Anda di halaman 1dari 7

TUGAS IV

RESUME (CONVEYOR BELT DESIGN MANUAL)


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Transportasi Bawah Tanah
Program Studi Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung, Tahun Akademik 2018/2019

Disusun oleh:
Nama : Febri Ruswandi
NPM : 10070116078
Kelas : B

PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2019 M
CONVEYOR BELT DESIGN MANUAL

A. Pendahuluan
Pada dasarnya kegiatan pengangkutan mempunyai peran penting dalam
operasi penambangan, tambang bawah tanah (Underground Mine) atau tambang
terbuka (Surface Mine). Berdasarkan laporan dari 41 tambang dengan berbagai
jenis metode penambangan, memperlihatkan bahwa biaya untuk kegiatan
pengangkutan bawah tanah rata-rata menghabiskan 17.22% sampai 26.30% dari
total biaya operasi penambangan. (Mining Engineering Handbook, hal.11-02).
Pengangkutan tambang bawah tanah merupakan suatu cara atau usaha untuk
mengeluarkan material atau bahan galian atau kebutuhan tambang dari hasil
penambangan di bawah permukaan tanah menuju ke permukaan tanah.

B. Belt Conveyor
Belt conveyor merupakan sistem yang paling aman dan ekonomis pada
transportasi material dengan jumlah yang banyak, 15 - 50% dari total biaya
pengangkutanyang dapat dihemat dengan menggunakan desain belt conveyor,
yang sesuai, sehingga sangat efektif digunakan untuk menunjang kegiatan
operasi yang ekonomis. Oleh sebab itu, desain dan pengaturan belt conveyor
harus dipertimbangkan dan dikaji lebih lanjut. Untuk dapat mencapai desain yang
ideal pada pengoprasian belt conveyor yaitu dengan mempelajari metode-
metode desain belt conveyor, terutama desain secara manual. Bila pada desain
belt conveyor lebih mengutamakan faktor keamanan maka kinerja conveyor akan
lebih terbatas, sedangkan bila faktor kinerja conveyor yang diutamakan maka di
sisi lain akan memperpendek masa pakainya.
Desain manual ini menjelaskan bahwa secara umum dan sederhana
konsep belt conveyor bertujuan untuk mancapai tingkat kinerja alat yang efektif
dan efisien sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pada saat digunakan.
Berdasarkan hasil percobaan terhadap beberapa desain belt conveyor maka
Bridgestone merekomendasikan bahwa untuk memberikan hasil terbaik, yaitu
biaya belt terendah, maka semua item harus disesuaikan dan informasi secara
mutlak sangat diperlukan untuk membuat rekomendasi terbaik.

1
2

C. Ukuran Belt Conveyor


Lebar belt relatif bervariasi sesuai dengan kapasitas transportasinya,
sudut kemiringan juga diatur oleh karakteristik dan bentuk bahan transporting.
Sebagai contoh sebuah kondisi lereng yang relatif curam dapat dengan aman
diadopsi untuk mengangkut material granular dan seperti bahan lainnya,
sedangkan kondisi lereng yang landai lebih mampu untuk mengangkut material
yang tidak stabil. Dengann demikian jiga bahan material yang akan diangkut
berukuran besar maka lebar belt harus disesuaikan, sedangkan pengangkutan
material yang terjadi pada sudut lereng curam maka lebar belt harus dikurangi.

D. Sudut Kemiringan Belt Conveyor


Ketika pada kondisi instalasi atau lainnya, faktor-faktor yang dapat
membuat efesiensi belt perlu dipertimbangkan, meliputi sudut kemiringan,
kecepatan, dan lebar bel. Untuk kemiringan sudut belt conveyor juga berlaku
terhadap pertimbangan kondisi permukaan belt, jika permukaan pada kondisi
basah maka kemiringan sudut harus dikurangi hingga 2 - 5% dari nilai yang
diberikan pada desain awal belt conveyor.

E. Kecepatan Belt Conveyor


Kecepatan belt relatif terbatas tidak hanya dipengaruhi oleh kapasitas
belt, melainkan juga dipengaruhi oleh lebarnya dan karakteristik material yang
diangkut. Bila material berukuran lebih dari 100 mm dengan kondisi yang tidak
seragam kering atau basah, maka kecepatan belt dapat ditingkatkan.

