Anda di halaman 1dari 31

Prinsip kerja kondensor

Posted on April 10, 2013 by alief rakhman

http://rakhman.net/2013/04/prinsip-kerja-kondensor.html
Kondensor
Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air. Prinsip kerja
Kondensor proses perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke dalam suatu
ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell side) sedangkan air
sebagai pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (tube side). Kondensor seperti ini disebut
kondensor tipe surface (permukaan). Kebutuhan air untuk pendingin di kondensor sangat
besar sehingga dalam perencanaan biasanya sudah diperhitungkan. Air pendingin diambil
dari sumber yang cukup persediannya, yaitu dari danau, sungai atau laut. Posisi kondensor
umumnya terletak dibawah turbin sehingga memudahkan aliran uap keluar turbin untuk
masuk kondensor karena gravitasi.
Laju perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa dan
perbedaan temperatur antara uap dan air pendingin. Proses perubahan uap menjadi air
terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor berada pada kondisi
vakum. Karena temperatur air pendingin sama dengan temperatur udara luar, maka
temperatur air kondensatnya maksimum mendekati temperatur udara luar. Apabila laju
perpindahan panas terganggu, maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.

Gb 1 Prinsip kerja
kondensor

Konstruksi Kondensor
Aliran air pendingin ada dua macam, yaitu satu lintasan (single pass) atau dua lintasan (double
pass). Untuk mengeluarkan udara yang terjebak pada water box (sisi air pendingin),
dipasangventing pump atau priming pump. Udara dan non condensable gas pada sisi uap
dikeluarkan dari kondensor dengan ejector atau pompa vakum.

Gb 2Kondensor tipe permukaan (surface condenser)

Gb 3 Konstruksi Kondensor

jenis Kondensor
Posted on Juli 27, 2013 by alief rakhman

http://rakhman.net/2013/07/jenis-kondensor.html

Dilihat dari proses perpindahan panasnya kondensor terdiri dari dua jenis, jenis kondensor
yaitu kondensor kontak langsung dan kondensor permukaan.

Kondensor Jet
Kondensor jet adalah kondensor kontak langsung yang banyak digunakan. Kondensor jet
digunakan pada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang siklus kerjanya terbuka.
Perpindahan panas pada kondensor jet dilakukan dengan menyemprotkan air pendingin ke
aliran uap secara langsung. Air kondensat yang terkumpul di kondensor sebagian digunakan
sebagai air pendingin kondensor dan selebihnya dibuang.

Pada bagian dalam kondensor ditempatkan beberapa buah pipa dan nosel penyemprot.

Air

Pendingin mengalir melalui pipa dan nosel penyemprot karena perbedaan tekanan dan gaya
grafitasi antara penampungan air pendingin (Basin Cooling Tower) dengan kondensor.

Uap yang terkena semprotan air pendingin akan melepaskan panasnya dan selanjutnya
diserap oleh air penyemprot. Uap yang telah melepaskan panasnya akan mengembun
(terkondensasi) menjadi air bercampur dengan air penyemprot, sehingga kedua fluida
tersebut mencapai temperatur akhir yang sama di Hot Well.

Ruangan didalam kondensor jet biasanya dibagi menjadi 2 ruangan/bagian, yaitu ruangan
pengembunan uap dan ruangan pendinginan gas. Ruangan pengembunan uap, dan ruangan
pendinginan gas dimaksudkan untuk memperkecil volume gas-gas yang tidak mengembun.

Hal ini dibuat demikian agar peralatan pelepas gas-gas (ejector/pengisap gas) dapat dibuat
dalam ukuran yang lebih kecil.

Campuran uap dan gas-gas panas bumi yang tidak terkondensasi keluar dari turbin melalui
satu atau beberapa laluan dan masuk ke dalam kondensor pada bagian ruangan horisontal
untuk pengkondensasian uap. Sedangkan bagian ruangan silinder vertikal untuk pendinginan
gas-gas yang tidak terkondensasi (non-condensable gas).

Untuk mempertahankan kondisi tekanan (vakum) di dalam kondensor, level air di hotwell
perlu dipertahankan (dikontrol). Terlalu tingginya air di dalam kondensor akan mengganggu
proses penyemprotan, dan terlalu rendah akan meyebabkan terjadinya gangguan pada
pompa air pendingin (Condensate Pump). Selain itu vakum di kondensor dipertahankan
dengan mengeluarkan gas-gas dan udara yang tidak terkondensasi.

Gb 1. kondensor (kontak langsung) jet


Kondensor Permukaan
Pada kondensor permukaan, uap terpisah dari air pendingin, uap berada diluar pipa-pipa
sedangkan air pendingin berada didalam pipa. Perpindahan panas dari uap ke air terjadi
melalui perantaraan pipa-pipa. Pada kondensor jenis ini kemurnian air pendingin tidak
menjadi masalah karena terpisah dari air kondensat.

Dengan penyekatan yang tepat ruang air (water box ) dari air pendingin dapat dibuat satu
atau dua aliran melintasi kondensor sebelum mencapai keluaran. Apabila aliran air pendingin
hanya sekali melintas kondensor, maka disebut kondensor lintasan tunggal (single pass),
sedang apabila air pendingin melintasi kondensor dua kali, maka disebut kondensor lintasan
ganda (double pass). Pada cara ini air dalam pipa separoh bawah akan mengalir dari depan
kebelakang dan separoh bagian atas dari belakang ke depan.

Gb 2. Kondensor lintasan tunggal

Gb 3. Kondensor lintasan ganda dan saluran venting


Panjang saluran kondensor dan jumlah pipa-pipa ditentukan oleh beban silinder kondensor
lintasan ganda yang digunakan sedemikian rupa sesuai kenaikan temperatur air pendingin
yang diperbolehkan sehingga air pendingin yang diperlukan jumlahnya lebih kecil.

