Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bryan Ersan Siburian (11911215373)

Kelas : 3A Pendidikan Geografi

Mata Kuliah : Geomorfologi Indonesia

“Resume Tugas 10 (Geomorfologi Regional Pulau Sulawesi)”

A. Lengan Utara Sulawesi

Seksi Seksi
Gorontalo Minahasa

Jenjang
Sulawesi
Utara

Pada Lengan Utara Sulawesi, fisiograsinya terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan
aspek yaitu :
1. Seksi Minahasa
Seksi Minahasa merupakan ujung timur dari lengan utara sulawesi dengan
arah timur laut barat daya yang bersambung dengan punggungan sangihe yang
didirikan oleh aktifitas vulkanis Pegunungan Soputan.

2. Seksi Gorontalo
Seksi ini dilintasi oleh sebuah depresi menengah yang memanjang yaitu
sebuah jalur antara rangkaian pegunungan di pantai utara dan pegunungan di pantai
selatan yang disebut zone limboto.

3. Jenjang sulawesi utara


Lengan utara sulawesi yang arahnya dari utara ke selatan dan terdapat depresi
( lanjutan zone limboto di gorontalo ) yang sebagian besar di tutup oleh vulkan –
vulkan muda, sedangkan antara lengan utara dan lengan timur di pisahkan oleh teluk
tomini yang lebarnya 100 km di bagian timur dan sampai 200 km di bagian barat,
bagian tengah teluk tomini tersebut terdapat Kepulauan Togian.
B. Lengan Timur Sulawesi

Bagian
Timur

Bagian
Tengah Kepulauan
Banggai

Bagian
Barat
Lengan timur sulawesi arahnya timur laut barat daya dan dapat di bedakan
menjadi tiga bagian yaitu :
1. Bagian timur, berupa semenanjung Bualeno yang di pisahkan dengan bagian tengah
oleh tanah genting antara teluk poh dan teluk besama.
2. Bagian tengah, dibentuk oleh pegunungan Batui dengan pegunungan Batulumpu yang
arahnya timurlaut- baratdaya yang berangsur-angsur lenardari 20 km di timur sampai
80 km di utara Bunku.
3. Bagian barat, merupakan pegunungan tinggi yang membujur antara garis ujng Api
sampai Teluk Kolokolo bagian timur dan garis Lemoro sampai teluk Tomini di barat
dan lebarnya sekitar 75-100 km, merupakan daerah yg berpengunugan tinggi.Puncak
tertinggi Pegunungan Tokala (2.628 m).
4. Kepulauan Banggai terletak di luar bagian timur dari lengan timur dan dipisahkan dari
bagian itu oleh Teluk Peleng (920 m dalamnya, 15 – 30 km lebarnya). Pulau yang
terbesar dari kepulauan ini ialah Peleng. Secara geologis kepulauan ini termasuk ke
dalam jalur stabil yang membentang ke arah timur melalui pulau-pulau Sula sampai
ke Irian, serta merupakan sebuah batas antara Maluku Utara dan Selatan.
C. Central Sulawesi

Zona Palu

Zona Poso

Zona
Kolonodale

(Gambar 3 Peta Central Sulawesi)


Keempat lengan dari Sulawesi bertemu di bagian tengah Bagian ini dibatasi oleh
garis yang melalui Donggala-Parigi- Lemoro-Teluk Tomini dari lengan utara dan timur;
garis dari Majene-Palopo-Dongi sampai Teluk Tomori membatasi dengan lengan selatan
dan tenggara.
Ada 3 zona di Sulawesi Tengah yang mempunyai perkembangan geologi yang
berbeda dan mengarah utara-selatan. Ketiga zona ini adalah: (1) zona timur (Kolonodale),
(2) zona tengah (Poso) dan (3) zona barat (Palu).
1. Zona Kolonodale dapat dianggap sebagai busur luar dengan dicirikan oleh batuan
ultra basa, batuan sedimen yang terdiri dari gamping dan batu api usia Mesozoikum.
2. Zona Poso merupakan palung antara yang umumnya terom dari batuan metamorf
dengan endapan konglomerat, batu pasi dan lempung yang letaknya tidak selaras di
atas batuan metamorn (batuan kristalin). Kemungkinan pada neogen zona Poso ini
merupakan selat antara zona barat dan zona timur.
3. Zona Palu merupakan busur dalam yang vulkanis, tetapi sesudah padam. Zona ini
bersatu ke utara dengan Sulawesi Utara dan ke selatan dengan Sulawesi Selatan.
Batuan utama zona Palu berasal dari vulkanis seperti granit, granodiorit, dan batuan
sekiIS kristalin serta endapan sedimen pantai. Antara zona Palu dan zona Poso
dipisahkan oleh sesar dan graben.
D. Lengan Tenggara Sulawesi

Bagian
Utara

Bagian
Tengah

Bagian
Selatan
Kepulauan
Buton

Batas lengan tenggara dengan bagian tengah Sulawesi adalah berupa tanah
genting antara Teluk Usu dengan Teluk Tomori lebarnya 100 km. Lengan tenggara
Sulawesi dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Sebelah utara terletak antara teluk Palopo (ujung utara teluk Bone) dengan teluk Tolo,
berupa massif-massifperidotit dari pegunungan Verbeek. Bagian tengahnya terdapas 2
graben yaitu danau Matana (dalamnya 590 meter) dan dana Towuni (dalamnya 203
meter).
2. Bagian tengah lengan tenggara Sulawesi, sebelah barat berupa sekis kristalin di
pegununea Mekongga dan sebelah timur terdapat sedimen peridotit. Bata. kedua
daerah tersebut adalah pegunungan Tangeasinua yang arahnya barat laut-tenggara.
Bagian tertinggi pegunungan ini pada sisi barat laut tapi ke arah tenggara tenggelam
sampai Kendari. Antara pegunungan Mekongga dan pegunungan Tangeasinua
terdapat basin yang dialiri oleh Sungai Konaweha. Pantai timur bagian barat laut-
tenggara. Ke arah tenggara jalur ini tenggelam dan membentuk teluk-teluk dan pulau
kecil, serta berkelanjutan pada relief dasar laut melalui Pulau Salabang sampai
Kepulauan Manui.
3. Bagian selatan lengan tenggara Sulawesi dipisahkan dengan bagian tengah depresi
yang membujur arah barat-timur yang membentang antara Kendari dan Kolaka.
Depresi ini ditandai dengan dataran aluvial yang berawa. Bagian selatan lengan
tenggara Sulawesi berupa pegunungan dan bukit-bukit yang teratur dengan arah barat-
timur.
4. Lengan tenggara Sulawesi merupakan lanjutan dari Sulawesi Tengah zona timur
(Kolonode). Hal ini dapat dilihat dari urutan stratigrafi. Tetapi bagian paling selatan
menunjukkan persamaan dengan perkembangan geologi Buton dan Maluku Selatan.

E. Lengan Selatan Sulawesi

Bagian
Utara

Bagian
Tengah

Bagian
Selatan

Batas utara lengan selatan Sulawesi garis timur laut-barat daya dari Palopo sampai
teluk Mandar. Tetapi secara geologis bagianbarat daya Sulawesi Tengah termasuk
pegunungan Quarles lebih dekat hubungannya dengan lengan selatan. Oleh sebab itu
bagian Sulawesi selatan adalah daerah yang dibatasi oleh garis tenggara- barat laut dari
muara Sungai Karama sampai Palopo.
Antara Majene dan Manuju terdapat pegunungan arah utara- selatan dengan
batuan usia Tersier, dan batuan vulkanis leucit. Pegunungan Quarles berupa massif granit
di bagian barat, sedangkan bagian timur sebagian besar terdiri dari batuan vulkanis tersier
dengan susunan andesit yang diterobos oleh intrusi diorit dan granodiorit.
Pegunungan Quarles dengan pegunungan Latimojong dipisahkan oleh Lembah
Sadang. Di antara Lembah Sadang dan Teluk Bone, pegunungan Latimojong membujur
arah utara-selatan dengan ketinggian sekitar 3.000 meter.
Bagian utara dan selatan lengan selatan Sulawesi dipisahkan oleh depresi dengan
arah barat laut-tenggara. Depresi ini dulunya sebuah selat, karena di sekeliling Danau
Tempe terdapat lempung muda dan karang-karang laut. Pada depresi ini terdapat danau-
danau: Tempe, Sidenreng dan Buaya.
Bagian selatan lengan selatan Sulawesi mempunyai ketinggian yang lebih rendah
bila dibandingkan dengan bagian utara. Di daerah ini ada 2 jalur pegunungan; bagian
barat dengan ketinggian di atas 1.000 meter dan bagian timur dengan ketinggian 800
meter, yang dipisahkan oleh lembah Sungai Walanae. Kedua jalur pegunungan tersebut di
sebelah selatan pegunungan Bontorilni bersatu dengan Gunung Bohong Langieng.
Kompleks pegunungan selatan ini sebagai hulu Sungai Walanae yang mengalir ke utara,
tertutup oleh vulkan besar Lompobatang.

Anda mungkin juga menyukai