Anda di halaman 1dari 4

Geomorfologi

Berdasarkan kondisi geomorfologi, Kec. Kertek dapat dikategorikan masuk dalam satuan
geomorfologi vulkanik. Satuan geomorfologi vulkanik adalah daerah yang mendapat pengaruh utama
dari adanya aktivitas vulkanik yang muncul di daerah tersebut. Gunung Sindoro yang berada di Kec.
Kertek memberikan pengaruh utama, yang berkaitan dengan kemiringan lereng dan juga pola
pengaliran sungai.

Kecamatan Kertek terletak pada bagian selatan kaki Gunung Sindoro, sehingga morfologi Kec. Kertek
merupakan lereng gunungapi. Kondisi kemiringan lereng Kec. Kertek sangat bervariasi dari datar (0 o-
8o) hingga sangat curam (>40o). Secara umum, kemiringan lereng Kec. Kertek adalah bekisar landai
hingga agak curam (8o-25o) dengan dominasi kemiringan berarah ke selatan. Morfologi lereng
tersebut menyebabkan terbentuknya pola pengaliran radial. Pola pengaliran tersebut dapat dilihat
dari sebaran aliran sungai dengan dominasi arah aliran sungai menuju selatan dan barat daya.

Stratigraf

Kec. Kertek masuk dalam Peta Geologi Regional Banjarnegara dan Pekalongan (Condon dkk., 1996)
serta Peta Geologi Regional Magelang dan Semarang (Thaden dkk., 1975). Formasi penyusun Kec.
Kertek, dari tua ke muda, adalah Batuan Gunungapi Jembangan dan Batuan Gunungapi Sindoro.

a. Batuan Gunungapi Jembangan


Formasi ini tersusun atas lava, batuan prioklastik, lahar, dan aluvium. Lava yang terdapat
pada formasi ini merupakan lava andesit hipersten-augit yang mengandung hornblend serta
basalt olivin. Lahar dan endapan aluvium terdiri atas rombakan gunungapi, lava aliran, serta
breksi yang terendapkan lebih jauh dari pusat erupsi.
Sebaran Formasi Batuan Gunungapi Jembangan di Kecamatan Kertek hanya terdapat di Desa
Tlogomulya, Pagerejo, Purwojati, dan Bojosari. Berdasarkan pengamatan di lapangan, tidak
terdapat aktivitas penambangan di Formasi Batuan Gunungapi Jembangan. Umumnya
Formasi Batuan Gunungapi Jembangan dimanfaatkan sebagai daerah pemukiman,
persawahan dan perkebunan, serta hutan.
b. Batuan Gunungapi Sindoro
Formasi ini tersusun atas lava, breksi piroklastik, dan lahar. Lava yang ditemukan merupakan
lava andesit hipersten-augit dan basal olivin-augit, yang mana merupakan batuan kerucut
gunungapi permulaan yang sebagian telah tertimbun.
Sebaran Formasi Batuan Gunungapi Sindoro di Kecamatan Kertek sangatlah dominan, sekitar
80% dari wilayah Kecamatan Kertek berada di atas Formasi Batuan Gunungapi Sindoro.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, terdapat beberapa aktivitas penambangan batuan di
Formasi Batuan Gunungapi Sindoro. Umumnya Formasi Batuan Gunungapi Sindoro
dimanfaatkan sebagai daerah pemukiman, persawahan dan perkebunan, serta hutan.
Adapun litologi lokasi aktivitas pertambangan umumnya adalah breksi lahar. Hal ini
dibuktikan dengan litologi yang terdapat di lokasi penambangan. Litologi yang ditemukan
memiliki tekstur matrix supported dengan komposisi matriks berupa pasir yang sangat
dominan dengan sebagian kecil tuf. Fragmen yang ditemukan merupakan fragmen andesit
dengan ukuran kerikil hingga bongkah dan berbentuk subangular.
Gambar 1 Kenampakan litologi breksi lahar di Formasi Batuan Gunungapi Sindoro

Gambar 2 Kenampakan lokasi penambangan batuan di Formasi Batuan Gunungapi Sindoro yang sangat berdekatan
dengan pemukiman
Gambar 3 Kemiringan lereng pada lokasi penambangan adalah sebesar 13 o

Gambar 4 Aktivitas kegiatan penambangan

Struktur Geologi

Struktur geologi yang berkembang di Kec. Kertek tergolong sedikit. Adapun struktur geologi yang
nampak berdasarkan citra dan kontur adalah sesar di daerah Pagerejo. Sesar Pagerejo adalah sesar
turun dengan orientasi barat laut-tenggara dan timur laut-barat daya. Orientasi struktur tersebut
merupakan pengaruh dari pola struktur geologi yang berkembang di Jawa Tengah (Sujanto, 1975).
Sesar Turun Pagerejo diperkirakan merupakan jalur keluar magma karena merupakan struktur
geologi ekstensional. Bukti-bukti tegas permukaan yang menunjukkan Sesar Turun Pagerejo belum
ditemukan karena endapan gununapi yang sangat tebal.

Hidrogeologi

Kondisi hidrogeologi Kec. Kertek merupakan bagian dari Cekungan Air Tanah Wonosobo (Effendi,
1985). Adapun lapisan batuan yang berperan sebagai akuifer di Kec. Kertek adalah lapisan batuan
vulkanik tersier-kuarter dengan persebaran dan produktivitas yang berbeda-beda. Lebih rinci, Kec.
Kertek berada di atas tiga satuan hidrogeologi. Satuan hidrogeologi tersebut adalah, satuan akuifer
produktif setempat, satuan akuifer produktif rendah, dan satuan wilayah air tanah langka.

Satuan hidrogeologi akuifer produktif setempat di Kec. Kertek tersusun atas litologi berupa endapan
vulkanik berukur kuarter. Sebaran satuan hidrogeologi ini mencakup bagian timur laut Kec. Kertek,
yang mana berasosiasi dengan satuan geologi Batuan Gunungapi Sindoro dan Batuan Gunungapi
Sumbing.

Satuan hidrogeologi akuifer produktif rendah di Kec. Kertek tersusun atas litologi berupa batuan
gunungapi kuarter dan rombakannya. Litologi tersebut antara lain lahar, piroklastik, ataupun breksi
aliran. Kemenerusan akuifer ini rendah karena sebaran akuifer yang tidak seragam. Sebaran satuan
hidrogeologi ini mencakup bagian tengah Kec. Kertek dengan luasan sekitar 70% dari wilayah Kec.
Kertek.

Satuan hidrogeologi wilayah air tanah langka di Kec. Kertek berada di satuan Batuan Gununapi
Sumbing bagian selatan. Kelangkaan air tanah di satuan ini disebabkan oleh permeabilitas dan
porositas batuan yang rendah. Sebaran satuan hidrogeologi ini di Kec. Kertek terbatas pada bagian
selatan.

Lokasi penambangan batuan paling banyak berada di satuan hidrogeologi akuifer produktif setempat.
Pengukuran geolistrik di satuan hidrogeologi akuifer produktif setempat menunjukkan bahwa
terdapat tiga akuifer utama, yaitu akuifer airtanah dangkal (kedalaman 3-6 m), akuifer airtanah
kedalaman sedang (kedalaman 13-28 m), dan akuifer airtanah dalam (kedalaman 48-80 m).
Penambangan batuan dapat menyebabkan terubahnya kondisi hidrogeologi, utamanya pada akuifer
airtanah dangkal dan akuifer airtanah kedalaman sedang.

Anda mungkin juga menyukai