Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH UTILITAS

SISTEM UDARA TEKAN

Disusun oleh :

Muhammad Reinaldo J. 21030117130123 Fandriz Akbar R. 21030117140002

Natanael Sembiring 21030117130124 Maharani Ratridewi 21030117140003

Fikri Risang Adi 21030117130130 Dio Fachry Rezky 21030117140004

I. Gelbert Reinaldo H. 21030117130131 Firda Salsabila 21030117120005

Viori Della G. 21030117140031 Novianasari 21030117120008

Larasaty Farlen K. M. 21030117140033 Rio Michael Jeksen 21030117120011

Fadhlan Rasyid Ridho 21030117140034 Nicholas Franz 21030117130083

Hasta Brian Permana 21030117130134 Denny Unisaputra 21030117130086

Dio Dwiki Saputra 21030117130139 Khairun Nisa 21030117130087

Muhammad Arya P. 21030117110001 Annisya Noorpasha 21030117130088

Agista Islamia 21030117130090

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan makalah Utilitas tentang
Sistem Udara Tekan.

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak sekali mendapat bantuan


dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang
telah diberikan terutama kepada Dosen Pengampu mata kuliah ini yaitu Ir. Slamet
Priyanto, MS.

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini


masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengucapkan mohon maaf apabila
dalam penyelesaian tugas ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sekalian demi
perbaikan di masa yang akan datang.

Semarang,

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………...i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II ISI
2.1 Udara Tekan ............................................................................................... 3
a) Definisi ................................................................................................. 3
b) Sistem Udara tekan ................................................................................ 5
c) Komponen utama sistem udara tekan .................................................... 6
d) Aplikasi sistem udara tekan ................................................................... 8
e) Kompressor ........................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 14
3.2 Saran ........................................................................................................... 14
Daftar Pustaka

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Konsep dasar udara tekan…………………………………….… 3

Gambar 1.2 Diagram shanky untuk udara tekan……………………………... 5

Gambar 1.3 Komponen biaya dalam sistem udara tekan…………………….. 6

Gambar 1.4 Komponen kompresor…………………………………………... 8

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan sains dan teknologi yang begitu cepat seiring dengan
tuntutan akan kebutuhan hidup manusia yang lebih baik. Kebutuhan manusia
terhadap sumber daya alam sebagai sumber energi perlu dikelola dengan baik dan
harus memperhatikan kondisi lingkungan dan kelestarian alam.Sumber energi
tersebut disamping sebagai kebutuhan manusia secara langsung juga merupakan
kebutuhan untuk kegiatan industri (pabrik), misalnya udara. Udara merupakan
sumber kehidupan utama bagi manusia, disamping untuk kebutuhan dikomsumsi
langsung, juga untuk: pengecatan, penggerak bor gigi, pompa lift udara dan
kebutuhan lainnya.
Udara dalam industri biasanya digunakan untuk udara tekan dan instrumen,
dimana kedua udara ini digunakan tergantung dari karakteristik dan kegunaan
masing-masing udara. Pemilihan jenis udara yang digunakan didasarkan pada alat
yang digunakan. Seperti kompressor yang memakai udara tekan. Kompressor ini
bertujuan sebagai alat mengalirkan udara, menaikkan dan menurunkan tekanan.
Kompressor dalam pemanfaatannya memerlukan suatu bentuk yang sederhana dan
sistem yang mudah dioperasikan dengan efisiensi yang lebih tinggi dan dapat
menghasilkan kapasitas sebesar-besarnya. Banyaknya kendala yang biasa
ditemukan dalam sistem pengoperasian kompressor, maka sangat bijaksana jika
masalah tersebut jika kita mempelajari sistem udara tekan untuk mencegah
kerusakan dan mengoptimalkan efesiensi alat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian dan sistem udara tekan
2. Aplikasi dan pemakaian udara tekan
3. Peralatan yang mendukung udara tekan

2
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami sistem udara tekan dan cara
pembuatan udara instrument.
2. Mahasiwa diharapkan dapat mengetahui aplikasi dan pemakaian udara tekan
dan udara instrumen .
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui peralatan-peralatan berhubungan
dengan udara tekan dan udara instrument.

