Anda di halaman 1dari 3

Nama: Ery Ferdyan Ham Ayomi

Nim: 18 311 019


Prodi: Teknik Pertambangan

Pengolahan Data Kekar

Data yang didapatkan dari hasil penelitian lapangan, selanjutnya diolah baik secara manual
maupun secara komputasi. Pengolahan data berasal dari hasil pengamatan dan pengukuran
bidang lapisan batuan, bidang sesar, liniasi dsb. Penjelasan rinci dari point E ini adalah sebagai
berikut :

1. Pengolahan Data Jurus dan Kemiringan Lapisan Batuan

a). Metoda Pola Jurus Perlapisan Batuan


Data jurus dan kemiringan lapisan batuan, ditampilkan dalam bentuk simbol pada peta topografi.
Selanjutnya berdasarkan jurus perlapisan, ditarik garis kelurusannya (setelah dilakukan koreksi
topografi). Dengan cara ini akan diketahui beberapa hal, yaitu :

- Bagaimana pola lapisan batuannya (pola lipatan), apakah ada perbedaan antara 1 (satu) pola
lipatan dengan pola lipatan lainnya.

- Ada/tidaknya sumbu lipatan, jika ada apakah lipatan tersebut antiklin atau sinklin (tandai
dengan simbol sumbu lipatan), bagaimana penyebaran dan arah sumbu lipatannya, apakah
lipatannya normal atau rebah (sudah ada pembalikan).

- Jika dikompilasikan dengan data jenis batuan (dominansi batuan) dan umur batuannya, akan
diketahui penyebaran satuan batuannya.

b). Metoda Diagram Kontur

Data jurus dan kemiringan lapisan batuan ditampilkan dalam bentuk diagram kontur.

- Diagram kontur, yaitu pengolahan data jurus dan kemiringan lapisan batuan dengan
memproyeksikan data tersebut secara stereografi. Proyeksi ini digunakan untuk memecahkan
masalah hubungan sudut baik garis dan bidang di dalam ruang. Dengan cara ini selanjutnya akan
diketahui gambaran dari suatu geometri lipatan dan selanjutnya digunakan untuk mengetahui
jenis lipatannya (klasifikasi lipatan). Pengolahan data dilakukan secara komputasi dengan
mempergunakan program “dip”.
2. Data Kekar
- Data kekar digunakan untuk mengetahui sistem tegasan yang mempengaruhi pembentukannya.
Caranya dengan mengolah data kekar (jurus dan kemiringan) ke dalam bentuk diagram roset dan
kontur. Kepentingan pengolahan data dengan tampilan Diagram Roset adalah untuk
mendapatkan arah dominan bidang kekarnya. Hasil pengolahan data ini ditampilkan dalam
bentuk diagram kipas. Pengolahan data dilakukan secara komputasi dengan mempergunakan
program “Dip”.

Diagram kontur dimaksudkan untuk mengetahui posisi maksima dari seluruh data kekar yang
selanjutnya digunakan untuk mengetahui posisi tegasan utama (1), tegasan menengah (2) dan
tegasan minimum (3). Dengan diketahuinya kedudukan masing-masing sistem tegasan tersebut
akhirnya dapat menunjukan sifat tegasan pembentuk sesarnya. Harus diperhatikan bahwa
pengukuran data kekar ini dilakukan pada daerah-daerah yang berada di dalam zona pensesaran.

3. Data Cermin Sesar (slicken side)

Data cermin sesar diperlukan untuk mengetahui sistem tegasan pembentuk sesar. Pengolahan
data ini ditampilkan dalam bentuk diagram roset dan stereogram sistem tegasan. Diagram roset
diperlukan untuk mengetahui arah dominan cermin sesarnya, sedangkan stereogram untuk
mengetahui sistem tegasannya. Sistem tegasan pembentuk sesar diketahui dari gambaran
stereogram, yang didalamnya menggambarkan posisi tegasan utama (1), tegasan menengah (2)
dan tegasan minimum (3); arah tegasan, sifat tegasan dan gambaran streogram masing-masing
cermin sesarnya. Pengolahan data dilakukan secara komputasi dengan mempergunakan program
dip dan stress.

Diagram rose pada geologi struktur bermanfaat untuk menentukan orientasi strike dan dip suatu
struktur batuan dan mineral. Hasil pengolahan ini dapat digunakan untuk membantu
mendapatkan gambaran struktur geologi di bawah permukaan. Contoh lain, diagram rose dalam
geologi dapat membantu untuk menggambarkan arus purba (paleocurrent).

Pengolahan Data Kekar

1. Pengolahan Data Jurus dan Kemiringan Lapisan Batuan

a). Metoda Pola Jurus Perlapisan Batuan Data jurus dan kemiringan lapisan batuan,
ditampilkan dalam bentuk simbol pada peta topografi. Selanjutnya berdasarkan jurus
perlapisan, ditarik garis kelurusannya (setelah dilakukan koreksi topografi). Dengan
cara ini akan diketahui beberapa hal, yaitu : - Bagaimana pola lapisan batuannya (pola
lipatan), apakah ada perbedaan antara 1 (satu) pola lipatan dengan pola lipatan lainnya.
- Ada/tidaknya sumbu lipatan, jika ada apakah lipatan tersebut antiklin atau sinklin
(tandai dengan simbol sumbu lipatan), bagaimana penyebaran dan arah sumbu
lipatannya, apakah lipatannya normal atau rebah (sudah ada pembalikan). - Jika
dikompilasikan dengan data jenis batuan (dominansi batuan) dan umur batuannya,
akan diketahui penyebaran satuan batuannya.

b). Metoda Diagram Kontur Data jurus dan kemiringan lapisan batuan ditampilkan dalam
bentuk diagram kontur. - Diagram kontur, yaitu pengolahan data jurus dan kemiringan
lapisan batuan dengan memproyeksikan data tersebut secara stereografi. Proyeksi ini
digunakan untuk memecahkan masalah hubungan sudut baik garis dan bidang di
dalam ruang. Dengan cara ini selanjutnya akan diketahui gambaran dari suatu geometri
lipatan dan selanjutnya digunakan untuk mengetahui jenis lipatannya (klasifikasi
lipatan). Pengolahan data dilakukan secara komputasi dengan mempergunakan
program “dip”.

2. Data Kekar - Data kekar digunakan untuk mengetahui sistem tegasan yang
mempengaruhi pembentukannya. Caranya dengan mengolah data kekar (jurus dan
kemiringan) ke dalam bentuk diagram roset dan kontur. Kepentingan pengolahan data
dengan tampilan Diagram Roset adalah untuk mendapatkan arah dominan bidang
kekarnya. Hasil pengolahan data ini ditampilkan dalam bentuk diagram kipas.
Pengolahan data dilakukan secara komputasi dengan mempergunakan program “Dip”.
Diagram kontur dimaksudkan untuk mengetahui posisi maksima dari seluruh data
kekar yang selanjutnya digunakan untuk mengetahui posisi:

1. tegasan utama

2. tegasan menengah, dan

3. tegasan minimum.

Dengan diketahuinya kedudukan masing-masing sistem tegasan tersebut akhirnya


dapat menunjukan sifat tegasan pembentuk sesarnya. Harus diperhatikan bahwa
pengukuran data kekar ini dilakukan pada daerah-daerah yang berada di dalam zona
pensesaran.

Anda mungkin juga menyukai