Anda di halaman 1dari 20

Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke

Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

BAB IV

ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN

CONVEYOR

Dalam pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 60 ton/jam TBS sangat

dibutuhkan peran bunch scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut

janjangan kosong, tanpa adanya bunch scrapper conveyor maka proses

pengolahan CPO tidak bisa berjalan dengan efektif dan efisiean. Oleh sebab itu

perlu adanya pembuatan bunch scrapper conveyor untuk mengangkut janjangan

kosong.

Janjangan kosong yang dihasilkan dari pabrik dengan kapasitas 60 Ton/jam

adalah 20%, Maka perlu dibuat Conveyor dengan kapasitas 10 Ton/jam.

Lokasi conveyor berada diluar bangunan pabrik, panjang conveyor 40 m

sesuai dengan tempat yang tersedia, sudut kemiringan 25 menyesuaikan

ketinggian hopper/penampungan, kecepatan ditentukan 1,2 m/sec karena kalau

terlalu cepat maka janjangan kosong akan terlempar/lompat dari conveyor.

Sebelum Analisa & menghitung bagian bagian scraper conveyor saya

akan menjelaskan dengan membandingkan kenapa perlu mengganti system

pemindahan janjangan kosong yang semula menggunakan alat berat diganti

dengan system conveyor

61

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

Tabel 4.1 Perbandingan sebelum dan sesudah pembuatan scraper conveyor

SEBELUM MENGGUNAKAN SESUDAH MENGGUNAKAN


ITEM
CONVEYOR CONVEYOR
A Biaya pembelian Alat berat Biaya pembuatan Conveyor
1 unit JCB
Telehandler 1,097,100,000 1 Unit Conveyor 379,000,000

1 lot Support 144,000,000

1 lot Hopper 185,000,000

Total 1,097,100,000 Total 708,000,000


Sumber daya
B manusia Sumber daya manusia
Memerlukan Operator/ tenaga kerja
Tidak memerlukan operator/ tenaga
dengan upah per bulan Rp. 5,000,000
kerja untuk pemindahan janjangan
kosong
C Bahan Bakar Power / Bahan Bakar
Memerlukan Bahan bakar ( solar ) Power / listrik untuk menggerakan
perbulan 1.500 liter ( 1500 ltr x conveyor diambil dari sisa
15.000 = Rp.22.500,000,-) pembangkit dari turbin
Pemindahan janjangan kosong ke Pemindahan janjangan kosong ke
D Truk Truk
Memerlukan waktu 15 Menit untuk Memerlukan waktu 5 menit untuk
pengisian ke truk pengisian ke truk
E Kebersihan Kebersihan
Lingkungan pabrik kotor karena Lingkungan pabrik lebih bersih karena
janjangan kosong menumpuk di janjangan kosong langsung di
sekitar mesin apabila terlambat tampung ke Hopper
memindahkan janjangan kosong ke
truk

Untuk berlangsungnya kelancaran pengoperasian Bunch scrapper conveyor

dengan baik atau sesuai dengan yang direncanakan, maka perlu dilakukan

perhitungan dan pemilihan bahan yang akan digunakan pada bunch scrapper

conveyor, adapun Spesifikasi komponen yang harus diperhitungkan dalam

pembuatan conveyor sebagai berikut :

Kapasitas conveyor yang diinginkan = 10 Ton/jam

62

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

Kecepatan conveyor = 1,2 m/s

Panjang Conveyor (H) = 40 meter

Lokasi dan temperatur

Lokas = Outdoor

Temperatur = 35 38

Spesifikasi material angkut

Nama = Janjangan kosong kelapa

sawit

Density material () = 270 kg/m3

Inclinasi = 25

4.1 Perhitungan Scraper Conveyor

Kapasitas conveyor tergantung pada berat muatan tiap meter panjang mesin

q (kg/m), dan kecepatan pemindahan v (m/sec). Jika kapasitas angkut adalah

sebesar qv (kg/det), maka berat muatan tiap meter panjang mesin adalah :

4.1.1 Berat muatan per meter

Berat muatan per meter conveyor dihitung dari rumus kapasitas conveyor

yang selanjutnya digunakan untuk menghitung berat per meter rantai dan

scraper.

63

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

= 2,31 kg/m

4.1.2 Berat per meter rantai dan scrapper

Berat per meter rantai dan scraper harus dicari supaya bisa menghitung

kekuatan tarikan rantai dan untuk menghitung nilai tersebut diperlukan nilai

berat muatan per meter (q) dan faktor penyesuain (K) dengan harga K = 0,5 s/d

0,6 untuk rantai tunggal, dan 0,6 s/d 0,8 untuk rantai ganda ( Ari Joewono-

conveying equipment), maka dipilih nilai K=0,6 karena menggunakan rantai

tunggal.

qo = k.q

k = 0.6

qo = 0.6 x 2,31

= 1,38 kg/m

4.1.3 Tarikan pada rantai

Pada rantai terpasang roda (menggunakan bantalan luncur) yang bergerak

pada guide ways.

Faktor tahanan gesek gerak antara material, dinding dan dasar talang pada roda

Wl = 0,6, faktor tahanan gerak untuk rantai yang dipakai pada scraper conveyor

Wr= 0,25

64

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

Pada rantai terpasang roda dengan menggunakan bantalan luncur yang bergerak

pada guide ways maka tarikan pada rantai dapat dihitung sebagai berikut :

S2 S1
DRIVE

S3 S4 S5 S6
(LOADING) (UNLOADING)

Tarikan S1 pada titik 1, dimana rantai meninggalkan sprocket dengan beban

300 kg sesuai dengan berat awal jatuhnya janjangan kosong ke conveyor

Tarikan pada titik 2 (S2)

S2 = S1 + qo . L1,2 .Wr

= 300 + 1,38 . 44 . 0,25

= 315.18 kg

Tarikan pada titik 3 (S3)

S3 = 1,07 .S2

= 1,07 . 315.18

= 337,24 kg

Tarikan pada titik 4 (S4)

S4 = S3 + qo . L3,4 . Wr

= 337,24 + 1,38 . 2 . 0,25

= 337,94 kg

65

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

Tarikan pada titik 5 (S5)

S5 = S4 + qo . L4,5 . Wr

= 337,94 + 1,38 . 40 . 0,25

= 348,98 kg

Tarikan pada titik 6 (S6)

S6 = S5 + qo . L5,6 . Wr

= 348,98 + 1,38 . 2 . 0,25

= 350,67 kg

Tarikan Maksimum : 350,67 kg

Tarikan maksimum tiap rantai : 0,6 . 350,67 = 210,4 kg

Rantai yang dipilih harus mempunyai tarikan ijin 210,4 kg

Dari perhitungan tersebut ditentukan jenis rantai merk premier dengan

kekuatan tarik 3600 kg dan rantai ini sering dipakai untuk conveyor ditempat

lain.

4.2 Perhitungan Pipa Scrapper

Pipa menggunakan bahan baja konstruksi standar JIS G 4501 S40C

dengan kekuatan tarik ( 55 kg/mm2 dengan diameter luar (Do) 89 mm,

Diameter dalam pipa (DI) 80 mm dengan berat jenis ( ) = 7, 85 x 10-6 .

pemilihan ini berdasarkan jenis pipa yang sudah dipakai diconveyor tempat lain.

66

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

4.2.1 Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan

Untuk menghindari kegagalan material dalam menghadapi pembebanan,

besarnya tegangan yang terjadi tidak boleh melebihi dari kekuatan struktur

material, untuk itu tegangan geser ijin bahan harus diperhitungkan sebagai

berikut:

Maka :

= 3,055 kg/mm2

4.2.2 Berat satu pipa Vd (kg)

Pipa yang dipakai menggunakan pipa 3 Schedule 40 karena lebih murah

harganya, lebih ringan dari pipa 3 schedule 80 sehingga rantai tidak cepat

rusak.

Vd = ( )

Diketahui :

- Berat jenis ( ) = 7,8 x 10-6


67

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

- Diameter luar pipa (Do) = 89 mm

- Diameter dalam pipa (Di) = 80 mm

- Panjang pipa (P) = 500 mm

Maka :

Vd = ( )

= 7,85 x 10-6 ( 6221 5026 ) x 500

= 7,85 x 10-6 x 1194 x 500

= 4,68 kg

Jika jumlah pipa conveyor Zb adalah 66 pcs, jadi jumlah berat pipa keseluruhan

G (kg) adalah:

G = Vd x Zb

Diketahui :

- Berat satu pipa (Vd) = 4,68 kg

- Jumlah Pipa (Zb) = 66 Pcs

Maka :

G = 4,68 x 62

= 308,8 kg

68

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

4.2.3 Kekuatan Lengkung Pipa ( )

Untuk menjaga keamanan pipa diperlukan pemeriksaan kekuatan lengkung

karena adanya dorongan dari janjangan kosong / beban yang karena tarikan

rantai adapun kekuatan lengkung pipa ( ) dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

Diketahui :

- Berat beban W = 0,575 kg

- Diameter luar pipa (Do) = 89 mm

- Diameter dalam pipa (Di) = 80 mm

- Panjang pipa (P) = 500 mm

Maka :

= 0,000128 kg/mm2

Apabila ( 0,000128 kg/mm2 3,055 kg/mm2 ) maka aman untuk

digunakan.

4.3 Daya Rencana, Sproket dan Rantai

Dalam pembuatan bunch scrapper conveyor daya yang harus dibutuhkan

harus dilakukan koreksi, karena adanya tumbukan sedang, berdasarkan tabel 2.4.

69

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

faktor koreksi ( fc ) sebesar 1,2 2,0 diambil 1,35 karena dari hasil perhitungan

yang paling mendekati dengan kapasitas motor yang ada dipasaran. Adapun

perhitunganya sebagai berikut :

4.3.1 Daya yang direncanakan ( Pd )


Pd = fc x P ( kW )

Dimana :

P = daya yang ditransmisikan 5,5 kW

fc = Faktor koreksi 1,35

maka :

Pd = 5,5 x 1,35

= 7,5 kW

Maka dipilih Electro motor dengan daya 7,5 kW dan jenis tersebut

banyak dijumpai dipasaran.

4.3.2 Putaran Sprocket Conveyor

Diameter sprocket (D) ditentukan 380 mm, supaya didapatkan putaran

sprocket 55-60 rpm sesuai standart dan ukuran sprocket tersebut sama seperti

conveyor di tempat lain , dari data tesebut maka putaran sproket konveyor yang

didapat adalah :

Diketahui :

- Kecepatan konveyor (v) = 1,2 m/s

- Diameter sproket (D) = 380 mm = 0,38 m )

70

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

Maka :

= 60 rpm

Dari hasil perhitungan diatas rpm yanng dihasilkan sudah memenuhi

standart yaitu antara 55-56 rpm, selanjutnya data tersebut digunakan

untuk menghitung jumlah gigi sprocket.

4.3.3 Jumlah Gigi Sprocket

Dengan daya pada conveyor (Pd ) = 7,5 kW dan putaran sproket konveyor

(n) = 60 rpm, maka dipilih rantai dengan rangka tunggal, dengan jarak bagi

rantai (p) = 101.6 mm. Diameter sproket di posisi penggerak dan yang digerakan

dengan ukuran yang sama yaitu 380 mm hal ini dilakukan supaya mudah dalam

pemasangan dudukan rantai dan janjangan kosong lebih mudah ditarik scraper ,

sehingga jumlah gigi sprocket pada conveyor adalah :

71

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

Diketahui :

- Kecepatan angkat (v) = 1,2 m/detik

- Jarak bagi rantai (P) = 101.6 mm

- Putaran conveyor (n) = 60 rpm

maka :

Pcs

4.3.4 Diameter Jarak Bagi Sprocket

Diameter jarak sprocket berkaitan dengan rantai, sehingga diameter jarak

bagi sprocket ( DP ) dapat dihitung dengan rumus :

DP = P/sin (1800 / Z )

Diketahui :

- Jarak bagi rantai (P) = 101.6 mm

- Jumlah gigi sprocket (Z) = 11 Pcs

Maka :

72

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

4.3.5 Diameter kepala sprocket ( Dk )

Diameter kepala sprocket dihitung untuk mengetahui diameter terluar

sprocket, maka Dk dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

{ }

{ }

4.3.6 Diameter Naf Maximum ( DBmax )

Diameter Naf maximum dihitung untuk mengetahui Nilai batas maksimum

lubang diameter Naf pada sprocket.

