Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

‫ﺒﺳﻡﷲﺍﻟﺭﺤﻣﻥﺍﻟﺭﺤﻳﻡ‬

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Mari kita panjat kan puji syukur kepada Allah SWT karena atas berkat
rahmat-Nya serta izin-Nya, laporan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini dibuat sebagai syarat dalam mengikuti Laboratorium
Eksplorasi dan juga sebagai syarat mengikuti praktikum Teknik Eksplorasi
tentang Eksplorasi Pemboran yang akan dilakukan.
Karena pengalaman saya yang masih kurang dalam membuat laporan
dan saya menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada laporan ini,
untuk itu saya mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dan
berharap mendapatkan kritik dan saran sebagai masukan kepada saya .
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya serta
pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung,16 April 2018


Penyusun,

Moch. Faizal Fadhillah


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.........................................................................1
1.2.1 Maksud.............................................................................1
1.2.2 Tujuan...............................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................2


2.1. Eksplorasi Pemboran......................................................................2
2.2. Peralatan Pemboran Eksplorasi......................................................2
2.3. Sample Cutting................................................................................4
2.4. Sampling Core.................................................................................5
2.3. Pendeskripsian Core.......................................................................6

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.................................................................9


3.1. Tugas..............................................................................................9
3.2. Pembahasan...................................................................................9

BAB IV ANALISA...............................................................................................10

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Dunia pertambangan yang padat akan modal, termasuk pada
tahapan kegiatan eksplorasi yang dapat dikatakan awal dari kegiatan
pertambangan yang akan berlangsung. Maka dari itu eksplorasi sangatlah
penting bagi pertambangan yaitu guna mengetahui sumberdaya dan cadangan
untuk ditambang . sehingga memberikan informasi untuk bahan galian yang akan
ditambang selanjutnya.
Eksplorasi Merupakan penyelidikan atau penelitian lapangan untuk
mengumpulkan data / informasi selengkap mungkin mengenai keberadaan
sumber daya alam di suatu Daerah. Kegiatan eksplorasi sangat penting
dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan mengingat
keberadaan bahan galian yang penyebarannya ada di bawah permukaan bumi
dan tidak terlihat begitu saja dan tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu
saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan
jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan di
lapangan yang teliti agar tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk
mengurangi resiko yang akan timbul setelahnya seperti kegagalan, kerugian
materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Kegiatan untuk mengetahui konsep awal teknik eksplorasi.
1.2.2 Tujuan
1. Melakukan Survey Tinjau ke lapangan
2. Melakukan pengamatan sesuai tahapan eksplorasi
3. Melakukan penyelidikan di lapangan
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Eksplorasi Pemboran

Pemboran eksplorasi dilakukan untuk mengetahui kadar suatu endapan


disuatu daerah yang dianggap memiliki bahan galian yang memberikan
keuntungan ekonomis. Sebetulnya sulit untuk melakukan penggolongan metoda
pengeboran. Alat bor tangan banyak yang dikembangkan dengan dilengkapi
motor kecil, sedangkan banyak alat bor mesin yang dipasang pada truk
dirancang untuk pemboran dangkal. Alat bor mesin putar berkisar dari yang
portable sampai alat bor raksasa untuk eksplorasi minyak dan gas bumi.

