Disusun oleh:
Nama : Febri Ruswandi
NPM : 10070116078
Kelas : B
A. Pendahuluan
Pada dasarnya kegiatan pengangkutan mempunyai peran penting dalam
operasi penambangan, tambang bawah tanah (Underground Mine) atau tambang
terbuka (Surface Mine). Berdasarkan laporan dari 41 tambang dengan berbagai
jenis metode penambangan, memperlihatkan bahwa biaya untuk kegiatan
pengangkutan bawah tanah rata-rata menghabiskan 17.22% sampai 26.30% dari
total biaya operasi penambangan. (Mining Engineering Handbook, hal.11-02).
Pengangkutan tambang bawah tanah merupakan suatu cara atau usaha untuk
mengeluarkan material atau bahan galian atau kebutuhan tambang dari hasil
penambangan di bawah permukaan tanah menuju ke permukaan tanah.
B. Belt Conveyor
Belt conveyor merupakan sistem yang paling aman dan ekonomis pada
transportasi material dengan jumlah yang banyak, 15 - 50% dari total biaya
pengangkutanyang dapat dihemat dengan menggunakan desain belt conveyor,
yang sesuai, sehingga sangat efektif digunakan untuk menunjang kegiatan
operasi yang ekonomis. Oleh sebab itu, desain dan pengaturan belt conveyor
harus dipertimbangkan dan dikaji lebih lanjut. Untuk dapat mencapai desain yang
ideal pada pengoprasian belt conveyor yaitu dengan mempelajari metode-
metode desain belt conveyor, terutama desain secara manual. Bila pada desain
belt conveyor lebih mengutamakan faktor keamanan maka kinerja conveyor akan
lebih terbatas, sedangkan bila faktor kinerja conveyor yang diutamakan maka di
sisi lain akan memperpendek masa pakainya.
Desain manual ini menjelaskan bahwa secara umum dan sederhana
konsep belt conveyor bertujuan untuk mancapai tingkat kinerja alat yang efektif
dan efisien sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pada saat digunakan.
Berdasarkan hasil percobaan terhadap beberapa desain belt conveyor maka
Bridgestone merekomendasikan bahwa untuk memberikan hasil terbaik, yaitu
biaya belt terendah, maka semua item harus disesuaikan dan informasi secara
mutlak sangat diperlukan untuk membuat rekomendasi terbaik.
1
2
I. Densitas Material
Densitas material yang diangkut merupakan berat material per satuan
volumenya, termasuk ruang diantara tumpukan setiap material yang diangkut, hal
tersebut jelas berbeda dengan densitas aktual material.
M. Koefisien Gesekan
Gesekan yang terjadi antara drive pulley dan sabuk sesuai dengan variasi
kondisi permukaan katrol dan bahan katrol yang dibuat. Terdiri dari beberapa
klasifikasi diantaranya seperti bare steel pulley: dirty and wet (0.1), moist (0.1 -
0.2) and dry (0.3), grooved and rubber lagged pulley: dirty and wet (0.2), moist
(0.2 - 0.3) and dry (0.35).
KESIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA