A. Pendahuluan
Endapan bahan galian merupakan sekumpulan dari unsur, mineral, bijih,
dan senyawa kimia yang terbentuk di alam dan mempunyai nilai ekonomis. Pada
dasarnya bahan galian yang terdapat merupakan suatu unsur atau senyawa
yang berbentuk padat, cair, atau gas. Adapun pengelempokan bahan galian
terbagi berdasarkan proses keterbentukannya, tipe atau bentuk endapan, dan
pengelompokan berdasarkan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Pada konteks kali ini akan dilakukan pembahasan mengenai tipe
endapan bahan galian.
1. Tipe Magmatik
Proses pembentukan bahan galian ini terjadi pada tahap awal dari
pembekuan magma dan bentuk umumnya biasanya berbentuk perlapisan seperti
schlieren, sebaran mineralnya bersifat masif ataupun terserak secara merata.
Contoh jenis bahan galian yang termasuk kedalam tipe ini seperti magnetit dan
khromit yang banyak dijumpai di Indonesia.
2. Metasomatik Sentuh
Keterbentuakannya terjadi karena proses penerobosan magma yang
bersifat asam pada lapisan batuan gamping, pembentukannya meliputi mineral-
mineral seperti skarn, garnet, dan piroksen. Tipe endapan bahan galian ini
berbentuk seperti lensa-lensa yang tidak teratur dan sebaran mineralnya bersifat
masif tersebar secara merata. Cintoh jenis bahan galiannya meliputi mineral-
mineral sulfida Pb - Zn, Cu, mineral oksida Fe, dan emas.
3. Hidrothermal
Terbentuk karena proses perambatan larutan hidrothermal yang naik
melalui rekahan atau celah pada lapisan batuan sehingga mineralisasinya
mengisi pada celah dan pori batuan yang diterobos dan biasanya membentuk
stockwork dengan bentuk endapan bahan galian yang seperti urat, lensa-lensa,
dan isometris atau porfiri. Sebaran mineral berharganya merata sampai tidak
meratan, contohnya seperti mineral-mineral sulfida Cu, Pb - Zn, Mo, dan Au.
4. Lateritik
Keterbentukannya terjadi disebabkan karena proses pelapukan, proses
lateritisasi sehingga menghasilkan mineral-mineral sekunder dan bentuk
perlapisannya tidak teratur dipermukaan sehingga sebaran mineralnya tidak
merata seperti mineral almunium (bauksit), nikel, dan besi.
5. Aluvial
Mineral berharganya terbentuk sebagai akibat dari proses pelapukan
hingga mineral yang tahan terhadap pelapukan akan mengalami pemisahan dan
pemilahan dengan sendirinya. Bentuk perlapisannya tidak teratur dan seperti
lensa-lensa dipermukaan, sebaran mineral berharganya tidak merata contohnya
seperti kasiterit (Sn), emas aluvial, dan pasir besi.
6. Metamorfik
Diakibatkan karena perubahan kenaikan suhu yang sangat signifikan
hingga batuan-batuan asal ataupun mineral mengalami perubahan. Bentuk
endapannya sederhana dari mulai teratur hingga tidak teratur, contohnya seperti
marmer, grafit, batusabak, dan bijih besi.
7. Sedimenter
Pembentukannya terjadi disebabkan oleh adanya proses sedimentasi
hingga mengahasilkan endapan bahan galian dengan bentuk lapisan yang
sederhana dan teratur seperti batubara dan batugamping.