Disusun oleh :
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur di panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan makalah Utilitas
tentang Sistem Udara Tekan.
Semarang,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………...i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
BAB II ISI
2.1 Udara Tekan...............................................................................................3
a) Definisi ..................................................................................................3
b) Sistem Udara tekan................................................................................5
c) Komponen utama sistem udara tekan....................................................6
d) Aplikasi sistem udara tekan...................................................................8
e) Kompressor............................................................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................14
3.2 Saran...........................................................................................................14
Daftar Pustaka
iii
DAFTAR GAMBAR
BAB I
1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami sistem udara tekan dan cara
pembuatan udara instrument.
2. Mahasiwa diharapkan dapat mengetahui aplikasi dan pemakaian udara tekan
dan udara instrumen .
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui peralatan-peralatan berhubungan
dengan udara tekan dan udara instrument.
BAB II
3
UDARA TEKAN DAN UDARA INSTRUMENT
Sebagai salah satu cara mengkonversi energi, aplikasi udara tekan ini
banyak digunakan di industri. 90% industri menggunakan udara tekan untuk
berbagai keperluan. Mulai dari udara proses, misalkan pada industri pemisahan
gas (separation gases) serta industri fermentasi sebagaimana pada industri MSG.
Udara tekan sebagian besar juga digunakan untuk udara instrumentasi
yaitu pada industri yang sudah menerapkan otomatisasi dengan menggunakan
peralatan pneumatik. Pada industri rokok misalnya, saat sebuah pabrik
memutuskan berpindah dari industri sigaret kretek tangan (SKT) menjadi
4
industri sigaret kretek mesin (SKM), maka kehadiran buruh-buruh trampil
penggulung rokok digantikan dengan kehadiran mesin penggulung rokok yang
menggunakan kompresor. Demikian halnya di industri packing, pengisian botol,
percetakan, tekstil, pulp & paper, dan lain sebagainya. Udara tekan digunakan
seiring terpinggirkannya kerja manual beratasnamakan produktivitas dan
efisiensi. Sebagai udara instrumentasi, udara tekan juga digunakan untuk
membuka katup pada daerah yang berbahaya jika dioperasikan langsung oleh
manusia, misalkan karena berdekatan dengan panas, berkaitan dengan bahan
kimia berbahaya dan tegangan listrik tinggi. Udara tekan juga digunakan untuk
memindahkan partikel padat dari satu tempat ke tempat yang lain. Misalkan
untuk memindahkan semen, tepung, batubara ataupun pasir. Dengan
pemindahan cara ini, partikel yang dipindahkan bisa dalam jumlah besar dan
waktu singkat, tetapi memerlukan saluran tersendiri agar partikel padat tersebut
tidak kemana-mana. Pada penggunaan tools, misalnya impact, hammer, ratchet,
winch, ada yang menggunakan udara tekan untuk memudahkan kerja manusia.
Penggunaan udara tekan memungkinkan lebih kecilnya daya yang dikeluarkan
manusia juga mempersingkat waktu pengerjaan. Misalkan saja pada balapan
Formula 1, saat mengganti ban yang diperlukan secepat-cepatnya karena
dihitung sebagai bagian balapan, tool yang digunakan bukan lagi manual,
melainkan tool yang sudah digerakkan oleh listrik bersumber dari baterai.
Sumber penggerak tool tersebut selain listrik dapat menggunakan udara tekan.
