Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
072.08.009
TAHAP-TAHAP EKSPLORASI
Kegiatan eksplorasi adalah kegiatan yang menunjang peran pokok dalam
melokalisasi atau menemukan daerah yang mempunyai potensi tambang yang bernilai
ekonomis. Menentukan suatu daerah prospek adalah merupakan tahapan yang penting
dalam kegiatan eksplorasi. Dalam kaitan dengan batubara, eksplorasi batubara
merupakan suatu proses kegiatan untuk menentukan lokasi endapan batubara yang
prospek untuk dikembangkan, dimana selama pelaksanaan program akan dilakukan
pengambilan contoh batubara (coal sampling) untuk dievaluasi dan dianalisis di
laboratorium baik dengan pendekatan analisis kimia maupun analisis fisika agar
kualitas dan kuantitas batubara tersebut dapat diketahui dengan pasti (Blayden and
Goodwin, 1982).
Dalam melakukan kegiatan eksplorasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Tujuan Eksplorasi, antara lain untuk mengetahui :
Melokalisasi suatu endapan bahan galian :
Eksplorasi pendahuluan/prospeksi dan
Eksplorasi detail
g)
h)
survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak. Kalau daerah
tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap
eksplorasi selanjutnya.
4.
Eksplorasi Rinci
Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada
mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White,
1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat
(jarak antar titik bor 200 meter), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor
untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan
cadangan (volume cadangan), penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun
tegak. Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan
klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (<20%). Sebelum dilakukan kegiatan
ini, dilakukan terlebih dahulu studi kelayakan dan amdal, geoteknik, serta geohidrologi.
Skala peta yang digunakan adalah 1:2.000 sampai 1:500. Pengetahuan atau data yang
lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan, dan penyebaran cadangan
secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data mengenai kekuatan batuan sampling,
kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat memudahkan
perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan lereng
tambang. Juga penting untuk merencanakan produksi bulanan/tahunan dan pemilihan
peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya. Sesuai dengan Keputusan Direktur
Jendral Pertambangan Umum No. 661.K/201/DDJP/1996 tentang Pemberian Kuasa
Pertambangan, Laporan Kuasa Pertambangan Eksplorasi perlu dilampiri dengan
ebberapa peta:
Peta lokasi/situasi
Peta topografi (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta kegiatan eksplorasi, meliputi lokasi singkapan batubara, sumur uji, parit uji,
pemboran, dan pengambilan contoh batubara (skala 1:2.000 sampai 1:10.000)
Peta geologi daerah (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta penyebaran endapan batubara (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta perhitungan 2 dimensi batubara (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta penyebaran kualitas, antara lain nilai kalori, kandungan abu, dan
kandungan sulphur (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta isopach tanah penutup (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta isopach ketebalan lapisan batubara (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Peta kontur struktur (skala 1:500 sampai 1:2.000)
Penampang geologi
Penampang bor
Penampang/sketsa singkapan batubara