Kondensor pada turbin dengan satu atau dua silinder tekanan rendah umumnya dipasang
secara melintang menggantung dibawah silinder tekanan rendah dan disebut underslung
tranverse (menggantung melintang). Kondensor yang menggantung tersebut seluruhnya
terletak dibawah silinder tekanan rendah dan diikatkan kepada silinder. Tetapi kondensor juga
disangga oleh pegas-pegas sehingga silinder tekanan rendah tidak bergeser. Pegas dirancang
sedemikian sehingga tidak ada beban yang diteruskan kerumah turbin bila sedang
beroperasi.

Gb 4. posisi kondensor dibawah turbin

http://anggara14s.blogspot.com/2012/03/kondensor.html
Kondensor merupakan alat penukar kalor (Heat Exchanger) yang berfungsi
mengkondensasikan uap bekas dari turbin menjadi titik-titik air (air kondensat) dan air yang
terkondensasi menjadi air ditampung pada Hotwell. Selanjutnya air tersebut disirkulasikan
kembali keboiler untuk diproses kembali menjadi uap .

Proses pada kondensor yang terjadi adalah proses perpindahan panas.


Panas dari uap bekas diteruskan ke massa Fluida pendingin melalui media pemisah
yaitu permukaan perpindahan panas yang dibuat dengan pipa-pipa dengan
ketebalan yang tipis dalam jumlah banyak untuk mencapai effektifitas transmisi
sesuai persamaan :

Dimana :
Q = Jumlah panas yang harus dibuang ke kondensor (kJ/kg)
U = Koefisien perpindahan panas universal (kkal/jam)
A = Luas permukaan perpindahan panas (m2)
T = Temperatur uap masuk Kondensor (0C)
ti = Temperatur Air pendingin masuk Kondensor (0C)
to = Temperatur air pendingin keluar Kondensor (0C)
Masalah yang umum dan sering terjadi pada kondensor adalah Fouling,
Fouling memperbesar hambatan yang berarti menurunkan transmitasi. Bila
transmitasi (U) turun, maka beda temperatur antara uap dan air pendingin naik

untuk sejumlah panas (Q) yang harus dipindahkan, kenaikan suhu pada permukaan
Kondensor akan berefek kenaikan tekanan dalam Kondensor sebagai
konsekwensinya.
Fouling disebabkan oleh lumpur atau binatang laut seperti tritip atau karang
hijau akan mempertinggi resistansi sehingga akan menurunkan kecepatan
Transmitasi (U) yang menghambat perpindahan panas dari Last Stage Steam
Turbine ke air pendingin, karena itu harus dihambat laju fouling terhadap pipa
kondensor yang dapat menurunkan performance kondensor.
Pada PLTU Priok jenis kondensor yang digunakan adalah berupa shell and
tube , dimana air laut mengalir didalam tube untuk mendinginkan uap bekas yang
berasal dari turbin, pada proses kondensasi ini mengakibatkan sisi uap kondensor
(termasuk hotwell) berada dalam kondisi vakum . Bila air pendingin berkurang maka
vakum akan turun dan pada kondisi ekstrim dapat mengakibatkan dearating dan bila
vakum terus turun akan mengakibatkan unit trip , karena itu air pendingin utama
merupakan unsur yang vital pada sebuah PLTU.
Condensor dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Condensor kontak langsung (Direct Contact Condensor/Jet Condensor).
Prinsipnya mencampur uap dan air pendingin yang di sprey kan dalam satu tabung
sehingga terbentuk air kondensate dan biasanya campuran air yang terbentuk
diinjeksikan lagi keperut bumi untuk menjaga kelestarian alam. Condensor jenis ini
banyak digunakan pada PLTP.
2. Condensor Permukaan (Surface Condensor).
Prinsipnya air pendingin dan uap yang didinginkan tidak dicampur , terpisah air
pendingin didalam pipa-pipa (tubes) pendingin sedangkan uap yang terkondensasi
didalam cangkang (shell). Pada Condensor Permukaan air pendingin yang tersedia
dalam jumlah besar dan diharapkan air yang masuk kedalam kondensor air yang
bersih .
Menurut arah alirannya ada beberapa type Condensor :
-

Single Flow (aliran tunggal) satu arah

Double Flow (aliran ganda) dua/tiga arah


Jenis Kondensor Permukaan (Surface Condensor) banyak digunakan di PLTU
termasuk PLTU Priok.

. Fungsi Utama Kondensor


Merubah uap bekas dari turbin menjadi air embun.
Dengan vakum kondensor yang bagus, maka efisiensi turbin bagus.
Menampung dan mengontrol air kondensat.
Mengeluarkan udara atau gas yang tidak terkondensasi.

Bagian Utama Kondensor


Kondensor secara umum terdiri dari shell, water box, tube plat, tube
support, hotwell dan sebagainya (lihat gambar 2.10. halaman 20).

