Tipe genetik:
magmatik,
metasomatik sentuh,
hidrotermal,
lateritik,
aluvial,
sedimenter,
metamorfik.
Tipe bentuk dan sebaran:
isometris/sederhana, lapisan, urat, kantong, dsb;
terserak merata, tidak merata, sangat tidak merata.
Tipe magmatik:
EBG terbentuk pada awal pembekuan magma;
Bentuk schlieren, seperti perlapisan;
Sebaran mineral berharga masif atau terserak
merata;
Mineral2 oksida Fe, Cr.
Metasomatik sentuh:
Penerobosan batuan beku (asam) pada
batugamping (gampingan);
Pembentukan mineral2 skarn (garnet dan
piroksen);
Bentuk tubuh bijih: lensa2, kantong, tidak teratur;
Sebaran mineral berharga masif, terserak tidak
merata;
Mineral2 oksida Fe, sulfida Pb-Zn, Cu, emas, perak.
Hidrotermal:
Perambatan larutan hidrotermal;
Pengisian celah2 (barik2 dan pori2);
Membentuk stockwork;
Bentuk endapan bahan galian urat, lensa2,
isometris (tipe porfir);
Sebaran mineral berharga merata, tidak merata;
Mineral2 sulfida Cu, Pb-Zn, Mo, Au.
Hidrotermal:
Hipotermal, 300-500oC
Mesotermal, 250-400oC
Epitermal, 150-300oC
Epitermal:
High sulfidation: energite-gold (Q-alunite, acid-
sulphate)
Low sulfidation: gold (adularia-sericite)
Lateritik:
Terbentuk karena proses pelapukan (in situ);
Proses lateritisasi, pembentukan mineral2
sekunder (enrichment);
Bentuk ‘perlapisan’ tidak teratur di permukaan;
Sebaran mineral berharga tidak merata;
Bauksit (Al), nikel (Ni), besi (Fe).
Aluvial:
Terbentuk karena proses pelapukan (transported);
Pemisahan dan pemilahan mineral tahan
pelapukan dan ber BD besar;
Bentuk ‘perlapisan’ tidak teratur, lensa2 di
permukaan;
Sebaran mineral berharga tidak merata;
Kasiterit (Sn), emas aluvial, pasir besi, dsb.
Sedimenter:
Pembentukan karena proses sedimentasi
(pelapukan, transportasi, sedimentasi);
bentuk lapisan, bentuk2 sederhana, teratur;
Batubara, batugamping, dsb.
Metamorfik:
Perubahan batuan dan mineral karena tekanan
dan suhu;
Bentuk sederhana dan teratur, tidak teratur;
Marmer, grafit, batusabak, bijih besi.
Isometris:
Cu-Au porfir, Cu-Mo porfir, andesit, granit, dsb.
Lapisan:
batubara, batupasir, endapan letakan (plaser).
Urat (vein):
Au-Ag, Pb-Zn, dsb.
Lensa:
Fe skarn, Pb-Zn skarn, dsb.
Kantung (pocket):
Fe skarn, Pb-Zn skarn, dsb.
Pejal (massive):
bijih besi malihan,
bahan galian industri,
batubara.
Terserak (disseminated):
merata,
tidak merata,
sangat tidak merata,
bijih mineral logam pada umumnya.
Keadaan tubuh bijih: keberubahan.
Variabilitas:
keberubahan keadaan (bentuk, ketebalan, dan
sebaran) EBG;
karakter dan intensitas;
Intensitas variabilitas:
intensitas dinyatakan dalam koefisien variasi;
Karakter variabilitas:
teratur (regular) dan tidak teratur (irregular).
Koefisien variasi:
suatu besaran yang menggambarkan variabilitas
keadaan EBG;
hubungan (rasio) antara simpangan baku dengan
nilai rata2;
hanya menggambarkan intensitas, bukan
karakternya.
Besaran variasi hanya menggambarkan
tingkat variabilitas parameter (yang
diselidiki), tidak menunjukkan karakternya.
Desain eksplorasi
Kerapatan titik pengamatan (lubang eksplorasi)
Metode pemercontohan
Genesa EBG
Proses geologi (tektonika)
Di/dekat permukaan – di bawah permukaan
Dangkal:
sumur-uji
parit-uji
geokimia
Dalam:
geofisika
pemboran