Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

GEOGRAFI EKONOMI

“BENTUK AKTIVITAS EKONOMI SERTA HUBUNGAN SUMBERDAYA DI


DALAMNYA”

DOSEN PENGAMPU
YULIA NOVITA, S.Pd.I, M.Par.

OLEH:

BRYAN ERSAN SIBURIAN


NIM. 11911215373

CHINDY DESPIANTI
NIM. 11911223981

DEVITASARI DWI UMAISAROH


NIM. 11911220414

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
1441 H / 2020 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb…
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Geografi Ekonomi “Bentuk Aktivitas Ekonomi
Serta Hubungan Sumberdaya di Dalamnya” ini dengan lancar. Shalawat serta
salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang
menjauhkan kita dari jalan kegelapan hingga menuju jalan yang terang.

Makalah yang berjudul “Bentuk Aktivitas Ekonomi Serta Hubungan Sumberdaya


di Dalamnya” disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Geografi
Ekonomi, Jurusan Pendidikan Geografi. Adapun makalah ini telah penulis
usahakan semaksimal mungkin.

Dengan ini penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, karena kesempurnaan semata hanya milik Allah SWT, untuk itu
segala kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis
nantikan.

Pekanbaru, 16 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Bentuk Aktivitas Ekonomi................................................................. 3
B. Klasifikasi dan Karakteristik Aktivitas Ekonomi............................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................... 16
B. Saran................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi,
baik secara fisik maupun menyangkut makhluk hidup beserta
permasalahannya melalui pendekatan keruangan (spatial approach),
pendekatan ekologi (ecological approach), dan pendekatan regional (region
complex approach), untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan
pembangunan. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dan sebagai
penjabaran dari pembangunan nasional dalam rangka pencapaian sasaran
pembangunan yang disesuaikan dengan potensi, aspirasi dan permasalahan
pembangunan daerah. Pembangunan daerah dapat dilihat dari segi ekonomi
yaitu tingkat pertumbuhan ekonomi wilayah atau pembangunan ekonomi di
suatu wilayah.

Penggunaan sumber daya alam harus selaras, serasi, dan seimbang dengan
fungsi lingkungan hidup. Sebagai konsekuensinya, kebijakan, rencana,
dan/atau program pembangunan harus dijiwai oleh kewajiban melakukan
pelestarianlingkungan hidup dan mewujudkan tujuan pembangunan
berkelanjutan. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menuntut
dikembangkannya suatu sistem yang terpadu berupa suatu kebijakan nasional
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilaksanakan
secara taat asas dan konsekuen dari pusat sampai ke daerah.Kekayaan alam
yang terkandung didalam perut bumi merupakan sumberdaya alam yang tak
terbarukan.

Oleh karena itu, pengelolaanya perlu dilakukan seoptimal mungkin dengan


mengedepankan prinsip efisiensi, transparan, berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan, serta berkeadilan1. Setiap pelaksanaan pembangunan, akan selalu
bersinggungan dengan persoalan eksploitasi sumberdaya alam. Eksploitasi

1
yang tidak tepat, kerap kali menimbulkan perusakan terhadap sumberdaya
alam. Perusakan sumberdaya alamdiartikan sebagai pemanfaatan sumberdaya
alamsecara tidak bijaksana, sehingga sumberdaya alamtersebut baik kualitas
maupun kuantitasnya menjadi berkurang dan akhirnya akan habis.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk aktivitas ekonomi?
2. Apa saja klasifikasi dan karakteristik aktivitas ekonomi?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Bentuk Aktivitas Ekonomi.
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Klasifikasi dan Karakteristik Aktivitas
Ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk Aktivitas Ekonomi


Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak ada yang dapat hidup sendiri.  Tidak ada seorang pun dapat membuat semua
barang yang dibutuhkannya. Manusia selalu membutuhkan orang lain. Oleh sebab
itu, ada kerja sama antara orang yang satu dengan orang lainnya. Kerja sama itu
saling melengkapi.  Ada orang yang bekerja sebagai petani yang memproduksi
bahan pangan. Ada yang membuat pakaian untuk dijual dan diperdagangkan, dan
seterusnya. Bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia meliputi tiga
kegiatan, yaitu: produksi, distribusi dan konsumsi. Kegiatan ekonomi atau
aktivitas ekonomi (economic activity) mencakupaktivitas produksi, distribusi, dan
konsumsi barang dan jasa selama periode waktutertentu. Aktivitas ekonomi
melibatkan transaksi moneter (uang), berbeda denganaktivitas non-ekonomi yang
tidak melibatkan uang.
Ciri-Ciri Ekonomi :
a. Ciri-ciri kegiatan ekonomi.
b. Adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli.
c. Kedua belah pihak sama - sama diuntungkan.
d. Adanya suatu kegiatan produksi.
Tujuan dari kegiatan ekonomi :
a. Untuk memilih barang atau jasa yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan
hidup.
b. Untuk mengidentifikasi perbedaan kualitas barang dan jasa yang akan
digunakan.
c. Untuk memilih kebutuhan mana yang lebih prioritas.
d. Untuk mempertimbangkan untung rugi dari pilihan yang telah dibuat.
e. Menciptakan suatu kegiatan demi memenuhi kebutuhan hidup seorangindividu
dan negara.

3
Jenis kegiatan ekonomi Indonesia terbagi menjadi kegiatan ekonomi agraris dan
kegiatan ekonomi nonagraris. Berikut ini jenis-jenis kegiatan ekonomi yang biasa
dilakukan oleh warga Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya:

Kegiatan Ekonomi Agraris


Kegiatan ekonomi agraris yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan
memanfaatkan keadaan alam. Contohnya yaitu pada bidang pertanian, peternakan,
perikanan, perkebunan, dan juga kehutanan. Biasanya kegiatan ekonomi agraris
dilakukan di pedesaan karena sumber daya alam di pedesaan dapat memenuhi
kegiatan ekonomi agraris. Berikut ini penjelasan lengkap berbagai kegiatan
ekonomi agraris.
1. Perkebunan
Perkebunan adalah kegiatan penanaman lahan ataupun membudidayakan berbagai
tanaman. Perkebunan dan pertanian memiliki kesamaan hal yang membedakan
dua kegiatan tersebut yaitu jenis tanaman yang dibudidayakan jika pertanian
cenderung pada tanaman bahan pangan, perkebunan membudidayakan kelapa,
kelapa sawit, kopi, dll.

Perkebunan terbagi menjadi dua jenis yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan
besar. Perkebunan rakyat yaitu perkebunan yang langsung dikelola oleh rakyat
sedangkan perkebunan besar dikelola oleh suatu instans pemerintah ataupun
perusahaan swasta. Adapun berdasarkan jenis tanaman yang berada diperkebunan,
perkebunan dibagi menjadi dua yaitu perkebunan musiman dan perkebunan
tahunan. Di Indonesia wilayah yang melakukan kegiatan perkebunan yaitu
Sumatra dengan tanaman yang dibudidayakan yaitu kelapa sawit, teh, kopi, dan
juga karet. Selain Sumatra, pulau Jawapun melakukan kegiatan perkebunan.

2. Perikanan
Perikanan yaitu suatu kegiatan pembudidayaan ikan. Kegiatan ekonomi perikanan
dibedakan menjadi perikanan air tawar dan juga perikanan air laut. Ikan yang
dihasilkan dari perikanan air tawar yaitu ikan nilai, ikan patin, ikan mas, dan juga

4
berbagai ikan hias. Sedangkan ikan yang dihasilkan dari perikanan air laut yaitu
ikan kerapu, udang, lobster dan berbagai macam ikan laut lainnya.

3. Pertanian
Pertanian yaitu kegiatan ekonomi agraris yang melakukan kegiatan produksi
dengan menggunakan tanah sebagai faktor utama. Adapun hasil dari pertanian
yaitu menghasilkan bahan pangan. Indonesia merupakan negara agraris. Untuk
meningkatkan hasil pertanian dapat digunakan cara intensifikasi, ekstensifikasi
diversifikasi dan juga rehabilitasi. Di Indonesia daerah yang memiliki kegiatan
ekonomi pertanian lebih banyak terjadi di Pulau Jawa, Kalimantan, Bali dan
beberapa bagian Sulawesi. Pulau Jawa merupakan pusat utama penghasil padi
terbesar di Indonesia.