3
BAB II
UDARA TEKAN DAN UDARA INSTRUMENT

II.1. Udara Tekan


a. Defenisi Udara Tekan
Compressed air, dalam bahasa Indonesia yang menggunakan terminologi:
“udara tekan” atau bisa juga “udara bertekanan” dibandingkan istilah “angin”,
adalah salah satu cara untuk mengkonversi energi dengan cara memampatkan
udara sekitar untuk berbagai keperluan manusia(Chem-is-try, 2011). Paling
sederhana dan mudah ditemui sehari-hari adalah digunakan untuk mengisi ban
kendaraan.Selain itu, masih banyak aplikasi lainnya yang menggunakan udara
tekan.Masih ingat aplikasi spray?Yaitu udara tekan digunakan untuk
menyemprotkan anti serangga pun juga untuk pengecatan/airbrush. Contoh dalam
kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari gambar berikut, balon akan mengembang
karena berisi udara tekan. Pada saat ujung balon dibuka, maka balon akan
bergerak melawan arah keluarnya udara tekan ke udara bebas. Konsep dasar udara
tekan dijelaskan dalam gambar berikut :

Gambar 1.1 Konsep dasar udara tekan

Sebagai salah satu cara mengkonversi energi, aplikasi udara tekan ini
banyak digunakan di industri. 90% industri menggunakan udara tekan untuk
berbagai keperluan. Mulai dari udara proses, misalkan pada industri pemisahan
gas (separation gases) serta industri fermentasi sebagaimana pada industri MSG.
Udara tekan sebagian besar juga digunakan untuk udara instrumentasi yaitu
pada industri yang sudah menerapkan otomatisasi dengan menggunakan peralatan
pneumatik. Pada industri rokok misalnya, saat sebuah pabrik memutuskan

4
berpindah dari industri sigaret kretek tangan (SKT) menjadi industri sigaret kretek
mesin (SKM), maka kehadiran buruh-buruh trampil penggulung rokok digantikan
dengan kehadiran mesin penggulung rokok yang menggunakan kompresor.
Demikian halnya di industri packing, pengisian botol, percetakan, tekstil, pulp &
paper, dan lain sebagainya. Udara tekan digunakan seiring terpinggirkannya kerja
manual beratasnamakan produktivitas dan efisiensi. Sebagai udara instrumentasi,
udara tekan juga digunakan untuk membuka katup pada daerah yang berbahaya
jika dioperasikan langsung oleh manusia, misalkan karena berdekatan dengan
panas, berkaitan dengan bahan kimia berbahaya dan tegangan listrik tinggi. Udara
tekan juga digunakan untuk memindahkan partikel padat dari satu tempat ke
tempat yang lain. Misalkan untuk memindahkan semen, tepung, batubara ataupun
pasir. Dengan pemindahan cara ini, partikel yang dipindahkan bisa dalam jumlah
besar dan waktu singkat, tetapi memerlukan saluran tersendiri agar partikel padat
tersebut tidak kemana-mana. Pada penggunaan tools, misalnya impact, hammer,
ratchet, winch, ada yang menggunakan udara tekan untuk memudahkan kerja
manusia. Penggunaan udara tekan memungkinkan lebih kecilnya daya yang
dikeluarkan manusia juga mempersingkat waktu pengerjaan. Misalkan saja pada
balapan Formula 1, saat mengganti ban yang diperlukan secepat-cepatnya karena
dihitung sebagai bagian balapan, tool yang digunakan bukan lagi manual,
melainkan tool yang sudah digerakkan oleh listrik bersumber dari baterai. Sumber
penggerak tool tersebut selain listrik dapat menggunakan udara tekan.
Umumnya, sumber penggerak udara tekan, yang disebut juga dengan air
tool, digunakan pada daerah operasi yang rawan percikan api. Alasan safety inilah
yang menyebabkan air tool mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan
electrical tool. Alasan kedua adalah masalah efisiensi. Karena penggunaan air
tool lebih murah dibandingkan listrik yang terpakai untuk electrical tool. Di
Indonesia, penggunaan udara tekan sebagai air tool masih sebatas industri-industri
tertentu. Sedangkan di bengkel-bengkel, masih banyak yang menggunakan
handtool. Kehadiran compressor di bengkel-bengkel tersebut baru sebatas untuk
mengisi ban dan bersih-bersih (general services). Alasan safety dan ekonomis
sebagaimana disampaikan di atas, juga menyebabkan udara tekan juga digunakan
pada diaghpram pump dan air motor. Kedua peralatan tersebut sering digunakan

5
pada area yang rawan percikan api. Di dunia konstruksi baja, baik gedung-gedung,
industri manufakturing, serta galangan kapal, umumnya juga menggunakan
aplikasi udara tekan. Ada dua pekerjaan utama yang menggunakan udara tekan:
sandblasting dan pengecatan. Meski berbeda tujuan, udara tekan mempunyai
fungsi yang hampir mirip. Pada sandblasting, udara tekan meniup butiran pasir
untuk mengelupas pengotor dan karat pada permukaan baja. Proses ini
dimaksudkan agar proses pengecatan berlangsung dengan baik. Sedangkan pada
pengecatan, udara tekan digunakan untuk meniup cairan cat. Udara tekan juga
digunakan untuk meniup plastik ataupun alumunium agar mengikuti bentuk
cetakannya. Misalnya pada industri botol plastik. Pada aplikasi ini, udara tekan
yang digunakan berkategori tekanan tinggi. Selain itu, udara tekan juga
dimanfaatkan untuk starting engine. Baik untuk diesel yang digunakan di kapal-
kapal ataupun yang digunakan di power plant. Ada yang menggunakan udara
bertekanan tinggi (kurang lebih 35 bar) dan ada juga yang menggunakan udara
bertekanan sekitar 7 bar, sebagaimana umumnya penggunaan udara tekan lainnya.
Hal ini tergantung desain dari pihak pembuat engine.Udara tekanan tinggi juga
dimanfaatkan sebagai bagian dari peralatan perang.
b. Sistem Udara Tekan

Gambar 1.2 Diagram shanky untuk udara tekan


Untuk mendapatkan udara yang diinginkan pada pabrik maka digunakanlah
alat yaitu Kompresor. Kompresor merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengatur besar kecilnya tekanan yang dihasilkan. Plantindustri menggunakan
udara tekan untuk seluruh operasi produksinya, yang dihasilkan oleh unit udara

6
tekan yang berkisar dari 5 horsepower (hp) sampai lebih dari 50.000 hp.
Departemen energi Amerika Serikat (2003) melaporkan bahwa 70 sampai 90
persen udara tekan hilang dalam bentuk panas yang tidak dapat digunakan,
gesekan, salah penggunaan dan kebisingan. Sehingga kompresor dan sistem udara
tekan menjadi area penting untuk meningkatkan efisiensi energi pada plant
industri. Merupakan catatan yang berharga bahwa biaya untuk menjalankan
sistem udara tekan jauh lebih tinggi dari pada harga kompresor itu sendiri.
Penghematan energi dari perbaikan sistem dapat berkisar antara 20 sampai 50
persen atau lebih dari pemakaian listrik, menghasilkan ribuan bahkan ratusan ribu
dolar. Sistem udara tekan yang dikelola dengan benar dapat menghemat energi,
mengurangi perawatan, menurunkan waktu penghentian operasi, meningkatkan
produksi dan meningkatkan kualitas.

Gambar 1.3 Komponen biaya dalam sistem udara tekan


Sistem udara tekan terdiri dari bagian pemasokan, yang terdiri dari
kompresor dan perlakuan udara, dan bagian permintaan, yang terdiri dari sistem
distribusi & penyimpanan dan peralatan pemakaian akhir. Bagian pemasokan
yang dikelola dengan benar akan menghasilkan udara bersih, kering, stabil yang
dikirimkan pada tekanan yang dibutuhkan dengan biaya yang efektif. Bagian
permintaan yang dikelola dengan benar akan meminimalkan udara terbuang dan
penggunaan udara tekan untuk penerapan yang tepat. Perbaikan dan pencapaian
puncak kinerja sistem udara tekan memerlukan bagian sistem pemasokan dan
permintaan dan interaksi diantara keduanya.
c. Komponen Utama Sistem Udara Tekan

7
Sistem udara tekan terdiri dari komponen utama berikut : Penyaring udara
masuk, pendingin antar tahap, after-coolers, pengering udara, traps pengeluaran
kadar air, penerima, jaringan pemipaan, penyaring, pengatur dan
pelumasan.Kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk
mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa
sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada
kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga kapasitas kompresor
proporsionallangsung terhadap kecepatan. Keluarannya seperti denyutan.
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat empat
jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertikal, horizontal balance-
opposed dan tandem.
 Filter Udara Masuk: Mencegah debu masuk kompresor. Debu
menyebabkan lengketnya katup/kran, merusak silinder dan pemakaian
berlebihan.
 Pendingin Antar Tahap: penurunan suhu udara sebelum masuk ke tahap
berikutnyauntuk mengurangi kerja kompresi dan meningkatkan efisiensi.
Biasanya digunakan pendingin air.
 After-Coolers: Tujuannya adalah membuang kadar air dalam udara dengan
penurunan suhu dalam penukar panas berpendingin air.
 Pengering Udara: Sisa-sisa kadar air setelah after-coolers dihilangkan
dengan menggunakan pengering udara, karena udara tekan untuk keperluan
instrumen dan peralatan pneumatic harus bebas dari kadar air. Kadar air
dihilangkan dengan menggunakan adsorben seperti gel silika/karbon aktif
atau pengering refrigeran atau panas dari pengering kompresor itu sendiri.
 Traps Pengeluaran Kadar Air: Trap pengeluaran kadar air digunakan
untuk membuang kadar air dalam udara tekan. Trap tersebut menyerupai
steam trap. Berbagai jenis trap yang digunakan adalah kran pengeluaran
manual, klep pengeluaran otomatis atau yang berdasarkan waktu, dll.
 Penerima: Penerima udara disediakan sebagai penyimpan dan penghalus
denyut keluaran udara mengurangi variasi tekanan dari Komputer

8
Gambar 1.4 Komponen kompresor
d. Aplikasi udara tekan
Udara tekan mempunyai penggunaan yang luas sebagai sumber tenaga.Jadi
dapat dipersamakan dengan tenaga listrik, tenaga air, dan tenaga hidrolik, yang
banyak dipergunakan dalam industry modern(kakap, 2011). Beberapa pemakaian
yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah :
1. Rem pada bis dan kereta api, serta pembuka/penutup pintunya.
2. Udara tekan untuk pengecatan
3. Penggerak bor gigi pada peralatan dokter gigi
4. Pemberi udara pada akuarium
5. Pompa air panas pada sumber air panas
6. Pembotolan minuman
Udara tekan dipakai hampir di semua industri termasuk industri pembuatan,
tambang, keramik, kimia, makanan, perikanan, pekerjaan sipil dan pembangunan
gedung.
Udara tekan yang dihasilkan dengan kompresor mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan listrik dan tenaga hidrolik dalam hal-hal berikut ini.
1. Konstruksi dan operasi mesin serta fasilitasnya adalah sangat sederhana
2. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan dapat dilakukan
dengan mudah.
3. Energi dapat disimpan

9
4. Kerja dapat dilakukan dengan cepat
5. Harga mesin dan peralatan relative murah
6. Kebocoran udara yang dapat terjadi tidak membahayakan dan tidak
menimbulkan pencemaran.
Pemakaian-pemakaian udara tekan menurut gaya dan akibat yang
ditimbulkannya:
1. Gaya Injeksi
a. Untuk meniupkan, terbagi menjadi dua :
- Penyemprot zat cair
 Pengecetan
 Penyemprotan bahan kimia dan disinfektan
 Penyemprotan minyak pelumas
 Penyemprotan cairan pembersih
- Penyemprotan bubuk dan butiran
 Penyemprotan pasir (sand blasting)
 Penyemprotan bubuk untuk percetakan
 Penyemprotan aduk (mortar)
 Menghias kaca
b. Untuk menggerakan
- Turbin udara
 Penggerak bor gigi
 Penggerak perkakas (bor,gerinda)
 Penggerak mesin-mesin berkecepatan sangat tinggi
- Tiupan
 Pembersih debu dan tatal
 Peniup latal logam las
 Peniup potongan hasil mesin pres
 Membersihkan zat cair dari permukaan
2. Gaya ekspansi
a. Untuk memberi gaya dorong
 Penggerak perkakas numatik (mesin bor, mesin keling)
 Penggetar (cetakan cor, beton)

10
 Mesin las titik
 Rem udara tekan
 Pembuka pintu dan hopper
 Alat pengangkat
 Mesin press
 Pembentukan kaca dan resin sintetik
b. Untuk memberi tekanan
 Pengisi ban, perahu karet, bola, pegas udara untuk
kendaraan
 Lift mobil untuk bengkel
 Member tekanan pada tangki minyak
 Pengujian terhadap kebocoran dan kekuatan terhadap
tekanan
c. Transportasi dan mengaduk zat cair
 Pompa lift udara
 Transportasi zat cair dengan tekanan, dan pencsmpursn zat
cair
 Menghilangkan gas dari zat cair
d. Pemberian oksigen
 Pemberian oksigen pada pembakar, kolam ikan, penyelam,
dan pekerja di ruang tambang
e. Penerusan panas
- Pemanasan
 Penyambungan vinil dan nilon dengan udara panas
- Pendinginan
 Pencegahan pemanasan yang berlebihan pada logam dan
mesin
f. Pengubah aliran
 Mikrometer udara
 Pengendali otomatik
g. Penurunan kelembaban
 Menghilangkan kelembaban dengan kompresi

11
e. Kompresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara.tujuan meningkatkan
tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system
proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada
pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor
dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif(Sularso,
2006).
1. Prinsip Kerja Kompresor
Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah
terorganisir dengan baik.Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan
yang saling mendukung, sehingga kompresor dapat bekerja dengan
maksimal. Prinsip kerja dari sebuah kompresor biasanya terbagi menjadi
empat prinsip utama, yaitu:
 Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi
tinggi dan meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam kompresor
tersebut. Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression.
Jumlah tekanan yang terdapat pada kompresor juga meningkat seiring
dengan peningkatan dari suhu kompresor itu sendiri.Kompresor mempunyai
kemampuan untuk menurunkan suhu tekanan udara dan meningkatkan
efisiensi tekanan udara. Tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor
mampu mengendalikan suhu dari kompresor untuk melanjutkan proses
berikutnya.
 Intercooling
Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan intercooler
merupakan salah satu langkah penting dalam proses kompresi udara.
Intercooler mempunyai fungsi untuk mendinginkan tekanan udara yang
terdapat dalam tabung kompresor, sehingga mampu digunakan untuk
keperluan lainya. Suhu yang dimiliki oleh tekanan udara dalam kompresor
ini biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu ruangan, dengan

12
perbedaan suhu berkisar antara 10°Fahrenheit (sekitar -12°Celcius) sampai
dengan 15°Fahrenheit (sekitar -9°Celcius).
 Compressor Displacement and Volumetric Efficiency
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah tekanan
udara yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor.
Kapasitas sesungguhnya dari kompresor dapat mengalamipenurunan
kapasitas. Penurunan ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada
intake, pemanasan dini pada udara yang masuk ke kompresor, kebocoran,
dan ekspansi volume udara. Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric
efficiency adalah rasio antara kapasitas kompresor dengan compressor
displacement.
 Specific Energy Consumption
Yang dimaksud dengan specific energy consumption pada kompresor
adalah tenaga yang digunakan oleh kompresor untuk melakukan kompresi
udara dalam setiap unit kapasitas kompresor.Biasanya specific energy
consumption pada kompresor ini dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.
2. Pengkajian Kompressor dan Sistem Udara Tekan
 Kapasitas kompresor
Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan dan
dialirkan pada kondisi suhutotal, tekanan total, dan diatur pada saluran
masuk kompresor. Debit aliran yang sebenarnya,bukan merupakan nilai
volum aliran yang tercantum pada data alat, yang disebut jugapengiriman
udara bebas/ free air delivery (FAD) yaitu udara pada kondisi atmosfir di
lokasitertentu. FAD tidak sama untuk setiap lokasi sebab ketinggian,
barometer, dan suhu dapatberbeda untuk lokasi dan waktu yang berbeda.
 Pengkajian kapasitas kompresor
Kompresor yang sudah tua, walupun perawatannya baik, komponen
bagian dalamnya sudahtidak efisien dan FAD nya kemungkinan lebih kecil
dari nilai rancangan.Kadangkala, faktor lainseperti perawatan yang buruk,
alat penukar panas yang kotor dan pengaruh ketinggian jugacenderung
mengurangi FAD nya.Untuk memenuhi kebutuhan udara, kompresor yang

13
tidakefisien mungkin harus bekerja dengan waktu yang lebih lama, dengan
begitu memakai daya yanglebih dari yang sebenarnya dibutuhkan.
Pemborosan daya tergantung pada persentase penyimpangan
kapasitas FAD. Sebagai contoh,kran kompresor yang sudah rusak dapat
menurunkan kapasitas kompresor sebanyak 20 persen.Pengkajian berkala
terhadap kapasitas FAD untuk setiap kompresor harus dilakukan
untukmemeriksa kapasitas yang sebenarnya. Jika penyimpangannya lebih
dari 10 persen, harusdilakukan perbaikan.
Metoda ideal pengkajian kapasitas kompresor adalah melalui uji nosel
dimana nosel yang sudahdikalibrasi digunakan sebagai beban, untuk
membuang udara tekan yang dihasilkan.Alirannyadikaji berdasarkan suhu
udara, tekanan stabilisasi, konstanta orifice, dll.

f. Boiler
1. Cara Kerja Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi
untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi
dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan
memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran
dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan
bakar dan udara dari luar. Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat
dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap
tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas
pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-
pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam
generator (pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih,
sementara pada kenyataannya dari boiler dihasilkan uap superheat
bertekanan tinggi.
Ditinjau dari bahan bakar yang digunakan, maka PLTU dapat
dibedakan menjadi :
 PLTU Batubara

14
 PLTU Minyak
 PLTU gas
 PLTU nuklir atau PLTN
Jenis PLTU batu bara masih dapat dibedakan berdasarkan proses
pembakarannya, yaitu PLTU dengan pembakaran batu bara bubuk
(Pulverized Coal / PC Boiler) dan PLTU dengan pembakaran batu bara
curah (Circulating Fluidized Bed). Perbedaan antara PLTU Batu bara
dengan PLTU minyak atau gas adalah pada peralatan dan sistem
penanganan dan pembakaran bahan bakar serta penanganan limbah abunya.
PLTU batubara mempunyai peralatan bantu yang lebih banyak dan lebih
kompleks dibanding PLTU minyak atau gas. PLTU gas merupakan PLTU
yang paling sederhana peralatan bantunya.
Ditinjau dari tekanan ruang bakar boilernya, PLTU dapat dibedakan
menjadi:
 PLTU dengan Pressurised Boiler
 PLTU dengan Balanced Draft Boiler
 PLTU dengan Vacuum Boiler
Sistem pengaturan tekanan ruang bakar (furnace pressure) biasa
disebut draft atau tekanan statik didalam ruang bakar dimana proses
pembakaran bahan bakar berlangsung. PLTU dengan pressurised
boiler (tekanan ruang bakar positif) digunakan untuk pembakaran bahan
bakar minyak atau gas. Tekanan ruang bakar yang positif diakibatkan oleh
hembusan udara dari kipas tekan paksa (Forced Draft Fan, FDF). Gas
buang keluar dari ruang bakar ke atmosfer karena perbedaan tekanan.
PLTU dengan Balanced Draft Boiler (tekanan berimbang) biasa
digunakan untuk pembakaran bahan bakar batubara. Tekanan ruang bakar
dibuat sedikit dibawah tekanan atmosfir, biasanya sekitar –10 mmH2O.
Tekanan ini dihasilkan dari pengaturan dua buah kipas, yaitu kipas hisap
paksa (Induced Draft Fan, IDF) dan kipas tekan paksa (Forced Draft Fan,
FDF). FDF berfungsi untuk menyuplai udara pembakaran menuju ruang
bakar (furnace) di boiler, sedangkan IDF berfungsi untuk menghisap gas
dari ruang bakar dan membuang ke atmosfir melalui cerobong. Sedangkan

15
PLTU dengan vacum boilertidak dikembangkan lagi, sehingga saat ini tidak
ada lagi yang menerapkan PLTU dengan boiler bertekanan negatif.

2. Siklus Air di Boiler


Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja.
Boiler mendapat pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk
dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler menggunakan
pompa air pengisi dengan melalui economiser dan ditampung didalam
steam drum. Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir
sebelum masuk ke drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas
buang yang keluar dari superheater sebelum dibuang ke atmosfir melalui
cerobong.
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer,
header bawah (bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah,
air dari drum turun melalui pipa-pipa down comerke header bawah (bottom
header). Dari header bawah air didistribusikan ke pipa-pipa pemanas
(riser) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler.
Didalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat
perbedaan temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa
boiler terjadi secara radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan
selain temperatur naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air secara
alami, yakni dari drum turun melalui down comer ke header bawah dan
naik kembali ke drummelalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat
diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan
mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan
berpengaruh terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta
temperaturnya.
Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced
circulation). Untuk sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi
(circulation pump). Umumnya pompa sirkulasi mempunyai laju sirkulasi

16
sekitar 1,7, artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7 kali kapasitas
penguapan. Beberapa keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain :
 Waktu start (pemanasan) lebih cepat
 Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan aliran
air ke pipa-pipa pemanas pada saat start maupun beban penuh.
 Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan

g. Turbin
Bagi sebagian orang, mungkin turbin gas sudah tidak asing lagi bagi
mereka. Namun tentu tidak bagi sebagian yang lain, mereka mungkin tidak
menyadari bahwa pada saat mereka naik pesawat terbang, mesin yang
digunakan kendaraan ini adalah turbin gas. Atau mungkin listrik yang
mereka nikmati, tidak disadari bahwa salah satu pemasoknya adalah
generator berpenggerak turbin gas. Bahkan bisa jadi kendaraan masa depan
akan menggunakan turbin gas berbahan bakar ramah lingkungan.
Turbin adalah suatu mesin rotari yang berfungsi untuk mengubah
energi potensial aliran fluida menjadi energi gerak yang bermanfaat. Fluida
yang digunakan untuk menggerakkan turbin antara lain adalah gas, air, uap
air, dan angin. Perbedaan jenis fluida inilah yang membedakan tipe-tipe dari
turbin, dimana salah satunya adalah turbin gas.
Prinsip kerja dari turbin gas tidak jauh berbeda dengan turbin-turbin
yang lain. Putaran dari rotor turbin, diakibatkan oleh adanya gas bertekanan
yang melewati sudu-sudu turbin. Gas dengan tekanan tinggi didapatkan dari
pembakaran bahan bakar dengan udara, sesaat sebelum masuk turbin.
Ekspansi udara hasil proses pembakaran inilah yang digunakan untuk
menggerakkan sudu-sudu turbin.
Turbin gas menggunakan udara atmosfer sebagai media kerjanya.
Udara masuk melalui sisi inlet akibat terhisap oleh kompresor. Kompresor
ini berfungsi untuk memampatkan udara hingga mencapai tekanan tertentu.
Biasanya, tekanan di akhir sudu kompresor mencapai 30 kali tekanan inlet
kompresor. Pada sisi akhir kompresor udara bertekanan akan melewati

17
difuser. Difuser ini berfungsi untuk mendukung kompresor meningkatkan
tekanan udara.
Proses selanjutnya adalah masuknya udara bertekanan yang keluar
dari kompresor untuk menuju area pembakaran (biasa disebut combustion
chamber). Di area ini, dilakukan injeksi bahan bakar diikuti dengan proses
pembakaran bahan bakar tersebut di dalam udara. Pembakaran ini
mengakibatkan terjadinya ekspansi dari udara sehingga volume udara hasil
pembakaran meningkat, dan tentu saja temperaturnya yang juga meningkat.
Proses pembakaran di dalam chamber tidak akan meningkatkan tekanan
udara, karena peningkatan volume udara akibat pemanasan cepat
mengakibatkan udara berekspansi ke sisi turbin. Sedangkan kenaikan suhu
udara hasil pembakaran, mengindikasikan kandungan energi dalam udara
(entalpi) yang naik pula. Energi inilah yang akan dikonversikan menjadi
tenaga putaran poros oleh turbin gas.
Udara hasil pembakaran selanjutnya masuk ke sisi turbin. Turbin gas
terdiri atas beberapa stage sudu. Stage pertama yang dilewati oleh udara
pembakaran disebut sisi high pressure stage (tekanan tinggi), sedangkan
sudu yang paling akhir disebut dengan sisi low pressure stage (tekanan
rendah). Sudu-sudu dari tiap stage turbin uap berfungsi sebagai nozzle,
yang akan mengubah energi panas yang terkandung di dalam udara hasil
pembakaran untuk menjadi energi gerak. Selain sisi rotor, sudu turbin juga
terdapat pada sisi stator. Untuk lebih memahami bagaimana proses
perubahan energi panas menjadi energi gerak putaran pada poros turbin
Kompresor pada sistem turbin gas, berada pada satu poros (shaft)
dengan turbin. Sebagian energi mekanis berupa rotasi poros yang dihasilkan
oleh turbin, digunakan untuk memutar rotor kompresor. Pada pembangkit
listrik, sebagian energi mekanis digunakan untuk memutar generator yang
juga berada satu poros dengan turbin dan kompresor. Berbeda dengan mesin
turbojet pesawat terbang, sebagian kecil energi panas udara hasil
pembakaran digunakan untuk memutar turbin, yang selanjutnya energi
putaran tersebut digunakan untuk memutar kompresor. Sebagian besar
energi panas pada udara hasil pembakaran mesin jet digunakan untuk

18
mendorong pesawat, dimana pada sisi keluaran turbin berbentuk nozzle.
Nozzle ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan dorong gas buang,
sehingga mendapatkan gaya dorong yang lebih besar bagi pesawat.

h. Contoh Soal
Suatu Hall produksi ditemukan 20 titik kebocoran pipa Angin dengan
diameter rata-rata 1 milimeter. Kebocoran tersebut diperkirakan telah
berlangsung selama 365 hari, dengan kondisi produksi 24 jam non-stop.

Dengan perumpamaan seperti diatas, dapat kita tarik beberapa kesimpulan


:

 Jumlah lubang kebocoran 20 titik dengan diameter perkiraan 1


milimeter.
 Sejumlah 75 Liter/ Menit Angin terbuang dan ATAU (75 x 60) =
4.500 Liter/ Jam.
 Sejumlah 0,6 kilowatt/ Jam Daya Energi terbuang.
 Maka, 4.500 Liter/ Jam = 0,6 kilowatt/ jam (persamaan kerugian
per-jam).

Jadi , { (Jumlah Lubang x Diameter Lubang) x Energy Loss }


= { (20 * 1 milimeter) x 4.500 Liter/ Jam } = 90.000 Liter per-jam.
(Volume Angin)

= { (20 * 1 milimeter) x 0,6 kilowatt/ Jam } = 12 kilowatt per-


jam.(Daya Energi)

= 90.000 Liter x 24 Jam = 2.160.000 Liter per-hari.

= 12 kilowatt x 24 Jam = 288 kilowatt per-hari.

= 2.160.000 Liter x 365 hari = 788.400.000 Liter per-tahun.

= 288 kilowatt x 365 hari = 105.120 kilowatt per-tahun.

Dengan perhitungan tersebut, sudah jelas bahwa pabrik tersebut


mengalami kerugian Angin dengan total 788.400.000 Liter terbuang percuma.

Atau jika dikonversikan dalam uang, dan tentunya dengan ketentuan Tarif
Dasar Listrik PT. PLN Tahun 2015, maka dapat dihitung 105.120
kilowatt x Rp. 1.112 = Rp. 116.893.440,0

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Udara tekan adalah salah satu cara untuk mengkonversi energi dengan cara
memampatkan udara sekitar untuk berbagai keperluan manusia.
2. Pemakaian udara tekan berdasarkan dua gaya yaitu gaya injeksi dan gaya
ekspansi.
3. Untuk mendapatkan udara yang diinginkan pada pabrik maka digunakanlah
alat yaitu Kompresor. Kompresor merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mengatur besar kecilnya tekanan yang dihasilkan.
3.2 Saran
1. Pengembangan sistem udara tekan yang lebih banyak lagi.
2. Penggunaan sistem udara tekan yang lebih luas lagi.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://abdisatu.blogspot.com/2011/02/air-instrument-system.html
http://adiet-sanyojayacomponentsindonesia.blogspot.com/2011/05/compressor-
dan-sistim-udara-tekan.html
http://kakap.wordpress.com/2011/03/31/udara-tekan-dan-penggunaannya/
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-
%20Compressors%20and%20Compressed%20Air%20Systems%20%28Ba
hasa%20Ind.pdf
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/sistem-
utilitas-udara-tekan/
http://www.scribd.com/doc/105382904/materi-kompresor
Sularso, Haruo Tahara. 2006. Pompa & Kompressor. Jakarta : PT Pradnya Paramita

21

Anda mungkin juga menyukai