2.2 Peralatan Pemboran Eksplorasi

Selama melakukan kegiatan pemboran eksplorasi tentunya menggunakan alat-


alat selain mesin bor, alat-alat tersebut antara lain :
1. Mata Bor
Terdiri dari intan, baja, dan bentuk, termasuk kadang-kadang untuk tanpa
pengambilan inti. Ukuran mata bor : AX, BX sampai NX, sesuai dengan
corebarrel.
2. Bumbung Inti (Corebarrel)
Ukurannya sesuai dengan mata bor, sedangkan jenisnya berbeda seperti,
Double-tube core-barrel dan Triple-tube core-barrel (recovery faktor lebih dari
90%.
3. Menara Bor
Tergantung tujuan kedalaman akhir pemboran serta kenampakannya maka
mesin pemboran dilengkapi suatu menara untuk mengendalikan pipa bor yang
berupa sistim rak, kaki tiga sederhana maupun derrek.
4. Mesin penggerak
Mesin penggerak ini, berperan utama dalam proses pemboran yang berfungsi
sebagai pemberi energi pada perputaran dan naik turunnya batang bor.
5. Landasan
Landasan berfungsi sebagai, tempat berdirinya menara dan sebagai landasan
untuk mesin penggerak dan oil tank (tangki minyak).
6. Tangki Oli (oil tank)
Tangki minyak berfungsi sebagai tempat minyak pelumas.
7. Handle
Handle adalah alat yang berfungsi untuk mengatur naik turunnya gear box atau
batang bor, serta mengatur berputarnya batang bor.
8. Gear Box
Gear Box berfungsi sebagai tempat terpasangnya batang bor dan membuat
batang bor dapat berputar. Pergerakan pada Gear Box diataur sepenuhnya oleh
handle/operator.
9. Kunci pipa
Kunci pipa berfungsi sebagai, alat untuk melepas dan menyambungkan batang
bor.
10. Core Barel
Core barel berfungsi untuk mengambil sampel yang di laluinya. Core barel
memiliki panjang 110 cm dan berdiameter lebih besar dari pada batang bor.
11. Batang Bor
Batang bor yang digunakan ada tiga jenis yang memiliki panjang yang berbeda.
Dan memiliki fungsi yang sama yaitu, menyambungkan gear box dengan core
barel untuk mendapatkan sampel pada kedalaman tertentu.
12. Hose
Hose atau slang karet ini, berfungsi untuk menyalurkan minyak pelumas pada
mesin bor dan menyalurkan tekanan udara (comprhesing) ke handle menuju
gear box  , agar terjadi perputaran dan naik turunnya batang bor.
13. Solar & Minyak Pelumas
Solar adalah bahan bakar dari mesin penggerak. Dan minyak pelumas berfungsi
sebagai pelumas dan pendingin mesin penggerak
14. Air
Air digunakan untuk membantu mata bor dalam menghancurkan batuan yang
keras agar lebih lunak dan tidak menghambat berputarnya batang bor.
15. Gris
Gris sebagai bahan untuk memperlicin, biasanya digunakan pada drag batang
bor agar batang bor dapat tersambung dengan baik, dan juga di gunakan pada
rantai yang menggerakkan gear box.
2.3 Sample Cutting
Sampel cutting merupakan sampel yang berasal dari lubang bor dari
proses pemboran open hole, yang berupa material batuan yang tergerus oleh bit,
kemudian terbawa oleh mud fluid ke permukaan dan mengalir melalui parit kecil
menuju mud pond.
Sampel cutting menunjukkan jenis litologi yang terdapat di bawah
permukaan pada kedalaman saat mata bor menggerus litologi tersebut.
Sampel cutting diambil setiap kedalaman tertentu sesuai kebutuhan, untuk
PT. Adaro Indonesia, dilakukan pengambilan sampel setiap 1,5 meter dan
kelipatannya. Kemudian diletakkan di dekat rig dengan jarak aman yang tidak
terganggu dengan aktivitas pengeboran dan diberi garis/pagar line.

2.4 Sampling Core

Pastikan sampel coring yang diperoleh tidak terkontaminasi. Tutup dengan


plastik wrap sebelum diletakkan di pipa paralon. Letakkan pada tempat dan jarak
yang aman dari aktifitas drilling. Letakkan bagian atas/top sampel coring pada
sebelah kiri dan bagian bawah/bottom sampel coring di sebelah kanan. Hitung
panjang sampel coring dan bandingkan dengan panjang/kedalaman kemajuan
pipa untuk mendapatkan core recovery.

Sumber: EkoMurjianto, 2016


Gambar 1
Core Box (pandangan atas), tanda panah dalam box menunjukkan arah cara
meletakan core sample.

2.5 Pendeskripsian Core

Pendeskripsian core dilakukan dengan mengamati sifat-sifat fisik core


batubara kemudian menuliskan/merekamnya ke dalam log bor.
Pertama, isilah Head dari Logbor yang terdiri dari, Location, Date, Total
Depth, Logged by, Geophysics, Rig, Hole No, Sheet of (lembar halaman) dan N-
E-R-L (koordinat). Selanjutnya lakukan pengisian kolom-kolom Sample Interval
(pembagian interval sampel batubara), Depth (ukuran kedalaman), Lithological
Sketch (sketsa litologi), Joint/Bedding Sketch (sketsa kekar/struktur), Dip, Seam
Name, Lithological Description (deskripsi litologi), Strength (kekuatan sampel
coring), Fracturing (pecahan sampel coring) sesuai dengan standar pengisian.
Data tersebut selanjutnya akan dimasukkan ke dalam data base
eksplorasi dengan software Logcheck, Microsoft Access, dan Mincom. Informasi
yang perlu dicatat pada ‘CHIP LOGGING SHEET’ antara lain :

 Interval kedalaman tiap perubahan litologi


 Type drill (Open Hole atau Coring)
 RQD (Rock Quality Designation)

Metode ini didasarkan pada perhitungan persentase core terambil yang


mempunyai panjang 10 cm atau lebih.

