sulawesi tengah antara lain, hasil industri yaitu Nikel, Migas, Batubara, Galena, Bijih
Besi, Chromit, Tembaga dan Emas. Selain hasil industri terdapat juga hasil laut, hasil
tani dan perkebunan. Begitu banyak pemanfaatan Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah
dan adapun juga permasalahan Sumber Daya Alam yang terjadi di Sulawesi Tengah
antara lain Permasalahan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan Dalam Kerangka
Kerjasama Pengelolahan Teluk Tomini dan Eksploitasi Alam di Sulawesi Tengah Terus
Dilakukan Secara Masif.

B. Saran
Demikian makalah “Kajian Potensi Dan Pemanfaatan Serta Permasalahan SDA
Sulawesi Tengah” ini dibuat semoga dapat bermanfaat kepada pembaca. Kami selaku
pembuat makalah meminta maaf atas kekurangan atau ketidaksempurnaan makalah
tersebut dan meminta saran serta kritikkan yang dapat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sultengprov.go.id/pagesc/9/sektor-pertambangan-dan-energi
https://www.prahu-hub.com/4-potensi-unggulan-provinsi-sulawesi-tengah/
https://www.mongabay.co.id/2014/12/30/eksploitasi-alam-di-sulawesi-tengah-terus-
dilakukan-secara-masif/
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=makalah+kajian+potensi+pemanfaatan+serta+permasalahan+SDA+Sulawesi+Te
ngah

Anda mungkin juga menyukai