Anda di halaman 1dari 2

yang relatife subur.

Khusus Kecamatan Banawa sebagai ibukota Kabupaten Donggala, infrastrukturnya


sudah mulai tertata dengan baik sehingga dapat menunjang kegiatan pemerintah dan masyarakat.
Potensi pariwisata juga sudah mulai ditata. Bagian terbesar dari struktur ekonomi adalah pertanian,
perkebunan dan perikanan Kabupaten Donggala sebelum adanya pemekaran Kabupaten sesuai dengan
Undang-Undang No. 27 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Sigi mempunyai luas wilayah
1.047.171 Ha yang terbagi atas 30 Kecamatan dengan 302 Desa dan 9 Kelurahan. Dengan terbentuknya
Kabupaten Sigi, maka Kabupaten Donggala saat ini memiliki wilayah seluas 527.569 Ha yang terbagi atas
15 Kecamatan 149 Desa dan 9 Kelurahan. Di Tahun 2013, terjadi pemekaran Kecamatan yang semula 15
Kecamatan menjadi 16 Kecamatan dengan 169 Desa dan 9 Kelurahan. Sebagai gambaran dapat dilihat
pada tabel berikut : Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 5

Tabel 2.1. Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan No. Kecamatan Desa/Kelura Luas Wilayah Persentase
han (km2) (%) 1 Rio pakava 14 872,16 16,53 2 Pinembani 9 402,61 7,63 3 Banawa 14 99,04 1,88 4
Banawa Selatan 19 430,67 8,16 5 Banawa tengah 8 74,64 1,41 6 Labuan 7 126,01 2,39 7 Tanantovea 10
302,64 5,74 8 Sindue 13 177,19 3,36 9 Sindue tombusabora 6 211,55 4,01 10 Sindue tobata 6 211,92
4,02 11 Sirenja 14 286,94 5,44 12 Balaesang 13 314,23 5,96 13 Balaesang tanjung 8 188,85 3,58 14
Damsol 14 732,76 13,89 15 Sojol 9 705,41 13,37 16 Sojol utara 5 139,07 2,64 Total 169 5.5275,69 100,00
2. Keadaan Topografi Kondisi Topografi Kabupaten Donggala cukup beragam, mulai dari dataran yang
rendah, dataran yang berbukit hingga pengunungan. Dataran rendah tersebar di sepanjang pesisir
Kabupaten Donggala yang berhadapan langsung dengan Selat Makassar dimana sebagian besar berada
di wilayah Pantai Barat. Wilayah perbukitan dan pegunungan sebagian besar berada pada wilayah
perbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong dengan ketinggian yang bervariasi mulai dari ketinggian
1000 meter di atas permukaan laut hingga mencapai ketinggian di atas 2500 meter di atas permukaan
laut. Tabel 2.2. Kondisi Topografi Berdasarkan Luas Wilayah Rentang Luas Wilayah No. Tingkat Kondisi
(Ha) kemiringan Persentase (%) 1 0 3 Datar 123.094 23,33 2 3 15 Landai sampai 12.506 2,37 berombak 3
15 40 Berombak sampai 95.075 18,02 bergelombang 4 40 Bergelombang sampai 296.894 56,28 berbukit
Total 527.569 100,00 Sumber : Kajian Potensi Sumberdaya yang terkait dengan investasi di Kabupaten
Donggala Tahun 2012 Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 6

3. Keadaan Geologi Tatanan geologi wilayah Kabupaten Donggala merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari tatanan geologi regional Pulau Sulawesi. Bentuk pulau yang khas ini didasari oleh
dinamika tektonis yang sangat kompleks merupakan implikasi dari interaksi lempeng Euroasia di bagian
Timur laut, Indo-Australia dibagian selatan dan Pasifik sendiri di bagian timur. Interaksi ini menimbulkan
proses geologi yang kompleks, Berdasarkan struktur geologinya, wilayah Kabupaten Donggala didasari
oleh sejumlah formasi Keadaan geologi Kabupaten Donggala secara umum tidak sama untuk setiap
kecamatan. Jenis tanah Alluvial terdapat dilembah Palu dan kecamatan Sirenja, sedangkan batuan
sedimen, laterit dan alkali terdapat pada dataran yang menonjol kelaut (tanjung) di Balaesang Tanjung.
Secara umum geologi tanah di kabupaten Donggala bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan
gunung berapi, batuan terobosan yang tidak membeku, batuan-batuan metamorphosis dan sedimen.
Dataran-dataran yang cocok untuk pertanian intensif adalah sebagai berikut : a) Dataran Monto
Balukang Dataran ini mempunyai geologi tanah yang terdiri dari alluvia baru yang berasal dari sedimen-
sedimen yang telah membeku dan yang lebih tua. Tanahnya kemungkinan bertekstur sedang dengan
drainase yang agak lebih baik, topografi dari datar hingga berombak. b) Dataran Bambamua Tanah Mea
Geologi dataran ini terdiri dari endapan-endapan pantai dan alluvial baru yang berasal dari sedimen tua.
Tanahnya bertekstur sedang dengan drainase yang agak lebih baik, topografi dari datar hingga
berombak. Dataran-dataran yang lebih kecil terdapat dipesisir yaitu pesisir pantai barat seperti dataran
sabang, palada, malei, tanjung padang, sibayu dan dataran towia. 4. Keadaan Tanah Jenis tanah yang
terdapat di Kabupaten Donggala adalah ultisol, alfisol, entisol dan histosol. Jenis tanah tersebut
menyebar dari daerah pantai sampai pada daerah ketinggian. Namun secara umum jenis tanah
didominasi ultisol. a) Histosol Histosol atau tanah gambut tersebar di kecamatan Banawa dan damsol.
Histosol terbentuk akibat produksi dan penimbunan yang lebih besar dari mineralisasinya. Keadaan
demikian terdapat ditempat-tempat yang selalu digenangi air sehingga sirkulasi oksigen sangat lambat.
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 7

b) Entisol Entisol adalah jenis tanah yang baru berkembang yang banyak ditemukan disekitar Lambah
Palu dan kecamatan Banawa. Jenis tanah ini banyak digunakan masyarakat untuk usaha pertanian. c)
Ultisol Jenis tanah ini merupakan bagian terluas dari lahan kering yang ada dan dapat ditemukan hampir
semua kecamatan. Ultisol adalah jenis tanah yang tingkat perkembangannya sudah sangat lanjut dan
miskin unsur hara akibat seringnya terjadi pelindian/pencucian

Anda mungkin juga menyukai