4. Peternakan
Peternakan yaitu kegiatan memelihara atau mengembangbiakkan berbagai hewan
ternak untuk diambil manfaatnya dari hasil kegiatan beternak. Adapun usaha
peternakan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu peternakan satwa besar,
peternakan satwa kecil, dan juga peternakan unggas. Peternakan satwa besar
meliputi sapi, kerbau, kuda sedangkan peternakan satwa kecil yaitu kelinci,
kambing dan peternakan unggas yaitu peternakan hewan-hewan unggas seperti
ayam, bebek, dan juga burung.

Kegiatan Ekonomi Nonagraris


Kegiatan ekonomi yang kedua yaitu kegiatan ekonomi nonagraris. Kegiatan
ekonomi nonagraris biasanya lebih berkembang di daerah perkotaan karena
kegiatan yang dilakukan seperti perdagangan, perindustrian, dan juga berbagai
jasa banyak terjadi di perkotaan. Berikut ini penjelasan lengkap berbagai kegiatan
ekonomi nonagraris, sebagai berikut:

5
1. Perdaganggan
Perdagangan yaitu kegiatan transaksi jual beli antara produsen kepada konsumen,
kegiatan ekonomi perdagangan yaitu menyediakan dan mendistribusi berbagai
barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Perdagangan merupakan salah satu
faktor penentu perkembangan ekonomi Indonesia. Pusat perdagangan di Indonesia
biasanya terjadi di kota-kota besar.

Adapun kegiatan perdagangan terbagi menjadi perdagangan besar dan


perdagangan eceran. Perdagangan besar yaitu perdagangan yang dilakukan dari
pedagang kepada pedagang eceran ataupun perusahaan. Sedangkan pedagang
eceran yaitu kegiatan perdagangan yang dilakukan dari pedagang kepada
seseorang. Dan kegiatan perdagangan antar negara atau manfaat perdagangan
internasional disebut dengan kegiatan ekspor impor.

2. Perindustrian
Industri yaitu suatu kegiatan pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah
jadi ataupun menjadi barang konsumsi dengan menggunakan berbagai fasilitas
dan juga peralatan yang canggih. Sedangkan perindustrian yaitu kegiatan yang
berhubungan dengan proses industri. Di Indonesia sendiri perindustrian semakin
berkembang pesat dari tahun ke tahun.

3. Pertambangan
Indonesia sangat kaya akan sumber daya alamnya oleh karena itu di Indonesia
banyak sekali kegiatan pertambangan. Hasil utama dari pertambangan di
Indonesia yaitu migas dan juga batu bara. Pertambangan banyak dilakukan di
Sumatra tepatnya di Bukit asam dan Sawah Lunto, selain itu di Pulau Kalimantan,
Sulawesi Selatan, Banten, dan juga Jawa Barat.

6
4. Jasa
Kegiatan ekonomi nonagraris yang terakhir yaitu pada bidang jasa. Kegiatan
ekonomi jasa yaitu kegiatan yang dilakukan sebagai pemberi layanan suatu jasa.
Misalnya jasa transportasi baik itu transportasi darat, laut ataupun udara. Selain
itu dapat juga jasa pada bidang pariwisata untuk memenuhi segala kebutuhan para
wisatawan yang mengunjungi Indonesia. Hal ini dapat pula menyebabkan
peningkatan penghasilan negara. Indonesia mempunyai banyak sumber daya alam
dan memiliki kondisi alam yang strategis. Oleh karena itu tak heran jika Indonesia
mempunyai banyak sekali kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup rakyatnya. Sekian pembahasan mengenai kegiatan
ekonomi di Negara Indonesia, semoga memberikan banyak manfaat.