Umumnya, sumber penggerak udara tekan, yang disebut juga dengan air
tool, digunakan pada daerah operasi yang rawan percikan api. Alasan safety
inilah yang menyebabkan air tool mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan
electrical tool. Alasan kedua adalah masalah efisiensi. Karena penggunaan air
tool lebih murah dibandingkan listrik yang terpakai untuk electrical tool. Di
Indonesia, penggunaan udara tekan sebagai air tool masih sebatas industri-
industri tertentu. Sedangkan di bengkel-bengkel, masih banyak yang
menggunakan handtool. Kehadiran compressor di bengkel-bengkel tersebut baru
sebatas untuk mengisi ban dan bersih-bersih (general services). Alasan safety
dan ekonomis sebagaimana disampaikan di atas, juga menyebabkan udara tekan
juga digunakan pada diaghpram pump dan air motor. Kedua peralatan tersebut
5
sering digunakan pada area yang rawan percikan api. Di dunia konstruksi baja,
baik gedung-gedung, industri manufakturing, serta galangan kapal, umumnya
juga menggunakan aplikasi udara tekan. Ada dua pekerjaan utama yang
menggunakan udara tekan: sandblasting dan pengecatan. Meski berbeda tujuan,
udara tekan mempunyai fungsi yang hampir mirip. Pada sandblasting, udara
tekan meniup butiran pasir untuk mengelupas pengotor dan karat pada
permukaan baja. Proses ini dimaksudkan agar proses pengecatan berlangsung
dengan baik. Sedangkan pada pengecatan, udara tekan digunakan untuk meniup
cairan cat. Udara tekan juga digunakan untuk meniup plastik ataupun
alumunium agar mengikuti bentuk cetakannya. Misalnya pada industri botol
plastik. Pada aplikasi ini, udara tekan yang digunakan berkategori tekanan
tinggi. Selain itu, udara tekan juga dimanfaatkan untuk starting engine. Baik
untuk diesel yang digunakan di kapal-kapal ataupun yang digunakan di power
plant. Ada yang menggunakan udara bertekanan tinggi (kurang lebih 35 bar) dan
ada juga yang menggunakan udara bertekanan sekitar 7 bar, sebagaimana
umumnya penggunaan udara tekan lainnya. Hal ini tergantung desain dari pihak
pembuat engine.Udara tekanan tinggi juga dimanfaatkan sebagai bagian dari
peralatan perang.
b. Sistem Udara Tekan
6
menggunakan udara tekan untuk seluruh operasi produksinya, yang dihasilkan
oleh unit udara tekan yang berkisar dari 5 horsepower (hp) sampai lebih dari
50.000 hp. Departemen energi Amerika Serikat (2003) melaporkan bahwa 70
sampai 90 persen udara tekan hilang dalam bentuk panas yang tidak dapat
digunakan, gesekan, salah penggunaan dan kebisingan. Sehingga kompresor dan
sistem udara tekan menjadi area penting untuk meningkatkan efisiensi energi
pada plant industri. Merupakan catatan yang berharga bahwa biaya untuk
menjalankan sistem udara tekan jauh lebih tinggi dari pada harga kompresor itu
sendiri. Penghematan energi dari perbaikan sistem dapat berkisar antara 20
sampai 50 persen atau lebih dari pemakaian listrik, menghasilkan ribuan bahkan
ratusan ribu dolar. Sistem udara tekan yang dikelola dengan benar dapat
menghemat energi, mengurangi perawatan, menurunkan waktu penghentian
operasi, meningkatkan produksi dan meningkatkan kualitas.
7
c. Komponen Utama Sistem Udara Tekan
Sistem udara tekan terdiri dari komponen utama berikut : Penyaring udara
masuk, pendingin antar tahap, after-coolers, pengering udara, traps pengeluaran
kadar air, penerima, jaringan pemipaan, penyaring, pengatur dan
pelumasan.Kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk
mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa
sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada
kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga kapasitas kompresor
proporsionallangsung terhadap kecepatan. Keluarannya seperti denyutan.
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat empat
jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertikal, horizontal
balance-opposed dan tandem.
Filter Udara Masuk: Mencegah debu masuk kompresor. Debu
menyebabkan lengketnya katup/kran, merusak silinder dan pemakaian
berlebihan.
Pendingin Antar Tahap: penurunan suhu udara sebelum masuk ke tahap
berikutnyauntuk mengurangi kerja kompresi dan meningkatkan efisiensi.
Biasanya digunakan pendingin air.
After-Coolers: Tujuannya adalah membuang kadar air dalam udara dengan
penurunan suhu dalam penukar panas berpendingin air.
Pengering Udara: Sisa-sisa kadar air setelah after-coolers dihilangkan
dengan menggunakan pengering udara, karena udara tekan untuk
keperluan instrumen dan peralatan pneumatic harus bebas dari kadar air.
Kadar air dihilangkan dengan menggunakan adsorben seperti gel
silika/karbon aktif atau pengering refrigeran atau panas dari pengering
kompresor itu sendiri.
Traps Pengeluaran Kadar Air: Trap pengeluaran kadar air digunakan
untuk membuang kadar air dalam udara tekan. Trap tersebut menyerupai
steam trap. Berbagai jenis trap yang digunakan adalah kran pengeluaran
manual, klep pengeluaran otomatis atau yang berdasarkan waktu, dll.
Penerima: Penerima udara disediakan sebagai penyimpan dan penghalus
denyut keluaran udara mengurangi variasi tekanan dari Komputer
8
Gambar 1.4 Komponen kompresor
d. Aplikasi udara tekan
Udara tekan mempunyai penggunaan yang luas sebagai sumber
tenaga.Jadi dapat dipersamakan dengan tenaga listrik, tenaga air, dan tenaga
hidrolik, yang banyak dipergunakan dalam industry modern(kakap, 2011).
Beberapa pemakaian yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari di antaranya
adalah :
1. Rem pada bis dan kereta api, serta pembuka/penutup pintunya.
2. Udara tekan untuk pengecatan
3. Penggerak bor gigi pada peralatan dokter gigi
4. Pemberi udara pada akuarium
5. Pompa air panas pada sumber air panas
6. Pembotolan minuman
Udara tekan dipakai hampir di semua industri termasuk industri
pembuatan, tambang, keramik, kimia, makanan, perikanan, pekerjaan sipil dan
pembangunan gedung.
Udara tekan yang dihasilkan dengan kompresor mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan listrik dan tenaga hidrolik dalam hal-hal berikut ini.
1. Konstruksi dan operasi mesin serta fasilitasnya adalah sangat
sederhana
9
2. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan dapat dilakukan
dengan mudah.
3. Energi dapat disimpan
4. Kerja dapat dilakukan dengan cepat
5. Harga mesin dan peralatan relative murah
6. Kebocoran udara yang dapat terjadi tidak membahayakan dan tidak
menimbulkan pencemaran.
Pemakaian-pemakaian udara tekan menurut gaya dan akibat yang
ditimbulkannya:
1. Gaya Injeksi
a. Untuk meniupkan, terbagi menjadi dua :
- Penyemprot zat cair
Pengecetan
Penyemprotan bahan kimia dan disinfektan
Penyemprotan minyak pelumas
Penyemprotan cairan pembersih
- Penyemprotan bubuk dan butiran
Penyemprotan pasir (sand blasting)
Penyemprotan bubuk untuk percetakan
Penyemprotan aduk (mortar)
Menghias kaca
b. Untuk menggerakan
- Turbin udara
Penggerak bor gigi
Penggerak perkakas (bor,gerinda)
Penggerak mesin-mesin berkecepatan sangat tinggi
- Tiupan
Pembersih debu dan tatal
Peniup latal logam las
Peniup potongan hasil mesin pres
Membersihkan zat cair dari permukaan
10
2. Gaya ekspansi
a. Untuk memberi gaya dorong
Penggerak perkakas numatik (mesin bor, mesin keling)
Penggetar (cetakan cor, beton)
Mesin las titik
Rem udara tekan
Pembuka pintu dan hopper
Alat pengangkat
Mesin press
Pembentukan kaca dan resin sintetik
b. Untuk memberi tekanan
Pengisi ban, perahu karet, bola, pegas udara untuk
kendaraan
Lift mobil untuk bengkel
Member tekanan pada tangki minyak
Pengujian terhadap kebocoran dan kekuatan terhadap
tekanan
c. Transportasi dan mengaduk zat cair
Pompa lift udara
Transportasi zat cair dengan tekanan, dan pencsmpursn zat
cair
Menghilangkan gas dari zat cair
d. Pemberian oksigen
Pemberian oksigen pada pembakar, kolam ikan, penyelam,
dan pekerja di ruang tambang
e. Penerusan panas
- Pemanasan
Penyambungan vinil dan nilon dengan udara panas
- Pendinginan
Pencegahan pemanasan yang berlebihan pada logam dan
mesin
11
f. Pengubah aliran
Mikrometer udara
Pengendali otomatik
g. Penurunan kelembaban
Menghilangkan kelembaban dengan kompresi
e. Kompresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara.tujuan meningkatkan
tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu
system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia
contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara
umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan
positif(Sularso, 2006).
1. Prinsip Kerja Kompresor
Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah
terorganisir dengan baik.Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan
yang saling mendukung, sehingga kompresor dapat bekerja dengan
maksimal. Prinsip kerja dari sebuah kompresor biasanya terbagi menjadi
empat prinsip utama, yaitu:
Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi
tinggi dan meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam
kompresor tersebut. Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic
compression. Jumlah tekanan yang terdapat pada kompresor juga
meningkat seiring dengan peningkatan dari suhu kompresor itu
sendiri.Kompresor mempunyai kemampuan untuk menurunkan suhu
tekanan udara dan meningkatkan efisiensi tekanan udara. Tekanan udara
yang dihasilkan oleh kompresor mampu mengendalikan suhu dari
kompresor untuk melanjutkan proses berikutnya.
