Anda di halaman 1dari 18

GEOLOGI STRUKTUR

Sartika, S.Si., M.T.


Pendahuluan
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang
mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai
hasil dari proses deformasi.
Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran
pada batuan akibat dari gaya (force) yang terjadi di dalam
bumi.
Geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai
unsur-unsur struktur geologi, misalnya perlipatan (fold),
rekahan (fracture), sesar (fault), dan sebagainya, sebagai
bagian dari satuan tektonik (tectonic unit).
Struktur geologi yang ddiamati bentuknya, dideskripsi sifat
simetrinya, diukur kedudukannya dan sebaginya, serta bila
perlu digambarkan dalam peta.
Struktur Batuan
Struktur batuan adalah gambaran tentang kenampakan atau keadaan
batuan, termasuk didalamnya bentuk dan kedudukannya.
Didasarkan pada proses pembentukannya, struktur batuan dapat
dibedakan menjadi :
Struktur primer yaitu struktur yang terjadi pada saat proses
pembentukan batuan tersebut, misalnya, pada batuan sedimen :
bidang perlapisan bersilang (cross bedding), gelembur gelombang
(ripple mark), perlapisan bersusun (graded bedding), dan
sebagainya, pada batuan beku : struktur aliran (flow structure),
kekar akibat pendinginan (cooling joints), dan sebagainya.
Struktur sekunder, yaitu struktur yang terjadi kemudian, setelah
batuan terbentuk, yaitu akibat proses deformasi atau tektonik. Jenis
struktur yang termasuk di dalam struktur sekunder diantaranya
adalah : lipatan, rekahan (kekar), patahan (sesar), dan sebagainya.
Geometri Unsur Struktur
Secara geometri, unsur struktur geologi dianggap
sebagai bidang-bidang dan garis-garis.
Didalam prinsip geometri, suatu bidang atau garis
adalah unsur yang mempunyai kedudukan
(attitude) atau orientasi yang pasti di dalam
ruang dan hubungan antara satu dan lainnya
dapat dideskripsikan. Dalam hal ini, suatu bidang
atau garis harus mempunyai komponen
kedudukan, yang pada umumnya dinyatakan
dalam koordinat grafis, arah (bearing atau
azimuth), dan kecondongan (inclination).
Secara geometris, unsur struktur geologi dapat
dibedakan menjadi :
Struktur bidang (planar), misalnya : bidang
perlapisan, bidang foliasi, bidang rekahan,
bidang sesar, bidang belahan (cleavage), dan
sebagainya.
Struktur garis (linear), misalnya : lineasi
mineral, sumbu lipatan, gores-garis (striation),
dan sebagainya.
Definisi Umum Dalam Geometri
Kedudukan (attitude), merupakan istilah umum untuk
orientasi dari sebuah bidang atau garis di dalam ruang, dan
pada umumnya dihubungkan dengan koordinat geografis
dan garis horizontal. Kedudukan terdiri dari komponen arah
(bearing atau azimuth) dan kecondongan (inclination).
Arah (azimuth), merupakan istilah umum untuk sudut
horizontal antara sebuah garis dan suatu arah koordinat
tertentu. Arah koordinat ini biasanya merupakan arah utara
sebenarnya (true north).
Kecondongan (inclination), merupakan istilah umum untuk
sudut vertikal (diukur kearah bawah) antara garis horizontal
dan sebuah bidang/garis.
Geometri Struktur
Dalam penyelesaian masalah geometri struktur
dikenal beberapa jenis proyeksi, diantaranya :
1. Proyeksi perspektif
2. Proyeksi ortografi
3. Proyeksi stereografi.
Proyeksi Perspektif
Proyeksi perspektif, merupakan cara penggambaran suatu objek
pada suatu bidang tertentu, dari suatu titik pandang. Dasar
proyeksi ini adalah arahpandangan dan tergantung pada bidang
proyeksi yang dipilih. Besaran dan bentuk proyeksi dari suatu
objek berubah bila dilihat dari jarak dan posisi yang berbeda.
Proyeksi Ortografi
Proyeksi ortografi, merupakan cara
penggambaran suatu objek, dimana setiap
titik pada objek tersebut diproyeksikan sejajar
satu dengan yang lainnya, dan ditarik tegak
lurus terhadap bidang proyeksi.
Proyeksi Ortografi
Proyeksi Stereografi
Pada proyeksi ini, suatu objek (bidang/garis)
dibatasi oleh suatu permukaan bola.
Perpotongan objek tersebut dengan permukaan
bola kemudian diproyeksikan pada bidang
belahan yang membagi permukaan bola
tersebut.
Proyeksi Stereografi
Proyeksi Ortografi
Penggunaan proyeksi ortografi untuk memecahkan
masalah seperti :
(i) Panjang garis,
(ii) Luas area,
(iii) Sudut antara garis dan bidang yang merupakan
subyek dari geometri deskriptif.
Pemecahan masalah dalam geometri deskriptif
melibatkan pengukuran sudut dan panjang dalam
penggambaran berskala (scaled drawing).
Proyeksi Ortografi
Dua buah bidang proyeksi yang tidak sejajar terhubung di sepanjang garis
lipat (folding line). Garis lipat dapat digambarkan sebagai engsel yang
menghubungkan kedua bidang proyeksi tersebut. Pemecahan permasalahan
geometri deskriptif melibatkan perputaran bidang proyeksi vertikal
(penampang) sebesar 900 terhadap garis lipat, sehingga bidang proyeksi
vertikal menjadi sejajar dengan bidang proyeksi horizontal (peta).
Proyeksi Ortografi
Ketika perputaran terhadap garis lipat sudah
dilakukan, penggambaran bidang proyeksi
penampang yang sebelumnya vertikal menjadi
bidang horizontal disebut sebagai proyeksi
terputar (rotated projection).
Garis yang menghubungkan sebuah titik pada
proyeksi peta ke titik yang ekivalen pada proyeksi
terputar disebut sebagai garis penghubung
(connecting line). Garis penghubung harus selalu
tegak lurus dengan garis lipat yang dipotongnya.
Proyeksi Ortografi
Proyeksi Ortografi
Bayangkan sebuah kubus yang terdapat di tengah sebuah kotak kardus tanpa
alas. Kubus tersebut dapat diproyeksikan ke atap dan empat buah sisi kotak.
Perpotongan antara atap kotak dan setiap sisi kotak merupakan garis lipat
horizontal, dan setiap rusuk kotak merupakan garis lipat vertikal.
Proyeksi Ortografi
Dapat dilihat bahwa ketika ketika sisi kotak telah diputar terhadap garis
lipat horizontal (sehingga semua sisi kotak berada pada bidang
horizontal yang sama), sisi-sisi yang sebelumnya berdampingan
menjadi tidak lagi terhubung oleh garis lipat. Dengan kata lain, dua
buah bidang proyeksi vertikal yang terhubung di sepanjang sebuah
garis lipat vertikal tidak dapat dihubungkan oleh sebuah garislipat
horizontal. Dengan demikian, proyeksi terputar dari dua buah bidang
tidak dapat dihubungkan dengan garis penghubung.

Obyek pada dua buah bidang proyeksi terputar dapat dihubungkan


dengan menggunakan segmen busur lingkaran yang disebut sebagai
busur penghubung (connecting arc) (Gambar 2.6b). Pusat (titik putar)
dari busur penghubung terletak pada perpotongan antara dua garis
lipat horizontal yang saling tegak lurus (perpotongan antara F1 dan F2
pada Gambar 2.6b).

Anda mungkin juga menyukai