Kegiatan tersebut diklasifikasikan menjadi tiga jenisyakni produksi,


distribusidankonsumsi.
a. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa. Tujuan
kegiatan produksi yaitu memenuhi kebutuhan para konsumen dan mendapatkan
laba bagi produsen.

b. Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi merupakan kegiatan menyalurkan produk atau jasa agar dapat
sampai ke tangan konsumen. Pihak yang berperan dalam kegiatan ini yaitu agen
atau pedagang besar.

c. Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan konsumen untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan ini mencakup penggunaan barang dan
jasa.

7
B. Klasifikasi dan Karakteristik Aktifitas Ekonomi
Kegiatan ekonomi pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 5 kelompok
besar berikut :
1. Primer
Kegiatan ekonomi primer adalah kegiatan ekstraksi sumber daya alam dari
lingkungan tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Contoh dari sektor ekonomi
primer adalah agrikultur, perikanan, pertambangan serta migas (minyak dan gas).
Sektor primer umumnya mendominasi produk domestik bruto negara-negara yang
sedang berkembang, sedangkan pada negara maju, sektor primer memiliki
kontribusi yang lebih rendah.

Pada negara maju, sektor primer sudah tidak lagi memiliki konotasi tradisional
ataupun primitif, mereka sudah menggunakan alat-alat bantu yang berteknologi
tinggi seperti traktor, combine harvester, dan pesawat duster pada sektor
agrikultur, serta TBM (tunnel boring machine), dan alat bor miring untuk sektor
pertambangan dan migas.

Perkembangan-perkembangan teknologi pada bidang-bidang ini membuat para


pelaku sektor primer di negara maju memiliki produktivitas yang sangat tinggi
jika dibandingkan dengan pelaku sektor primer tradisional yang ada pada negara-
negara berkembang. Kemajuan teknologi ini juga membuat jumlah pekerja yang
dibutuhkan untuk mengurusi peternakan, tambak ikan, dan rig minyak menjadi
lebih sedikit, oleh karena itu pada negara maju, proporsi penduduknya yang masih
berkerja pada bidang primer cenderung lebih sedikit.

Produktivitas yang lebih tinggi serta kemampuan modal yang lebih besar
membuat produsen industri primer Eropa dan Amerika Utara, mendominasi pasar
global, terutama pada sektor agrikultur. Mereka dapat mengekspor produknya
dengan harga yang sangat murah sehingga mengalahkan petani-petani di negara
yang masih berkembang.

8
Kegiatan ekonomi pada sektor primer antara lain adalah :
Agrikultur
Agrikultur meliputi kegiatan berternak, bercocok tanam, serta gabungan dari
kedua itu. Agrikuktur umumnya merupakan fondasi dari ekonomi dari suatu
negara, tanpa adanya agrikultur negara tersebut tidak akan dapat bertahan karena
tidak mempunyai suplai makanan. Namun hal ini sudah mulai dipatahkan oleh
globalisasi yang memungkinkan sebuah negara berfokus sepenuhnya pada sektor
tersier, contohnya adalah Monako.
Pertambangan
Sektor pertambangan meliputi penambangan seluruh bahan mineral non migas
dari dalam maupun permukaan bumi. Sektor pertambangan memerlukan pekerja
kasar sehingga berkembang secara pesat pada negara-negara yang sedang
berkembang dan memiliki banyak sumberdaya seperti di Afrika ataupun di
Amerika Selatan.
Migas
Sektor migas meliputi pengambilan seluruh unsur minyak-gas yang terkandung
dalam perut bumi. Migas sendiri merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Industri migas dapat membuat suatu negara sangat kaya seperti
Brunei, Arab Saudi, dan Kuwait, namun dapat pula menyebabkan terjadinya krisis
seperti di Venezuela dan Nigeria.
Perhutanan
Sektor perhutanan umumnya memiliki andil cukup besar pada negara-negara
berkembang yang memiliki luas hutan cukup banyak, atau memiliki wilayah yang
cocok untuk ditanami dengan kayu bernilai jual tinggi. Industri ini meliputi
penebangan pohon dan penyediaan kayu untuk pabrik manufaktur perabot.

9
Perkebunan
Sektor perkebunan kerap diasosiasikan dengan plantations dan hacienda yang
memang merupakan agrikultur berjenis perkebunan. Industri perkebunan
umumnya berkutat pada produksi cash crops atau tanaman bernilai jual tinggi
yang difokuskan untuk keperluan ekspor. Contoh dari industri perkebunan ini
adalah perkebunan teh di Darjeeling India, perkebunan cokelat di Salatiga
Indonesia, dan perkebunan kapas di daerah Asia Tengah terutama Kazakhstan.

2. Sekunder
Sektor sekunder meliputi industri-industri yang mengolah produk menjadi barang
jadi/setengah jadi dan industri konstruksi. Sektor ini mengambil output dari sektor
primer dan mengolahnya menjadi barang yang dapat digunakan oleh industri lain
atau langsung dipakai oleh konsumen. Sektor sekunder umumnya dibagi menjadi
dua yaitu industri ringan dan berat. Sektor ini memerlukan energi yang sangat
banyak untuk beroperasi, mereka juga butuh suplai bahan baku yang konstan agar
dapat terus melakukan kegiatan produksi.

Dalam proses produksi ini, banyak produk buangan yang dikeluarkan ke


lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sektor sekunder umumnya berada jauh dari
pusat-pusat pemukiman dan dekat dengan fasilitas pembuangan serta jalur
transportasi. Selain faktor polusi, terdapat pula faktor kedekatan dengan sumber
daya serta kualitas jalur transportasi dalam mempengaruhi penentuan lokasi
pabrik.
Contoh dari kegiatan yang tergolong dalam sektor sekunder adalah :
Manufaktur
Manufaktur meliputi perakitan barang dari barang lainnya, atau bahan mentah.
Produk hasil manufaktur dapat digunakan kembali oleh produsen untuk
memproduksi barang lain, atau langsung dinikmati oleh konsumen. Industri
manufaktur umumnya diasosiasikan dengan industri kendaraan, pesawat terbang,
alat rumah tangga, furnitur, olahraga, dan alat olahraga.

10
Manufaktur juga meliputi kegiatan untuk mengolah barang menjadi lebih
berharga. Proses ini umumnya dikenal sebagai pengolahan, dan lebih menekankan
pada proses mengolah bahan mentah dan semi-mentah menjadi lebih berharga
(value-added). Contoh dari industri pengolahan adalah bahan makanan,
perminyakan, bahan konstruksi, dan industri logam.

Industri manufaktur umumnya beraglomerasi dekat dengan industri yang sejenis.


Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pabrik yang dapat dilayani oleh
perusahaan-perusahaan kecil penyedia jasa khusus. Jasa khusus ini dapat berupa
konsultasi, faktor input, ataupun infrastruktur.
Konstruksi
Industri konstruksi dimasukkan kedalam sektor sekunder karena bersifat
manufaktur, yaitu mengambil bahan-bahan konstruksi seperti baja, besi, serta
beton, dan mengubahnya menjadi bangunan atau konstruk lainnya. Namun
industri konstruksi sangat kental dengan adanya knowledge yang merupakan ciri-
ciri sektor tersier, oleh karena itu, masih terdapat perdebatan apakah industri
konstruksi lebih cocok untuk dimasukkan pada sektor sekunder atau tersier.

3.Tersier
Sektor ekonomi tersier meliputi industri yang menciptakan jasa. Jasa atau yang
lebih dikenal sebagai intangible goods meliputi konsultasi, diskusi, pengetahuan,
dan perhatian. Pada awalnya industri yang memproduksi informasi seperti berita
dan blog masuk keadalam industri tersier, namun sekarang mereka lebih sering
dikategorikan sebagai sektor baru, yaitu sektor kuartener.

Sektor tersier meliputi penyediaan jasa kepada sektor ekonomi lain atau kepada
pelanggan. Jasa yang diberikan dapat berupa jasa konsultasi, penyediaan sarana
telekomunikasi, transportasi dan distribusi, jasa layanan, hingga penyediaan
makanan seperti restoran dan fast-food.

