Geomorfologi
5
Bentangalam Endogen
5.1. Pendahuluan
Bumi terbentuk miliaran tahun lalu, tetapi permukaan Bumi telah banyak mengalami proses
perkembangan dan perubahan sepanjang masa. Perubahan tersebut bersifat cepat maupun
lambat. Penyebab perubahan tersebut adalah gaya dari dalam bumi (gaya endogen) dan
gaya dari luar Bumi (gaya eksogen). Proses proses geologi adalah semua aktivitas yang
terjadi di bumi baik yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun yang berasal dari luar
bumi (eksogen). Gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi seperti orogenesa
dan epirogenesa, magmatisme dan aktivitas volkanisme, sedangkan gaya eksogen adalah
gaya yang bekerja di permukaan bumi seperti pelapukan, erosi dan mass-wasting serta
sedimentasi. Gaya endogen maupun eksogen merupakan gaya-gaya yang memberi andil
terhadap perubahan bentuk bentangalam (landscape) yang ada di permukaan bumi. Pada
gambar 5.1 disajikan suatu bagan yang memperlihatkan proses-proses geologi (endogen &
eksogen) sebagai agen dalam perubahan bentuk bentangalam.
43
Geomorfologi
contoh dari aktivitas magma, sedangkan pembentukan gunungapi di kepulauan Hawaii adalah
contoh lain dari aktiitas magma yang terjadi di sepanjang batas lempeng (transforms).
Produk dari aktivitas magma dapat menghasilkan batuan beku, baik batuan beku intrusive
dan batuan beku ekstrusive.
5.4
Bentangalam
Landforms)
Struktural
(Structural/Tectonic
Gambar 5.2 Blok diiagram yang memperlihatkan bentuk-bentuk bentangalam yang terjadi di
daerah patahan, khusunya di wilayah yang terkena sesar mendatar (strike slip
fault), antara lain Gawir, Bukir Tertekan (pressure ridge), Sag Basin, Shutter
Ridge, dan Offset River
44
Geomorfologi
Gambar 5.4
45
Geomorfologi
Gambar 5.7
46
Geomorfologi
Gambar 5.8 Morfologi Berbukitan Lipatan (Folded Mountains) sebagai hasil dari proses orogenesa (tektonik)
Gambar 5.9
Morfologi Berbikitan Lipatan dicirikan oleh bukit dan lembah yang memanjang dan
sejajar. Satuan morfologi perbukitan lipatan dapat diklasifikasikan menjadi sub-sub
satuan morfologi: Bukit Antiklin (A dan C); Lembah Sinklin (B dan D); Lembah
Antiklin (E); dan Bukit Sinklin (F).
47
Geomorfologi
Gambar 5.10 Morfologi Bukit Antiklin yang dicirikan oleh bentangalam yang berbentuk bukit yang
tersusun oleh batuan sedimen berstruktur antiklin.
Gambar 5.11 Morfologi Lembah Antiklin yang dicirikan oleh bentangalam yang berbentuk lembah
yang diapit oleh dua lereng bukit yang arah kemiringan lapisannya berlawanan arah
membentuk struktur antiklin.
48
Geomorfologi
Gambar 5.12 Morfologi Bukit Sinklin yang dicirikan oleh bentangalam yang berbentuk bukit yang
tersusun oleh batuan sedimen berstruktur sinklin.
Gambar 5.13
Morfologi Lembah Sinklin yang dicirikan oleh bentangalam yang berbentuk lembah
yang diapit oleh dua lereng bukit yang arah kemiringan lapisannya mengarah kearah
sama membentuk struktur sinklin.
49
Geomorfologi
Gambar 5.14 Morfologi Plateau yang dicirikan oleh bentangalam yang berbentuk seperti meja
dengan bidang atasnya relative mendatar
Gambar 5.15 Morfologi Hogbag yang dicirikan oleh bentangalam yang berbentuk bukit dengan
kemiringan lapisan batuannya diatas 45.
50
Geomorfologi
Gambar 5.16 Morfologi Mesa (kiri) dan morfologi Monoclinal Ridges (kanan)
51
Geomorfologi
Gambar 5.17 Morfologi Block Faulting yang dicirikan oleh bentangalam yang berbentuk bukit bukit
yang dibatasi oleh bidang-bidang sesar (kiri) dan morfologi Horst dan Graben
(kanan) dicirikan oleh bentangalam menonjol dan ambles, dibatasi oleh bidang
patahan.
52
Geomorfologi
Gambar 5.19 Morfologi Gunungapi Strato / Strato Volcano (kiri) dan morfologi Gunungapi Perisai
/Shield Volcano (kanan)
Gambar 5.20 Morfologi Kaki Gunungapi (kiri) dan morfologi Kawah Gunungapi (kanan)
53
Geomorfologi
Gambar 5.21 Morfologi Kaldera /Caldera Landforms (kiri) dan morfologi Jenjang Gunungapi /Volcanic
Neck (kiri).
Gambar 5.22 Morfologi Kerucut Gunungapi / Parasite Cone (kiri) dan morfologi Sumbat
Lava / Lava Plug (kanan)
54
Geomorfologi
8. Morfologi Maar
Morfologi Maar adalah bentangalam berelief rendah dan luas dari suatu kawah gunungapi
hasil erupsi preatomagmatik, letusannya disebabkan oleh air bawah tanah yang kontak
dengan magma. Ciri dari morfologi Maar umumnya diisi oleh air membentuk suatu danau
kawah yang dangkal.
9. Volcanic Remnant Landforms (Morfologi Sisa Gunungapi)
Sisa Gunungapi (volcanic remnant) adalah sisa-sisa dari suatu gunungapi yang telah
mengalami proses denudasi.
Gambar 5.23 Morfologi Maar (kiri) dan morfologi Sisa Gunungapi /Remnant Volcanic Landforms (kanan)
55