(2) Anisotrop,artinya :
-
(3) Diskontinu,artinya :
-
tidak
kekar,sesar,retakan,fissure,bidang
kontinu
seperti
perlapisan.Struktur
karena
geologi
ini
dengan
asumsi,yang
semula
Heterogen-Anisotrop-Diskontinu
menjadi Homogen-Isotrop-Kontinu.
Dalam asumsi di atas,seolah-olah terjadi kontradiksi atau saling bertolak belakang
antara kondisi sebenarnya pada massa batuan denga asumsi yang dibuat.Tetapi asumsi
itu harus disertai equivalensi,misalnya dari kondisi batuan B1,B2.B3 diasumsikan
menjadi batuan B' yang homogen,isotrop,dan kontinu ( lihat Gambar 1.1 ).
Rekayasa pertambangan :
penentuan metode
cutting),pemboran
peledakan
batuan,stabilitas
dan
timbunan
penggalian
batuan,stabilitas
overburden,stabilitas
terowongan
(rock
lereng
dan
lombong (stoping)
(2)
(3)
(4)
Dari Gambar 1.3. juga terlihat bahwa data yang di hasilkan dari analisis retrospektif
selanjutnya di pakai sebagai umpan balik (feed back) untuk memperbarui (up date)
data karakterisasi lokasi,dan formulasi model tambang serta analisis rancangan.
KARAKTERISTIK BATUAN
Dalam mekanika batuan sifat sifat batuan dapat dikelmpokkan menjadi 2 bagian :
1. Sifat Fisik
Meliputi :
- Bobot isi
Berat Jenis
Porositas
Absorpsi
Void ratio
2. Sifat Mekanik
Meliputi :
- Kuat tekan
-
Kuat tarik
Modulus elastisitas
Poisson ratio
Kohesi
Kuat geser
Pengujian :
-
Laboratorium
Lapangan
rancangan peledakan
Perencanaan penambangan
: Mw
: M = Wn/(Ww-Ws)
: Md = Wo/(Ww-Ws)
: (Ww-Wo)/Wo X 100%
- Derajad kejenuhan
: (Wn-Wo)/(Ww-Wo) X 100%
- Porositas
: n = (Ww-Wo)/(Ww-Ws) X 100%
- Void ratio
: e = n/1-n
Contoh soal :
Pada kondisi aslinya, sebuah contoh batuan mempunyai massa 2290 gram, dan
volume 1.15 X 10
-3
2035 gram. Gs(berat jenis) : 2.68. Tentukan kerapatan butiran, berat isi, kadar
air, angka pori, porositas, derajad kejenuhan, dan kandungan udara.
Catatan : Berat isi air = 9.8 KN/m3
Jawab :
- Kerapatan butiran : = M/V = 2.290 gr/1.15 X 10-3 m3 = 1.991 kg/m3
- Berat Isi = x Mw = 1991 kg/m3 X 9.8 KN/m3 = 19.500 KN/m3.
- Kadar air w = Mw-M/M = 2990-2035/2035 = 0.125 atau 12.5%
- Angka Pori =
e = Gs(1+w) w/ -1
= 2.68(1+0.125)1000/1990 -1
= 2.68*1.125* 0,502513 -1
= 0,515077
Adapun jenis penentuan sifat mekanik di lapangan (insitu test) antara lain ialah :
Kerugian :
-
Pengujian di Laboratorium
Pengujian kuat tekan uniaxial
Alat mesin kuat tekan uniaksial
Perlengkapan :
Alat penunjang
Plat penekan
Penyebaran tegangan teoritis
Penyebaran
Tegangan
sebenarnya
Kondisi tegangan triaxial
TEORITIS
Sebelum di test
EKSPERIMEN
Bilas berada dalam ditekan secara konstan, maka dalam benda itu selalu mungkin
untuk menarik 3 buah bidang yang akan saling berpotongan tegak lurus satu sama
lainnya pada suatu titik .
Ketiga garis perpotongan dari bidang bidang tersebut akan membentuk susunan
principle exes of stress ( sumbu / poros tegasan utama ) dan tegasan yang berkerja
melaui poros-poros tersebut disebut tegasan utama Principle stress pada titik itu .
pada umumnya tegasan- tegasan yang berkerja pada suatu titik bersarnya tidak sama.
Maka salah satu poros akan searah dengan yang terkecil, dan yang terkecil dan yang
lain lagi dengan yang sedang.
Gaya (tekanan )yang aktip berkerja pada benda itu dan yang akan menyebabkan
terjadinya deformasi , merupakan selisih antara gaya yang terbesar dan terkecil, sekali
lagi keretakan hanya menyatakan perubahan bentuk dan vulome saja jadi singkatnya
merupakan suatu gagasan geometri, dan sama sekali tidak menyatakan apa-apa
mengenai tegasan yang dikenakan.
Perubahan tersebut dapat sangat berbeda bila ia terjadi melalui ketiga porosnya.
Dalam hal demikian ,maka arah dimana terjadi perpendekan yang besar disebut poros
terbesar (utama) kemudian yang lainya intermediate dan least.
Jadi dalam hal ini akan ada perubahan dalam bentuk, atau disebut distrortion. Bila
sekarang keretakan untuk ketiga sumbu itu sama semua ( berarti ada penngerutan atau
pengembangan dalam perbandingan yang sama ), maka hasilnya akan terjadi
perubahan dalam vulome, atau dilation.
Dalam rock deformation biasnya distortion dan dilation terjadi bersamaan, hanya
yang lebih menonjol dalam struktur adalah distrotion.
eIlip yang dihasilkan dari sebuah bola homogen yang mengalami perubahan homogen
pula didalam batas elastis disebut Strain ellipsoid . bila pada saat deformasi
berjalan, sumbu-sumbu keterakan (strain axis)
Dan tegasan kedudukannya tetap sejajar, maka pada benda itu akan terjadi perubahan
yang disebut pure irrotation, tetapi bila ada perputaran pada porosnya maka ia disebut
rolation deformation pada tekanan dan tarikan yang langsung, perobahan yang terjadi
Teori ini mula-mula dikemukakan oleh Coulomb tahun 1773 dan kemudian dilakukan
perobahan-perobahan oleh Mohr tahun 1882 dan lainnya. Penjelasan Coulomb Mohr
mengenai rekahan ini adalah kira-kira sebagai berikut :
Bila suatu tegasan tekanan (direct stress) dikenakan terhadap suatu batuan,
maka
rekahan-rekahan geser akan terjadi dengan arah arah yang sejajar dengan 2 bidang
dimana tegasan gesernya (shearing stress) bekerja paling maximum, dan pada saat
yang sama tegasan normal yang paling kecil.
(1)
Min Axis
A
(2)
1
Max Axis
B
A
(3)
Angle of Internal
Frictions
(1)
(4)
Berikut ini akan diuraikan secara teoritis bagaimana tegasan geser dapat mencapai
maximum relatip terhadap tegasan normal bila bidang geser itu mempunyai
kemiringan 45 derajat terhadap tekanan terbesar
1 : merupakan tekanan yang dibebankan terhadap batuan berbentuk bujur sangkar
ABCD ( 2 dan
3 dianggap
).
A-C : Memeperlihatkan penguraian gaya yang bekerja terhadap bidang geser dalam
ABCD.
Pertama-tama yang dapat kita lihat dari gambar ini adalah :
= 1 cos
= 1 sin
= sin
, dan
, dan AD
= AD/sin
Bila gambar ini kita anggap sekarang sebagai satuan batuan yang mempunyai ukuran
luas, maka permukaan untuk bidang :
AC = 1 / Sin
Jadi nilai komponen normal dari
luas akan :
=
/ AC
1 si n
1/ sin
Karenanya
1 sin 2
Demikian juga sama halnya dengan nilai komponen Q bila dinyatakan dalam gaya
/satuan luas akan =
=
/ AC
1 Cos
1/sin
=
1 Cos
sin
Sekarang kita dapat membuat suatu table dengan memasukkan nilai-nilai Qkedalam
rumus-rumus tersebut diatas.
sin
1 Cos
0.0000
0.0000
10
0.3000
0.1710
20
0.1165
0.3214
30
0.2500
0.4330
40
0.4130
0.4925
45
50
60
70
80
90
0.5000
0.5870
0.7500
0.8832
0.9700
1.0000
0.5000
0.4925
0.4330
0.3214
0.1710
0.0000
sin
Pergeseran pada bidang geser ini hanya mungkin terjadi bila tahanandalamnya dapat
dilampaui. Ini berarti
), taqhanan dalam,
meningkatkan,baik
tahanan
dalam maupun
kekuatan
bahan,Maka dengan demikian geseran akan lebih mudah terjadi pada bidangbidang yang membuat sudut kurang dari 45 derajat dengan
1,karena dakam
o ) ditambah dengan daya tahan pada bidang geser. Atau bila dinyatakan
o +
1 tan
), dimana
berkisar antara 10dan 50 untuk batuan, tetapi biasanya berkisar antara 30-40, dan
sudut ini disebut angle of internal friction.
cleavage fracture . Di alam dapat disamakan dengan apa yang disebut tension
gashes tetapi ini biasanya diisi oleh bahan-bahan dari magma dan membentuk
gash fracture. Gejala-gejala demikian sangat pentingdalam memberi informasi
pada keterakan daripada batuan.
1. Kalau tekanan P menjadi berkurang
pecah-pecah pada batuan rupanya akan terjadi pula, tetapi melalui bidangbidang pecah yang arahnya tegak lurus pada P, dan rekahan yang demikian
disebut release fracture.