Anda di halaman 1dari 2

KELISTRIKAN

Arus listrik dapat terjadi karena adanya perpindahan muatan-muatan listrik,


listrik sendiri dapat dibedakan menjadi listrik statis (tidak mengalir) dan dinamis
(mengalir). Listrik terbentuk karena energi mekanik dari generator yang
menyebabkan perubahan medan magnet di sekitar kumparan, perubahan ini
menyebabkan timbulnya aliran muatan listrik pada kawat yang dapat dikenal
dengan arus listrik. Aliran muatannya dapat berupa muatan positif dan negatif,
aliran listrik yang mengalir pada penghantar dapat berupa arus searah (DC) dan
dapat berupa arus bola-balik (AC).
Pada dasarnya rangkaian listrik dapat dibedakan menjadi dua yaitu
rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka
adalah suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan,
sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah
dihubungkan dengan sumber tegangan.
Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang melalui penampang
suatu penghantar setiap satuan waktu. Bila jumlah muatan q melalui penampang
penghantar dalam waktu t, maka kuat arus I secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.
𝒒
𝒊= 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒒 = 𝒊 × 𝒕
𝒕
Dimana :
i = kuat arus listrik
q = muatan listrik yang mengalir (C)
t = waktu yang diperlukan (s)
Semakin banyak elektron-elektron yang melalui suatu penghantar dalam
tiap detiknya maka semakin besar pula kekuatan arus listriknya, biasa disebut
dengan kuat arus. Listrik dapat mengalir melalui sebuah konduktor sedangkan
bahan yang tidah dapat menghantarkan listrik disebut isolator.
DAFTAR PUSTAKA

1. Agah Sutiagah, Farid Maulana. Teknik Kelistrikan dan Elektronika


Instrumentasi. Media Pendidikan Kejuruan, Bandung, 2013. (Hal 1 -28)
(Dikutip Pada 08 - 01 - 2018, 20.03 WIB).

Anda mungkin juga menyukai