RQD = jumlah panjang core terambil lebih dari 10 cm x 100%


panjang core seluruhnya

Recovery drill coal = tebal coal actual x 100%


tebal coal log

Jika recovery kurang dari 90% maka harus dilakukan redrill atau
pengeboran ulang.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
Membaca serta membuat deskripsi bor menggunakan software dan
manual. Serta membuat penampang dari setiap titik bor yang telah di plot.

3.2 Pembahasan
1. Log Plot (Terlampir)
Log Bor yang dibuat didapatkan dari hasil pengerjaan pada software
logplot dengan data yang diberikan dari tugas terlampir yang mana akan
menunjukan lapisannya.
2. Lokasi bor pada peta (terlampir)
Dikerjakan dengan mengeplot dari koordinat titik yang telah ditentukan
pada tugas yang diberikan, dan diterapkan kedalam peta andesit daerah
Banten yang kemudian akan didapatkan titik-titik bor.
3. Penampang (Terlampir)
Dikerjakan dengan mengkorelasikan antara titik bor satu dengan titik bor
yang lainnya dalam suatu penampang peta dan akan menghasilkan
kenampakan daari suatu bentukan tubuh lapisan batuan.
4. Deskripsi lithologi dilihat dari gamma ray yang memiliki aliran kuat serta
lemah juga dilihat dari frekuensinya dimana tinggi rendahnya itu
membedakan antara suatu mineral tertentu serta dikerjakan dalam logplot
agar mendapatkan lithologi nya.
BAB IV
ANALISA

Pada Desa Lembang Sari, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang,


Provinsi Banten, memiliki perlapisan berupa reksi vulkanik serta andesit. Breksi
vulkanik pada daerah ini terdapat diatas andesitnya. Hal tersebut dapat diketahui
dari hasil pengeboran di tiap titik an dilihat dari penampang tiap titik
pengeborannya yang semuannya menunjukan bahwa breksi vulkanik daerah
tersebut berada diatas lapisan batuan andesit.
Pada gamma ray diketahui apabila lapisan yang mendominasi
merupakan batu lempung dan batu pasir.
BAB III
KESIMPULAN

Pemboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri


pertambangan. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum diadakannya
penambangan. Pemboran masuk dalam kegiatan eksplorasi detail yaitu
pengambila conto sistematik dengan pemboran inti. Pemboran sangat
bermanfaat dalam berbagai kegiatan dalam proses penambangan dari sebelum
dilakukan kegiatan penambangan contohnya survey tinjau dan prospeksi umum
yaitu sampling batuan sedangkan dalam proses penambangan pemboran sangat
di perlukan dalam proses pembokaran burden atau tanah penutup dengan
menggunakan peledak serta pemetaan geologi daerah persebaran bahan galian.
Mekanisme pemboran berhubungan dengan berbagai hal seperti jenis batuan di
lapangan, kondisi geologi dan keahlian dari operator alat itu sendiri. Dalam
kegiatan pemboran penting agar operator dapat memilih alat bor sesui keadaan
dilapangan hal ini sangat berhubungan erat dengan skil dari oporator alat bor
dan pengalaman di bagian pemboran.
DAFTAR PUSTAKA

1. Andi, 2012, “Eksplorasi Pemboran”, dokumen.tips. Diakses pada


tanggal 16 April 2018 pada pukul 20.15 WIB

2. Anonim, 2011, “eksplorasi pemboran”, oricaminingservices


.com . Diakses pada tanggal 16 April 2018 pada pukul 20.22 WIB

3. Micha, 2013, “Dasar Teori Eksplorasi Tambang”, michanarchy.com .


Diakses pada tanggal 16 April 2018 pada pukul 21.22 WIB
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai