1. Pendahuluan
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia Pasifik
dan yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil
(Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
Kumpulan batuan dari busur kepulauan batuan, batuan bancuh, ofiolit, dan
bongkahan dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman, tubrukan,
serta proses tektonik lainnya serta proses tektonik lainnya (Van Leeuwen, 1994).
Adapun yang menjadi pokok Pembahasan yang tersaji pada makalah ini
adalah membahas tentang Kondisi Stratigrafi Lengan Tenggara Sulawesi.
Kepingan Benua
Nama formasi Meluhu diberikan oleh Rusmana & Sukarna (1985) pada
satuan batuan yang terdiri atas Batupasir Kuarsa, Serpih merah, dan Batu
lumpur dibagian bawah serta perselingan Serpih hitam dan Batugamping di
bagian atas. Formasi Meluhu menindih tak selaras batuan Malihan dan ditindih
tak selaras oleh satuan Batugamping formasi tampakura.
Formasi meluhu mempunyai penyebaran yang sangat luas di Lengan
Tenggara. Surono (1997b), Membagi Formasi meluhu menjadi 3 anggota (dari
bawah ke atas)
- Anggota Toronipa yang didominasi oleh Batupasir dan Konglomerat
- Anggota watutaloboto didominasi Batulumpur, Batulanau dan Serpih.
- Anggota tue-tue dicirikan adanya napal dan batu gamping.
2.2.1.
Anggota Toronipa
Formasi meluhu anggota toronipa didominasi oleh Batupasir dan
Konglomerat dengan sisipan Serpih, Batulanau dan Batulempung. Sisipan Lignit
ditemukan setempat disungai kecil dekat masjid nurul huda, Kota Kendari dan
tebing tepi jalan di selatan Tinobu. Lokasi tipe anggota Toronipa berada
ditanjung Toronipa, sebelah tenggara Desa Toronipa. Penampang tegak hasil
pengukuran stratigrafi terperinci di Tanjung Toronipa memperlihatkan
Gambar 1.6 Singkapan Formasi Meluhu Pada tebing Jalan Poros KendariKonawe Utara (Surono dkk,2002)
2.2.2.
Anggota Watutaloboto
Anggota Tue-Tue