Anda di halaman 1dari 50

HASIL KALI KELARUTAN DAN

KESETIMBANGAN ASAM BASA


Banyak reaksi kimia yang digunakan dalam analisis anorganik
kualitatif melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat
yang memisahkan diri sebagai sautu fase padat keluar dari larutan.
Kelarutan (s) didefinisikan sebagai konsentrasi molar dari larutan
jenuhnya. Kelarutan dipengaruhi oleh suhu dan ion-ion sejenis dalam
larutan.
KSP
KSP atau dikenal dengan istilah solubility product constant merupakan
konstanta pelarutan dari produk yang terbentuk
KSP berlaku apabila suatu padatan dimasukkan kedalam larutan
kemudian terjadi proses pelarutan


AgCl  Ag+ + Cl–
Konstanta kesetimbangan dapat dituliskan

[Ag +] [Cl–]
K = ____________
[AgCl]
Karena [AgCl] konstant maka didapa Ksp, konstanta hasil kali kelarutan
Maka
Ksp = [Ag+] [Cl–]
MENGHITUNG KSP

Hitung Ksp dari CuBr dengna konsentrasi 2 x 10-4 mol/L


[CuBr] = 2 x 10-4 mol/L
[Cu+] = 2 x 10-4 mol/L
[Br-] = 2 x 10-4 mol/L
KSP = [Cu+][Br-]
KSP = 2 x 10-4 mol/L x 2 x 10-4 mol/L
KSP = 4 x 10-8
MENGHITUNG SOLUBILITAS DARI KSP
Diketahui KSP dari tembaga(2)iodat adalah 1,4 x 10-7. pada suhu 25
OC. Hitung solubilitas tembaga(2)iodat pada suhu tersebut
[Cu(IO3)2] = x
[Cu2+] = x
[IO3-] = 2x
KSP = [Cu2+] [IO3-]2 = x. (2x)2
1,4 x 10-7 = 4x2
X3 = 3,5 x 10-8
X = 3,3 x 10-3 mol/L
Maka solubilitas/ konsentrasi dari Cu(IO3)2 = 3,3 x 10-3 mol/L
Diketahui hasil kali kelarutan Mg(OH)2 adalah 3,4x10-11, hitung
konsentrasi ion hidroksil dalam larutan jenuhnya!
Mg(OH)2  Mg2+ + 2 OH–

Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH–]2


misal [Mg2+] = x, maka [OH–] = 2x; sehingga
3,4x10-11 = (x) (2x)2 = 4x3
x = 2,04 x 10-4
karena [OH–] = 2x, maka
[OH–] = 2 x 2,04 x10-4 = 4,08 x10-4 mol/L
Larutan jenuh AgCl (Mr=143,5) mengandung 0,0015g/L zat tersebut.
Hitung kelarutan dan konstanta hasil kali kelarutan!
AgCl  Ag+ + Cl–

Kelarutan Ag2S = 0,0015 g/L x 1 mol/143,5 g


= 1,05x10-5 mol/L
[Ag+] = 1,05x10-5 mol/L; [Cl-] = 1,05x10-5 mol/L
Harga Ksp = [Ag+] [Cl–]
= (1,05x10-5) x (1,05x10-5)
= 1,09 x 10-10
EFEK PENAMBAHAN ION SEJENIS
TERHADAP KELARUTAN
Adanya ion sejenis yang ditambahkan kedalam campuran maka akan
memberikan dampak pada kelarutan dari ion tersebut dan
mempengaruhi KSP
Adanya ion sejenis didalam larutan akan menjadikan kelarutan
produk menjadi menurun
Hitung Kelarutan dari padatan perak kromat (Ag2CrO4) yang
dilarutkan dalam 0,1 M larutan AgNO3. dimana KSP = 9 x 10-12
[Ag+] dari AgNO3 = 0,1 M
Maka [Ag+] setelah penambahan [Ag2CrO4] = 0,1 + 2x
[CrO42-] = x

9 x 10-12 = (0,1 + 2x)2(x), x dianggap sangat kecil sehingga diabaikan


9 x 10-12 = (0,1)2(x)
9 x 10-12 = 0,01x
X = 9 x 10-10 M
[Ag+] = 0,1 + 2(9 x 10-10 ) =0,1
[CrO32-] = x = 9 x 10-10
Hitung kelarutan dari padatan CaF2 (KSP = 4 x 10-11) pada larutan
0,025 M NaF
NaF  Na+ + F-
[F-] dari NaF = 1/1 x 0,025 = 0,025 M
[F-] pada CaF2 = 0,025 + 2x
[Ca2+] = x
[CaF2] = x
Maka KSP = [Ca2+] [F-]2
4 x 10-11 = x(0,025+2x)2
4 x 10-11 =6,25 x 10-4 x
X = 6,4 x 10-8
[Ca2+] = [CaF2] = 6,4 x 10-8 M
QUESION PRECIPITATION (Q)
Dalam kesetimbangan selain dikenal istilah konstanta kesetimbangan
juga dikenal konstanta quesion (Q)
Quesion digunakan untuk memprediksikan apakah suatu padatan yang
semula terlarut akan mengendap atau tetap dalam bentuk larutan
CaF2  Ca2+ + 2F-
Q = [Ca2+][2F-]2
HUBUNGAN ANTARA Q DENGAN KSP
Q akan menjadi lebih besar apabila ion produk ditambahkan
kedalam larutan dan sebaliknya
Jika Q lebih besar dari KSP maka kesetimbangan akan berarah ke
kiri, artinya CaF2 akan mengendap
Jika Q lebih kecil dari KSP maka kesetimbangan akan bergerak ke
kanan, artinya CaF2 akan melarut
TITRASI ASAM BASA
ASAM DAN BASA
TEORI ARRHENIUS
Asam merupakan senyawa yang menghasilkan ion Hidronium (H3O+) jika
berada dalam larutan, sedangkan basa merupakan senyawa yang
menghasilkan ion hidroksida (-OH)
TEORI BRONSTED LOWRY
Asam merupakan senyawa yang dapat memberikan proton (H+) atau
dinyatakan sebagai donor proton
Basa merupakan senyawa yang dapat menerima proton (H+) atau
dinyatakan sebagai akseptor proton

Asam konjugasi merupakan senyawa yang terbentuk setelah suatu basa


menerima proton.
Basa konjugasi merupakan senyawa yang terbentuk setelah suatu asam
kehilangan protonnya
Teori Lewis
Asam adalah senyawa yang dapat menerima
pasangan elektron
Basa adalah senyawa yang dapat melepas
elektron
ASAM KUAT DAN BASA KUAT
Dinyatakan sebagai asam kuat atau basa kuat, apabila senyawa tersebut
didalam larutan terdisosiasi sempurna, dimana reaksi berjalan ke kanan.
ASAM LEMAH DAN BASA LEMAH
Dinyatakan sebagai asam lemah atau basa lemah, apabila didalam
larutan senyawa tersebut terdisosiasi sangat rendah (tidak terdisosiasi
sempurna)
KESETIMBANGAN ASAM
TITRASI ASAM KUAT DAN BASA
KUAT
Mol = M (konsentrasi).V(volume)
HA + BOH  AB + H2O
Artinya bahwa, pada reaksi tersebut 1 mol HA akan bereaksi secara ekivalen
dengan 1 mol BOH
Mol HA = mol BOH
MHA . VHA = MBOH . VBOH
H2O  H+ + -OH
KW=[H+][-OH]
-log Kw = -log [H+][-OH]
-log Kw = -log[H+] -log [-OH]
pKw = pH + pOH
ASAM KUAT - BASA KUAT
-Asam kuat : HCl
-Basa kuat : NaOH

Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH- → H2O

www.themegallery.com COMPANY LOGO


50 mL HCl 0,1 M dititrasi dengan 0,2 M NaOH. Hitung volume NaOH
yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekivalen, hitung pH larutan
sebelum ditambahkan NaOH dan hitung pH larutan setelah
ditambahkan 10 mL NaOH
HCl + NaOH  NaCl + H2O
MHCl . VHCl = MNaOH . VNaOH
𝑀𝐻𝐶𝑙 𝑉𝐻𝐶𝑙
VNaOH =
𝑀𝑁𝑎𝑂𝐻

VNaOH = (50 . 0,1)/0,2


VNaOH = 25 mL

pH Awal HCl
HCl  H+ + Cl-
Mol H+ = Mol HCl = 5 mmol
MH+ = 0,1 M
pH = -log[H+]
pH = 1
HCl + NaOH  NaCl + H2O
Awal 5 2
Reaksi 2 2 2
Setimbang 3 0 0

Mol HCl = 3 mmol


Vol Larutan = 50 + 10 = 60
M HCl = 0,05 M
pH = - log[H+]
pH = - log [0,05]
pH = 2 – log 5 =1,3
CONTOH SOAL

1. Untuk mentitrasi Asam sulfat sebanyak 25,00 mL diperlukan


titran NaOH 0,10 M sebanyak 26,50mL. Berapakah
konsentrasi asam?

www.themegallery.com COMPANY LOGO


LARUTAN BUFFER

Aplikasi paling penting dalam reaksi asam basa yang mengandung ion adalah
untuk tujuan buffering
Larutan buffer merupakan suatu larutan yang mampu menjaga stabilitas kondisi
pH pada saat ada penambahan ion hidroksida ataupun proton kedalam larutan
Larutan buffer biasanya mengandung asam lemah atau basa lemah dan garam.
Contoh NaF dan HF, NH3 dan NH4Cl.
SOAL
A buffered solution contains 0,5 M acetic acid (CH3COOH) and
0,5 M sodium acetate (CH3COONa). Calculate the pH of this
solution. Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5
CH3COONa  CH3COO- + Na+
Mol CH3COO- = 0,5 mol

CH3COOH(aq)  CH3COO-(aq) + H+(aq)


Awal 0,5 0,5 0
Disosiasi x x x
Setimbang 0,5 – x 0,5 + x x
X dianggap terlalu kecil pada penjumlahan dan pengurangan
maka,
1,8 x 10-5 = x
[H+] = 1,8 x 10-5
pH = - log 1,8 x 10-5 = 4,74
BANDINGKAN JIKA NAOH DITAMBAHKAN KE
AIR BUKAN BUFFER
pH air adalah 7

NaOH  Na+ + -OH


Mol –OH = 0,01 mol, pada 1 L maka [-OH] = 0,01 M
pOH = -log [0,01] = 2
Maka pH = 14-2 = 12
Maka kenaikan pH yang terjadi dalam air adalah dari 7 ke 12 yaitu sebesar
5 poin
HUBUNGAN ANTARA PH DAN PKA
(PERSAMAAN HENDERSON-HASSELBALCH)

Persamaan ini dinamakan sebagai persamaan Henderson-Hasselbalch,


banyak dimanfaatkan untuk menghitung pH pada larutan yang sudah
diketahui rasio antara basa dan asam nya ([A-]/[HA])
TITRASI ANTARA ASAM LEMAH DENGAN
BASA KUAT
50 mL Asam Asetat 0,1 M dititrasi dengan 0,1 M NaOH. Hitung
volume NaOH yang diperlukan untuk mencapai titik ekivalen.
Berapakah pH larutan awal sebelum ditambahkan NaOH jika
diketahui Ka untuk asam asetat adalah 1,75 x10-5 , hitung pH
larutan awal, hitung pH setelah penambahan NaOH 10 mL
a
VOLUME NAOH YANG DITAMBAHKAN

CH3COOH + NaOH  CH3COONa + H2O


VNaOH = (MCH3COOH.VCH3COOH)/MNaOH
VNaOH = 5/0,1 = 50 mL
PH AWAL LARUTAN
CH3COOH  CH3COO- + H+
awal 0,1 M
Disosiasi x x x
Setimbang 0,1 – x x x

Ka = [CH3COO-][H+]/[CH3COOH]
1,75 x 10-5 = x2/[0,1-x]
1,75 x 10-5 = x2/0,1
X = √ 1,75 x 10-6 = 1,32 x 10-3
[H+] = 1,32 x 10-3
pH = 2,88
PH SETELAH PENAMBAHAN NAOH
NaOH  Na+ + -OH
Mol –OH = 1 mmol
CH3COOH + -OH  CH3COO- + H2O
awal 5 mmol 1 mmol
Reaksi 1 1 1
Setimbang 4 - 1 mmol
Volume total larutan = 60 mL
CH3COOH  CH3COO- + H+
Awal 0,0667 0,0167
Disosiasi x x x
Setimbang 0,0667 – x 0,0167 + x x

Ka = [CH3COO-][H+]/[CH3COOH]
1,75 x 10-5 = [0,0167+x][x]/[0,0667-x]
1,75 x 10-5 = 0,0167 [x]/0,0667
X = 1,75 x 10-5 x 0,0667/0,0167
X = 6,98 x 10-5
[H+] = 6,98 x 10-5
pH = 5 – log 6,98 = 4,155
PERUBAHAN PH PADA LARUTAN BUFFER

Calculate the change in pH that occurs when 0.01 mol solid NaOH is added
to 1.0 L of the buffered solution CH3COOH 0,5 M. Compare this pH change
with that which occurs when 0.01 mol solid NaOH is added to 1.0 L of water.
NaOH  Na+ + -OH
Mol -OH = 0,01 mol

CH3COOH + -OH  CH3COO- + H2O


Awal 0,5 mol 0,01 mol 0,5
Reaksi 0,01 mol 0,01 mol 0,01
Setimbang 0,49 mol - 0,51 mol
CH3COOH  CH3COO- + H+
Awal 0,49 0,51 0
Disosiasi x x x
Setimbang 0,49-x 0,51 + x x

Maka [H+] = 1,7 x 10-5


pH=-log[H+] = -log 1,7 x 10-5 = 4,76
Dapat terlihat kenaikan pH nya dari pH buffers sebelum ditambahkan basa yaitu
dari 4,74 menjadi 4,76
Kenaikannya hanya 0,02 poin
PERUBAHAN WARNA INDIKATOR

www.themegallery.com COMPANY LOGO


INDIKATOR TITRASI
STANDAR UNTUK PEMBAKUAN

Anda mungkin juga menyukai