Geologi regional Tana Toraja termasuk pada lembar Majene dan bagian barat
a) Fisiografi
Pulau Sulawesi dapat dibagi menjadi tiga mandala yaitu Mandala Geologi Sulawesi
untuk Mandala barat dan Timur ada ketidaksesuaian dari selatan-utara selama
zaman Tersier. Daerah telitian merupakan bagian dari Mandala Sulawesi Bagian
Mandala Barat Sulawesi dibatasi oleh Mandala timurnya oleh adanya jalur sesar
Sulawesi ini dibatasi oleh terjadinya rifting karena adanya penipisan kerak benua
Makassar ini oleh rifting yang terjadi pada Miosen Awal dan sedikit banyaknya
Secara umum pada mandala ini didapatkan adanya sesar-sesar mendatar yang
umumnya mempunyai arah pergerakan kekiri dan sesar-sesar naik. Arah sesar
mendatar mempunyai arah jurus kurang lebih N160E atau N340E dengan arah
Pada bagian Tengah di Mandala Barat didapatkan juga adanya suatu terban yang
memanjang utara-selatan yang disebut terban Walanae. Terban ini dibatasi oleh dua
sesar normal yang berarah utara-selatan, kemudian terban ini terisi oleh sedimen
vulkanik Kuarter. Terjadinya Terban ini mungkin akibat penipisan kerak benua
yang kemudian berkembang menjadi suatu sistem sesar blok seperti halnya Selat
Sulawesi terdiri dari 4 bagian pulau-pulau, yaitu yang dikenal sebagai lengan,
tubuh, leher, dimana dikelilingi oleh teluk yang menjorok kedalam. Terletak pada
wilayah tektonik yang sangat kompleks dimana tiga lempeng utama saling
berinteraksi dari zaman Mesozoikum sampai sekarang. Wilayah ini telah dibagi
menjadi 4 bagian Lithotektonik, yang terhubung oleh skala besar tektonik yang
berbeda-beda tempat dan sesar naik (R.A.B. Sukamto, 1975). Terjadi dari barat
dapat dibagi menjadi segmen Continental Margin (Sulawesi Barat) dan Busur
Kepulauan Tersier yang didasari oleh Oceanic Crust (Sulawesi Utara). Sabuk
Metamorfik Sulawesi Tengah batuan metamorfnya terdiri dari material asal benua
dan samudera, mungkin termasuk kerak Australia. (Hall, 2002). Ofiolit Sulawesi
Timur, secara tektonik terhubung oleh sediment laut dalam yang berumur
Mesozoikum, dan mungkin termasuk Mid Oceanic Ridge Samudera Hindia, Tepi
Sula) dimana bertumbukan dengan bagian timur Sulawesi selama Awal Miosen-
Pliosen (Hall, 2002). Katili. J.A, (1977) mengatakan bahwa sekarang Selat
Makassar sepanjang selat Pasternoster akibat mekarnya lantai dasar laut Palung
Makassar yang menyebabkan pula terjadinya zona subduksi kecil yang menunjam
Secara umum pada mandala geologi bagian barat ini didapatkan adanya sesar
sesar mendatar yang pada umumnya memiliki arah sesar pergerakannya kekiri
disertai beberapa sesar naik. Sesar mendatarnya kurang lebih memiliki arah jurus
N 160o E dan N 340o E dengan arah pergerakan ke kiri (Sinister). Sedangkan untuk
tektonik regional di Sulawesi tergambar dalam bentuk sesar-sesar geser jurus dan
sesar-sesar sungkupnya. Jalur sesar Palu-Koro merupakan sesar geser jurus sinistral
yang mempunyai arah barat laut-tenggara yang diperkirakan masih aktif sampai
sekarang.
Pulau Sulawesi mempunyai bentuk yang berbeda dengan pulau lainnya. Apabila
menghadap ke Asia dan terbuka ke arah Pasifik, oleh karena itu Pola Sulawesi
Pulau Sulawesi terletak pada zone peralihan antara Dangkalan Sunda dan
dangkalan Sahul dan dikelilingi oleh laut yang dalam. Dibagian utara dibatasi oleh
Basin Sulawesi ( 5000 5500 m ). Di bagian Timur dan Tenggara di batasi oleh
laut Banda utara dan Laut Banda Selatan dengan kedalaman mencapai 4500 5000
Sebagian besar daerahnya terdiri dari pegunungan dan tataran rendah yang terdapat
secara sporadik, terutama terdapat disepanjang pantai. Dataran rendah yang relatif
orogenesenya dapat dibagi ke dalam tiga daeran (Van Bemmelen, 1949) sebagai
berikut :
Meliputi lengan Utara Sulawesi yang memanjang dari kepulauan Talaud sampai ke
Teluk Palu Parigi. Daerah ini merupakan kelanjutan ke arah Selatan dari Samar
Arc. Termasuk pada daerah ini adalah Kepulauan Togian, yang secara
geomorfologis dikatakan sebagai igir Togian (Tigian Ridge). Daerah orogenese ini
sebagain termasuk pada inner arc, kecuali kepulauan Talaud sebagai Outer Arc.
Dibagian sentral ini terdapat tiga struktur yang menjalur Utara Selatan sebagai
berikut :
Jalur Timur terdiri atas lengan timur dan sebagian yang nantinya bersambung
dengan lengan Tenggara. Sebagai batasnya adalah garis dari Malili Teluk Tomori.
Jalur Tengah atau Zone Poso, batas Barat jalur ini adalah Medianline. Zona ini
merupakan Graben yang memisahkan antara Zona Barat dan Timur.Dibagian Utara
Zone ini terdapat Ledok Tomini dan di Selatannya terdapat Ledok Bone. Daerah ini
ditandai oleh mayoritas batuan Epi sampai Mesometamorfik crystalline schist yang
crystalline schist yang kaya akan biotite dan umumnya banyak ditemui juga
endapan pantai. Zona ini dibagian Utara dibatasi oleh Teluk Palu Parigi, di Selatan
dibatasi garis dari Teluk Mandar Palopo. Dari Teluk Mandar Palopo ke arah
selatan sudah termasuk lengan Selatan Sulawesi. Daerah jalur Barat ini
merupakan perangkaian antara lengan Utara Zone Palu dan lengan selatan
Secara garis besar tangan selatan Sulawesi merupakan kelanjutan Zone Palu (Zone
bagian barat Sulawesi Tengah) dan tangan tenggara merupakan kelanjutan dari
tangan Timur Sulawesi (Zone Kolonodale). Secara Stratigrafi antara lengan selatan
dan lengan tenggara banyak memiliki kesamaan, begitu juga antara Zone Palu
Lengan Utara dengan Zone Kolonodale Lengan Timur dilain fihak. Walaupun
2. Geologi sulawesi
karena merupakan perpaduan antara dua rangkaian orogen ( Busur kepulauan Asia
timur dan system pegunungan sunda ).Sehingga, hampir seluruhnya terdiri dari
pegunungan, sehingga merupakan daerah paling berpegunungan di antara pulau-
pulau besar di Indonesia (Sutardji, 2006 :100) Secara rinci fisiografi sulawesi
Pada lengan ini, fisiograsinya terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan aspek
Seksi Minahara, merupakan ujung timur dari lengan utarasulawesi dengan arah
timur laut barat daya yang bersambung dengan penggungan sangihe yang didirikan
Seksi gorontalo merupakan bagian tengah dari lengan utara sulawesi dengan arah
timur ke bawah, namun aktifitas vulkanis sudah padam yang lebar daratanya sekitar
35 110 km, tapi bagian baratnya menyempit 30 km ( antara teluk dondo dipantai
utara dan tihombo di pantai selatan ). Seksi ini dilintasi oleh sebuah depresi
pantai utara dan pegunungan di pantai selatan yang disebut zone limboto :
Jenjang sulawesi utara, merupakan lengan utara sulawesi yang arahnya dari utara
ke selatan dan terdapat depresi ( lanjutan zone limboto di gorontalo ) yang sebagian
besar di tutup oleh vulkan vulkan muda, sedangkan antara lengan utara dan lengan
timur di pisahkan oleh teluk tomini yang lebarnya 100 km di bagian timur dan
sampai 200 km di bagian barat sedangkan dasar teluknya semakin dangkal kea rah
barat ( ( kurang dari 2000 meter ) dan di bagian tengah teluk tomini tersebut terdapat
pegunungan di bawah permukaan air laut dengan bagian tinggi berupa kepulauan
Lengan Timur
Lengan timur sulawesi arahnya timur laut barat daya dan dapat di bedakan menjadi
tengah oleh tanah genting antara teluk poh dan teluk besama
Bagian barat, merupakan pegunungan tinggi yang membujur antara garis ujng
Api sampai Teluk Kolokolo bagian timur dan garis Lemoro sampai teluk Tomini di
Lengan Tenggara
Batas antara lengan tenggara dengan bagian tengah sulawesi adalah berupa tanah
gentingantara teluk Usu dengan teluk Tomori yang lebarnya 100 km. Sedangkan
tengahnya terdapat dua graben yaitu danau Matana dan Danau Tomini yang
letaknya berada ntara teluk Palopo ( Ujung utara teluk Bone ) dengan Teluk Tolo.
antara kedua pegunungan tersebut terdapat basin yang dialiri sungai Konewha,
sedangkan kea rah tenggara jalur ini tenggelam dan membentuk teluk-teluk dan
Bagian Selatan, merupakan suatu depresi yang membujur dari arah barat ke timur
yang membentang antara Kendari dan Kolaka yang diisi dataran Aluvial yang
Lengan Selatan
Bagian sulawesi selatan merupakan daerah yang dibatasi oleh garis enggara-
baratlauit dari muara sungai Karama sampai Palopo. Batas lengan utara dari garis
timurlaut-barat daya dari palopo sampai teluk Mandar. Namun secara geologis
bagian barat lengan sulawesi tengah termasuk Pegunungan Quarles yang lebih
dekat hubungnnya dengan bagian selatan dengan lemngan selatan ( Sutardji, 2006
: 103 ).
Fisiografi lengan selatan berupa pegunungan seperti pegunungan yang ada di antara
Sadang dan teluk Bone terdapat Pegunungan Latimojong yang membujur dari utara
ke selatan dengan ketinggian sekitar 3000 mdpl. Pada bagian utara dan selatan
lengan ini dipisahkan oleh depresi dengan arah baratlau-tenggara yang terdapat
danau-danau seperti Tempe, Sidenreng, dan danau Buaya. Pada bagu\ian selatannya
lengan ini mempunyai ketinggian yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
bagian utara. Di daerah ini ada dua jalur pegunungan yaitu di bagian barat dengan
ketinggian diatas 1000 mdpl dan bagian timur dengan ketinggian 800 mdpl yang
sebelah selatan pegunungan Bontorilni, bersatu sebagai hulu sungai Walaneia yang
luar pantai Watampone terdapat dangkalan dengan rangkaian karang, laut dangkal
Sulawesi Tengah
Keempat lengan dari pulau Sulawesi bertemu di bagian tengah. Bagian ini di batasi
oelh garis yang melalui Donggala-parigi_Lemore Teluk Tomini dari lengan utara
dan timur, garis dari Mojene_palopor Dongi sampai teluk Temori membatasi
dengan lengan selatan dan tenggara. Bagian tengah Sulawesi terbagi dalam tiga
zona yang memiliki perkembangan Geologi yang berbeda dan mengarah utara-
Zona Palu, merupakan busur dalam vulkanis, tetapi telah padam, zona ini bersatu
ke utara dengan Sulawesi utara dan selatan dengan Sulawesi selatan Batuan utama
seperti grafik.
Zona Poso, emrupakan palung antara yang seperti Grnit dan endapan sediment
pantai batuan metamosif dengan endapan konglomerat, batu pasar dan letaknya
Zona Kolondale, merupakan busur luar dengan dicirikan oleh batuan ultra basa,
batuan segimen yang terdiri dari gamping dan batu api usia mesozaikum (Sutardji,
2006:104).
malihan dan afiolit yang terobdaksi pada miosen ke atas. Mandala timur, Benua
pada lengan selatan di dominasi oleh batuan gunung api dan lengan selatan di
dominasik oleh batuan gunung api dan terobosan Miosen lebih muda yang
membentuk sabuk lipatan diatas tepi bagian timur daratan sunda (Katili 1978 dalam
yang berasal dari aktivitas volkanik seperti granit. Sedangkan pada lengan utara di
dominasi oleh batuan metamorf seperti Sekis Kristalin dan Phelit. Dilihat dari
Geologi regional di lengan selatan pulau Sulawesi yang terdapat formasi latimojong
yang terdiri atas batuan batu lava, batu pasir termetakan, batuan sabak, filit dan
sekis merupakan formasi batuan yang mirip dengan geologi Kalimantan Barat yaitu
Eurasia.