Anda di halaman 1dari 25

Efisiensi Energi pada Fan dan Blower

Dipublikasikan: Kamis, 31 May 2012 21:39


Ditulis oleh Administrator
Hits: 6154

Gambar 1: Komponen Sistim Fan (US DOE, 1989)

{tab=Istilah dan definisi penting}

1.2 Istilah dan definisi penting


Sebelum dijelaskan tentang jenis fan dan blower, penting untuk mengerti terlebih dahulu tentang
istilah dan definisi. 1)

1.2.1 Karakteristik sistim


Istilah “resistansi sistim” digunakan bila mengacu tekanan statis. Resistansi sistim merupakan
jumlah kehilangan tekanan statis dalam sistim. Resistansi sistim merupakan fungsi pola susunan
saluran, pengambilan, lengkungan dan penurunan tekanan yang melintasi peralatan, sebagai
contoh bag filter atau siklon. Resistansi sistim bervariasi terhadap kuadrat volum aliran udara ya ng
memasuki sistim. Untuk volum udara tertentu, fan dalam sistim dengan saluran sempit dan banyak
tikungan dengan radius pendek akan bekerja lebih keras untuk mengatasi resistansi sistim yang
lebih besar daripada dalam sistim dengan saluran yang lebih besar dan dengan lebih sedikit jumlah
belokan dan panjang. Saluran panjang yang sempit dengan banyak bengkokan dan tikungan akan
memerlukan lebih banyak energi untuk menarik udara untuk melaluinya. Sebagai akibatnya, untuk
kecepatan fan yang sama, fan akan mampu menarik lebih sedikit melalui sistim ini daripada yang
melalui sistim pendek tanpa ada belokan. Dengan begitu maka resistansi sistim meningkat secara
substansial jika volum udara yang mengalir ke sistim meningkat; kuadrat aliran udara.

Sebaliknya, resistansi berkurang jika alirannya berkurang. Untuk menentukan berapa volum fan
yang akan dihasilkan, penting untuk mengetahui karakteristik resistansi sistim. Pada sistim yang ada,
resistansi sistim dapat diukur. Pada sistim yang sudah didesain, namun tidak dibangun, resistansi
sistim harus dihitung. Kurva resistansi sistim (lihat Gambar 2) dihasilkan dengan berbagai laju aliran
pada sumbu- x dan resistansinya pada sumbu-y.
Gambar 2. Kurva Sistim Fan dan Pengaruhnya pada Resistansi Sistim (US DOE, 1989)

1.2.2 Karakteristik Fan


Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva fan. Kurva fan merupakan kurva kinerja untuk
fan tertentu pada sekumpulan kondisi yang spesifik. Kurva fan merupakan penggambaran grafik dari
sejumlah parameter yang saling terkait. Biasanya sebuah kurva akan dikembangkan untuk
sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk: volum fan, tekanan statis sistim, kecepatan fan, dan
tenaga yang diperlukan untuk menggerakan fan pada kondisi yang diketahui. Beberapa kurva fan
juga akan melibatkan kurva efisiensi sehingga desainer sistim akan mengetahui kondisi pada kurva
fandimana fan akan beroperasi (lihat Gambar 3). Dari banyak kurva yang diketahui pada gambar,
kurva tekanan statis (SP) versus aliran pada merupakan kuva yang sangat penting.
Perpotongan kurva sistim dan tekanan statis merupakan titik operasi. Bila resistansi sistim berubah,
titik operasi juga berubah. Sekali titik operasi ditetapkan, daya yang diperlukan dapat ditentukan
dengan mengikuti garis tegak lurus yang melintas melalui titik operasi ke titik potong dengan kurva
tenaga (BHP). Sebuah garis lurus yang digambar melalui perpotongan dengan kurva tenaga akan
mengarah ke daya yang diperlukan pada sumbu tegak lurus sebelah kanan. Pada kurva yang
digambarkan, efisiensi kurva juga disuguhkan.

Gambar 3. Kurva Efisiensi Fan (BEE India, 2004)

1.2.3 Karakteristik sistim dan kurva fan


Pada berbagai sistim fan, resistansi terhadap aliran udara (tekanan) jika aliran udara meningkat.
Sebagaimana disebutkasn sebelumnya, resistansi ini bervariasi dengan kuadrat aliran. Tekanan
yang diperlukan oleh sistim pada suatu kisaran aliran dapat ditentukan dan “kurva kinerja sistim”
dapat dikembangkan (ditunjukkan sebagai SC) (lihat Gambar 4).

Kemudian kurva sistim ini dapat diplotkan pada kurva fan untuk menunjukan titik operasi fan yang
sebenarnya pada "A" dimana dua kurva (N1 dan SC1) berpotongan. Titik operasinya yaitu aliran
udara Q 1 terhadap tekanan P1. Sebuah fan beroperasi pada kinerja yang diberikan oleh pabrik
pembuatnya untuk kecepatan fan tertentu. (grafik kinerja fan memperlihatkan kurva untuk
serangkaian kecepatan fan). Pada kecepatan fan N1, fan akan beroperasi sepanjang kurva kinerja
N1 sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 4. Titik operasi fan yang sebenarnya tergantung pada
resistansi sistim, titik operasi fan “A” adalah aliran (Q1) terhadap tekanan (P1).

Dua metode dapat digunakan untuk menurunkan aliran udara dari Q1 ke Q2:

 Metode pertama adalah membatasi aliran udara dengan menutup sebagian damper dalam
sistim. Tindakan ini menyebabkan kurva kinerja sistim yang baru (SC2) dimana tekanan yang
dikehendaki lebih besar untuk aliran udara yang diberikan. Fan sekarang akan beroperasi
pada "B" untuk memberikan aliran udara yang berkurang Q2 terhadap tekanan yang lebih
tinggi P2.
 Metode kedua untuk menurunkan aliran udara adalah dengan menurunkan kecepatan dari N1
ke N2, menjaga damper terbuka penuh. Fan akan beroperasi pada "C" untuk memberikan
aliran udara Q2 yang sama, namun pada tekanan P3 yang lebih rendah. Jadi, menurunkan
kecepatan fan merupakan metode yang jauh lebih efisien untuk mengurangi aliran udara
karena daya yang diperlukan berkurang dan lebih sedikit energi yang dipakai.
Gambar 4. Kurva kinerja fan (BEE India, 2004)

1.2.4 Hukum fan


Fan beroperasi dibawah beberapa hukum tentang kecepatan, daya dan tekanan. Perubahan dalam
kecepatan (putaran per menit atau RPM) berbagai fan akan memprediksi perubahan kenaikan
tekanan dan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan fan pada RPM yang baru.

Hal ini diperlihatkan pada Gambar 5.


Gambar 5. Kecepatam, tekanan dan daya fan (BEE India, 2004)

{tab=Jenis fan dan blower}

2. Jenis-jenis fan dan blower


Bagian ini menjelaskan secara ringkas berbagai jenis fan dan blower.

2.1 Jenis-jenis fan


Terdapat dua jenis fan. Fan sentrifugal menggunakan impeler berputar untuk menggerakan aliran
udara. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan.

2.1.1 Fan sentrifugal


Fan sentrifugal (Gambar 6) meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler berputar.
Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian diubah ke tekanan. Fan ini
mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistim
dengan suhu tinggi, aliran udara kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan sentrifugal
dikategorikan oleh bentuk bladenya sebagaimana diringkas dalam Tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik Berbagai Fan Sentrifugal (diambil dari US DOE, 1989)


Jenis fan dan blade Keuntungan Kerugian
 Cocok untuk tekanan statis tinggi
(sampai 1400 mmWC) dan suhu
tinggi
 Rancangannya sederhana sehingga
dapat dipakai untuk unit
penggunaan khusus
 Hanya cocok untuk laju
 Fan radial dengan  Dapat beroperasi pada aliran udara
aliran
blades datar yang rendah tanpa masalah getaran
udara rendah sampai
(Gambar 7)  Sangat tahan lama
medium
 Efisiensinya mencapai 75%
 Memiliki jarak ruang kerja yang
lebih besar yang berguna untuk
handling
padatan yang terbang (debu, serpih
kayu, dan skrap logam)
 Hanya cocok untuk
layanan penggunaan
yang bersih, bukan untuk
 Dapat menggerakan volum udara layanan kasar dan
yang besar terhadap tekanan yang bertekanan tinggi
 Fan yang relatif rendah  Keluaran fan sulit untuk
melengkung  Ukurannya relatif kecil diatur secara tepat
kedepan,  Tingkat kebisingannya rendah  Penggerak harus dipilih
dengan blade yang (disebabkan rendahnya kecepatan) secara hati-hati untuk
melengkung dan sangat cocok untuk digunakan menghindarkan beban
kedepan (Gambar 8) untuk pemanasan perumahan, motor berlebih sebab
ventilasi, dan penyejuk udara kurva daya meningkat
(HVAC) sejalan dengan aliran
udara
 Efisiensi energinya
relatif rendah (55-65%)
 Dapat beroperasi dengan  Tidak cocok untuk aliran
perubahan tekanan statis (asalkan udara yang kotor (karena
 Backward inclined bebannya tidak berlebih ke motor) bentuk fan mendukung
fan, dengan blades  Cocok untuk sistim yang tidak terjadinya penumpukan
yang miring jauh menentu pada aliran udara tinggi debu)
dari arah perputaran:  Cocok untuk layanan forced-draft  Fan dengan blades air-
datar, lengkung,dan  Fan dengan blade datar lebih kuat foil kurang stabil karena
airfoil (Gambar 9)  Fan dengan blades lengkung lebih mengandalkan pada
efisien (melebihi 85%) pengangkatan yang
 Fan dengan blades air-foil yang dihasilkan oleh tiap blade
tipis adalah yang paling efisien  Fan blades air-foil yang
tipis akan menjadi
sasaran erosi

2.1.2 Fan Aksial


Fan aksial (Gambar 10) menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara kerja fan seperti
impele r pesawat terbang: blades fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang menekan
udara. Fan ini terkenal di industri karena murah, bentuknya yang kompak dan ringan. Jenis utama
fan dengan aliran aksial (impeler, pipa aksial dan impeler aksial) diringkas dalam Tabel 3.

Tabel 3. Karakteristik Berbagai Fan Aksial (diambil dari US DOE, 1989)


Jenis fan Keuntungan Kerugian
 Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada
tekanan
rendah
 Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas
(sebab  Efisiensi
tekanan yang dihasilkannya kecil) energinya relatif
 Fan propeller  Murah sebab konstruksinya yang sederhana rendah
(Gambar 11)  Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti  Agak berisikdah
aliran yang sampai
mengalir sendiri, dan sering digunakan pada medium
ventilasi atap
 Dapat menghasilkan aliran dengan arah
berlawanan, yang
membantu dalam penggunaan ventilasi
 Tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya
lebih baik daripada fan propeller
 Cocok untuk tekanan menengah, penggunaan
laju aliran udara yang tinggi, misalnya
 Fan pipa aksial,
pemasangan saluran HVAC  Relatif mahal
pada dasarnya
 Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai  Kebisingan
fan propeler
kecepatan tertentu (karena putaran massanya aliran udara
yang
rendah) dan menghasilkan aliran pada arah sedang
ditempatkan
berlawanan, yang berguna  Efisiensi
dibagian dalam
dalam berbagai penggunaan ventilasi energinya relatif
silinder
 Menciptakan tekanan yang cukup untuk rendah (65%)
(Gambar 12)
mengatasi
kehilangan di saluran dengan ruang yang relatif
efisien,
yang berguna untuk pembuangan
 Cocok untuk penggunaan tekanan sedang
sampai tinggi (sampai500 mmWC), seperti
induced draft untuk pembuangan boiler
 Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai
 Fan dengan kecepatan tertentu (disebabkan putaran massanya
 Relatif mahal
baling-baling yang rendah) dan menghasilkan aliran pada arah
dibanding fan
aksial (Gambar berlawanan, yang berguna
impeler
13) dalam berbagai penggunaan ventilasi
 Cocok untuk hubungan langsung ke as motor
 Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85%
jika dilengkapi dengan fan airfoil dan jarak ruang
yang kecil)
2.2 Jenis-jenis blower
Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20 kg/cm2. Dapat juga
digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk sistim vakum di industri. Blower sentrifugal
dan blower positive displacement merupakan dua jenis utama blower, yang dijelaskan dibawah.2)

2.2.1 Blower sentrifugal


Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada fan. Impelernya digerakan oleh
gir dan berputar 15.000 rpm. Pada blower multi-tahap, udara dipercepat setiap melewati impeler.
Pada blower tahap tunggal, udara tidak mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien.

Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70 kg/cm2, namun dapat mencapai
tekanan yang lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah bahwa aliran udara cenderung turun secara
drastis begitu tekanan sistim meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada sistim pengangkutan
bahan yang tergantung pada volum udara yang mantap. Oleh karena itu, alat ini sering digunakan
untuk penerapan sistim yang cenderung tidak terjadi penyumbatan.
2.2.2 Blower jenis positive-displacement
Blower jenis positive displacement memiliki rotor, yang "menjebak" udara dan mendorongnya
melalui rumah blower. Blower ini me nyediakan volum udara yang konstan bahkan jika tekanan
sistimnya bervariasi. Cocok digunakan untuk sistim yang cenderung terjadi penyumbatan, karena
dapat menghasilkan tekanan yang cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/cm2) untuk
menghembus bahan-bahan yang menyumbat sampai terbebas.

