TATANAN GEOLOGI
16
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
17
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
Menurut Pulunggono, 1993 op.cit., Darman & Sidi, 2000. Pulau Sumatera
dapat diklasifikasikan menjadi 5 unit tektono struktural (Gambar 3.1.), yaitu:
Cekungan
Belakang-busur
Sumatera
(Sumatera
Back-arc
Basin),
Sumatera
Intra-arc
atau
Intramontane
Basin,
dipisahkan
oleh
18
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
Pulau Sumatera merupakan salah satu lajur magmatik yang ada di Indonesia.
Pulau Sumatera terletak di sepanjang tepi barat daya Lempeng Benua Eurasia yang
bertumbukan dengan Lempeng Samudera Hindia sehingga mengalami penunjaman
sepanjang lepas pantai barat Sumatera. Penunjaman yang terjadi pada masa Tersier
sampai Resen yang mengakibatkan terbentuknya jalur busur magma yaitu Pegunungan
Bukit Barisan. Penunjaman yang terbentuk secara berkala telah dilepaskan melalui
19
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
sesar transform yang sejajar dengan tepi lempeng dan terpusat di sepanjang Sistem
Sesar Sumatera yang berarah barat laut-tenggara. Panjang zona sesar ini kurang lebih
1650 km, membentang sepanjang Pulau Sumatera mulai dari Pulau Weh hingga Teluk
Semangko, Lampung (van Bemmelen, 1949)
Batuan vulkanik banyak tersingkap di bagian tengah yang merupakan jalur
vulkanik aktif sejak berumur Oligosen Atas hingga Resen yang dicirikan oleh
banyaknya kerucut- kerucut gunungapi aktif seperti Sibayak, Sinabung, Sarulla, Sorik
Marapi, Gereudong, Seulawah Agam hingga kerucut vulkanik Leumo Matee di Pulau
Weh. Komposisi batuan vulkanik di sepanjang jalur ini bervariasi yaitu dari Andesit,
Andesit basaltis hingga riolitik serta batuan-batuan jenis produk vulkanik purba di
daratan pulau Sumatera.
Proses pensesaran Sumatera terjadi pada Geantiklin Barisan, yang diikuti
terbentuknya zona depresi atau graben semangko yang berlanjut dari timur hingga ke
utara, sehingga mengakibatkan daratan Pulau Weh ikut mengalami depresi tektonik (
Katili & Hehuwat, 1967 op.cit., Dirasutisna & Hasan, 2005). Dengan demikian
struktur yang terbentuk di Pulau Weh berpola yang sama dengan struktur yang terjadi
di daratan Sumatera. Bentuk struktur tersebut umumnya dipengaruhi oleh Sistem
Sesar Sumatera yang banyak membentuk segmen-segmen disertai bermunculan
kerucut-kerucut vulkanik muda berumur Kuarter disepanjang jalur sesar tersebut dan
gunungapi yang terdapat didaratan Pulau Weh berada pada zona sesar tersebut ( Tjia,
1977 op.cit., Dirasutisna & Hasan, 2005).
Struktur geologi akibat dari gejala tektonik dan kegiatan vulkanisme pada
Plio-Pleistosen dicirikan oleh adanya kelurusan vulkanik, gawir sesar, dinding gawir
depresi vulkanik dan kelurusan kerucut atau pusat-pusat erupsi vulkanik.
20
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
Daerah
Penelitian
21
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
22
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
yang berupa breksi tufan bersifat andesitikdasitik dengan fragmen menyudutmenyudut tanggung.
o Satuan Vulkanik Iboih (Qvi)
Penyebarannya di daerah barat hingga di ujung Pulau Weh pada satuan
morfologi vulkanik Iboih itu sendiri. Batuan tersingkap sebagai kubah lava,
relatif segar, kompak, berwarna abu-abu gelap-kehitaman, vesikular, afanitikporfiritik, membentuk kekar-kekar. Mineralogi terdiri dari hornblende,
plagioklas, piroksen dan mengandung gelas vulkanik serta mineral opak.
o Satuan Vulkanik Pawang (Qvp)
Berupa lava dan aliran pirokalstik (breksi tufan) yang tersisip didalam lavanya,
bersifat andesitik-dasitik, berwarna abu-abu gelap, berbutir halus sampai kasar.
Aliran lava mineraloginya berupa hornblende, piroksen, plagioklas sebagai
fenokris.
o Satuan Vulkanik Kulam Tua (Qvk 1)
Secara umum batuannya tersingkap di daerah utara hingga Teluk Pria Lhaot
dan juga di bagian tengah daerah penelitian. Berupa aliran lava andesitik,
berwarna abu-abu gelap, porfiritik, komposisi plagioklas piroksen dan
mengandung gelas vulkanik serta mineral opak.
o Aliran Piroklastik Kulam (Qapk)
Satuan ini tersingkap di selatan tepatnya di pantai selatan sebelah barat
Gunung Semeureuguh. Berwarna coklat muda, kemerahan-gelap, komponen
terdiri dari fragmen lithik berukuran campuran halus sampai dengan kasar
sekali, di beberapa tempat terlihat tersisip di dalam lava, sebagian telah mulai
lapuk. Satuan ini termasuk dalam jenis breksi tufan berumur Kuarter.
o Satuan Vulkanik Kulam Muda ( Qvk2 )
Terdiri dari lava dan aliran piroklastik. Singkapan lavanya setempat-setempat
tersingkap dengan kondisi kompak yang memperlihatkan kekar-kekar dan
bagian atasnya banyak yang sudah mengalami pelapukan, bersifat andesitikdasitik. Warna abu-abu kehitaman, bertekstur porfiritik, dengan komposisinya
piroksen dan plagioklas dalam masadasar gelas. Sedangkan aliran piroklastik
23
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
jatuhan
24
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
bersifat getas.
Aluvial (Qa)
Merupakan hasil rombakan dari beraneka ragam atau jenis batuan dari tua dan
muda dengan ukuran lanau hingga kerakal atau bolder.
25
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
Pada daerah penelitian terdapat sesar-sesar utama yang pada umumnya adalah
sesar normal yang merupakan struktur kontrol geologi panasbumi yang berkembang
26
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
pada daerah penelitian. Disamping itu terdapat pula sesar-sesar sekunder terbentuknya
akibat dari proses tektonik di daerah ini seperti Sesar Leumo Matee, Ceunohot, Iboih,
Jaboi dan Sesar Nibung.
Struktur sesar tersebut akan di uraikan lebih lanjut berdasarkan periode
pembentukan sebagai kontrol geologi dan pemunculan manifestasi panasbumi yaitu:
Sesar Sabang
Sesar Sabang salah satu sesar normal utama yang terdapat di daerah ini
diperkirakan terbentuk pada periode awal kegiatan tektonik regional pada zaman
Tersier bawah yang diikuti sesar utama lainnya seperti Sesar Seuke, Balohan, Pria
Lhaot dan Bangga. Sesar Sabang adalah sesar normal utama yang berarah relatif
barat laut-tenggara, dimana blok timur sebagai blok yang relatif naik.
Sesar Seuke
Sesar Seuke ini berarah hampir barat laut-tenggara (N 330o E) yang merupakan
sesar normal dimana blok timur relatif naik terhadap blok barat. Sesar Seuke ini
merupakan terusan dari Sesar Sabang yang mempunyai arah yang sama.
Sesar Balohan
Sesar Balohan diperkirakan juga sesar normal berarah barat laut-tenggara (N
335oE) dimana blok bagian timur relatif turun terhadap blok bagian barat.
Sesar Bangga
Sesar Bangga ini diperkirakan sesar normal. Arah sesar ini relatif barat laut tenggara memotong sisi barat dari tubuh Gunung Leumo Matee dan Gunung
Semeureuguh di pantai selatan.
27
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
Sesar Kulam
Sesar Kulam ini diperkirakan sesar normal yang berarah utara-selatan dimana blok
barat relatif turun terhadap blok timur. diperkirakan terbentuk pada periode
aktifitas tektonik Miosen.
28
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan
Gambar 3.6. Peta Geologi Pulau Weh (modifikasi dari Dirasutisna & Hasan, 2005)
29
Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan