0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
191 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang geometri struktur geologi, termasuk definisi struktur batuan, jenis-jenis struktur seperti lipatan dan sesar, serta proyeksi yang digunakan dalam geometri struktur seperti proyeksi perspektif, ortografi, dan stereografi.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri struktur geologi, termasuk definisi struktur batuan, jenis-jenis struktur seperti lipatan dan sesar, serta proyeksi yang digunakan dalam geometri struktur seperti proyeksi perspektif, ortografi, dan stereografi.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri struktur geologi, termasuk definisi struktur batuan, jenis-jenis struktur seperti lipatan dan sesar, serta proyeksi yang digunakan dalam geometri struktur seperti proyeksi perspektif, ortografi, dan stereografi.
Pendahuluan Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya (force) yang terjadi di dalam bumi. Geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, misalnya perlipatan (fold), rekahan (fracture), sesar (fault), dan sebagainya, sebagai bagian dari satuan tektonik (tectonic unit). Struktur geologi yang ddiamati bentuknya, dideskripsi sifat simetrinya, diukur kedudukannya dan sebaginya, serta bila perlu digambarkan dalam peta. Struktur Batuan Struktur batuan adalah gambaran tentang kenampakan atau keadaan batuan, termasuk didalamnya bentuk dan kedudukannya. Didasarkan pada proses pembentukannya, struktur batuan dapat dibedakan menjadi : Struktur primer yaitu struktur yang terjadi pada saat proses pembentukan batuan tersebut, misalnya, pada batuan sedimen : bidang perlapisan bersilang (cross bedding), gelembur gelombang (ripple mark), perlapisan bersusun (graded bedding), dan sebagainya, pada batuan beku : struktur aliran (flow structure), kekar akibat pendinginan (cooling joints), dan sebagainya. Struktur sekunder, yaitu struktur yang terjadi kemudian, setelah batuan terbentuk, yaitu akibat proses deformasi atau tektonik. Jenis struktur yang termasuk di dalam struktur sekunder diantaranya adalah : lipatan, rekahan (kekar), patahan (sesar), dan sebagainya. Geometri Unsur Struktur Secara geometri, unsur struktur geologi dianggap sebagai bidang-bidang dan garis-garis. Didalam prinsip geometri, suatu bidang atau garis adalah unsur yang mempunyai kedudukan (attitude) atau orientasi yang pasti di dalam ruang dan hubungan antara satu dan lainnya dapat dideskripsikan. Dalam hal ini, suatu bidang atau garis harus mempunyai komponen kedudukan, yang pada umumnya dinyatakan dalam koordinat grafis, arah (bearing atau azimuth), dan kecondongan (inclination). Secara geometris, unsur struktur geologi dapat dibedakan menjadi : Struktur bidang (planar), misalnya : bidang perlapisan, bidang foliasi, bidang rekahan, bidang sesar, bidang belahan (cleavage), dan sebagainya. Struktur garis (linear), misalnya : lineasi mineral, sumbu lipatan, gores-garis (striation), dan sebagainya. Definisi Umum Dalam Geometri Kedudukan (attitude), merupakan istilah umum untuk orientasi dari sebuah bidang atau garis di dalam ruang, dan pada umumnya dihubungkan dengan koordinat geografis dan garis horizontal. Kedudukan terdiri dari komponen arah (bearing atau azimuth) dan kecondongan (inclination). Arah (azimuth), merupakan istilah umum untuk sudut horizontal antara sebuah garis dan suatu arah koordinat tertentu. Arah koordinat ini biasanya merupakan arah utara sebenarnya (true north). Kecondongan (inclination), merupakan istilah umum untuk sudut vertikal (diukur kearah bawah) antara garis horizontal dan sebuah bidang/garis. Geometri Struktur Dalam penyelesaian masalah geometri struktur dikenal beberapa jenis proyeksi, diantaranya : 1. Proyeksi perspektif 2. Proyeksi ortografi 3. Proyeksi stereografi. Proyeksi Perspektif Proyeksi perspektif, merupakan cara penggambaran suatu objek pada suatu bidang tertentu, dari suatu titik pandang. Dasar proyeksi ini adalah arahpandangan dan tergantung pada bidang proyeksi yang dipilih. Besaran dan bentuk proyeksi dari suatu objek berubah bila dilihat dari jarak dan posisi yang berbeda. Proyeksi Ortografi Proyeksi ortografi, merupakan cara penggambaran suatu objek, dimana setiap titik pada objek tersebut diproyeksikan sejajar satu dengan yang lainnya, dan ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Proyeksi Ortografi Proyeksi Stereografi Pada proyeksi ini, suatu objek (bidang/garis) dibatasi oleh suatu permukaan bola. Perpotongan objek tersebut dengan permukaan bola kemudian diproyeksikan pada bidang belahan yang membagi permukaan bola tersebut. Proyeksi Stereografi Proyeksi Ortografi Penggunaan proyeksi ortografi untuk memecahkan masalah seperti : (i) Panjang garis, (ii) Luas area, (iii) Sudut antara garis dan bidang yang merupakan subyek dari geometri deskriptif. Pemecahan masalah dalam geometri deskriptif melibatkan pengukuran sudut dan panjang dalam penggambaran berskala (scaled drawing). Proyeksi Ortografi Dua buah bidang proyeksi yang tidak sejajar terhubung di sepanjang garis lipat (folding line). Garis lipat dapat digambarkan sebagai engsel yang menghubungkan kedua bidang proyeksi tersebut. Pemecahan permasalahan geometri deskriptif melibatkan perputaran bidang proyeksi vertikal (penampang) sebesar 900 terhadap garis lipat, sehingga bidang proyeksi vertikal menjadi sejajar dengan bidang proyeksi horizontal (peta). Proyeksi Ortografi Ketika perputaran terhadap garis lipat sudah dilakukan, penggambaran bidang proyeksi penampang yang sebelumnya vertikal menjadi bidang horizontal disebut sebagai proyeksi terputar (rotated projection). Garis yang menghubungkan sebuah titik pada proyeksi peta ke titik yang ekivalen pada proyeksi terputar disebut sebagai garis penghubung (connecting line). Garis penghubung harus selalu tegak lurus dengan garis lipat yang dipotongnya. Proyeksi Ortografi Proyeksi Ortografi Bayangkan sebuah kubus yang terdapat di tengah sebuah kotak kardus tanpa alas. Kubus tersebut dapat diproyeksikan ke atap dan empat buah sisi kotak. Perpotongan antara atap kotak dan setiap sisi kotak merupakan garis lipat horizontal, dan setiap rusuk kotak merupakan garis lipat vertikal. Proyeksi Ortografi Dapat dilihat bahwa ketika ketika sisi kotak telah diputar terhadap garis lipat horizontal (sehingga semua sisi kotak berada pada bidang horizontal yang sama), sisi-sisi yang sebelumnya berdampingan menjadi tidak lagi terhubung oleh garis lipat. Dengan kata lain, dua buah bidang proyeksi vertikal yang terhubung di sepanjang sebuah garis lipat vertikal tidak dapat dihubungkan oleh sebuah garislipat horizontal. Dengan demikian, proyeksi terputar dari dua buah bidang tidak dapat dihubungkan dengan garis penghubung.
Obyek pada dua buah bidang proyeksi terputar dapat dihubungkan
dengan menggunakan segmen busur lingkaran yang disebut sebagai busur penghubung (connecting arc) (Gambar 2.6b). Pusat (titik putar) dari busur penghubung terletak pada perpotongan antara dua garis lipat horizontal yang saling tegak lurus (perpotongan antara F1 dan F2 pada Gambar 2.6b).