Anda di halaman 1dari 6

GEOLOGI LEMBAR MAJENE DAN PALOPO BAGIAN BARAT

Geomorfologi Regional Ditinjau dari geomorfologi regional daerah penelitian terletak pada Busur Sulawesi Barat bagian utara yang dicirikan oleh aktivitas volkanik dan intrusi magma bersifat kalk-alkalin berkomposisikan asam hingga intermedit yang terdiri dari pegunungan, perbukitan dan dataran rendah. Daerah pegunungan menempati bagian Utara, Barat dan Selatan sedangkan bagian tengah merupakan perbukitan

bergelombang dan bagian timur merupakan dataran rendah. Berdasarkan tektonik lempeng Sukamto, !"#$% Sulawesi dapat dibagi

menjadi tiga mandala geologi yaitu &andala Sulawesi Barat, &andala Sulawesi 'imur dan Banggai-Sula. &asing-masing mandala geologi ini dicirikan oleh variasi batuan, struktur dan sejarah geologi yang berbeda satu sama lain. Daerah penelitian merupakan bagian dari &andala Sulawesi Barat yang berbatasan dengan &andala Sulawesi 'imur, dimana keduanya dipisahkan oleh sesar (alu-)oro. Stratigrafi Regional Berdasarkan peta geologi *embar &ajene dan (alopo Bagian Barat Djuri dan Sudjatmiko, !"#+% batuan tertua adalah ,ormasi *atimojong 'kl% yang berumur )apur dengan ketebalan kurang lebih !--- meter. ,ormasi ini telah termetamorfisme

terdiri dari filit, serpih, rijang, marmer, kwarsit dan beberapa intrusi bersifat menengah hingga basa, baik berupa stock maupun berupa retas-retas. Diatasnya diendapkan secara tidak selaras ,ormasi 'oraja yang terdiri dari 'ersier .osen 'oraja 'et% dan 'ersier .osen 'oraja *imestone 'etl% yang berumur .osen terdiri dari serpih, batugamping dan batupasir serta setempat batubara, batuan ini telah mengalami perlipatan kuat. Diatasnya dijumpai batuan volklanik *amasi yang berumur /ligosen, terdiri dari aliran lava bersusunan basaltik hingga andesitik, breksi vulkanik, batupasir dan batulanau, setempat-setempat mengandung feldspatoid.

)ebanyakan batuan terkersikkan dan terkloritisasi serta tidak dijumpai adanya fosil Djuri dan Sudjatmiko, !"#+%. Satuan batuan 'mb dan 'mpss yang beranggotakan napal dengan sisipan batugamping yang setempat-setempat mengandung batupasir gampingan,

konglomerat dan breksi yang berumur &iosen 0wal hingga &iosen 'engah. Satuan batuan 'mc yang terdiri dari konglomerat, meliputi sedikit batupasir

glaukonit, serpih, mengandung fosil mollusca. )etebalan batuan ini mencapai !--+--% meter, berumur &iosen 'engah hingga (liosen. Baik satuan 'mb, 'mpss dan 'mc ini mempunyai hubungan menjemari dengan satuan batuan 'mpv yang terdiri dari lava yang bersusunan andesitik, piroksenit dan andesitik trakit, kelompok satuan batuan ini berumur &iosen 0wal hingga (liosen dan mempunyai ketebalan $---!---% meter.

Di atas satuan batuan 'mpv terendapkan secara tidak selaras satuan batuan 'mpl yang beranggotakan batugamping koral &iosen 0khir hingga (liosen. Dibeberapa tempat juga dijumpai satuan 'mpa yang merupakan molasa Sulawesi dari Sarasin, dimana Sarasin !"1!% terdiri dari konglomerat, batupasir, batulempung dan napal dengan selingan batugamping dan lignit. 'erdapat beberapa intrusi yang umumnya bersusunan asam sampai intermedit seperti granit, granodiorit, diorit, sienit, mon2onit kuarsa dan riolit. Setempat dijumpai gabro di 3. (angi, singkapan terbesar di 3. (aroreang yang menerus sampai daerah 3. 3andadewata di lembar &amuju Djuri dan Sudjatmiko, !"#+%. Umurnya diduga (liosen karena menerobos batuan gunungapi 4alimbong yang berumur &io(liosen, serta berdasarkan kesebandingan dengan granit di *embar (asangkayu yang berumur 5,5$ juta tahun 6 (liosen 0khir Sukamto, !"#$%. Satuan Batuan termuda berupa endapan aluvial dan pantai yang terdiri dari lempung, lanau, pasir kerikil dan setempat-setempat terdapat terdapat terumbu koral 7al% menempati daerah pesisir timur dan barat, daerah ini berbatasan langsung dengan laut serta daerah disekitar Danau 'empe berumur 8olosen dan proses pengendapannya berlangsung sampai sekarang.

Batuan Sedimen

Batuan Gunungapi

Batuan Terobosan

Qal
Qpps
T m m

K$!"TE"

Qphs

Qpbs

HOLOSEN PL STOSEN

Tpw

Tppl Tppv
Tmav

PL OSEN !KH "

Tmpw

Tmpi

Tmps Tms

Tpl

Tmpm
Tml

% OSEN

TENG!H !#!L
Tomd Toms

TE"S E"

Tolv

OL GOSEN

Tets
Tabel 3.1

Stratigrafi Regional Daera! Penelitian "an #e$itarn%a &D'(ri "an S("'atmi$o) 1*+,-.

Tetl
Kls

EOSEN

P!LEOSEN

K!P$"

Stru&tur Geologi "egional Strukutr geologi daerah Sulawesi memperlihatkan keadaan yang sangat komplek, ditinjau dari tektonik regional mengalami beberapa fase tektonik akibat dari pengaruh pergerakan 5% tiga lempeng antara lain lempeng (asifik, 0ustralia dan .urasia. (ergerakan tersebut mengakibatkan terbentuknya struktur perlipatan dan pensesaran antara lain sesar mendatar mengiri (alu-)oro yang memisahkan *aut Sulawesi dan Selat &akassar dan diperkirakan masih aktif sampai sekarang dan telah bergeser sejauh #$- kilometer 'jia dan 9akaria,!"#5 dalam Sukamto,!"#$%. 0rah gerak sesar (alu-koro memperlihatkan kesamaan gerak dengan jalur sesar &atano dan jalur sesar Sorong dan pola sesar sungkupnya memperlihatkan arah sesar yang konsekwen terhadap &andala Banggai-Sula. 8al ini memperlihatkan bahwa terdapat pemampatan mendatar yang disebabkan oleh &andala Banggai-Sula yang bergerak ke arah barat, kemudian akibat lempeng 0sia yang bergerak dari arah Baratlaut menyebabkan terbentuknya jalur penunjaman Sulawesi Utara sehingga pergerakan dari sesar (alu-)oro makin aktif Simandjuntak, !"1:%. Daerah penelitian terpetakan dalam *embar &ajene dan bagian barat palopo yang termasuk dalam &andala 3eologi Sulawesi Barat Sukamto, !"#$%. &andala ini dicirikan oleh batuan sedimen laut dalam berumur )apur ; (aleogen yang kemudian

berkembang menjadi batuan gunungapi bawah laut dan akhirnya gunungapi darat di akhir 'ersier. Batuan terobosan granitan berumur &iosen ; (liosen juga mencirikan mandala ini. Sejarah tektoniknya dapat diuraikan mulai dari jaman kapur , yaitu saat &andala 3eologi Sulawesi 'imur bergerak ke Barat mengikuti gerakan tunjaman landai ke barat di bagian timur &andala Sulawesi Barat. (enunjaman ini berlangsung hingga hingga &iosen 'engah , saat kedua mandala tersebut bersatu pada akhir &iosen 'engah sampai (liosen terjadi pengendapan sedimen molase secara tak selaras di atas seluruh mandala geologi di Sulawesi, serta terjadi terobosan batuan granitan di &andala 3eologi Sulawesi Barat . (ada (lio-(liosen seluruh daerah Sulawesi tercenanga. Di daerah pemetaan pencenangaan ini diduga telah

mengakibatkan terbentuknya lipatan dengan sumbu berarah baratlaut ; tenggara, serta sesar naik dengan bidang sesar miring ke timur. Setelah itu seluruh daerah Sulawesi terangkat dan membentuk bentang alam seperti sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai