Anda di halaman 1dari 6

Perancangan Belt Conveyor Dengan Kapasitas Angkut 6

Ton/Jam Pada Pabrik Karet

Antonius FA Silaen1, Chaidir 2


Email: Antoniussilaen74@gmail.com

Abstract
Conveyor belt planning with a capacity of 6 tonnes / hour with a carrying distance of
12m and a slope angle of 200 for a rubber factory. The belt serves as a medium for transporting
rubber raw materials, where the planned belt width is (L = 800mm) and the overall length (Ls
= 24m) Where the conveyor belt is driven by a pulley whose width is 900 mm, the diameter of
the pulley is (Dp = 625 mm), the driving pulley rotation (n = 24.45 rpm), the electric motor as
the initial drive for moving the conveyor belt machine to move the pully is used a motor with
torsional moment (T = 12906 kg / m), where the shaft material is taken from JlS steel. G. 4501.
S. 45. C. Tensile stress 58 kg / mm2. Roll diameter (D = 108), the bearings used are closed
type ball bearings with bearing number (6008), inner diameter (d = 40 mm), outer diameter (D
= 68 mm), bearing width (B = 15 mm), Specific dynamic nominal capacity (C = 1310 kg),
static nominal capacity (Co = 1010 kg).

Keywords: conveyor, belt, pulley, rubber.

Latar Belakang Peranan conveyor sebagai alat


transfortasi dalam suatu industri
Perkembangan industri saat ini
khususnya industri pengolahan karet
sangat membutuhkan peralatan atau
sangat besar. Peningkatan kapasitas
sistem pengangkutan yang dapat
produksi secara lansung juga
beroperasi secara ekonomis dan efisien,
menyababkan meningkatnya kapasitas
seperti pada industri pengolahan karet
angkut peralatan- peralatan transfortasi.
dimana mulai dari pemindahan bahan
Akibat kurang efisiennya dalam
baku sampai hasil akhir system
proses pemindahan bahan baku yang
pengangkutannya menggunakan
berupa karet maka Penulis merencanakan
conveyor.
suatu belt conveyor yang dipergunakan
Pesawat angkut conveyor yang
untuk mengangkat atau memindahkan
merupakan alat angkut untuk
material berupa karet dari tahap pencucian
memindahkan material dengan muatan
ke mesin penggiling karet. Berdasarkan
tertentu yang berlangsung secara terus-
uraian diatas dengan ini penulis
menerus. Salah satu bagian dari conveyor
mengambil judul penelitian “Perancangan
adalah belt conveyor dimana alat ini
Belt Conveyor Dengan Kapasitas Angkut
merupakan pesawat pengangkut yang
6 Ton/Jam Pada Pabrik Karet”.
digunakan untuk mengangkut muatan
curah atau muatan unit dari satu tempat
Landasan Teori
ketempat yang lain dengan jarak yang
ditentukan. Pengertian Conveyor Secara Umum
Industri pengolahan karet dimana Conveyor adalah alat untuk
pengangkutan bahan baku sampai hasil mengangkut barang atau material secara
akhir menggunakan 2 macam peralatan vertical, horizontal atau semi vertical yang
angkut yaitu conveyor dan forklif sistem di gerakan oleh motor penggerak.
pengangkutannya pada industri ini masih Peralatan ini sangat produktif dan lebih
kurang efektif dalam memindahkan bahan efisien dibandingkan dengan sistem
baku dari proses pencucian ke mesin angkut lainnya. Conveyor berfungsi
penggilingan karet. memindahkan benda/material dari satu
tempat ke tempat lain, baik dengan jarak

1,2
Dosen Fak. Teknik Prodi Teknik Mesin Universitas Prof. Dr.Hazairin SH Bengkulu
Majalah Teknik Simes Vol.15 No.2 Juli 2021

41
dekat maupun jauh tergantung kebutuhan v = kecepatan sabuk (m/detik)
dan kondisi lapangan kerja dengan q = muatan per meter (kg/m)
volume dan kecepatan konstan/stabil. V = volume angkut (m3/jam)
γ = berat jenis karet (ton/m3)
Belt Conveyor
Belt conveyor adalah pesawat Lebar sabuk
pengangkut yang digunakan untuk Lebar sabuk belt conveyor untuk
mengangkut material/bahan baku dari satu mengangkut bahan baku karet dapat
tempat ketempat yang lain dengan jarak dihitung dengan menggunakan rumus
yang telah ditentukan. Pemakaian jenis ini sebagai berikut:
dapat di pergunakan baik secara vertical, B ⩾ 3,3 a + 200 mm
horizontal, dan semi vertical. Dimana:
a = ukuran matrial maksimum (mm)
Roll penumpu
Untuk kapasitas per meter3 γ =
ton/m3 dan lebar sabuk B = mm. dengan
menggunakan tabel 10.A spicokovsky and
dyackkov dapat jarak pada pengisian ke
sabuk (Belt) adalah:
a. Jarak roller pada sisi terbeban
L1 = 0,5 . L mm
b. Jarak roller pada sisi balik (2)
Gambar 1. Konstruksi Belt Conveyor L2 = 2 . L (mm)
Dan jarak roll untuk sisi balik (sisi
Komponen-komponen belt conveyor:
lurus) adalah:
1. Motor listrik
I = B + 100 mm
2. Sabuk
c. Berat roll (Gp’)
3. Roll penumpu
Untuk sisi beban (Gp’)
4. Pully penggerak
Gp’= 10. B + 7 (kg)
5. Pully ekor
Dimana:
6. Bantalan
B = lebar belt = mm = m
7. Rangka
Untuk sisi balik (Gp”)
Perencanaan Belt Conveyor Gp”= 10. B + 3 (kg)
Data Perencanaan d. Berat roll per meter
Kapasitas angkut = 6 ton/jam Untuk sisi beban (qp’)
Jarak angkut = 12 meter Gp '
Sudut kemiringan = 20O qp’ = kg/m
L1
Volume angkut
Kapasitas angkut untuk dimana:
pengangkutan bahan baku karet Gp’ = berat roll pada sisi beban (kg)
dapat digunakan rumus sebagai L1 = jarak roll pada sisi beban (m)
berikut: Untuk sisi balik (qp”)
Q = V . γ (ton/jam) Gp"
qp” = kg/m
Dimana: L2
Q = kapasitas angkut (ton/jam) dimana:
V = volume angkut (m3/jam) Gp” = berat roll pada sisi balik (kg)
γ = berat jenis karet (ton/m3) L2 = jarak roll pada sisi balik (m)
Muatan per meter belt (q)
V . Pully Penggerak
q= kg / m Pully penggerak ini berfungsi
kec belt / jam menggerakan atau memutar sabuk (belt)
dimana: pully terbuat dari lempengan besi atau plat

1,2
Dosen Fak. Teknik Prodi Teknik Mesin Universitas Prof. Dr.Hazairin SH Bengkulu
Majalah Teknik Simes Vol.15 No.2 Juli 2021

42
baja yang dibentuk seperti drum atau W1 = (qb + qp) L W1 cos β + qb L
silinder dan ditenga-tengahnya diberi sin β (Kg)
poros. Dimana:
a. Lebar pully (L) w1 = tahanan belt
L = B + 100 mm qb = berat belt persatuan panjang
Dimana: (kg/m)
B = lebar sabuk = mm qp” = berat roll penumpu sisi balik
b. Diameter pully (kg/m)
Dp ⩾ K . i mm α = sudut sehingga conveyor pada
Dimana: posisi horizontal (0)
Dp = diameter pully L = panjang sabuk (m)
K = faktor propersional (-) = menunjukkan arah gerak belt
i = jumlah lapisan sabuk kebawah
c. Putaran pully penggerak (n) (+) = menunjukkan arah gerak belt
v . 60 keatas
n = W1 = koefisien tahanan pada sabut
 . Dp
roll
dimana: Pada perencanaan belt conveyor
v = kecepatan sabuk (m/dtk) ini juga diperhitungkan tegangan akibat
Dp = Diameter pully (m) adanya sudut akibat gerakan mendaki
Tegangan pada sabuk a. Tegangan pada titik 1
Conveyor yang direncanakan ini W1,4 = tahanan pada titik 1 dan 4
digunakan untuk mengangkut bahan baku W1,4 = (qb + qp”) LW1 cos β ∓ qb L
karet dimana panjang conveyor 12 meter sin β
dan sudut kemiringan 200, adanya sudut Dimana:
kemiringan ini dikarenakan adanya qb = berat belt persatuan panjang (8,2
gerakan mendaki dan akan menimbulkan kg/m)
tegangan-tegangan pada belt conveyor qp” = berat roll penumpu untuk sisi
terutama pada titik balik. balik (4,580 kg/m)
L = panjang sabuk (24 m)
Tegangan pada belt (-) = menunjukkan arah gerak belt
1. Tegangan sabuk pada sisi berbeban kebawah
W1 = (q + qb + qp’) L W1 cos β + (q + (+) = menunjukkan arah gerak belt
qb) L sin β (kg) keatas
Dimana: β = sudut kemiringan conveyor pada
W1 = tahanan belt posisi horizontal (200)
q = muatan permeter belt (kg/m) 1
W = koefisien tahanan pada roll
qb = berat belt persatuan panjang (0,035) (tabel 13 lift 3 hal 104)
(kg/m) b. Tegangan pada titik 4
qp’ = berat roll penumpu untuk sisi S4 = K . S3 (kg)
beban (kg/m) c. Tegangan pada titik 3
β = sudut kemiringan conveyor S4 = S2 + W2.3 (kg)
pada sisi horizontal (0) Dimana:
L = panjang sabuk (m) W2.3 = tahanan antara titik 2 dan 3
(-) = menunjukkan arah gerak belt = (q + qb + qp’ ) L W1 cos β + (q
ke bawah + qb L sin β
(+) = menunjukkan arah gerak belt q = Berat beban (kg/m)
keatas qb = berat belt persatuan panjang
W1 = koefisien tahanan sabuk pada (kg/m)
roll qp’ = berat roll penumpu untuk sisi
2. Pada sisi balik beban (kg/m)
L = panjang sabuk (m)

1,2
Dosen Fak. Teknik Prodi Teknik Mesin Universitas Prof. Dr.Hazairin SH Bengkulu
Majalah Teknik Simes Vol.15 No.2 Juli 2021

43
W1 = koefisien ketahanan belt 3. Belt dimana efisiensinya (  )
panjang roll (tabel 13 lit 3 Belt conveyor ini direncanakan dengan
hal 104) menggunakan sistem roda gigi, hal ini
Β = sudut kemiringan conveyor disebabkan oleh kapasitas angkut yang
pada posisi horizontal (0) cukup berat, yaitu 6 ton/jam.
Selanjutnya hubungan antara N
tegangan terbesar dan terkencil pada NmL = (Kw)
posisi terkencang dan terkendor pada 
pully penggerak adalah : Dimana:
St < Ss1 eμα N = daya yang digunakan untuk
Dimana: menggerakan pully, (Kw)
St : tarikan pada titik 1 
( ) = 0,45 – 0,97 (untuk roda gigi
Ss1: tarikan pada titik 2
Μ : faktor gesekan terhadap pully Poros
Poros merupakan alat untuk
penggerak
α : sudut kontak antara sabuk dan pully memindahkan daya dan putaran yang
penggerak (0) Tahanan terhadap pully dihasilkan motor penggerak, mekanisme
penggerak yang digerakkan dengan bantuan pully
dan belt. Dalam perencanaan ini bahan
Wdr = K (St + Sst) kg
Gaya tarik efektif (Wo) poros adalah baja kontruksi JIS G 4501.S.
Wo = St – Ss1 + Wdr (kg) 45.C.
Daya untuk memutar Pully penggerak: 1. Tegangan geser yang diijinkan pada
poros. Pengujian berdasarkan
Wo.v
N= (kw) tegangan geser, dimana poros
102.g menggunakan alur pasak.
Pemilihan motor penggerak dan 
sistem transmisi τa = (kg / mm 2 )
S f1 .S f 2
Motor adalah sebagai alat
penggerak utama atau pembangkit tenaga. Dimana:
Tenaga yang di keluarkan motor Maka:
dipergunakan untuk menggerakan mesin – σβ = tegangan bahan poros
mesin yang akan dioperasikan atau σβ = 58 kg/mm2, untuk bahan JJS.G
digerakan. 4501.S 45 C-D .(Lit4.hal 8)
Motor penggerak ada 2 jenis yaitu : Sf1 = faktor keamanan, pengaruh baja
a. Motor listrik panduan dan masa
Motor listrik adalah motor yang Sf2 = faktor konsentrasi tegangan
memerlukan aliran listrik sebagai karena adanya alur pasak
bahan bakar, aliran listrik tersebut 2. Poros puly penggerak
diubah menjadi tenaga (power). Momen putir yang terjadi pada poros
b. Motor bakar Pd
T = 9,74 . 105 . Kg mm
Motor bakar adalah suatu pesawat n
yang dapat mengubah tenaga panas Dimana:
hasil pembakaran menjadi tenaga T = momen punter
mekanik. Untuk menggerakan Pully Pd = daya untuk menggerakan pully
belt pada perencanaan ini digunakan (kw)
motor listrik dan untuk n = putaran pully penggerak (Rpm)
mentransmisikan daya dan putaran, Diameter poros pully didapat
biasanya dilakukan dengan 3 cara 1/ 3
yaitu:  5.1 
ds =  . Kt . cb .T  (mm)
1. Roda gigi dimana efisiensinya (  )  a 
2. Rantai dimana efisiensinya (  )
Dimana:

1,2
Dosen Fak. Teknik Prodi Teknik Mesin Universitas Prof. Dr.Hazairin SH Bengkulu
Majalah Teknik Simes Vol.15 No.2 Juli 2021

44
Kt = Faktor beban tumbukan Lebar roll (Lr) = 360 mm
cb = faktor beban Berat roll sisi beban (Gp’) = 15 kg
T = moment puntir (kg/mm) Berat roll sisi balik (Gp”) = 11kg
3. Pemeriksaan terhadap kekuatan poros g. Poros
Tegangan Geser yang terjadi pada Diameter poros penggerak (Ds)
poros. = 44 mm
5,1.T h. Bantalan
τ = 3
(kg/mm) Bantalan pully NO = 6008
Ds i. Frame
dimana: Standarisasi yaitu (JIS . G . 4501) .
T = momen puntir S 40 C baja karbon tempa kekuatan
Ds = diameter poros tarik 55 kg/mm
4. Poros roll penumpu
Dari perhitungan terdahulu didapat Daftar Pustaka
besar diameter roll penumpu adalah D
= mm dan panjang roller pada balik 1. Ahc. Muhib zainuri, ST. 1960
atau lurus adalah = mm "Kekualan bahan ' Andi Yogyakarta.
1).
Bantalan
Bantalan yang digunakan untuk
2. Darianto, Drs. 1985" Mekanika
Belt Conveyor ini direncanakan bantalan
Teknik Mesin". Bina Aksara. Jakarta.
bola karena sesuai dengan kondisi
lapangan dan dapat bertahan lebih lama :
3. Spivakavsky and Dyachkop
a. Perhitungan bantalan pully.
"conveyor and realited Equipment
b. Perencanaan pully penggerak dan
Peace Publisher". Moscow.
pully ekor Sedangkan gaya yang
bekerja pada bantalan itu adalah
4. Sularso and Kiokatsu suga. 1987
gaya radial:
"Elemen Mesin". Cetakan kesebelas.
P = X. Fr + Y.Fa
Pradnya Paramita. Jakarta.
Dimana
P = Beban equivalen bantalan
5. S. Timoshenko and D,Y Young.
Fr = Beban radial konstan
1987 "Mekanika Teknik". edisi
Fa = Beban aksial konstan (0)
keempat. Erlangga.
X = Faktor bantalan radial
(tabel 4,9 Lit, 4 . hal 135)
6. http://www1scrilx1.cornAloc/680378
Y = Bantalan axial (0)
_11r7'AREL-BERAT-JENIS FL. Sigit
c. Kapasitas
Suyantoro. blogger.
Kapasitas angkut (Q) = 6
ton/jam
7. http://ridomanik.blogspot.com/2013/
Kapasitas permeter (q) = 2,08
07/turbin-air.htm. Retrieved 06 11,
kg/m
2019, from Dunia Mesin.
Volume angkut per jam (V) =
4,8 m3/jam
8. http://ridomanik.blogspot.com/2013/
d. Sabuk (belt)
07/turbin-air.html Daryanto. (2011).
Lebar sabuk (B) = 800 mm
Teknik Konversi Energi. Bandung:
Tebal sabuk (i) = 5 lapisan
PT. SARANA TUTORIAL NURANI
Panjang sabuk (Ls) = 24 m
SEJAHTERA.
e. Pully
Diameter pully (Dp)= 625 mm
Lebar pully (L) = 900 mm 9. https://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_
Putaran pully (n) = 24,45 Rpm angin. (2015, Juli 21). Retrieved
f. Roll penumpu November 25, 2018, from Wikipedia:
Diameter roll (D) = 108 mm

1,2
Dosen Fak. Teknik Prodi Teknik Mesin Universitas Prof. Dr.Hazairin SH Bengkulu
Majalah Teknik Simes Vol.15 No.2 Juli 2021

45
https://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_
angin.

10.Muchlis. (2012). Model Sudu Dan


Nozel Pada Turbin Pelton Sebagai
Pembangkit Listrik Mikrohidro.
Manfaat Ilmu , 5-5.

11.Wikimedia. (2018, November 21).


https://id.wikipedia.org/wiki/Pemban
gkit_listrik_tenaga_surya. Retrieved
Februari 2, 2019, from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemban
gkit_listrik_tenaga_surya.

12.Dietzel, Fritz, 1996, Turbin Pompa


dan Kompresor, Cetakan Ke-5,
Penerbit Erlangga, Jakarta.

1,2
Dosen Fak. Teknik Prodi Teknik Mesin Universitas Prof. Dr.Hazairin SH Bengkulu
Majalah Teknik Simes Vol.15 No.2 Juli 2021

46

Anda mungkin juga menyukai