Mereka berputar lebih pelan daripada blower sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan
dengan belt untuk memfasilitasi perubahan kecepatan.

{tab=Pengkajian}

3. PENGKAJIAN TERHADAP FAN DAN BLOWER


Bagian ini menjelaskan tentang cara mengevaluasi kinerja fan, yang dapat juga diterapkan pada
blower.3)

3.1 Apakah yang dimaksud dengan kinerja/efisiensi fan?


Efisiensi fan adalah perbandingan antara daya yang dipindahkan ke aliran udara dengan dayayang
dikirimkan oleh motor ke fan. Daya aliran udara adalah hasil dari tekanan dan aliran, dikoreksi untuk
konsistensi unit.
Istilah lain untuk efisiensi yang sering digunakan pada fan adalah efisiensi statis, yang
menggunakan tekanan statis dari tekanan total dalam memperkirakan efisiensi. Ketika
mengevaluasi kinerja fan, penting untuk mengetahui istilah efisiensi apa yang digunakan. Efisiensi
fan tergantung pada jenis fan dan impelernya. Dengan meningkatnya laju aliran, efisiensi meningkat
ke ketinggian tertentu (“efisiensi puncak”) dan kemudian turun dengan kenaikan laju alir lebih lanjut
(lihat Gambar 15). Kisaran efisiensi puncak untuk berbagai jenis fan sentrifugal dan aksial diberikan
dalam Tabel 2.

Kinerja fan biasanya diperkirakan dengan menggunakan sebuah grafik yang memperlihatkan
berbagai tekanan yang dihasilkan oleh fan dan daya yang diperlukannya. Pabrik pembuat umumnya
menyediakan kurva kinerja fan tersebut. Grafik ini penting untuk dimengerti dalam merancang,
mencari sumber, dan mengoperasikan sistim fan dan merupakan kunci bagi pemilihan fan yang
optimal.

3.2 Metodologi pengkajian kinerja fan


Sebelum efisiensi fan dapat dihitung, sejumlah parameter operasi harus diukur, termasuk kecepatan
udara, head tekanan, suhu aliran udara pada fan dan input kW listrik dari motor.

Dalam rangka mendapatkan gambaran operasi yang benar harus diyakinkan bahwa:

 Fan dan komponennya beroperasi dengan benar pada kecepatannya


 Operasi berada pada kondisi stabil; suhu, berat jenis, resistansi sistim yang stabil dll.
Perhitungan efisiensi fan dijelaskan dalam beberapa tahap.

Tahap 1: menghitung berat jenis gas


Tahap pertama adalah menghitung berat jenis udara atau gas dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:

Dimana, t oC = Suhu udara atau gas pada kondisi ditempat

Tahap 2: mengukur kecepatan udara dan menghitung


kecepatan udara rata-rata
Kecepatan udara dapat diukur dengan menggunakan sebuah tabung pitot dan manometer, atau
dengan sensor aliran (instrumen tekanan diferensial), atau anemometer yang akurat. Gambar 15
memperlihatkan bagaimana tekanan kecepatan diukur dengan menggunakan sebuah tabung pitot
dan manometer. Tekanan total diukur denan menggunakan pipa bagian dalam dari tabung pitot dan
tekanan statis diukur dengan menggunakan pipa luar dari tabung pitot. Jika ujung tabung luar dan
dalam disambungkan ke manometer, didapatkan tekanan kecepatan (yaitu perbedaan antara
tekanan total dan tekanan statis). Untuk mengukur kecepatan yang rendah, lebih disukai
menggunakan manometer dengan pipa tegak keatas daripada manometer pipa-U. Lihat bab tentang
Peralatan Pemantauan untuk penjelasan mengenai manometer.
Menghitung kecepatan udara rata-rata dengan mengambil sejumlah pembacaan tekanan kecepatan
yang melintasi bagian melintang saluran dengan menggunakan persamaan berikut (catatan: jangan
rata-ratakan tekanan kecepatan, namun rata-ratakan kecepatannya!):

Dimana:
Cp = Konstanta tabung pitot, 0,85 (atau) yang diberikan oleh pabrik pembuatnya
Dp = Perbedaan tekanan rata-rata yang diukur oleh tabung pitot dengan mengambil pengukuran
pada sejumlah titik pada seluruh bagian melintang saluran.
γ = Berat jenis udara atau gas pada kondisi pengujian

Tahap 3: menghitung aliran volumetrik


Tahap ketiga adalah menghitung aliran volumetrik sebagai berikut:

 Ukur diameter saluran (atau dari sek itarnya dimana diameter dapat diperkirakan).
 Hitung volum udara/gas dalam saluran dengan hubungan sebagai berikut:

Tahap 4: ukur tenaga motor penggerak


Daya motor penggerak (kW) dapat diukur dengan alat load analyzer. kW ini dikalikan dengan
efisiens i motor memberikan daya as/ poros kepada fan.

Tahap 5: menghitung efisiensi fan


Efisiensi mekanik dan statik dapat dihitung sebagai berikut:
a). Efisiensi mekanik :

b) Efisiensi Statik, yang sama kecuali jika tekanan kecepatan pada saluran keluar tidak ditambahkan
ke tekanan statik fan

3.3 Kesulitan dalam mengkaji kinerja fan dan blower


Dalam prakteknya akan dihadapi kesulitan-kesulitan pada saat mengkaji kinerja fan dan blower,
beberapa diantaranya diterangkan dibawah ini:

 Ketidaktersediaannya data spesifikasi fan:


Data spesifikasi fan (lihat Lembar Kerja 1) penting dalam mengkaji kinerja fan. Hampir semua
industri tidak menyimpan data tersebut secara sistimatis atau tidak memilikinya sama sekali. Dalam
kasus terebut, hubungan persentase loading/beban fan dengan aliran atau tekanan tidak dapat
diperkirakan secara memuaskan. Data spesifikasi fan harus didapatkan dari data orisinil pabrik/
Original Equipment Manufacturer (OEM) dan didokumentasikan.

 Kesulitan dalam pengukuran kecepatan: Pengukuran kecepatan aktual menjadi tugas yang
sulit dalam pengkajian kinerja fan. Dalam banyak kasus lokasi saluran sangat sulit untuk
dilakukan pengukuran dan pada kasus lainnya tidak mungkin melintasi saluran pada kedua
arah ujungnya. Dalam kasus ini, maka tekanan kecepatan dapat diukur di tengah saluran dan
dikoreksi dengan mengkalikannya dengan faktor 0,9.
 Kalibrasi tabung pitot, manometer, anemometer & instrumen-instrumen pengukuran
yang tidak benar: Seluruh instrumen dan instrumen pengukur daya lainnya harus dikalibrasi
dengan benar untuk menghindari pengkajian fan dan blower yang salah.Pengkajian sebaiknya
tidak dilakukan dengan penggunaan faktor koreksi.
 Variasi parameter proses selama pengujian: jika terdapat perbedaan besar dalam
pengukuran parameter proses pada saat pengujian, maka pengkajian kinerja menjadi tidak
dapat dipercaya.
{tab=Efisiensi Energi}

4. PELUANG EFISIENSI ENERGI


Bagian ini mengjelaskan tentang peluang efisiensi energi yang paling penting untuk fan dan blower.

4.1 Memilih fan yang benar


Pertimbangan penting ketika memilih fan adalah (US DOE, 1989):

 Kebisingan
 Kecepatan perputaran
 Karakteristik aliran udara
 Kisaran suhu
 Variasi dalam kondisi operasi
 Ketidakleluasaan ruang dan tata letak sistim
 Harga pembelian, biaya operasi (ditentukan oleh efisiensi dan perawatan), dan umur operasi
Namun, sebagai aturan umum, penting untuk diketahui bahwa untuk memperbaiki kinerja sistim fan
secara efektif, perancang dan operator juga harus mengerti bagaimana fungsi komponen sistim lain.
“Pendekatan sistim” membutuhkan pengetahuan tentang interaksi antara fan, peralatan yang
mendukung operasi fan, dan komponen yang dilayani oleh fan.

Penggunaan “pendekatan sistim” dalam proses pemilihan fan akan menghasilkan sistim yang lebih
tenang, lebih efisien, dan lebih handal.

Masalah yang umum adalah bahwa perusahaan membeli fan yang kebesaran kapasitasnya. Fan
tersebut tidak akan beroperasi pada titik efisiensi terbaiknya (BEP) dan dalam kasus yang ekstrim
fan tersebut mungkin beroperasi pada kondisi yang tidak stabil disebabkan titik operasi pada kurva
aliran udara – tekanan fan. Fan yang kebesaran mengakibatkan kelebihan aliran energi,
menyebabkan tingginya kebisingan aliran udara dan meningkatkan stress pada fan dan sistim.
Sebagai akibatnya, fan yang kebesaran tidak hanya mahal harganya dan pengoperasiannya, tetapi
juga menciptakan masalah kinerja sistim yang sebetulnya dapat dihindarkan. Penyelesaian yang
mungkin adalah mengganti fan, mengganti motor, atau menggunakan motor penggerak variasi
kecepatan/ variable speed drive.

4.2 Menurunkan resistansi sistim


Kurva resistansi sistim dan kurva fan dijelaskan dalam bagian 1.2. Fan beroperasi pada titik dimana
kurva resistansi sistim dan kurva fan saling berpotongan. Resistansi sistim memiliki peran utama
dalam menentukan kinerja dan efisiensi fan. Resistansi sistim juga berubah tergantung pada proses.
Contoh, pembentukan lapisan/ erosi lapisan dalam saluran, agak mengubah resistansi sistim. Dalam
beberapa kasus, perubahan peralatan, modifikasi saluran, secara drastis menggeser titik operasi,
mengakibatkan makin rendahnya efisiensi (lihat Gambar 2). Dalam kasus tersebut, untuk mencapai
efisiensi seperti sebelumnya, fan harus diganti.

Jadi, resistansi sistim harus diperiksa secara berkala, untuk kemungkinan dilakukan modifikasi atau
tindakan lainnya untuk operasi fan yang efisien.

4.3 Mengoperasikan mendekati BEP


Hal ini sudah dijelaskan sebelumnya bahwa efisiensi fan meningkat ketika aliran meningkat ke titik
tertentu dan setelah itu berkurang. Titik dimana efisie nsi maksimum dicapai dinamakan efisiensi
puncak atau “Titik Efisiensi Terbaik” (BEP). Biasanya, titik ini lebih dekat ke kapasitas fan pada
kecepatan dan resistansi sistim yang dirancang khusus. Penyimpangan dari BEP akan
mengakibatkan meningkatnya kehilangan dan ketidakefisiensian.

4.4 Memelihara fan secara teratur


Perawatan fan secara teratur adalah penting untuk mendapatkan tingkat kinerjanya. Kegiatan
perawatan meliputi (US DOE, 1989):

 Pemeriksaan berkala seluruh komponen sistim


 Pelumasan dan penggantian bearing
 Pengencangan dan penggantian belt
 Perbaikan atau penggantian motor
 Pembersihan fan

4.5 Mengendalikan aliran udara fan


Biasanya, fan terpasang beroperasi pada kecepatan konstan. Namun beberapa situasi mungkin
menghendaki perubahan kecepatan, sebagai contoh lebih banyak aliran udara mungkin diperlukan
dari fan ketika ada tambahan sebuah saluran baru, atau mungkin diperlukan aliran udara yang
sedikit jika fannya kebesaran. Terdapat banyak cara untuk menurunkan atau mengendalikan aliran
udara fan. Hal tersebut diringkas dalam Tabel 5 dan perbandingan tenaga beban penuh terhadap
persentase aliran penuh pada berbagai pengendali aliran diberikan dalam Gambar 17.

Gambar 17. Pemakaian Daya Relatif diantara Opsi-opsi Pengendalian Aliran (US DOE,1989)
Gambar 18. Perubahan Ukuran Pully (BEE India, 2004)

Tabel 5. Perbandingan Berbagai Cara untuk Mengendalikan Aliran Fan (diambil dari DOE, 1989,
and BEE, 2004)

Jenis pengendali aliran Keuntungan Kerugian


 Fan harus mampu
 Penurunan kecepatan secara menangani
Perubahan pully: permanen perubahan
mengurangi ukuran pully  Penurunan energi secara nyata kapasitas
motor/ penggerak (lihat Gambar 18: penurunan 2  Fan harus digerakkan
inchi pully menghemat 12 kW) oleh sistim atau
motor V-belt
 Memberikan jumlah
pengaturan yang
Dampers: mengurangi terbatas
jumlah aliran dan  Mengurangi aliran
meningkatkan tekanan  Murah tapi
hulu,yang akan mengurangi  Mudah pemasangannya tidak mengurangi
keluaran fan pemakaian energi
 Biaya operasi dan
perawatan lebih
tinggi
Inlet Guide vanes:
menciptakan pusaran ke arah  Memperbaiki efisiensi fan sebab
 Kurang efisien pada
fan sehinggs memperkecil beban fan dan aliran udara yang
aliran yang kurang
sudut antara udara yang dialirkan berkurang
masuk dan blade fan, dari
 Biayanya murah pada aliran udara
sehinga menurunkan beban, 80% aliran penuh
antara 80-100% dari aliran penuh
tekanan dan aliran udara fan
 Dapat diterapkan
hanya pada beberapa
jenis fan aksial saja
 Masalah kotoran jika
bahan pencemar
terakumulasi dalam
actuator mekanis
yang
 Dapat menjaga efisiensi fan tinggi mengendalikan
Variable pitch fans diatas kisaran kondisi operasi blades
merubah:  Menghindarkan timbulnya gaung  Jika beroperasi pada
sudut antara aliran udara
ketuka kecepatan operasi normal beban rendah untuk
masuk dan blade dengan
memiringkan blade fan dicapai jangka waktu lama
sehingga menurunkan beban  Dapat beroperasi dari kondisi dapat mengurangi
motor dan aliran udara tanpa aliran sampai aliran penuh faktor daya dan
tanpa adanya masalah kegagalan. efisiensi
motor, sehingga
menghilangkan
keuntungan efisiensi
dan
resiko adanya biaya
faktor daya yang
rendah
dari utilitas
Variagble Speed Drive  Pengendalian aliran yang sudan
(VSD): menurunkan dikembangkan dan lebih efisien
kecepatan fan untuk  Dapat mengatur kecapatan fan
memenuhi kebutuhan aliran diatas kisaran kontinyu
yang berkurang Khusus untuk VFD:
 VSD Mekanik: kopling
hidrolik, kopling fluida,  Pengendali aliran yang efektif dan  VSD Mekanik
dengan belt dan pully mudah memiliki
yang dapat diatur  Memperbaiki efisiensi operasi fan
masalah
 VSD Listrik: kopling diatas kisaran kondisi operasi pengendapan
arus eddy, pengendali yang luas kotoran
motor dengan rotor, dan  Dapat di retrofit dengan kompak  Biaya investasi dapat
variable ke motor yang ada menjadi hambatan
frequency drive (VFD:  Tidak ada masalah pengendapan
mengubah kecepatan kotoran
putaran motor dengan  Mengurangi kehilangan energi dan
mengatur frekwensi daya biaya dengan merendahkan aliran
yang dipasok) sistim keseluruhan
 Ada lompatan dari
 Pengendali aliran yang efisien kecepatan ke
Pompa kecepatan multi  Cocok jika hanya dua kecepatan kecepatan
tetap yang diperlukan  Biaya investasi dapat
menjadi hambatan
Klep penutup cakram: klep
penutup dorong yang  Hanya layak untuk
mengubah lebar impeler  Desainya sederhana beberapa
yang berpengaruh terhadap penggunaan
aliran udara
 Efisiensi tinggi pada variasi
kebutuhan sistim
 Mempunyai kelebihan dalam
memurunkan resiko penghentian  Hanya digunakan
karena kegagalan atau perawatan bila
Mengoperasikan fan dalam yang tidak baik fan dapat beroperasi
susunan paralel: dua atau
 Dua fan yang lebih kecil lebih pada resistansi
lebih fan dalam susunan
paralel menggantikan satu murah dan memberikan kinerja rendah
fan yang besar lebih baik dibandingkan satu fan hampir pada kondisi
yang relatif besar aliran bebas (lihat
 Dapat dilengkapi dengan Gambar 19)
pengendali aliran lainnya untuk
meningkatkan fleksibilitas dan
kehandalan
 Tekanan aliran rata -rata lebih
rendah
 Kebisingan yang dibangkitkan
 Tidak cocok untuk
Mengoperasikan fan dalam lebih rendah
sistim dengan
susunan seri: menggunakan  Permintaan pendukung listrik dan
resistansi
fan multi dalam susunan bangunan lebih rendah
dorong-tarik yang rendah (lihat
 Cocok untuk sistim dengan saluran
Gambar 19)
panjang, penurunan tekanan pada
komponen sistim, atau
resistansinya yang tinggi
Gambar 19. Fan yang Beroperasi dalam Susunan Seri dan Paralel (BEE India, 2004)