1. Selongsong (shell)
Pipanya

di

roll

pada

pemegang

pipa

pada

ujung-ujungnya.Untuk

memungkinkan pemuaian antara pipa air masuk dan selongsong, maka fleksibel
diafragma dipasang pada sisi masuk dan keluar dari selongsong. Diafragma ini
berfungsi sebagai flange yang menghubungkan selongsong, plat pemegang pipa dan

water box. Expantion join terbuat dari stainless steel yang terletak pada leher
kondensor untuk memungkinkan diferensial expantion.
2. Ruang air (water box)
Ruang-ruang air pada sisi masuk dan keluar terbuat dari baja karbon dan
masing-masing mempunyai lobang lalu orang. Dengan menggunakan air yang
terpisah, maka pencucian setengah kondensor dapat diakukan pada beban rendah.
3. Pipa dan pemegang pipa (tube plats dan tubes)
Pemegang pipa terbuat dari naval brass dan pipa nya dari aluminium
brass.Pipanya di roll ke pemegang pipa dan ditunjang dengan 6 buah penunjang
pipa. Diafragma baja yang fleksibel memungkinkan diferensial expantion (pemuaian
antara pipa aluminium brass dengan selongsong baja carbon). Pemasangan
pemegang pipa pada selongsong dengan baut pengunci. Susunannya sedemikian
rupa sehingga memungkinkan melepaskan water box tanpa mengganggu join dari
selongsong dan pemegang pipa. Perapat dari asbestos yang telah di celupkan
(impregnated) pada compound dari red lead, white lead dan linseed oil digunakan
pada join di atas. Perapat karet digunakan antara pemegang pipa dan ruang
air.Kegunaan diafragma selongsong baja yang fleksibel selain untuk menghilangkan
pemuaian juga digunakan sebagai penunjang (support) pemegang pipa dan ruang
air.
4. Ruang kondensat (hotwell)
Ruang kondensat dilaskan pada sisi selongsong yang menampung semua
kondensat dan dilengkapi dengan gelas penduga dan lubang lalu orang.

Alat Bantu Kondensor


Pada kondensor diperlukan alat-alat pendukung untuk pengoperasiannya ,
agar kerja kondensor bisa maksimal dan menaikkan efesiensi siklus PLTU. Adapun
alat-alat pendukung tersebut adalah :
1. Starting Air Ejektor , digunakan untuk menyedot dan membuang udara dari sistem
air pendingin utama agar air pendingin dapat mengisi seluruh permukaan
kondensor sehingga proses pendinginan efektif. Saluran pembungan udara sisi air
pendingin terletak pada bagian atas water box sisi inlet dan sisi outlet condensor.
2. Main Air Ejektor , digunakan setelah Starting Air Ejektor beroperasi . Main Air
Ejektor berfungsi membuat vacum pada sisi uap , sampai vacum kondensor normal
sekitar 650 mmHg.
3. Ball Cleaning System (Tapproge Ball System) , berfungsi untuk membersihkan pipapipa (tubes) pendingin kondensor dari kotoran seperti lumpur dan kotoran halus
dengan cara menginjeksikan bola karet (Tapproge Ball) kedalam pipa-pipa
pendingin kondensor secara terus menerus proses ini dilakukan oleh pompa
sirkulasi (Circulation Pump) dengan cara memompakan bola tapproge pada sisi
masuk air pendingin dan mengambil kembali bola pada sisi keluar air pendingin
untuk selanjutnya disirkulasikan kembali pada kondensor.

In systems involving heat transfer, a condenser is a device or unit used to condense a


substance from its gaseous to its liquid state, by cooling it. In so doing, the latent heat is
given up by the substance, and will transfer to the condenser coolant. Condensers are
typically heat exchangers which have various designs and come in many sizes ranging from
rather small (hand-held) to very large industrial-scale units used in plant processes. For
example, a refrigerator uses a condenser to get rid of heat extracted from the interior of the
unit to the outside air. Condensers are used in air conditioning, industrial chemical processes
such as distillation, steam power plants and other heat-exchange systems. Use of cooling
water or surrounding air as the coolant is common in many condensers.
Dalam sistem yang melibatkan transfer panas , kondensor adalah sebuah device atau unit
yang digunakan untuk menyingkat gas suatu zat dari cair ke dalam negara , dengan
pendinginan .Dengan demikian , panas laten yang diberikan oleh zat , dan akan ditransfer
ke dalam kondensor pendingin .Kondensor yang biasanya exchangers panas yang memiliki
berbagai desain dan datang dalam berbagai ukuran mulai dari yang agak kecil ( ) genggam

yang sangat besar pada tumbuhan proses industrial-scale unit yang digunakan .Misalnya ,
kondensor menggunakan lemari es untuk membuang panas yang diambil dari bagian dari
unit ke udara luar .Pendingin ruangan yang digunakan dalam kondensor , proses kimia
industri seperti penyulingan , pembangkit listrik tenaga uap heat-exchange sistem dan
lainnya .Menggunakan pendingin air atau cairan pendingin udara sekitarnya seperti ini wajar
saja banyak dalam kondensor .
Dalam sistem melibatkan panas mentransfer, kondensor adalah alat atau unit digunakan
untuk menyingkat zat dari yang gas cair negara, kepada para oleh pendinginan itu.Dalam
melakukannya, yang panas laten diberikan up oleh substansi, dan akan ditransfer ke dalam
kondensor pendingin.Kondensor panas yang biasanya exchangers yang memiliki desain
dan datang ke berbagai ukuran mulai dari banyak agak kecil ( genggam ) hingga sangat
besar industrial-scale unit yang digunakan di tanaman proses.Misalnya, kulkas
menggunakan kondensor untuk menyingkirkan panas diekstrak dari bagian dalam ke luar
unit udara.Kondensor yang digunakan dalam pendingin ruangan, proses industri kimia
seperti penyulingan, pembangkit listrik heat-exchange sistem. dan lainnyaPenggunaan air
pendingin atau sekitar udara sebagai pendingin ini umum di banyak kondensor.

a. Kondensor
http://www.maritimeworld.web.id/2014/04/bagian-bagian-mesinpendingin-refrigasi.html
Pengembun atau kondensor adalah bagian dari refrigerasi yang menerima uap
refrigeran tekanan tinggi yang panas dari kompresor dan mengenyahkan panas
pengembunan itu dengan cara mendinginkan uap refrigerant tekanan tinggi
yang panas ke titik embunnya dengan cara mengenyahkan panas sensibelnya.
Pengenyahan selanjutnya panas laten menyebabkan uap itu mengembun
menjadi cairan.(Ilyas,1993)
Jenis- jenis kondensor yang kebanyakan dipakai adalah sebagai berikut:
1) Kondensor pipa ganda (Tube and Tube)
Jenis kondensor ini terdiri dari susunan dua pipa koaksial, dimana refrigeran
mengalir melalui saluran yang berbentuk antara pipa dalam dan pipa luar, dari
atas ke bawah.
Sedangkan air pendingin mengalir di dalam pipa dalam dengan arah yang
berlawanan dengan arah aliran refrigeran.

Kondensor pipa ganda (Tube and Tube Condensor )


Keterangan :
a.

Uap

refrigeran

masuk

b.

Air

pendingin

keluar

c.

Air

pendingin

masuk

d.

Cairan

f.

refrigeran
Sirip

keluare.
bentuk

Tabung

luar
bunga

g. Tabung dalam

1) Kondensor tabung dan koil ( Shell and Coil )


Kondensor tabung dan koil adalah kondensor yang terdapat koil pipa air
pendingin di dalam tabung yang di pasang pada posisi vertikal. Tipe kondensor
ini air mengalir dalam koil, endapan dan kerak yang terbantuk dalam pipa harus
di bersihkan dangan bahan kimia atau detergen.
2) Kondensor pendingin udara
Kondensor pendingin udara adalah jenis kondensor yang terdiri dari koil pipa
pendingin yang bersirip pelat (tembaga atau aluminium).

Udara mengalir dengan arah tegak lurus pada bidang pendingin, gas refrigeran
yang bertemperatur tinggi masuk ke bagian atas dari koil dan secara berangsur
mencair dalam alirannya ke bawah.
3) Kondensor tabung dan pipa horizontal (Shell and Tube)
Kondensor tabung dan pipa horizontal adalah kondensor tabung yang di
dalamnya banyak terdapat pipa pipa pendingin, dimana air pendingin mengalir
dalam pipa pipa tersebut.
Ujung dan pangkal pipa terikat pada pelat pipa, sedangkan diantara pelat pipa
dan tutup tabung dipasang sekat untuk membagi aliran air yang melewati pipa
pipa.

Kondensor

selubung

dan

tabung

Keterangan :
1. Saluran air pendingin keluar
2. Saluran air pendingin masuk
3. Pelat pipa
4. Pelat distribusi

(Shell

and

Tube

condenser)

5. Pipa bersirip
6. Pengukur muka cairan
7. Saluran masuk refrigeran
8. Tabung keluar refrigeran
9. Tabung
Kondensor yang sering digunakan pada kapal-kapal ikan adalah kondensor
jenisshell and tube. Kondensor ini terbuat dari sebuah silinder besar yang di
dalamnya terdapat susunan pipa-pipa untuk mengalirkan air pendingin.

http://frandhoni.blogspot.com/2015/06/macam-macam-kondensor.html

1. Menurut Jenis Cooling Medium


Menurut jenis cooling mediumnya kondensor dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

a.

Air Cooled Condenser (menggunakan udara sebagai cooling


mediumnya).
Air Cooled Kondensor mengkondensasikan pembuangan uap dari turbin uap dan
kembali kondensat(cairan yang sudah terkondensasi) ke boiler tanpa kehilangan air.

Gambar 2. 5Air Cooled Condenser


b. Water Cooled Condenser (menggunakan air sebagai cooling mediumnya).
Water Cooled Condenser yang paling banyak digunakan yaitu :
a) Shell and Tube Condenser
Shell and Tube Condenser atau Kondensor tipe Tabung dan Pipa digunakan pada
kondensor berukuran kecil sampai besar. biasa digunakan untuk air pendingin berupa
ammonia dan freon. Seperti terlihat pada gambar didalam kondensor.
Tabung dan Pipa terdapat banyak pipa pendingin, dimana air pendingin pengalir di
dalam pipa-pipa tersebut, ujung dan pangkal pipa pendingin terikat pada pelat pipa,
sedangkan diantara pelat pipa dan tutup tabung dipasang sekat-sekat untuk membagi aliran
air yang melewati pipapipa dan mengatur agar kecepatannya cukup tinggi, yaitu 1,5 2
m/detik.

Gambar 2. 6 Shell and Tube Condenser


Air pendingin masuk melalui pipa bagian bawah kemudian keluar melalui pipa
bagian atas. Jumlah saluran maksimum yang dapat digunakan sebanyak 12, semakin
banyak jumlah saluran yang digunakan maka semakin besar tahanan aliran air pendingin.
Pipa pendingin ammonia biasa terbuat dari baja sedangkan untuk freon biasa terbuat dari pipa
tembaga.
Jika menginginkan pipa yang tahan tehadap korosi bias menggunakan pipa kuningan

datau pipa cupro nikel. Ciri-ciri kondensor Tabung dan Pipa adalah :
Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga ukurannya relatif lebih kecil dan

ringan.
Pipa dapat dibuat dengan mudah.

Bantuk yang sederhana dan mudah pemasangannya.

Pipa pendingin mudah dibersihkan.

b) Shell and Coil Condenser


Kondensor tabung dan koil banyak digunakan pada unit pendingin dengan Freon
refrigerant berkapasitas lebih kecil, misalnya untuk penyegar udara, pendingin air, dan
sebagainya.
Seperti gambar dibawah ini, Kondensor tabung dan koil dengan tabung pipa
pendingin di dalam tabung yang dipasang pada posisi vertical. Koil pipa pendingin tersebut
biasanya dibuat dari tembaga, berbentuk tanpa sirip maupun dengan sirip. Pipa tersebut
mudah dibuat dan murah harganya.
Pada Kondensor tabung dan koil, aliran air mengalir di dalam koil pipa pendingin.
Disini, endapan dan kerak yang terbentuk di dalam pipa harus dibersihkan menggunakan zat
kimia(detergent).

Gambar 2.7Shell and Coil Condenser

Adapun cirri-ciri Kondensor tabung dan koil sebagai berikut :


Harganya murah karena mudah dalam pembuatannya.

Kompak karena posisinya yang vertical dan mudah dalam

pemasangannya.
Tidak perlu mengganti pipa pendingin, tetapi hanya perlu pembersihan dengan menggunakan
detergen

c) Tube and Tubes Condenser


Kondensor jenis pipa ganda merupakan susunan dari dua pipa coaksial dimana
refrigerant mengalir melalui saluran yang terbentuk antara pipa dalam dan pipa luar yang
melintang dari atas ke bawah. Sedangkan air pendingin mengalir di dalam pipa dalam arah
berlawanan, yaitu refrigerant mengalir dari atas ke bawah.

Pada mesin pendingin berkapasitas rendah dengan Freon sebagai refrigerant, pipa
dalam dan pipa luarnya terbuat dari tembaga. Gambar dibawah ini menunjukkan Kondensor
jenis pipa ganda, dalam bentuk koil. Pipa dalam dapat dibuat bersirip atau tanpa sirip.

Gambar 2. 8Tube and Tubes Condenser


Kecepatan aliran di dalam pipa pendingin kira-kira antara 1-2 m/detik. Sedangkan
perbedaan temperature air keluar dan masuk pipa pendingin (kenaikan temperature air
pendingin di dalam kondensor) kira-kira mencapai suhu 10 oC. Laju perpindahan kalornya
relative besar.

Adapun cirri-ciri Kondensor jenis pipa ganda adalah sebagai berikut:


Konstruksi sederhana dengan harga yang memadai.

Dapat mencapai kondisi yang super dingin karena arah aliran refrigerant dan air pendingin

yang berlawanan.
Penggunaan air pendingin relative kecil.

Sulit dalam membersihkan pipa, harus menggunakan detergen.

Pemeriksaan terhadap korosi dan kerusakan pipa tidak mungkin dilaksanakan. Penggantian
pipanya pun juga sulit dilakukan.

3.

Evaporatif Condenser (menggunakan kombinasi udara dan air sebagai cooling


mediumnya).
Kombinasi dari kondensor berpendingin air dan kondensor berpendingin udara,
menggunakan prinsip penolakan panas oleh penguapan air menjadi aliran udara menjadi
kumparan kondensasi.

Gambar 2. 9Evaporatif Condenser


2. Menurut Jenis Desain
a.

Berbelit-Belit
Jenis kondensor terdiri dari satu tabung panjang yang digulung berakhir dan kembali pada
dirinya sendiri dengan sirip pendingin ditambahkan di antara tabung.

Gambar 2. 10 Kondensor Berbelit-Belit


b. Arus Pararel
Desain ini sangat mirip dengan radiator aliran silang. Alih-alih bepergian refrigeran melalui
satu bagian (seperti tipe serpentine) sekarang dapat melakukan perjalanan di berbagai
bagian. Ini akan memberi luas permukaan yang lebih besar untuk udara ambien dingin
untuk kontak.

Gambar 2. 11Kondensor Arus Pararel


3. Berdasarkan Klasifikasi Umum
a. Surface Condenser
Prinsip kerja surface Condenser Steam masuk ke dalam shell kondensor melalui
steam inlet connection pada bagian atas kondensor. Steam kemudian bersinggungan
dengan tube kondensor yang bertemperatur rendah sehingga temperatur steam turun dan
terkondensasi, menghasilkan kondensat yang terkumpul pada hotwell.
Temperatur rendah pada tube dijaga dengan cara mensirkulasikan air yang menyerap
kalor dari steam pada proses kondensasi. Kalor yang dimaksud disini disebut kalor laten
penguapan dan terkadang disebut juga kalor kondensasi (heat of condensation) dalam
lingkup

bahasan

kondensor. Kondensat

yang

terkumpul

di

hotwell

kemudian

dipindahkan dari kondensor dengan menggunakan pompa kondensat ke exhaust kondensat.


Ketika meninggalkan kondensor, hampir keseluruhan steam telah terkondensasi kecuali
bagian yang jenuh dari udara yang ada di dalam sistem.
Udara yang ada di dalam sistem secara umum timbul akibat adanya kebocoran pada
perpipaan, shaft seal, katup-katup, dan sebagainya. Udara ini masuk ke dalam kondensor
bersama dengan steam. Udara dijenuhkan oleh uap air, kemudian melewati air cooling
section dimana campuran antara uap dan udara didinginkan untuk selanjutnya dibuang dari
kondensor dengan menggunakan air ejectors yang berfungsi untuk mempertahankan
vacuum di kondensor.
Untuk menghilangkan udara yang terlarut dalm kondensat akibat adanya udara di
kondensor, dilakukan deaeration.

De-aeration

dilakukan

di

kondensor

dengan

memanaskan kondensat dengan steam agar udara yang terlalut pada kondensat akan
menguap. Udara kemudian ditarik ke air cooling section dengan memanfaatkan tekanan

rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector kemudian akan memindahkan udara
dari sistem.
Surface Condenser dibedakan menjadi dua jenis lagi, yaitu :
a) Horizontal Condenser
Air pendingin masuk kondensor melalui bagian bawah, kemudian masuk ke dalam
pipa-pipa pendingin dan keluar pada bagian atas sedangkan arus panas masuk lewat
bagian tengah kondensor dan keluar sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.

Gambar 2. 13Horizontal Condenser


Kelebihan Kondensor horizontal adalah :
1. Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga relaif berukuran kecil dan ringan
2. Pipa pendingin dapat dibuat dengan mudah
3. Bentuk sederhana dan mudah pemasangannya
4. Pipa pendingin mudah dibersihkan
b) Vertical Condenser
Air pendingin masuk konddensor melalui bagian bawah, kemudian masuk ke
dalam pipa-pipa pendingin dan keluar pada bagian atas Sedangkan arus panas masuk
lewat bagian atas kondensor dan keluar sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.

Gambar 2. 14 Vertical Condenser


Keterangan :

1. Esterification reactor
2. Vertical frational column
3. Vertical Condenser
4. Horizontal Condenser
5. Storage device
Kelebihan Kondensor vertical adalah :
1. Harganya murah karena mudah pembuatannya.
2. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasangan
3. Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin,
pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan deterjen.
b. Direct-Contact Condenser
Direct-contact

Condenser

mengkondensasikan

steam

dengan mencampurnya

langsung dengan air pendingin. Direct-contact atau open Condenser digunakan pada
beberapa kasus khusus, seperti :
1. Geothermal power plant.
2. Pada power plant yang menggunakan perbedaan temperatur di air laut (OTEC)
Direct-contact Condenser dibagi menjadi dua jenis lagi, yaitu :
a) Spray Condenser
Pada Spray Condenser, pencampuransteam dengan air pendingin dilakukan dengan
jalan menyemprotkan air ke steam. Sehinggasteam yang keluar dari exhaust turbin pada
bagian bawah bercampur dengan air pendingin pada bagian tengah menghasilkan kondensat
yang mendekati fase saturated.
Kemudian

dipompakan

kembali

kecooling

tower. Sebagian

dari

kondensat

dikembalikan ke boiler sebagai feedwater.Sisanya didinginkan, biasanya di dalam dry(closed)

cooling

tower.

Air

yang

didinginkan

pada Cooling

tower disemprotkan

ke exhaustturbin dan proses berulang.


b) Barometric dan Jet Condenser
Ini merupakan jenis awal dari kondensor. Jenis ini beroperasi dengan prinsip yang
sama dengan spray condenser kecuali tidak dibutuhkannya pompa pada jenis ini. Vacuum
dalam kondensor diperoleh dengan menggunakan prinsip head statis seperti padabarometric
Condenser, atau menggunakan diffuser seperti pada jet Condenser.

Gambar 2. 15Jet Condenser

http://prana-preneur.blogspot.com/2013/05/modul-kondensor-dan-cooling-tower.html
Ada 3 jenis kontruksi water coolled condensor yang banyak digunakan yaitu :
(i)

Shell and Tube Condenser

(ii)

Shell and Coil Condenser dan

(iii)

Tubes and Tube Condenser


a.

Shell and tube condenser


Shell and Tubes condenser terdiri dari sebuah silinder (shell) yang terbuat dari besi dimana
didalam shell tersebut diletakan rangkaian pipa-pipa lurus sepanjang silindernya. Air
pendingin disirkulasikan didalam pipa-pipa sehingga gas refrigerant yang berada didalam
shell akan dapat memindahkan (panas) kalornya ke air pendingin melalui permukaan pipapipa air pendingin tersebut. Suhu gas refrigeran akan turun tetapi tekanannya tetap tidak
berubah. Bila penurunan suhu gas mencapai titik pengembunannya maka akan terjadi proses
pengembunan (kondensasi), dalam hal ini terjadi perubahan wujud gas menjadi liquid yang
tekanan dan suhunya masih cukup tinggi (tekanan kondensing).
Bagian dasar dari shell berfungsi juga sebagai penampung cairan (liquid) refrigerant. Dalam
sistem ini rangkaian water coolingnya dibentuk secara paralel. Penggunaan sirkit paralel akan
menghasilkan rugi tekanan (pressure drop) yang lebih rendah dari rangkaiannya.

Gambar Shell and tube condenser


b. Shell and Coil Condenser dan
Didalam kontruksi shell and coil condenser maka pipa pipa airnya tidak dibuat sepanjang
silinder melainkan berbentuk coil sepanjang silinder besinya. dalam sistem ini rangkaian
warter colingnya dibentuk secara seri.

Gambar Shell And coil Condenser


c.

Tubes and Tube Condenser


Tube in tube condenser menjadi populer penggunaanya baik untuk keperluan residental
maupun komersial karena konstruksinya yag lebih sederhana. Desain condenser ini terdiri
dari koil yang berupa pipa kecil yang dimasukan didalam pipa yang lebih besar diameeternya.
Didalam pipa kecil dialairkan air pendingin sedang refrigerannya didinginkan oleh air yang
berrada di pipa kecil dan sekaligus oleh udara sekitar pipa besar sehingga dapat
meningkatkan efisiensinya.