11
Dalam memberi klasifikasi sektor kepada sebuah perusahaan, terkadang cukup
sulit untuk membedakan perusahaan yang bergerak pada sektor tersier dengan
yang bergerak di sektor sekunder ataupun kuartener. Kemiripan ini dikarenakan
mereka berada di tingkat yang berdekatan dalam value-chain suatu barang atau
layanan, oleh karena itu pertama perlu didefinisikan barang apa yang diberikan
oleh perusahaan tersebut.

Industri sekunder umumnya memproduksi barang yang bersifat nyata atau


tangible, sedangkan tersier dan kuartener umumnya memproduksi barang yang
bersifat intangible atau tidak terlihat. Namun terdapat beberapa pengecualian yang
berlaku dalam sistem klasifikasi ini.
Industri konstruksi, walaupun menghasilkan barang tangible dalam bentuk
bangunan dan intangible dalam bentuk ilmu yang dibutuhkan untuk membuat
bangunan tersebut, tetap dikategorikan sebagai industri sekunder. Restoran yang
menghasilkan barang tangible dalam bentuk makanan, dan intangible dalam
bentuk ilmu yang dibutuhkan untuk mengolah bahan makanan, dikategorikan
sebagai industri tersier.

Contoh dari industri yang bergerak dalam bidang sektor tersier adalah
Perbankan
Industri perbankan atau jasa finansial lainnya termasuk kedalam sektor tersier.
Industri ini meliputi bank dan perusahaan asuransi. Industri ini memberikan jasa
keuangan dasar kepada para konsumennya seperti menabung dan mengambil
uang. Industri ini sangat berperan dalam kehidupan finansial kita sehari-hari.
Tanpa adanya industri perbankan, kita harus selalu membawa uang untuk
bertransaksi, tidak bisa dengan hanya membawa kartu.

12
4. Kuartener
Sektor ekonomi kuartener adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan
kegiatan-kegiatan ekonomi yang berbasis pada ilmu pengetahuan. Sektor ini
umumnya meliputi industri teknologi informasi dan konsultatif.
Sektor ini berbasis pengetahuan dan keterampilan. Industri yang termasuk
kedalamnya adalah intellectual dan informational service seperti teknologi
komputer, dan manajemen jaringan, industri konsultatif seperti perencanaan
keuangan dan perencanaan pembangunan, dan industri riset seperti pengembangan
produk dan percobaan ilmiah.

Menurut beberapa sumber, sektor kuartener juga meliputi industri jasa murni
seperti industri hiburan, sektor kuartener juga kerap diasosiasikan dengan sektor
pemerintahan, media, dan kebudayaan. Banyak perusahaan mengeluarkan uang
untuk mengembangkan sektor kuartener mereka karena sektor ini dapat menjadi
pendorong pertumbuhan. Investasi pada sektor ini dilihat sebagai cara untuk
mendapatkan return on investment atau pengembalian investasi (balik modal)
yang lebih cepat.

Riset pada sektor kuartener umumnya ditujukan pada pengurangan biaya,


pemetaan pasar, pengembangan produk, metode produksi baru, dan algoritma
distribusi yang efisien. Hal-hal diatas dapat meningkatkan profitability dan
earning power (kemampuan menghasilkan untung) dari suatu perusahaan. Contoh
dari sektor ekonomi yang bergerak pada sektor kuartener adalah

5. Kuiner
Sektor kuiner merupakan sektor yang diisi oleh industri atau pekerja yang setiap
keputusan dan tindakannya memiliki dampak secara luas pada tatanan regional
ataupun global. Dampak ini dapat terjadi pada sektor yang sama ataupun sektor-
sektor lainnya yang berkaitan.

13
Kuiner umumnya berkutat pada interpretasi data dan ide yang sudah ada maupun
yang akan ada. Bidang kuiner juga termasuk kedalam sektor tersier seperti sektor
kuiner, namun, terdapat beberapa hal yang membedakan mereka.

Sektor ini umumnya meliputi eksekutif dan pejabat elit pada bidang
pemerintahan, riset, universitas, kesehatan, dan finansial. Sektor umum seperti
polisi dan pemadam kebakaran juga terkadang dimasukan kedalam sektor kuiner.
Terdapat beberapa ahli ekonomi yang memasukan kegiatan domestik yang
dilakukan oleh anggota keluarga ke dalam sektor kuiner.
Contoh dari sektor ekonomi yang tergolong sektor kuiner adalah :
Lembaga Pemerintah
Lembaga pemerintah meliputi pengambilan keputusan oleh pemerintah,
pengelolaan daerah oleh pemerintah, serta pengeluaran kebijakan oleh lembaga
pemerintah. Kebijakan yang diambil oleh lembaga pemerintah memiliki dampak
yang sangat besar bagi ekonomi suatu wilayah.
Organisasi Non-Pemerintah
Organisasi non-pemerintah atau NGO merupakan organisasi yang berkerja diluar
lingkup pemerintahan dan umumnya bersifat non-profit. Contoh dari NGO ini
antara lain adalah OXFAM, YMCA, Doctors Without Borders, International
Organization for Standardization, dan Amnesty International.
Karakteristik sistem ekonomi Indonesia:
 Kegiatan ekonomi merupakankegiatan bersama (gotong royong) dengan
yangmengedepankan hubungan kekeluargaan.
 Cabang-cabang produksi yang bersifat strategis dan merupakan hajat
hiduporang banyak dikuasai oleh negara.
 Alasan pemerintah menguasai produksi barang-barang stategis baik
yang adadi tanah air Indonesia adalah semata-mata untuk kemakmuran
rakyat.
 Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran disebut juga
sistemekonomi pancasila.

14
 Kegiatan ekonomi yang dilakukan juga harus memiliki prinsip
berkelanjutandan berwawasan lingkungan.
 Pemerintah juga mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh swasta
secaraumum, agar terhindar dari praktik kecurangan seperti
penipuan, praktikmonopoli yang merugikan, serta mafia perdagangan.
Tujuannya, agar terciptakeadilan di tengah-tengah masyarakat.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan ekonomi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
manusia dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam ilmu
ekonomi, kegiatan ekonomi terdiri dari tiga jenis yaitu produksi, distribusi,
dan konsumsi. Produksi merupakan kegiatan ekonomi yang menghasilkan
suatu barang atau jasa. Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang
memasarkan suatu barang atau jasa. Sementara konsumsi merupakan kegiatan
ekonomi yang menggunakan suatu barang atau jasa.
B. Saran
Semoga makalah ini bisa membantu menunjang mata kuliah geografi desa
kota di jurusan geografi dan semoga dosen Yulia Novita,S.Pd.I.M.Par
khususnya dapat menerima hasil Makalah saya ini dan memaklumi kesalahan
yang ada dan kami selaku penulis menerima saran dan kritikan yang
membantu mengembangkan makalah saya ini, semoga kami bisa menjadi
guru yang amanah dalam mendidik generasi bangsa.

16
DAFTAR PUSTAKA

Referensi dari Buku


Waugh, David. 2011. Geography an Integrated Approach. Nelson Thornes.

Apridar, 2009. Ekonomi Internasional : Sejarah,Teori,Konsep,Permasalahan


dalam Aplikasi. Yogyakarta : Grahara Ilmu.

Dumairy. 2013. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga

Referensi dari Jurnal


Koyas. 2017. Kajian Aktivitas Ekonomi Pelaku Sektor Informal.Jurnal
Hari, Bambang. Ditarani, Femenia. 2020. Dampak Peningkatan Kualitas Fisik
Terhadap Perkembangan Aktivitas Ekonomi. Jurnal
Jaminan Fidusia. 2018. ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam, Vol 7 No.2
(2018), 243.
Wibowo, Supriyanto. 2018. Bentuk Kegiatan Ekonomi Masyarakat. Jurnal
Wirakusuma, Reiza. 2018. Analisis Kegiatan Ekonomi Kreatif. Jurnal

17

Anda mungkin juga menyukai