5. DAFTAR PERIKSA OPSI


Bagian ini berisikan opsi-opsi efisiensi energi yang paling penting

 Gunakan kerucut saluran masuk udara yang halus dan bulat untuk saluran masuk udara fan
 Hindarkan distribusi aliran yang buruk pada saluran masuk fan
 Minimalkan rintangan fan pada saluran masuk dan kelaur
 Bersihkan screens, filter dan blades fan secara teratur
 Minimalkan kecepatan fan
 Gunakan slip rendah atau belts datar untuk transmisi tenaga
 Periksa tekanan belt secara teratur
 Hilangkan variabelpitch pulleys
 Gunakan variable speed drive untuk beban fan dengan variabel besar
 Gunakan motor yang efisien energinya untuk operasi sinambung atau yang mendekati
sinambung
 Hilangkan kebocoran dalam saluran kerja
 Minimalkan bengkokan dalam saluran kerja
 Matikan fan dan blower jika tidak digunakan
 Turunkan kecepatan fan dengan modifikasi diameter pully bila motornya kebesaran
 Gunakan inlet guide vanes sebagai pengganti pengendali damper
 Ubah impeller dari plastik yang dilapisi logam/ kaca (GRP) dengan impeller FRP
 Berlubang yang lebih efisien energinya dengan desain aerofoil
 Coba operasikan fan dekat titik operasi terbaiknya (BEP)
 Kurangi kehilangan transmisi dengan menggunakan belt datar yang energinya efisien atau
cogged raw-edged V-belts sebagai pengganti sistim V-belt konvensional Minimalkan resistansi
dan penurunan tekanan sistim dengan memperbaiki sistim salurannya
 Pastikan penyambungan antara sistim penggerak dan yang digerakkan sudah benar
 Pastikan kualitas pasokan daya yang cukup ke penggerak motor
 Periksa secara teratur kecenderungan getaran untuk memperkirakan kegagalan lebih awal
seperti kerusakan bearing, ketidaksesuaian sambungan, ketidakseimbangan, kelonggaran
fondasi, dll.

6. LEMBAR KERJA
Bab ini terdiri dari lembar kerja sebagai berikut:

 Data Spesifikasi Fan dan blowers


 Perhitungan Efisiensi Fan dan blower
Lembar Kerja 1: DATA SPESIFIKASI FAN DAN BLOWER

Lembar Kerja 2: PERHITUNGAN EFISIENSI FAN DAN BLOWER

7. REFERENSI
The following sources were used to prepare this chapter:

 Bureau of Energy Efficiency (BEE), Government of India. Energy Efficiency Guide Book, chapter
5, p 93-112. 2004
 Canadian Blower. Industrial Fans and Blowers, www.canadianblower.com/blowers/index.html
 FanAir Company, product presentation. www.fanair.com/products.pdf
 Ganasean, Indian Institute of Technology. Fans, Pumps and Compressors
 Northern Industrial Supply Company (NISCO), Products – Fans and Blowers, New York
 Blowers. www.nisco.net/nyb.html
 US Department of Energy (US DOE), Energy Efficiency and Renewable Energy, 1989.
 Improving Fan System Performance – a sourcebook for industry
www1.eere.energy.gov/industry/bestpractices/pdfs/fan_sourcebook.pdf
Footnotes:

1. Except for Figure 2, Section 1.2 is taken in its entirety from Energy Efficiency Guide Book (2004),
Chapter 5, p 93-112, with permission from the Bureau of Energy Efficiency, Government of India.
2. Bagian 2.2 didasarkan pada Buku Pedoman Efisiensi Energi (2004), Bab 5, hal 93-112, dengan
ijin dari Biro Efisiensi Energi, Pemerintah India.
3. Bagian 3 didasarkan pada Buku Pedoman Efisiensi Energi (2004), Bab 5, hal 93-112, dengan
ijin dari Biro Efisiensi Energi, Pemerintah India.

Hak cipta:

Hak cipta © United Nations Environment Programme (year 2006)


Publikasi ini boleh digandakan secara keseluruhan atau sebagian dalam segala bentuk untuk
pendidikan atau keperluan non-profit tanpa ijin khusus dari pemegang hak cipta, harus
mencantumkan sumber yang membuat. UNEP akan menghargai pengiriman salinan dari setiap
publikasi yang menggunaan publikasi ini sebagai sumber. Tidak diijinkan untuk menggunakan
publikasi ini untuk dijual belikan atau untuk keperluan komersial lainnya tanpa ijin khusus dari United
Nations Environment Programme.

Artikel Sesudahnya
 Prinsip Dasar Sistem Proteksi Katodik - 23/04/2013 17:32
 Prinsip Dasar Turbin Uap - 04/03/2013 04:12
 Sistim Kogenerasi - 28/02/2013 05:12
 Permasalahan pada Pengelasan Baja - 22/07/2012 08:13
 Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin Dengan Turbojet Accelerator - 25/06/2012 16:54

Artikel Sebelumnya
 Karakteristik Water Chiller - 09/03/2012 17:23
 Pelumasan dan Teknologinya - 23/02/2012 10:52
 Dry Split Seal - Solusi Tepat untuk Tangki Mixer dengan Temperatur Tinggi - 05/12/2011 06:46
 Pencegahan Kavitasi - 12/10/2011 13:13
 Manajemen Pemeliharaan - Pompa Sentrifugal - 17/09/2011 21:00

Anda mungkin juga menyukai