Gambar Tubes and tube condenser


http://ss-stefan.blogspot.com/2009/08/kondensor.html

<
by Antonius Ade Aryo Wicaksono
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang
berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja. Pada sistem tenaga uap, fungsi
utama kondensor adalah untuk mengembalikan exhaust steam dari turbin ke fase
cairnya agar dapat dipompakan kembali ke boiler dan digunakan kembali. Selain itu,
kondensor juga berfungsi untuk menciptakan back pressure yang rendah (vacuum)
pada exhaust turbin . Dengan back pressure yang rendah, maka efisiensi siklus dan
kerja turbin akan meningkat.
Klasifikasi Kondensor
Secara umum, terdapat 2 jenis kondensor yaitu : direct-contact condenser dan
surface condenser. Surface condenser adalah jenis yang paling banyak digunakan di
powerplant.
Direct-contact Condenser
Seperti namanya, direct-contact condenser mengkondensasikan steam dengan
mencampurnya langsung dengan air pendingin. Direct-contact atau open condenser
digunakan pada beberapa kasus khusus, seperti : ketika digunakan dry cooling
tower, pada geothermal powerplant, dan pada powerplant yang menggunakan
perbedaan temperatur di air laut (OTEC). Ada beberapa tipe direct-contact
condenser :
a. Spray Condenser
Pada spray condenser, pencampuran steam dengan air pendingin dilakukan dengan
jalan menyemprotkan air ke steam. Sehingga steam yang keluar dari exhaust turbin
pada poin 2 (gambar 3.15.) bercampur dengan air pendingin pada poin 5
menghasilkan kondensat yang mendekati fase saturated, kemudian dipompakan
kembali ke 4. Sebagian dari kondensat dikembalikan ke boiler sebagai feedwater.
Sisanya didinginkan, biasanya didalam dry- (closed-) cooling tower ke poin 5. Air
yang didinginkan pada poin 5 disemprotkan ke exhaust turbin dan proses berulang.

Gambar Flow diagram direct-contact condenser jenis spray condenser. SJAE =


steam-jet air ejector
b. Barometric dan Jet Condenser
Ini merupakan jenis awal dari kondenser. Jenis ini beroperasi dengan prinsip yang
sama dengan spray condenser kecuali tidak dibutuhkannya pompa pada jenis ini.
Vacuum dalam kondensor diperoleh dengan menggunakan prinsip head statis
seperti pada barometric condenser, atau menggunakan diffuser seperti pada jet
condenser.

Gambar Skema direct-contact condenser: (a) barometric, (b) jet


Surface Condenser
Surface condenser merupakan jenis yang paling banyak digunakan di powerplant.
Jenis ini merupakan heat exchanger tipe shell and tube, dimana mekanisme
perpindahan panas utamanya adalah kondensasi saturated steam pada sisi luar
tube dan pemanasan secara konveksi paksa dari circulating water di dalam tube.
Secara spesifik, prinsip kerja surface codensor di bahas pada sub bab berikut.
Prinsip Kerja Surface Condenser
Prinsip kerja surface condenser seperti tampak pada gambar 3.17. adalah sebagai
berikut. Steam masuk ke dalam shell kondensor melalui steam inlet connection pada
bagian atas kondensor. Steam kemudian bersinggungan dengan tube kondensor
yang bertemperatur rendah sehingga temperatur steam turun dan terkondensasi,
menghasilkan kondensat yang terkumpul pada hotwell. Temperatur rendah pada
tube dijaga dengan cara mensirkulasikan air yang menyerap kalor dari steam pada
proses kondensasi. Kalor yang dimaksud disini disebut kalor laten penguapan dan
terkadang disebut juga kalor kondensasi (heat of condensation) dalam lingkup
bahasan kondensor. Kondensat yang terkumpul di hotwell kemudian dipindahkan
dari kondensor dengan menggunakan pompa kondensat ke exhaust kondensat.
Ketika meninggalkan kondensor, hampir keseluruhan steam telah terkondensasi
kecuali bagian yang jenuh dari udara yang ada di dalam sistem. Udara yang ada di
dalam sistem secara umum timbul akibat adanya kebocoran pada perpipaan, shaft
seal, katup-katup, dan sebagainya. Udara ini masuk ke dalam kondensor bersama
dengan steam. Udara dijenuhkan oleh uap air, kemudian melewati air cooling section
dimana campuran antara uap dan udara didinginkan untuk selanjutnya dibuang dari
kondensor dengan menggunakan air ejectors yang berfungsi untuk
mempertahankan vacuum di kondensor.
Untuk menghilangkan udara yang terlarut dalm kondensat akibat adanya udara di
kondensor, dilakukan de-aeration. De-aeration dilakukan di kondensor dengan

memanaskan kondensat dengan steam agar udara yang terlalut pada kondensat
akan menguap. Udara kemudian ditarik ke air cooling section dengan memanfaatkan
tekanan rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector kemudian akan
memindahkan udara dari sistem.

Gambar Skema Surface Condenser

Kondensor dan Prinsip Kerjanya


Kondensor dan prinsip kerjanya- Dalam dunia industri, terdapat berbagai macam
peralatan dengan fungsinya masing-masing, tidak terkecuali industri migas, entah itu
peralatan utama maupun peralatan pendukung. Peralatan tersebut digunakan sesuai
fungsinya masing-masing dengan tujuan tertentu, Kali ini kita akan sedikit membahas
tentang suatu alat yang disebut dengan kondensor, alat ini sering ditemui pada suatu
industri yang bergerak dibidang energi maupun kimia, misalnya saja unit pengolahan migas,
pembangkit listrik, industri petrokimia dan sebagainya.

Kondensor
Kondensor adalah suatu alat yang terdiri dari jaringan pipa dan digunakan untuk mengubah
uap menjadi zat cair (air). dapat juga diartikan sebagai alat penukar kalor (panas) yang
berfungsi untuk mengkondensasikan fluida. Dalam penggunaanya kondensor diletakkan
diluar ruangan yang sedang didinginkan supaya panas yang keluar saat pengoprasiannya
dapat dibuang keluar sehingga tidak mengganggu proses pendinginan.

Cara kerja kondensor- revsangmane.blogspot.com

Prinsip Kerja Kondensor


Prinsip kerja kondensor tergantung dari jenis kondensor tersebut, secara umum terdapat
dua jenis kondensor yaitu surface condenser dan direct contact condenser. Berikut klasifiksi
kedua jenis kondesor tersebut:

1. Surface Condenser
Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan cara mengalirkan
uap kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan uap tersebut akan memenuhi
permukaan luar pipa sedangkan air yang berfungsi sebagai pendingin akan mengalir di
dalam pipa (tube side), maka akan terjadi kontak antara keduanya dimana uap yang
memiliki temperatur panas akan bersinggungan dengan air pendingin yang berfungsi untuk
menyerap kalor dari uap tersebut, sehingga temperatur steam (uap) akan turun dan
terkondensasi. Surface condenser terdiri dari dua jenis yang dibedakan oleh cara masuknya
uap dan air pendingin, berikut jenis-jenisnya:

1. Type Horizontal Condenser


Pada type kondesor ini, air pendingin masuk melalui bagian bawah, kemudian masuk
kedalam pipa (tube) dan akan keluar pada bagian atas, sedangkap uap akan masuk
pada bagian tengah kondensor dan akan keluar sebgai kondensat pada bagian
bawah.
2. Type Vertical condenser
Pada jenis kondensor ini, tempat masuknya air pendingin melalui bagian bawah dan
akan mengalir di dalam pipa selanjutnya akan keluar pada bagian atas kondensor,
sedangkan steam akan masuk pada bagian atas dan air kondesat akan keluar pada
bagian bawah.
2. Direct Contact Condenser
Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses kondensasi dilakukan dengan cara
mencampurkan air pendingin dan uap secara langsung. Jenis dari kondensor ini disebut

spray condenser, pada alat ini proses pencampuran dilakukan dengan menyemprotkan air
pendingin ke arah uap. Sehingga steam akan menempel pada butiran-butiran air pendingin
tersebut dan akan mengalami kontak temperatur, selanjutnya uap akan terkondensasi dan
tercampur dengan air pendingin yang mendekati fase saturated (basah).

Perlu kita ketahui, bahwa setiap industri terkadang memiliki cara kerja pertukaran panas
yang berbeda-beda, misalnya saja pada industri migas, fraksi yang panas akan mengalir
melalui pipa sedangkan minyak mentah (dingin) akan mengalir diluar pipa. Hal ini
dikarenakan fraksi yang mengalir di dalam pipa merupakan hasil yang telah diolah pada
menara destilasi sehingga memiliki temperatur yang panas, panas dari fraksi inilah yang
dimanfaatkan untuk memanaskan miyak mentah yang akan dimasukkan kedalam kolom
destilasi.

http://www.prosesindustri.com/2015/01/kondensor-dan-prinsip-kerjanya.html

Air Pendingin Kondensor


Air pendingin dalam kondensor sangat memiliki peranan penting dalam proses kondensasi
uap menjadi condensat water. Bahan baku air pendingin biasanya didapatkan dari danau
dan air laut (sea water, dalam proses pengambilannya biasanya digunakan alat sejenis
jaring yang berfungsi untuk menjaring kotoran serta benda-benda padat lainnya agar tidak
terikut kedalam hisapan pompa yang tentunya dapat mengganggu kinerja kondensor
bahkan kerusakan pada peralatan.

Penyebab
Kondensor

Penurunan

Kinerja

Kondensor sangat rentan terhadap gangguan-gangguan yang dapat menghambat


kinerjanya, berikut masalah-masalah yang sering terjadi pada kondensor:

1. Non Condesable Gases (gas yang tidak dapat terkondensasi).


Gas ini dapat meneyebabkan kenaikan pressure terhadap kondensor dan menyelimuti
permukaan tube-tube yang dapat menghambat transfer panas antara uap dengan cooling

water, sehingga gas-gas ini harus dikeluarkan atau dibuang dari dalam kondensor. Cara
untuk mengeluarkan udara tersebut biasanya dilakukan dengan bantuan venting pump dan
primming pump yang merupakan pompa vakum.

2. Terjadi Fouling Terhadap Kondensor.


Fouling atau endapan sangat mungkin terjadi pada kondensor, endapan yang mengotori
tube-tube kondensor ini berasal dari sumber pengambilan bahan baku air pendingin. Seperti
yang kita ketahui tempat pengambilan air pendingin berasal dari laut dan kemungkinan
besar air tersebut mengandung endapan-endapam kotoran yang ikut masuk dan
mengendap pada tube-tube kondensor, hal ini dapat menyebebakan menurunnya laju
perpindahan panas pada kondensor, sehingga kualitas air pendingin sangat diperlukan agar
mengurangi penyebab fouling pada kondensor. Cara untuk mengeluarkan kotoran tersebut
biasanya dilakukan dengan cara:

backwash kondensor, yaitu dengan membalikkan arah aliran air pendingin dengan
tujuan membuang kotoran yang masuk ke dalam waterbox inlet yang menghalangi
proses perpindahan panas pada kondensor, proses ini dilakukan dengan cara
membalikkan arah aliran inlet dan outlet.

Ball Cleaning, proses pembersihan dengan cara ini dapat dilakukan dengan bola
sebgai alat untuk membersihkan tube kondensor. Cara kerjanya yaitu bola akan
dimasukkan pada inlet mengikuti aliran kondensor dan keluar pada waterbox outlet.

Demikianlah sedikit pembahasan tentang kondensor dan prinsip kerjanya, dimana


alat merupakan salah satu peralatan industri di berbagai sektor, semoga bermanfaat bagi
pembaca. Tentunya artikel ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga kritik dan saran
yang mendukung sangat saya harapkan, Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai