DI SUSUN OLEH:
1.1. Berdasarkan posisi melakukan prospeksi baik pendahuluan maupun detil dapat dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Air bone : terlebih dahulu dilakukan recoqnition flight, kemudian pengukuran dengan
magnometer, dengan radiometer atau dgn pengukuran dgn gelombang
elektromagnetis. Berdasarkan ketinggian terbang maka dibagi menjadi 2 yaitu :
Highlevel flight (liputan lebih luas) low level flight (liputannya sempit).
2. Carborne : Prinsipnya sama dgn diatas, dedektor yang digunakan bisa lebih berat/lebih
sensitif, dedektor dipasang pd kendaraan dan sejajar dgn gerak kendaraan.
- Tracing dgn panning : Untuk ukuran yang halus dapat dilakukan dengan panning
(pendulangan).
- Pembuatan parit : Hanya bermanfaat pada tanah penutup yang relatif tipis (kurang
dari 2m) Dibuat tegak lurus dengan strike badan bijih.
- Pembuatan sumur uji (Test Pitting) : Bila pembuatan parit tidak sampai badan
bijih maka dibuat sumur uji, sumur uji ini dibuat searah dengan parit/tegak lurus
(strike badan bijih),
Penjabaran penggolongan bahan galian pasca UU No. 4 Tahun 2009 ada di PERATURAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG
PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
di Pasal 2 ayat 2: Pertambangan mineral dan batubara sebagaimana dimaksud dikelompokkan ke
dalam 5 (lima) golongan komoditas tambang:
1. Mineral radioaktif
meliputi: radium, thorium, uranium, monasit, dan bahan galian radioaktif lainnya;
2. Mineral logam
meliputi: litium, berilium, magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng,
timah, nikel, mangaan, platina, bismuth, molibdenum, bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit,
vanadium, kromit, antimoni, kobalt, tantalum, cadmium, galium, indium, yitrium, magnetit, besi,
galena, alumina, niobium, zirkonium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium,
cesium, lanthanum, niobium,neodymium, hafnium, scandium, aluminium, palladium, rhodium,
osmium, ruthenium, iridium, selenium, telluride, stronium, germanium, dan zenotin;
4. Batuan
meliputi: pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers
earth), slate, granit, granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah
urug, batu apung, opal, kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan,
gamet, giok, agat, diorit, topas, batu gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai,
batu kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, kerikil berpasir alami (sirtu),
bahan timbunan pilihan (tanah), urukan tanah setempat, tanah merah (laterit), batu gamping,
onik, pasir laut, dan pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau unsur mineral bukan
logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan; dan
5. Batubara
meliputi bitumen padat, batuan aspal, batubara, dan gambut.
Bahan Bacaan/Referensi:
- Eksploprasi pendahuluan/detil,
- Pendataan citra yang tersedia, peta dasar, peta geologi, peta topografi, foto udara,
- laporan Penyelidikan terdahulu, teori dan metoda – metoda lapangan yang ada.
Metode langsung ;
- geofisika.
- Geokimia.
f. Biaya.
g. Waktu (kapan, dimana, bagaiman dll)
i. Jalur eksplorasi.
j. Perijinan.
Adapun surat izin KP dirumuskan Sebagai berikut :
2. Tahap Kerja Lapangan : tahap pengukuran dan pengambilan data lapangan. meliputi :
3. Tahap Pengolahan Data : Data hasil pengukuran dapat segera dilakukan pengolahan di
lapangan atau langsung dikirim kekantor. Macam – macam laboratorium yang digunakan
adalah : laboratorium Krismin, petrologi, mekanika tanah, mekanika batuan, Pengolahan
bahan galian, Kimia, Batubara, X-ray fluorescence, X-ray diffraction. Studio yang
digunakan : Penginderaan jauh, pemetaan, geofisika.
4. Tahap Pelaporan : Pembuatan laporan setelah pengolahan data dan analisis selesai
dilaksanakan. tahap ini menurut surat keputusan Dirjen pertambangan umum no 667.
K/201/040000/1986 tgl 11 november 1986 tentantg tata cara pengajuan dan penilaian
permohonan KP/Perpanjangan KP :
a. Kata Pengantar, Daftar isi, Daftar Tabel, Daftar gambar, Daftar Peta, Daftar Lampiran, Isi
laporan,
b. Bab I Pendahuluan (Maksud/tujuan penelitian, Anggota tim penyelidikan, jadwal
penyelidikan, penyelidikan yang pernah dilakukan sebelumnya),
c. Bab II Keadaan Umum Daerah Penyelidikan (Kesampaian dan sarana hubungan, masalah
lingkungan daerah penyelidikan (Penduduk, iklim, topografi, vegetasi), Geologi)
d. Bab III Kegiatan Penyelidikan : Cara Penyelidikan, Tahapan penyelidikan (Pemetaan,
Pemboran/sumur uji, parit uji, Pengambilan contoh, analisa contoh Bab IV. Hasil
Penyelidikan : Pengukuran, Pengeboran sederhana/sumur uji/parit uji, kadar kualitas dan
penyebaran, Daerah prospek.
e. Bab V. Kesimpulan dan saran : Keadaan geologi yang penting, Keadaan endapan Bahan
galian, Daerah yang memiliki prospek.