{ }

{ }

Diameter Naf maximum yang diijinkan 243 mm, sehingga sprocket bisa

patah apabila diameter naf melebihi batas tersebut, ini dikarenakan semakin besar

diameter naf semakin tipis ketebalan sprocket.

73

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

4.3.7 Perhitungan Panjang Rantai

Jarak sumbu conveyor ditentukan dari center to center sprocket (h) 40 m

dan diameter Sprocket (Ds) 0.38 m, maka panjang rantai yang diperlukan dan

jumlah mata rantai dapat dihitung sebagai berikut :

Pr = h x 2 + x Ds

Dimana :

h = jarak sumbu poros ( 40 m )

Ds = Diameter sprocket ( 0,38 m )

Maka :

Pr = 40 x 2 + 3,14 x 0,38

= 80 + 1,19

=81,19 m

Jadi total panjang satu rangakain rantai pada scraper conveyor dibulatkan

menjadi 82 m = 82000 mm.

4.4 Perhitungan Diameter Poros

Poros (As) dengan daya rencana ( Pd ) 7,5 kW dengan putaran 60 rpm

mendapat beban puntir dan diperkirakan pula akan dikenakan beban lentur.

74

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

4.4.1 Momen puntir

Momen puntir yang terjadi pada poros dipengaruhi oleh putaran

motor conveyor, momen puntir tersebut dicari untuk menentukan diameter

conveyor.

( )

121250 kg.mm

4.4.2 Tegangan Geser yang diizinkan

Dengan memperhatikan bahan poros untuk tegangan tarikan dari baja

paduan S45C, sesuai tabel 2.1, tegangan tarik baja B = 58 kg/mm2, untuk

baja paduan Sf1= 6. Selanjutnya karena poros tersebut akan diberi alur pasak

maka konsentrasi tegangan cukup tinggi dan dimasukan faktor Sf2 dengan

harga 1.3~3, dimana nilai 1,7 diambil sebagai nilai tengahnya. Sehingga

tegangan geser yang diizinkan untuk bahan tersebut adalah :

Dan dari hasil yang didapat dari perhitungan, maka besar diameter poros

(ds) bisa dihitung.

75

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

4.4.3 Diameter Poros (ds)

Dengan ketentuan diatas, maka dapat dicari diameter poros yang

dibutuhkan, karena adanya diameter poros dapat mempengaruhi jarak

pemakaian poros yang terpisah jauh serta dihubungkan oleh transmisi rantai.

Diameter poros (ds) yang diizinkan tidak boleh kurang dari 55 mm. Ini

diperoleh melalui perhitungan seperti dibawah ini :


[ ]


[ ]

[ ]

Dimana :

a = Tegangan geser yang diijinkan ( 5,7 kg/mm2)

Cb = Faktor koreksi karena adanya beban tumbukan berat (1.2~2,3) diambil

1,2 karena material yang dibawa termasuk beban ringan

Kt = Faktor koreksi karena adanya tumbukan yang besar ( 1.5 3 ) diambil

1.5 karena material yang dibawa termasuk beban ringan

T = Momen puntir (121250)

4.5 Perhitungan Pasak

Fungsi pasak adalah untuk menghubungkan antara dua elemen mesin antara

poros dan naf, sehingga terjadi pengaluran momen antara dua komponen

76

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

tersebut. Pasak memiliki sifat sederhana, dapat diandalkan, mudah digunakan

(dipasang dan dibongkar) dan murah pembuatannya. Dengan mengetahui daya

rencana yang dihitung pada perhitungan poros serta mengetahui putaran poros

dan juga torsi (T) diketahui pada perhitungan poros, maka gaya tangensial pada

permukaan poros (Ft), Lebar pasak, tebal dan panjang pasak dapat dihitung

sebagai berikut :

Diketahui :

T = 121250 kg/mm2

Ds = 55 mm

4.5.1 Gaya Tangensial

Gaya tangensial F ( berupa gaya geser ) yang timbul karena putaran poros

yang digerakan oleh motor dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Ft = T/(Ds/2)

Ft = 121250 / (55/2)

Ft = 4409 kg

77

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

4.5.2 Lebar, Tebal dan panjang pasak

Untuk menentukan ukuran pasak, pertama kita lakukan penghitungan

secara rumus kemudian setelah dapat nilai dari perhitungan kita cocokan dengan

pendekatan tabel pasak seperti yang ditunjukan pada tabel 4.1

Tabel 4.1. Pemilihan Pasak ( Ref. Sularso)

Diameter Poros Penampang Pasak


Poros Lebar (b) Tebal (h) Panjang (L)
6-8 2 2 6
8-10 3 3 6
10 - 12 4 4 8
12 - 17 5 5 10
17 - 22 6 6 14
22 - 25 7 7 16
30 - 38 10 8 22
38 - 44 12 8 28
45 - 50 14 9 35
50 - 55 15 10 40
55 - 58 16 10 45

Lebar (b) = d/4

= 55/4

= 13,75 mm

Sesuai tabel diatas yang mendekati dengan diameter poros 55 mm, maka

Lebar pasak (b) diperoleh 15 mm

Tebal (h) = 2/3 x b

= 2/3 x 13,75

= 9,1 mm

78

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

Sesuai tabel 4.1 yang mendekati dengan diameter poros 55 mm, maka Tebal

pasak (h) diperoleh 10 mm.

Panjang (l) = 0,75 x ds

= 0,75 x 55

= 41,25 mm

Sesuai tabel 4.1 yang mendekati dengan diameter poros 55 mm, maka

panjang pasak diperoleh 40 mm.

Setelah menghitung & melihat tabel maka disimpulkan ukuran pasak

tersebut adalah Lebar (b) 15 mm x Tebal (h) 10 mm x panjang (L) 40 mm .

4.6 Perencanaan Bantalan

Berdasarkan kapasitas angkut Bunch scrapper 10 Ton/jam dan diameter poros

(ds) 55 mm serta tabel 2.7, maka bantalan dengan pengecilan diameter poros pada

pemasangan bantalan didapat :

No. Bantalan = 6009

Diameter dalam (d) = 45 mm

Diameter luar (D) = 68 mm

Lebar bantalan (B) = 15 mm

Kapasitas nominaldinamisspesifik (C) = 1640 kg

Kapasitas nominal statis spesifik (Co) = 1320 kg

79

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perencanaan Scrapper Conveyor Pengangkut janjangan kosong dari mesin Perontok ke
Penampungan dengan kapasitas 10 Ton/jam

Hasil Ringkasan Spesifikasi Conveyor kapasitas 10 Ton/Jam dengan

panjang 40 m, kecepatan 1,2 m/s dengan sudut kemiringan 25 Sbb:

NO DESCRIPTION KET
A Pipa pengangkut Janjangan Kosong
1 Panjang pipa (P) 500 mm
2 Diameter Luar (Do) 89 mm
3 Jumlah Pipa (zb) 66 pcs
B Sprocket
1 Diameter Sprocket (Ds) 380 mm
2 Diameter jarak bagi sprocket (Dp) 362,8 mm
3 Diameter kepala sprocket (Dk) 406,98 mm
4 Jumlah gigi sprocket (Z) 11
C Rantai
1 Jarak bagi rantai (P) 101,6mm
2 Jumlah mata rantai(Lp) 798 mm
3 Jarak sumbu poros dalam jml mata rantai 399 mm
D Poros
1 Diameter poros (Ds) 55 mm
E Pasak
1 Lebar pasak (b) 13,75 mm
2 Tebal pasak (b) 9,1 mm
3 Panjang pasak (L) 41,25 mm
F Bantalan
1 Nomor bantalan 6009
2 Diameter dalam (d) 45 mm
3 Diameter Luar (D) 68 mm
4 Lebar bantalan (B) 15 mm
5 Kapasitas nominal dinamis spesifikasi (C) 1640 kg
6 Kapasitas nominal statis spesifikasi (Co) 1320 kg
-

80

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai