122º39’ Bujur Timur. Sebagian besar daerah Kota Kendari terletak di sebelah
tenggara dataran Pulau Sulawesi. Kota Kendari memiliki luas ± 295,89 km² atau
5
65
Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau besar yang ada di kawasan
Perairan Indonesia. Kajian geologi telah banyak dilakukan dan telah dilakukan
sejak Tahun 1969/1970 (Sukamto dan Ratman, 2013) dalam Surono, dkk, 2013.
Surono (2010) dengan mengacu dari beberapa literatur membagi Pulau Sulawesi
malihan Sulawesi Tengah, Lajur Ofiolit Sulawesi Timur, dan Kepingan Benua.
dan peta geologi Lembar Kolaka (Simandjuntak, dkk., 1987) menunjukkan bahwa
kondisi Geologi Regional daerah penelitian terdiri dari dua jenis batuanya itu
batuan sedimen dan Batuan Metamorf. Formasi Meluhu merupakan batuan tertua
Berumur Trias hingga Jura, sedangkan Formasi lainnya seperti Formasi Alangga,
Formasi Langkowala dan Formasi Buara merupakan Formasi yang lebih muda
1. Morfologi
dalam peta geologi Lembar Lasusua-Kendari dan peta geologi Lembar Kolaka
yang terletak pada lengan tenggara Pulau Sulawesi. Morfologi daerah penelitian
berkisar 75 sampai 750 meter diatas permukaan laut puncak yang terdapat
Teluk Kendari.
2. Stratigrafi
Timur yang dicirikan oleh batuan ultramafik, mafik dan malih (Surono, 2010).
kelabu muda, berlapis berselingan dengan batupasir tidak kompak kerikil, dan
kerakal.
besi. Keberadaan oksida besi menjadi salah satu penciri dari formasi ini, selain
itu, kelompok fragmen silika seringkali dijumpai pada formasi ini. Penyebaran
Kelompok formasi ini merupakan jenis endapan batuan karbonat. Dalam peta
Kelompok formasi ini merupakan batuan tertua yang ada disekitar lokasi
penelitian. Berumur trias hingga jura (surono, 2010) menjadikan batuan ini
hanya tersingkap di beberapa tempat dan dari Peta Geologi Lembar Kolaka
Terdiri atas batugamping malih, pualam dan kuarsit. Kuarsit, putih sampai
coklat muda; pejal dan keras; berbutir (granular), terdiri atas mineral
granoblas, senoblas, dengan butiran dan halus sampai sedang. Batuan sebagian
besar terdini dari kuarsa, jumlahnya sekitar 97%. Oksida besi bercelah
diantara kuarsa, jumlahnya sekitar 3%. Umur dari formasi ini adalah Trias.
11
3. Struktur Geologi
Kondisi struktur geologi daerah penelitian tidak lepas dari aktivitas tektonik
sesar-sesar yang ada di sekitar daerah penelitian. Menurut Surono (2013) sesar-sesar
yaitu, Sesar Kolaka, Sesar Lawanopo, dan Sesar Kolono. Beberapa sesar tersebut
mengarah tenggara-barat laut dengan jenis sesar adalah sesar geser (slip fault).
Adapun peta sesar sekitar pulau Sulawesi dapat dilihat pada Gambar 3.
13
bergerak kearah barat dan lempeng Australia yang bergerak kearah utara. Sehingga
kondisi struktur geologi daerah ini sangatlah kompleks. (Surono, 2013). Hasil