Intercooling
Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan intercooler
merupakan salah satu langkah penting dalam proses kompresi udara.
12
Intercooler mempunyai fungsi untuk mendinginkan tekanan udara yang
terdapat dalam tabung kompresor, sehingga mampu digunakan untuk
keperluan lainya. Suhu yang dimiliki oleh tekanan udara dalam kompresor
ini biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu ruangan, dengan
perbedaan suhu berkisar antara 10°Fahrenheit (sekitar -12°Celcius) sampai
dengan 15°Fahrenheit (sekitar -9°Celcius).
Compressor Displacement and Volumetric Efficiency
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah
tekanan udara yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor.
Kapasitas sesungguhnya dari kompresor dapat mengalamipenurunan
kapasitas. Penurunan ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada
intake, pemanasan dini pada udara yang masuk ke kompresor, kebocoran,
dan ekspansi volume udara. Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric
efficiency adalah rasio antara kapasitas kompresor dengan compressor
displacement.
Specific Energy Consumption
Yang dimaksud dengan specific energy consumption pada
kompresor adalah tenaga yang digunakan oleh kompresor untuk
melakukan kompresi udara dalam setiap unit kapasitas
kompresor.Biasanya specific energy consumption pada kompresor ini
dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.
2. Pengkajian Kompressor dan Sistem Udara Tekan
Kapasitas kompresor
Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan dan
dialirkan pada kondisi suhutotal, tekanan total, dan diatur pada saluran
masuk kompresor. Debit aliran yang sebenarnya,bukan merupakan nilai
volum aliran yang tercantum pada data alat, yang disebut jugapengiriman
udara bebas/ free air delivery (FAD) yaitu udara pada kondisi atmosfir di
lokasitertentu. FAD tidak sama untuk setiap lokasi sebab ketinggian,
barometer, dan suhu dapatberbeda untuk lokasi dan waktu yang berbeda.
Pengkajian kapasitas kompresor
13
Kompresor yang sudah tua, walupun perawatannya baik, komponen
bagian dalamnya sudahtidak efisien dan FAD nya kemungkinan lebih kecil
dari nilai rancangan.Kadangkala, faktor lainseperti perawatan yang buruk,
alat penukar panas yang kotor dan pengaruh ketinggian jugacenderung
mengurangi FAD nya.Untuk memenuhi kebutuhan udara, kompresor yang
tidakefisien mungkin harus bekerja dengan waktu yang lebih lama, dengan
begitu memakai daya yanglebih dari yang sebenarnya dibutuhkan.
Pemborosan daya tergantung pada persentase penyimpangan
kapasitas FAD. Sebagai contoh,kran kompresor yang sudah rusak dapat
menurunkan kapasitas kompresor sebanyak 20 persen.Pengkajian berkala
terhadap kapasitas FAD untuk setiap kompresor harus dilakukan
untukmemeriksa kapasitas yang sebenarnya. Jika penyimpangannya lebih
dari 10 persen, harusdilakukan perbaikan.
Metoda ideal pengkajian kapasitas kompresor adalah melalui uji
nosel dimana nosel yang sudahdikalibrasi digunakan sebagai beban, untuk
membuang udara tekan yang dihasilkan.Alirannyadikaji berdasarkan suhu
udara, tekanan stabilisasi, konstanta orifice, dll.
f. Boiler
1. Cara Kerja Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi
untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi
dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan
memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran
dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan
bakar dan udara dari luar. Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat
dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap
tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas
pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-
pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam
generator (pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih,
14
sementara pada kenyataannya dari boiler dihasilkan uap superheat
bertekanan tinggi.
Ditinjau dari bahan bakar yang digunakan, maka PLTU dapat
dibedakan menjadi :
PLTU Batubara
PLTU Minyak
PLTU gas
PLTU nuklir atau PLTN
Jenis PLTU batu bara masih dapat dibedakan berdasarkan proses
pembakarannya, yaitu PLTU dengan pembakaran batu bara bubuk
(Pulverized Coal / PC Boiler) dan PLTU dengan pembakaran batu bara
curah (Circulating Fluidized Bed). Perbedaan antara PLTU Batu bara
dengan PLTU minyak atau gas adalah pada peralatan dan sistem
penanganan dan pembakaran bahan bakar serta penanganan limbah
abunya. PLTU batubara mempunyai peralatan bantu yang lebih banyak
dan lebih kompleks dibanding PLTU minyak atau gas. PLTU gas
merupakan PLTU yang paling sederhana peralatan bantunya.
Ditinjau dari tekanan ruang bakar boilernya, PLTU dapat
dibedakan menjadi:
PLTU dengan Pressurised Boiler
PLTU dengan Balanced Draft Boiler
PLTU dengan Vacuum Boiler
Sistem pengaturan tekanan ruang bakar (furnace pressure) biasa
disebut draft atau tekanan statik didalam ruang bakar dimana proses
pembakaran bahan bakar berlangsung. PLTU dengan pressurised
boiler (tekanan ruang bakar positif) digunakan untuk pembakaran bahan
bakar minyak atau gas. Tekanan ruang bakar yang positif diakibatkan oleh
hembusan udara dari kipas tekan paksa (Forced Draft Fan, FDF). Gas
buang keluar dari ruang bakar ke atmosfer karena perbedaan tekanan.
PLTU dengan Balanced Draft Boiler (tekanan berimbang) biasa
digunakan untuk pembakaran bahan bakar batubara. Tekanan ruang bakar
dibuat sedikit dibawah tekanan atmosfir, biasanya sekitar –10 mmH 2O.
15
Tekanan ini dihasilkan dari pengaturan dua buah kipas, yaitu kipas hisap
paksa (Induced Draft Fan, IDF) dan kipas tekan paksa (Forced Draft Fan,
FDF). FDF berfungsi untuk menyuplai udara pembakaran menuju ruang
bakar (furnace) di boiler, sedangkan IDF berfungsi untuk menghisap gas
dari ruang bakar dan membuang ke atmosfir melalui cerobong. Sedangkan
PLTU dengan vacum boilertidak dikembangkan lagi, sehingga saat ini
tidak ada lagi yang menerapkan PLTU dengan boiler bertekanan negatif.
16
berpengaruh terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta
temperaturnya.
Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced
circulation). Untuk sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi
(circulation pump). Umumnya pompa sirkulasi mempunyai laju sirkulasi
sekitar 1,7, artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7 kali kapasitas
penguapan. Beberapa keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain :
Waktu start (pemanasan) lebih cepat
Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan aliran
air ke pipa-pipa pemanas pada saat start maupun beban penuh.
Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan
g. Turbin
Bagi sebagian orang, mungkin turbin gas sudah tidak asing lagi
bagi mereka. Namun tentu tidak bagi sebagian yang lain, mereka mungkin
tidak menyadari bahwa pada saat mereka naik pesawat terbang, mesin
yang digunakan kendaraan ini adalah turbin gas. Atau mungkin listrik
yang mereka nikmati, tidak disadari bahwa salah satu pemasoknya adalah
generator berpenggerak turbin gas. Bahkan bisa jadi kendaraan masa
depan akan menggunakan turbin gas berbahan bakar ramah lingkungan.
Turbin adalah suatu mesin rotari yang berfungsi untuk mengubah
energi potensial aliran fluida menjadi energi gerak yang bermanfaat.
Fluida yang digunakan untuk menggerakkan turbin antara lain adalah gas,
air, uap air, dan angin. Perbedaan jenis fluida inilah yang
membedakan tipe-tipe dari turbin, dimana salah satunya adalah turbin gas.
Prinsip kerja dari turbin gas tidak jauh berbeda dengan turbin-
turbin yang lain. Putaran dari rotor turbin, diakibatkan oleh adanya gas
bertekanan yang melewati sudu-sudu turbin. Gas dengan tekanan tinggi
didapatkan dari pembakaran bahan bakar dengan udara, sesaat sebelum
masuk turbin. Ekspansi udara hasil proses pembakaran inilah yang
digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin.
17
Turbin gas menggunakan udara atmosfer sebagai media kerjanya.
Udara masuk melalui sisi inlet akibat terhisap oleh kompresor. Kompresor
ini berfungsi untuk memampatkan udara hingga mencapai tekanan
tertentu. Biasanya, tekanan di akhir sudu kompresor mencapai 30 kali
tekanan inlet kompresor. Pada sisi akhir kompresor udara bertekanan akan
melewati difuser. Difuser ini berfungsi untuk mendukung kompresor
meningkatkan tekanan udara.
Proses selanjutnya adalah masuknya udara bertekanan yang keluar
dari kompresor untuk menuju area pembakaran (biasa disebut combustion
chamber). Di area ini, dilakukan injeksi bahan bakar diikuti dengan proses
pembakaran bahan bakar tersebut di dalam udara. Pembakaran ini
mengakibatkan terjadinya ekspansi dari udara sehingga volume udara hasil
pembakaran meningkat, dan tentu saja temperaturnya yang juga
meningkat. Proses pembakaran di dalam chamber tidak akan
meningkatkan tekanan udara, karena peningkatan volume udara akibat
pemanasan cepat mengakibatkan udara berekspansi ke sisi turbin.
Sedangkan kenaikan suhu udara hasil pembakaran, mengindikasikan
kandungan energi dalam udara (entalpi) yang naik pula. Energi inilah yang
akan dikonversikan menjadi tenaga putaran poros oleh turbin gas.
Udara hasil pembakaran selanjutnya masuk ke sisi turbin. Turbin
gas terdiri atas beberapa stage sudu. Stage pertama yang dilewati oleh
udara pembakaran disebut sisi high pressure stage (tekanan tinggi),
sedangkan sudu yang paling akhir disebut dengan sisi low pressure
stage (tekanan rendah). Sudu-sudu dari tiap stage turbin uap berfungsi
sebagai nozzle, yang akan mengubah energi panas yang terkandung di
dalam udara hasil pembakaran untuk menjadi energi gerak. Selain sisi
rotor, sudu turbin juga terdapat pada sisi stator. Untuk lebih memahami
bagaimana proses perubahan energi panas menjadi energi gerak putaran
pada poros turbin
Kompresor pada sistem turbin gas, berada pada satu poros (shaft)
dengan turbin. Sebagian energi mekanis berupa rotasi poros yang
dihasilkan oleh turbin, digunakan untuk memutar rotor kompresor. Pada
18
pembangkit listrik, sebagian energi mekanis digunakan untuk memutar
generator yang juga berada satu poros dengan turbin dan kompresor.
Berbeda dengan mesin turbojet pesawat terbang, sebagian kecil energi
panas udara hasil pembakaran digunakan untuk memutar turbin, yang
selanjutnya energi putaran tersebut digunakan untuk memutar kompresor.
Sebagian besar energi panas pada udara hasil pembakaran mesin jet
digunakan untuk mendorong pesawat, dimana pada sisi keluaran turbin
berbentuk nozzle. Nozzle ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan
dorong gas buang, sehingga mendapatkan gaya dorong yang lebih besar
bagi pesawat.
h. Contoh Soal
Suatu Hall produksi ditemukan 20 titik kebocoran pipa Angin dengan
diameter rata-rata 1 milimeter. Kebocoran tersebut diperkirakan telah
berlangsung selama 365 hari, dengan kondisi produksi 24 jam non-stop.
19
= 2.160.000 Liter x 365 hari = 788.400.000 Liter per-tahun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Udara tekan adalah salah satu cara untuk mengkonversi energi
dengan cara memampatkan udara sekitar untuk berbagai keperluan
manusia.
2. Pemakaian udara tekan berdasarkan dua gaya yaitu gaya injeksi
dan gaya ekspansi.
3. Untuk mendapatkan udara yang diinginkan pada pabrik maka
digunakanlah alat yaitu Kompresor. Kompresor merupakan suatu alat
yang digunakan untuk mengatur besar kecilnya tekanan yang dihasilkan.
3.2 Saran
1. Pengembangan sistem udara tekan yang lebih banyak lagi.
2. Penggunaan sistem udara tekan yang lebih luas lagi.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://abdisatu.blogspot.com/2011/02/air-instrument-system.html
http://adiet-sanyojayacomponentsindonesia.blogspot.com/2011/05/compressor-
dan-sistim-udara-tekan.html
http://kakap.wordpress.com/2011/03/31/udara-tekan-dan-penggunaannya/
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-
%20Compressors%20and%20Compressed%20Air%20Systems
%20%28Bahasa%20Ind.pdf
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/sistem-
utilitas-udara-tekan/
http://www.scribd.com/doc/105382904/materi-kompresor
Sularso, Haruo Tahara. 2006. Pompa & Kompressor. Jakarta : PT Pradnya
Paramita
21