BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah. Usaha memperbesar pendapatan
asli daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan
ekonomi.
Secara luas pariwisata di pandang sebagai salah satu kegiatan yang mempunyai
pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi, dan politik (Spillane, 1994 :
14). Hal tersebut sejalan dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10
obyek dan daya tarik wisata di Indonesia serta memupuk rasa cinta tanah air dan
investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan
permintaan akan barang modal dan bahan baku (Investment Derived Demand)
untuk berproduksi memenuhi permintaan wisatawan akan barang dan jasa tersebut.
transportasi dan komunikasi, perhotelan dan akomodasi lain, industri kerajinan dan
industri produk konsumen, industri jasa, rumah makan restoran dan lain-lain.
kelompok besar, yaitu (1) dampak terhadap penerimaan devisa, (2) dampak
keuntungan, (6) dampak terhadap kepemilikan dan kontrol, (7) dampak terhadap
Perkembangan obyek wisata ditanah air bukan lagi hal yang baru, bahkan
sampai sekarang ini parawisata merupakan salah satu sumber pendapatan bagi
negara dari para wisatawan domestik maupun mancanegara. Disisi lain obyek wisata
juga menjadi ajang untuk berbisinis atau tempat bertemunya para pelaku ekonomi
dengan alasan berwisata seperti yang terjadi di pulau Bali dan Lombok serta obyek-
Objek wisata yang berada di Indonesia yang sangatlah banyak salah satunya di
Provinsi Sulawesi Tenggara. Objek wisata yang ada di Obyek wisata yang ada di
Sulawesi Tenggara cukup banyak, baik yang telah dikenal oleh masyarakat maupun
Buton merupakan daerah kepulauan yang memiliki banyak pantai indah yang
belum diketahui banyak orang. Salah satu pantai yang menjadi unggulan yaitu Pantai
Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Pantai ini memiliki pasir yang putih sedikit
berwarna krem. Lautnya sendiri masih jernih, Ombak di sekitarnya pun sangat
tenang sehingga di pantai ini sangat cocok untuk berenang menikmati air laut. Pantai
Pantai Koguna memiliki hamparan pasir putih yang membentang luas sekitar 2
kilometer. Selain pasir putih, keindahan Pantai Koguna ditambah lagi dengan laut
yang bersih dan biru. Seluruh keindahan tersebut masih dipadukan dengan pohon
cemara yang tumbuh di atas pasir putih. Berdasarkan data dari dinas pariwisata
83.000 orang dan jumlah pengunjung tiap bulan di perkirakan mencapai 500 orang
yang notabenyan bukan hanya berasal dari desa mopaano akan tetapi berasal dari
luar desa mopaano seperti pengunjung dari kota bau-bau, wanci, hingga mancanegar
terlebih lagi apabila menjelang musim libur ataupun ada kegiatan tahunan di
Kabupaten Buton. Kawasan obyek wisata Pantai Koguna tersebut terdapat rawa
yang memilik udang yang biasa yang berwarna merah masyarakat di sana
menyebutnya udang merah, pada saat air pasang wisatawan dapat menikmati suasana
pantai dengan pemandangan pantai yang masih sangat asri dan dapat memberikan
ketenangan bagi para wisatawan. Tak hanya memiliki wisata udang merah, wisata
pantai koguna juga memiliki wisata batu terbelah yang berada di dalam kawasan
Hal ini menjadi alasan penting bagi pemerintah Kabupaten Buton untuk
mengembangkan wisata pantai koguna menjadi daerah tujuan wisata. Selain itu
melakukan kegiatan usaha dalam kawasan obyek wisata tersebut. Sehingga secara
dan telah menjadi mata pencaharian bagi para masyarakat yang tidak memiliki
juru parkir, kios, kantin yang menyediakan makanan dan minuman serta keperluan
5
para wisatawan. Kondisi ini menjadi bagian dari upaya masyarakat untuk
pengembangan obyek wisata yang telah ada di Pantai Koguna adalah perbaikan
akses jalan menuju pantai, pengadaan fasilitas sarana dan prasarana seperti wc
umum, tempat parkir kendaraan, gerbang masuk pantai koguna, pajak retribusi
pantai, gazebo.
hal ini aktifitas masyarakat pesisir yang memiliki mata pencaharian berbeda-beda,
ada yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), nelayan dan sebagainya.
Kabupaten Buton”
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Buton.
6
kabupaten Buton.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dari
D. Manfaat Penelitian
ekonomi.
7
E. Definisi Oprasional
maupun buruk.
lebih baik dan lebih menarik ditinjau dari segi tempat maupun benda-benda
mengunjunginya.
tersebut.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritik
1. Konsep pariwisata
Pariwisata bukanlah sesuatu hal yang baru, akan tetapi kegiatan tersebut telah
dilakukan oleh masyarakat sejak dahulu kala. Seiring dengan perkembangan sosial
ekonomi, sosial budaya dan teknologi, maka bentuk kegiatan pariwisata berkembang
Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan
lainnya. Selanjutnya pariwisata sebagai sektor yang kompleks meliputi industri yang
hal penarikan pajak pendapatan asli daerah (PAD) pada pengelolaan pariwisata itu
sendiri. Sebagai dampak dari pengembangan dimana pajak diperoleh akan mampu
9
Kegiatan pariwisata merupakan salah satu bentuk aktivitas manusia, seperti yang
dijelaskan oleh Todaro, dkk (1985 dalam serin 2004) yang mengklasifikasikan
aktivitas mana menjadi lima hal yaitu rekreasi, kebutuhan fisik, spiritual,
Aktifitas manusia tersebut sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara
waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata
untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam (yoeti, 1985 : 109 ). Kemudian didalam
adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara
suka rela yang sifatnya sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.
alam dan atraksi wisata yang ada di wilayah pesisir dan lautan. Kegiatan pariwisata
bahari tersebut dilakukan secara langsung dan tidak langsung memanfaatkan wilayah
wilayah pesisir dan lautan seperti olahraga pantai dan menikmati atmosfer laut.
Kawasan wisata adalah satuan ekologi dengan luas tertentu terdiri dari daratan
Tahun 1990 menyatakan bahwa kawasan wisata adalah kawasan dengan luas
a. Leisure
Leisure berasal dari kata latin licere yang berarti diperkenalkan, jadi maksud
dari leisure adalah saat-saat atau waktu bebas untuk istrahat dan bebas dari
dari leisure atau dengan istilah waktu senggang dapat diuraikan dengan dua
b. Rekreasi
Rekreasi adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan selama leisure.
c. Pariwisata
dari zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan
mendapatkan kesenangan.
dan lain-lain.
Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi seperti keinginan untuk
lain-lain.
ribuan orang dan biasanya tinggal beberapa hari di kota atau Negara
penyelenggara.
sebagai berikut :
1) Pariwisata individu
2) Pariwisata rombongan
2) Pariwisata budaya
4) Pariwisata sport
5) Pariwisata wicara
1) Pariwisata darat
2) Pariwisata tirta
3) Pariwisata dirgantara
2) Pariwisata regional
3) Pariwisata internasioanal
1) Pariwisata remaja
2) Pariwisata dewasa
3) Anak-anak
1) Pariwisata pria
2) Pariwisata wanita
Bahan dasar atau model barang yang perlu dimiliki oleh sebuah industri
a) Obyek wisata alam, yaitu bentuk atau wujud dari obyek ini berupa
budaya antara lain : adat istiadat, upacara pemakaman, dan bentuk lainnya.
c) Obyek wisata buatan manusia, obyek wisata ini dipengaruhi oleh aktivitas
music, kawasan wisata taman mini, kawasan wisata Ancol, wisata bahari dan
bentuk lainnya.
memperhatikan bahan dasar akan berakibat pada keberhentian kegiatan. Cara atau
metode pelestarian sumber bahan dasar adalah sebagai berikut pertama menjaga agar
kedua melalui perawatan dan pengawasan yang intensif. Ketiga melalui pengetahuan
dan dan pemahaman tentang proses terjadinya dan dimana bahan dasar itu di bentuk.
3. Pembangunan kepariwisataan
suatu masalah sebagai akibat perubahan lahan yang terjadi karena pembangunan
berbagai akibat perubahan lahan yang terjadi karena pembangunan berbagai fasilitas
penunjang kepariwisataan. Masalah yang timbul dapat bersifat fisik maupun non
mungkin timbul diperlukan pengelolaan kepariwisataan yang tepat yaitu dimulai dari
Bidang pembangunan pariwisata potensi dan perannya sebagai salah satu sektor
masyarakat.
mempunyai peranan untuk meningkatkan obyek wisata dan daya tarik wisata,
alam.
17
Jadi dapat dikatakan bahwa dari sisi ekonomi pengembangan pariwisata akan
menambah penerimaan negara yang berasal dari wisatawan mancanegara dan hal ini
ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non migas yang
merencanakan obyek dan daya tarik wisata yang berdampak positif yaitu
Pesisir
biasa disebut dengan wisata bahari maka aspek yang penting yang harus diperhatikan
18
tinggal di lokasi wisata, sebagian besar merupakan masyarakat nelayan dan petani
yang pada umumya memiliki keadaan ekonomi yang sangat rendah, Menurut
Spilane (1985: 45) aspek yang di anggap paling penting dalam pengembangan wisata
akibat semakin padatnya suatu kota yang menimbulkan banyak masalah social dan
masalah ekonomi.
akan mempengaruhi aktifitas penduduk yang dekat dengan obyek wisata tersebut.
Oleh karena itu perlu dirumuskan suatu kebijakan kepariwisataan seperti yang di
usaha pembuatan atau perbaikan pelabuhan (laut dan udara), jalan raya,
luar negeri.
19
adalah :
pengembangan itu.
Saat ini banyak Negara berkembang yang menaruh perhatian yang khusus
terhadap industri pariwisata. Hal ini jelas kelihatan dengan banyaknya program
ingin melebihi negara yang lainnya untuk menarik kedatangan wisatawan, lebih lama
academy), yang diperlukan tapi juga prasarana ekonomi seperti jalan raya,
prasarana pembangkit tenaga listrik, proyek penjernian air bersih, fasilitas olahraga
daerah wilayah menurut banyak macam pelayanan dan fasilitas yang semakin
suatu bangsa.
21
banyak tenaga kerja karena bersifat jasa pelayanan. Oleh karena itu dengan
bagian dari cultural industri yang melibatkan seluruh masyarakat, sekalipun dikelola
hanya oleh sebagian kecil masyarakat. Meskipun hanya sebagian mayarakat yang
terlibat. Namun dampak sosial pariwisata lebih luas seperti dinyatakan Cohen (1984
dalam pitena dan Gayatri, 2005 : 117 ) secara teoritis dapat dikelompokan kedalam
sepuluh kelompok besar dampak sosial budaya pariwisata. Salah satu diantara
Kemudian Martin (1998 : 171 dalam pitana dan Gayatri, 2005 : 115 )
menyatakan dampak sosial selama ini lebih cenderung mengasumsikan bahwa akan
stratifikasi dan mobilitas sosial (Cohen,1984 dalam pitena dan Gayatri,2005 : 117)
pariwisata dengan masyarakat lain yang tidak bersentuhan dengan pariwisata secara
langsung begitu juga kawasan wisata sebagai daerah tujuan wisata memunculkan
aktifitas ekonomi yang menjadi faktor daya tarik penduduk yang menurut Cohen
(1984 dalam Pitena dan Gayatri, 2005 : 117) berdampak terhadap migrasi dari dan
ke daerah pariwisata.
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang
bersifat tidak bernyawa, misalnya air, tanah, kelembapan udara, suhu, angin, rumah
dan benda mati lainnya. Dahuri, dkk (2001 : 226) menyatakan bahwa wilayah pesisir
berkembang pesat.
dan prasarana untuk menunjang kegiatan wisata, Adapun dampak lingkungan fisik
yang bersih, nyaman dan bebas banjir melalui penyediaan dan berbaikan prasarana
dan sarana dasar bagi pemukiman yang memadai. Prasarana pemukiman yang harus
dilengkapi dalam kawasan wisata adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
yaitu jaringan jalan untuk mobilitas manusia dan menciptakan bangunan yang teratur
dan air bersih untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan masyarakat sedangkan
23
penduduk yang tinggal pada suatu obyek wisata, manfaat ini dapat berupa
Pendapatan merupakan usaha manusia dalam kegiatan produksi, hal ini sesuai
perolehan yang berasal dari biaya faktor produksi atau jasa-jasa produktif.
Pendapatan yang diperoleh seorang individu ditentukan oleh besar kecilnya skala
usaha yang dikerjakan dan semakin tinggi skala usaha tersebut maka semakin tinggi
pula pendapatan yang di peroleh dengan apa yang katakan oleh Sukirno (1994 : 205
) bahwa semakin tinggi pendapatan disposibel yang di terima rumah tangga semakin
g) Kemudahan
adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang di capai dari pada penggunaan
hasil yang di capai belum maksimal di mana di pengaruhi oleh berbagai factor
seperti pendidikan, umur, dan lain-lain. Kebutuhan pokok yang paling mendasar
adalah pangan, sandap dan papan. Penciptaan lapangan kerja masyarakat dengan
memberdayakan berbagai sumber daya yang dimiliki seperti lahan dan skill,
merupakan upaya konkrit yang perlu di lakukan sehingga mereka dapat memperoleh
pemberian jasa dan aktivitas pencaharian laba lainnya yag merupakan operasi yang
1. Hasil penjual
keahlian dan terampil yang dilakukan untuk menaikan produktifitas dan pendapatan
mereka.
golongan:
yang tinggi, maka dapat di katakan bahwa tingkat ekonominya juga tinggi.
9. Pengembangan Pariwisata
memajukan objek wisata agar objek wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik
ditinjau dari segi tempat maupun benda-benda yang ada di dalamnya untuk dapat
pada empat prinsip dasar, sebagaimana dikemukakan (Sobari dalam Anindita, 2015),
yaitu :
alam yang menjadi daya tarik pariwisata, seperti lingkungan laut, hutan,
aktivitas ekonomi melalui suatu sistem ekonomi yang sehat dan kompetitif.
pengembangan pariwisata.
didukung dengan perencanaan yang matang dan harus mencerminkan tiga dimensi
kepentingan, yaitu industri pariwisata, daya dukung lingkungan (sumber daya alam),
pariwisata yang meliputi daya tarik wisata, kemudahan perjalanan, sarana dan
berikut :
masyarakat.
Pengembangan potensi daya tarik atau atraksi wisata meliputi daya tarik
alami yang bersifat melekat (inherent) dengan keberadaan obyek wisata alam
tersebut. Selain daya tarik alami, suatu obyek wisata memiliki daya tarik buatan
manusia (man made attraction). Menurut Santoso dalam Kurniawan (2015) unsur-
1. Atraksi
Atraksi atau daya tarik dapat timbul dari keadaan alam (keindahan
panorama, flora dan fauna, sifat khas perairan laut, danau), obyek
2. Transportasi
lebih singkat).
30
3. Akomodasi
4. Fasilitas Pelayanan
5. Infrastruktur
pendekatan sistem yang utuh dan terpadu bersifat interdisipliner dan partisipatoris
energi, melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan. Berdasarkan hal tersebut
hidup.
untuk berpariwisata.
33
dalam penelitian ini adalah deskrpsi komperatif denan tipe pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan dua metode analisis data kualitatif. Data primer
model analisis interktif, sedangkan data sekunder yang berasal dari draf PAD
kabupaten lamongan dari tahun 2004 sampai 2010 dianalisis dengan metode
pembangunan WBL berdampak signifikan dan berada pada level tirtinggi pada
tahun 2005 sebesar Rp. 357.746.852.528,67. Pada tahun 2006, PAD Kabupaten
tahun selanjutnya mulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 PAD
lamongan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Apabila hal itu kita
perbandingan sebelum dan sesudah adanya interfensi maka akan terlihat jelas
di Gili trawangan.
positif maupun pengaruh negative . pengaruh positif ddilihat dari segi ekonomi
sebesar Rp. 400.000,00 per hari dan pendapatan kusir cidomo sebesar Rp.
pemerintah daerah setempat meningkat sehingga daerah wisata ini perlu dijaga
kelestarian dan keindahan untuk lebih menarik para wisatawan khususnya para
35
Penelitian yang di lakukan oleh Nur Riskiya (2013) Penulisan skripsi ini
dilatarbelakangi oleh adanya masa krisis pariwisata merupakan sektor yang tak
pengembangan objek wisata Pantai Depok Pantai Depok desa Depok Kecamatan
pengembangan objek wisata Pantai Depok, (2) memberi masukan kepada para
Pantai Depok (2) pedagang baik pedagang tetap maupun pedagang tidak tetap,
36
(3) masyarakat sekitar dan (4) pengelola objek wisata yaitu Dinas Pariwisata
wisata pantai Depok (1) tata guna lahan, (2) pengembangan infrasturktur, (3)
akomodasi, (5) restoran dan pedagang lain (6) sarana rekreasi pantai (7)
mendapat perhatian (4) pengembangan Pantai Depok agar menjadi satu paket d
BAB III
METODE PENELITIAN
Kabupaten Buton dengan mengambil obyek pada salah satu obyek wisata pantai
serta keindahan bawa lautnya, adapun waktu penelitian akan di laksanakan pada
Menurut Arikunto (1998:144) sumber data adalah subyek dari mana suatu
data dapat diperoleh. Menurut Supomo (2006:56-57), sumber data adalah tempat
sumber data melalui wawancara atas pengamatan merupakan hasil gabungan dari
kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan untuk
Buton.
C. Fokus Penelitian
adalah fokus penelitian atau pokok asal yang hendak diteliti mengandung
penjelasan mengenai dimensi dimensi apa yang menjadi pusat penelitian dan hal
yang kelak di bahas seca ra mendalam dan tuntas. Fokus penelian merupakan
D. Subyek penelitian
informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk
Menurut Arikunto (2010) subyek penelian merupakan tempat dimana data untuk
memutuskan siapa-siapa yang pantas dan sesuai dengan kebutuhan pendataan dan
relevan dengan tujuan ingin dicapai dalam penelitian ini. Dalam penelitian
39
kualitataif sumber data dan informasi di peroleh melalui informan kunci (key
dihentikan apabila sudah diperoleh data yang cukup, Dalam penelitian ini,
detail dengan waktu yang relative lama. Menurut Sugiono (2005:62) teknik
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun
F. Instrumen penelitian
yang diamati. Menurut Sanjaya (2011:84), instrumen penelitian adalah alat yang
penelitian ini, seperti alat perekam suara, kamera digital, alat tulis, dan dokumen-
dokumen lainnya.
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
intektif, model ini ada 4 komponen analisis yaitu pengumpulan data, reduksi
kedalam pola, kategori,dan satuan uraian dasar sehingga dapat di temukan tema
dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
1. Reduksi Data
yang tidak perlu dan mengorganisir data dengan cara sedemikiaan rupa
2. Penyajian Data
pada data yang berupa referensi sumber lain yang berkaitan dengan
3. Pengambilan Kesimpulan
makna yang muncul dari data yang tertuang. Dalam tahap ini data hasil
rumusan masalah sehingga dapat dilihat apakah hasil penelitian ini dapat
BAB IV
9,21 Km² yang terdiri dari 3 dusun, berdiri sejak tahun 1988 dengan luas
wilayah ± 9,21 km². Jarak Desa Mopaano dari ibukota Kabupaten adalah
Lapandewa.
dengan suhu rata-rata 300 C dan curah hujan 160 mm serta kelembaban
45
Kategori RTM
No Nama Dusun
Kaya Miskin Sangat
miskin
1 La lha 2 kk/8 44 kk/182 4 kk/15
jiwa jiwa jiwa
2 La ntaruna 3kk/10 72 kk/292 3 kk/ 10
jiwa jiwa jiwa
3 Koguna 0 kk/0 26 kk/105 2 kk/ 7
jiwa jiwa
Jumlah 5 kk/18 142 9 kk/32
jiwa kk/579 jiwa
jiwa
Sumber: Data Sekunder 2018 dari kantor Desa mopaano
46
2 La Ntaruna 63 93 49 93 5 9
3 Koguna 15 40 18 39 - 0
4. Mata Pencarian
berikut :
47
1 La lha 30 2 4 3 2 9
2 La 54 2 4 5 5 8
ntaruna
3 Koguna 4 15 2 5 0 2
Jumlah
Sumber: Data Sekunder 2018 dari kantor Desa Mopaano
Sarana dan prasarana yang ada di Desa Mopaano Kondisi sarana dan
6. Karakteristik Penduduk
warga asli yang lahir di wilayah ini dan sebagiannya lagi berasal dari Kabupaten
Wakatobi. Hal ini berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakat yang tinggal
7. Identitas Responden
Sesuai dengan sampel penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya
bahwa yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
berada di Desa Mopaano yang berjumlah 22 orang dalam hal ini yang
untuk diwawancarai.
Untuk lebih jelasnya mengenai jenis kelamin informan dapat dilihat pada
1 Laki-laki 15
2 Perempuan 7
Jumlah (N) 22
yang lebih banyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 15 orang dan perempuan 7
49
orang. Hal ini disebabkan karena tentu laki-laki lebih banyak mengetahui tentang
8. Umur Responden
Berdasarkan tabel di atas bahwa umur informan paling banyak yaitu 27-
orang dengan persentase 9,09 % dan yang berumur 49-59 tahun adalah 1 orang
dengan persentase 4,54 %, dan yang berumur 60-78 Tahun adalah 2 orang
sehingga dalam pengisian informasi sudah cukup baik dan dipahami karena
yang banyak adalah Petani yaitu sebesar 7 orang dengan persentase 31,8
B. Pantai Koguna
yang belum diketahui banyak orang. Salah satu pantai yang menjadi unggulan
yaitu Pantai Koguna. Pantai ini terletak di Desa Mopaano, Kecamatan Lasalimu
Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Pantai ini memiliki pasir yang
putih sedikit berwarna krem. Lautnya sendiri masih jernih, Ombak di sekitarnya
pun sangat tenang sehingga di pantai ini sangat cocok untuk berenang menikmati
air laut.
kilometer. Selain pasir putih, keindahan Pantai Koguna ditambah lagi dengan laut
yang bersih dan biru. Seluruh keindahan tersebut masih dipadukan dengan pohon
cemara yang tumbuh di atas pasir putih. Banyak juga pengunjung yang berasal
dari luar desa yang ikut menikmati pesona Pantai Koguna, terutama pengunjung
Potensi yang ada di Pantai Koguna selain panorama alamnya yang bagus
juga terdapat potenssi lain yaitu wisata udang merah dan wisata baru terbelah,
Udang Merah yang cukup jinak itu, bukan untuk dimakan/disantap, melainkan
hanya untuk sekedar dipandangi saja. Karena konon katanya, jika udang tersebut
dimakan maka yang memakannya akan mengalami musibah. Tak hanya sampai
disitu, udang tersebut tidak boleh dibawah pulang, karena udang tersebut tidak
bisa hidup ditempat lain. Jika Anda berjalan lagi ke sebelah utara, bisa Anda
temui ada suatu celah yang membuka seperti jurang dengan kedalaman sekitar 10
53
meteran, dan di bawahnya ada sungai yang menggenang (tidak terlihat mengalir).
dua ataupun kendaraan roda empat dengan waktu tempuh kurang lebih 15 menit
karena jaraknya dari Desa Mopaano hanya sekitar 2 kilometer. Meskipun untuk
mencapai Pantai Koguna harus dengan menempuh jarak yang cukup jauh, namun
BAB V
A. Hasil Penelitian
1. Pendapatan Masyarakat
ditambah dengan upah keluarga yang layak, upah tenaga luar dalam bentuk
uang atau bahan dan pajak. Pendapatan yang di dapatkan oleh seorang
individu di tentukan oleh besar kecilnya skala yang dikerjakan dan semakin
tinggi skala usaha tersebut maka semakin tinggi pula pendapatan yang
diperoleh.
koguna.
55
saya kalau dihitung hitung satu minggu itu bisa sampai 200.000 itu
sebelum dibuka obyek wisata ini setah di buka obyek wisata ini
disekitar pantai.
mengatakan bahwa “ sejak adanya itu pantai kegiatan saya itu meningkat
pertama saya berkebun tapi pas ada itu pantai kadang saya menjual hari
minggu jadi senin sampai saptu saya berkebun baru kalau hari minggu
mengatakan bahwa “ pekerjaan saya itu ada dua yang pertama saya
berkebun dan kadang saya penjadi juru parkir di obyek wisata pantai
tidak di lakukan tiap hari melainkan tiap hari minggu, akan tetapi ini
bawah ini :
9,09%.
59
dekat dengan objek wisata pantai koguna, misalnya masyarakat yang pada
awalnya hanya berjualan dan membuka usaha di dalam desa, akan tetapi
koguna, misalnya menjadi juru parkir atau menjaga gerbang masuk area
salah satu bagian dari pengembangan objek wisata pantai koguna, yang
pengangguran yang ada di desa mopaano, hal ini juga didukung dengan
bahwa “ kalau jumlah pengangguran di desa ini tidak ada karna banyak
mengatakan bahwa “ kalau yang tidak memiliki pekerjaan itu tidak ada
karna mayoritas di sini itu warganya memiliki pekerjaan baik itu berkebun
maupun nelayan”
pengangguran di desa tersebut tidak ada hal ini karena telah adanya
luar daerah.
d. Kesejahteraan Masyarakat
Mopaano.
61
pendapatan”
62
B. Pembahasan
Pembahasan merupakan isi dari hasil analisis data dan fakta yang peneliti
Pengembangan adalah suatu uasah menuju ke arah yang lebih baik yang
bisa dalam arti kualitas dan kuantitas. Secara kualitas berarti meningkatkan daya
lainnya.
tersebut mendapatkan pekerjaan yang baru atau aktifitas baru misalnya dengan
obyek wisata ini dapat meminimalisir pengangguran yang ada Desa Mopaano.
dari aktivitas masyarakat menunjukan suatu perubahan kearah yang lebih baik,
pedagang dan PNS, Namun dengan adanya pengembangan obyek wisata pantai
63
pendapatan.
Pemerintah daerah dalam hal ini dinas pariwisata diharapkan memiliki peran
tarik serta saran kepariwisataan lainnya. Hal tersebut akan mampu terwujud jika
secara optimal.
Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata maupun Pemerintah Desa, peran
tempat parkir kemudian jalan atau akses ke obyek wisata pantai pantai koguna di
transportasi laut untuk mempermudah akses ke obyek wisata jadi apabila ada
untuk ke pantai Koguna mengingat jaraknya yang tidak terlalu jauh, hal yang
sama juga diungkapkan oleh pak armin selaku sekretaris desa moopano
tinggal atau yang melalukan aktifitas di pantai, dengan adanya aktifitas baru
Rp.1.500.000- Rp.2.000.000.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dan beberapa hasil penelitian
tahun.
66
BAB VI
A. Kesimpulan
bahwa :
wc umum, tikar.
berupaya untuk memperkenalkan obyek wisata ini ke daerah luar, selain itu
kreatif dan juga adanya rencana untuk membangun atau penyediaan jalur
transportasi laut.
B. Saran
sarana dan prasarana serta fasilitas rekreasi dengan lebih baik lagi di objek
Koguna.
68
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, Et Al. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Dan Lautaan
Secara Terpadu. Pradnya Paramita . Bogor.
Indirianto, Nur Dan Bambang Supomo , 2006. Metode Penelitian Bisnis, Bpfe
Ugm, Yogyakarta
Moh, Reza Tritawinata, 1966. Daya Tarik Dan Penggunaan Argo Wisata,
Penebar Sawadaya, Jakarta.
Nawawi, Hadani Dan M. Martini . Hadani, 1992. Instrument Penelitian Bidang
Social. Gadja Mada University Press. Yogyakarta
Pendit, N.S., 1986. Ilmu Pariwisata , Sebuah Pengantar Perdana , Pt. Pradya
Paramita. Jakarta
Pitena, I Gede Dan Gayatri, Putu G., 2005, Sosiologi Pariwisata, Yogyakatra :
Cv.Andi Offset
Sadono, Sukirno, 1994. Pengantar Teori Ekonomi Micro. Raja Grafindo, Jakarta.
Yoeti. Oka A . 1985. Pariwisata Budaya Masalah Dan Solusinya . Jakarta: Pt.
Pradnya Paramita.
Lampiran
72
PEDOMAN WAWANCARA
JUDUL SKRIPSI/PENELITIAN
NOVITA VIVIAN
A1P115204
Pembimbing I Pembimbing II
La Ode Amaluddin, S.Pd.,M.Pd La Ode Nursalam, S.Pd.,M.Pd
NIP. 19750310 200112 1 002 NIP.19770821 200312 1 001
PROGRAM SARJANA
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITA HALU OLEO
KENDARI
2019
1. Identitas Masyarakat
a) Nama :
b) Jenis kelamin :
c) Pekerjaan :
d) Umur :
e) Tingkat Pendidikan :
Koguna
sesudah pengembangan ?
Pantai Koguna ?
di Pantai Koguna ?
Pantai atraksi ?
11. Program apa saja yang dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga
ekosistem pantai ?
B. Perekonomian Masyarakat
Pantai Koguna ?
adanya pengembangan ?
sehari-hari ?
jumlah pengangguran ?
11. Apa mata pencaharian masyarakat baik sesudah maupun sebelum adanya
masyarakat ?
76
No CL : 01
Metode : Observasi
Jam : 09 :30
di Pantai Koguna
77
A. Wawancara I
Nama : TF
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SMP
Tanggal : 3 januari 2019
Jam : 10.00
Tempat wawancara : Rumah responden
Topik wawancara : Dampak Pengembangan Obyek Wisata Pantai
Kogina Terhadap Perekonomian Masyarakat
Desa Mopaano Kecamatan Lasalimu Selatan
Kabupaten Buton
Kutipan Wawancara
Peneliti “Assalamu’alaikum..”
Informan Kkalau pendapatan yah de agak meningkat apalagi kalau hari libur
yah paling meningkat 100 atau 200 ribuan lah dek
Peneliti DDengan adanya pengembangan wisata ini apa yang bapak/ibu
lakukan untuk meningkatkan pendapatan
Informan Alhamdulilah ada peningkatan sedikit lah
pengembangan ?
kesejahteraan masyarakat ?
Informan Iya dek, karena bisa membuka lapangan kerja yang baru
81
Wawancara II
Nama : IDR
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : nelayan
Pendidikan : SMA
Tanggal : 3 januari
Jam : jam 10:30
Tempat wawancara : rumah responden
Topik wawancara : Dampak Pengembangan Obyek Wisata Pantai
Kogina Terhadap Perekonomian Masyarakat
Desa Mopaano Kecamatan Lasalimu Selatan
Kabupaten Buton
Kutipan Wawancara
Peneliti “Assalamu’alaikum..”
B Perekonomian masyarakat
pengembangan ?
84
kesejahteraan masyarakat ?
Wawancara III
Nama : NW
Umur : 32
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Penjual
Pendidikan : SMA
Tanggal : 04 Januari 2019
Jam : 11:00
Tempat wawancara : rumah responden
Topik wawancara : Dampak Pengembangan Obyek Wisata Pantai
Kogina Terhadap Perekonomian Masyarakat
Desa Mopaano Kecamatan Lasalimu Selatan
Kabupaten Buton
Kutipan Wawancara
Peneliti “Assalamu’alaikum..”
Informan Iya memberikan, kalau ada proyek atau pekerjaan yang di suru
kerja itu warga sini bukan orang dari luar
Peneliti Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam pengembangan
obyek wisata pantai koguna ?
Informan Alhamdulilah saat ini banyak yang terlibat dalam
pengembangan itu
Peneliti Apakah pengembangan obyek wisata pantai koguna ini bersifat
menjaga sumber daya alam yang ada di sekitar pantai koguna ?
Informan Iya menjaga
Informan Kalau sebelum itu paling 2 jutaan setelah itu meningkat kadang
sampai 2 juta lebih arena kebetulan suami saya pns
Peneliti DDengan adanya pengembangan wisata ini apa yang bapak/ibu
lakukan untuk meningkatkan pendapatan
Informan Alhamdullah sangat membantu dek
pengembangan ?
88
kesejahteraan masyarakat ?
Lampiran IV
NAMA JENIS
NO RESPONDEN UMUR KELAMIN PENDIDIKAN
1 Usman 44 Laki-Laki SMP
Wa Ode
2 Mianti 27 Perempuan Strata 1 (S1)
3 Armin 30 Laki-Laki Strata 1 (S1)
4 Karmila 26 Perempuan Strata 1 (S1)
Wa Ode
5 Nurhada 37 Perempuan SMA
6 Nurwati 31 Perempuan SD
7 Hidayat 48 Perempuan SMA
8 Idrus 33 Laki-Laki SMA
9 La Hasimu 37 Laki-Laki Strata 1 (S1)
10 La Ode Dedi 35 Laki-Laki SMA
11 Rahman 26 Laki-Laki SMP
12 Sudarsono 30 Laki-Laki SMA
13 La Mudi 32 Laki-Laki SMA
14 La Minsali 34 Laki-Laki SMA
La Ode Abu
15 Saleh 57 Laki-Laki SD
16 La Bombo 32 Laki-Laki SMA
17 Aryanto 33 Laki-Laki SMA
18 La Teba 78 Laki-Laki SD
Awaluddin
19 Wali 35 Laki-Laki SMA
20 Wa Rita 35 Perempuan SD
La Ode
21 Malaku 63 Laki-Laki SD
22 Tuti Fatima 26 Perempuan SMP
90
Lampiran V
A. Perbandingan Pendapatan Ekonomi Responden Sebelum Dan Sesudah
Pengembangan Obyek Wisata Pantai, Tahun 2018
Lampiran VI Dokumentasi