F. Kapasitas Transportasi Belt Conveyor


Kapasitas transportasi dari belt conveyor per satuan waktu sangat
dipengaruhi oleh kecepatannya, jenis material yang diangkut, sudut kemiringan,
dan ukuran belt. Untuk menghitung kapasitas dari sebuah belt conveyor dapat
dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
Qt = 50 A. v. y. s
Dimana : Qt = Kapasitas Transportasi (ton/hr)
A = Luas Area Belt (m2)
v = Kecepatan Belt (m/mnt)
3

y = Densitas Material (ton/m3)


s = Koefisien Sudut Kemiringan

G. Luas Area Belt


Luas area pada belt ditentukan oleh material yang akan diangkut dan
beban material tersebut, secara matematis luas area belt dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut.
A = K (0.9B - 0.05)2
Dimana : A = Sectional Area of Load (m2)
K = Coefficient of Sectional Area
B = Width of Belt (m)

H. Sudut Surcharge Material


Sudut surcharge sangat ditentukan oleh matrial yang diangkut, dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu dry fine materials (10), when bulk
materials are transported by ordinary equipment under ordinary conditions (20),
and the material is comparatively large and the loading facility is properly
arranged so that material matrials is constantly loaded on the belt in a uniform an
full maner (30).

I. Densitas Material
Densitas material yang diangkut merupakan berat material per satuan
volumenya, termasuk ruang diantara tumpukan setiap material yang diangkut, hal
tersebut jelas berbeda dengan densitas aktual material.

J. Koefisien Sudut Kemiringan


Kapasitas transportasi dari belt conveyor sangat bervariasi salah satunya
berdasrkan faktor sudut kemiringan belt conveyor, semakin curam sudutnya
maka semakin sedikit jumlah material yang dapat diangkut.

K. Daya Angkut Belt Conveyor


Daya atau kekuatan yang digunakan untuk mengoprasikan belt conveyor
dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut.
4

W = (Wc/Lc) + (Wr/Lr) + 2Wt


H = L.tan α
Wm = Qt/0.06v
Dimana : Wt = Weight of Belt Per Meter (kg/m)
Wc = Weight of Revolving Parts of One Set of Carrier Roller (kg)
Wr = Weight of Revolving Parts of One Set of Return Roller (kg)
Lc = Pitch of Carrier Roller (m)
Lr = Pitch of Return Roller (m)
α = Incline/Decline Angle of Slant Conveyor (Degree)

L. Tegangan Belt Conveyor


Panjang dari belt akan cenderung bertambah akibat tegangan yang
berkembang karena berat beban yang diangkut oleh belt. Tegangan yang terjadi
pada belt dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut.
F3 = W - I (tan a f)
Fz = W. I (tan a + f)
FP = 6120 P
Dimana : FP = Ketegangan Efektif (kg)
P = Daya Penggerak Sabuk (kw)
v = Kecepatan Belt (m/mnt)
F3 = Tegangan Akibat Kemiringan Lereng (kg)
Fz = Ktegangan Akibat Tanjakan Lereng (kg)
W = Berat Sabuk Per Meter (kg/m)
I = Panjang Conveyor (m)
a = Sudut Inclinasi (Degree)

M. Koefisien Gesekan
Gesekan yang terjadi antara drive pulley dan sabuk sesuai dengan variasi
kondisi permukaan katrol dan bahan katrol yang dibuat. Terdiri dari beberapa
klasifikasi diantaranya seperti bare steel pulley: dirty and wet (0.1), moist (0.1 -
0.2) and dry (0.3), grooved and rubber lagged pulley: dirty and wet (0.2), moist
(0.2 - 0.3) and dry (0.35).
KESIMPULAN

Kegiatan pengangkutan mempunyai peran penting dalam operasi


penambangan, tambang bawah tanah (Underground Mine) atau tambang
terbuka (Surface Mine). Pengangkutan tambang bawah tanah merupakan suatu
cara atau usaha untuk mengeluarkan bahan galian atau kebutuhan tambang dari
hasil penambangan di bawah permukaan tanah menuju ke permukaan tanah.
Belt conveyor merupakan sistem yang paling aman dan ekonomis pada
transportasi material dengan jumlah yang banyak, 15 - 50% dari total biaya
pengangkutan yang dapat dihemat dengan menggunakan desain belt conveyor,
yang sesuai, sehingga sangat efektif digunakan untuk menunjang kegiatan
operasi yang ekonomis. Oleh sebab itu, desain dan pengaturan belt conveyor
harus dipertimbangkan dan dikaji lebih lanjut. Untuk dapat mencapai desain yang
ideal pada pengoprasian belt conveyor yaitu dengan mempelajari metode-
metode desain belt conveyor, terutama desain secara manual. Bila pada desain
belt conveyor lebih mengutamakan faktor keamanan maka kinerja conveyor akan
lebih terbatas, sedangkan bila faktor kinerja conveyor yang diutamakan maka di
sisi lain akan memperpendek masa pakainya.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Bridgestone. Conveyor Belt Design Manual. Dikutip Pada Tanggal 29


November 2019, Pukul 20.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai