Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH UTILITAS

SISTEM PENYEDIAAN UDARA TEKAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Utilitas


Yang Dibimbing Oleh Ibu Ernia Novika, S.T, M.T

DISUSUN OLEH :

Kelompok 8

Alifiyah Dyah Oktaviani (1841420024)

Amildha Amalia Furqon I. (1841420025)

Masita Rachmawati (1841420002)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

Jl. Soekarno Hatta No.9 Malang 65141


Telp (0341)404424-404425 Fax (0341)404420
http://www.polinema.ac.id
MARET 2019
BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan sains dan teknologi yang begitu cepat seiring dengan tuntutan akan
kebutuhan hidup manusia yang lebih baik. Kebutuhan manusia terhadap sumber daya alam
sebagai sumber energi perlu dikelola dengan baik dan harus memperhatikan kondisi
lingkungan dan kelestarian alam. Sumber energi tersebut disamping sebagai kebutuhan
manusia secara langsung juga merupakan kebutuhan untuk kegiatan industri (pabrik), misalnya
udara. Udara merupakan sumber kehidupan utama bagi manusia, disamping untuk kebutuhan
dikomsumsi langsung, juga untuk: pengecatan, penggerak bor gigi, pompa lift udara dan
kebutuhan lainnya.

Udara dalam industri biasanya digunakan untuk udara tekan dan instrumen, dimana
kedua udara ini digunakan tergantung dari karakteristik dan kegunaan masing-masing udara.
Pemilihan jenis udara yang digunakan didasarkan pada alat yang digunakan. Seperti
kompressor yang memakai udara tekan. Kompressor ini bertujuan sebagai alat mengalirkan
udara, menaikkan dan menurunkan tekanan. Kompressor dalam pemanfaatannya memerlukan
suatu bentuk yang sederhana dan sistem yang mudah dioperasikan dengan efisiensi yang lebih
tinggi dan dapat menghasilkan kapasitas sebesar-besarnya. Banyaknya kendala yang biasa
ditemukan dalam sistem pengoperasian kompressor, maka sangat bijaksana jika masalah
tersebut jika kita mempelajari sistem udara tekan untuk mencegah kerusakan dan
mengoptimalkan efesiensi alat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Udara Tekan


Compressed air atau udara tekan merupakan salah satu cara untuk mengkonversi energi
dengan cara memampatkan udara sekitar untuk berbagai keperluan manusia. Paling
sederhana dan mudah ditemui sehari-hari adalah digunakan untuk mengisi ban
kendaraan.Selain itu, masih banyak aplikasi lainnya yang menggunakan udara tekan. Masih
ingat aplikasi spray? Yaitu udara tekan digunakan untuk menyemprotkan anti serangga pun
juga untuk pengecatan/airbrush. Contoh dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari
gambar berikut, balon akan mengembang karena berisi udara tekan. Pada saat ujung balon
dibuka, maka balon akan bergerak melawan arah keluarnya udara tekan ke udara bebas.

Konsep Dasar Compressed Air

Sebagai salah satu cara mengkonversi energi, aplikasi udara tekan ini banyak
digunakan di industri. 90% industri menggunakan udara tekan untuk berbagai keperluan.
Mulai dari udara proses, misalkan pada industri pemisahan gas (separation gases) serta
industri fermentasi sebagaimana pada industri MSG.

Udara tekan sebagian besar juga digunakan untuk udara instrumentasi yaitu pada
industri yang sudah menerapkan otomatisasi dengan menggunakan peralatan pneumatik.
Pada industri rokok misalnya, saat sebuah pabrik memutuskan berpindah dari industri
sigaret kretek tangan (SKT) menjadi industri sigaret kretek mesin (SKM), maka kehadiran
buruh-buruh trampil penggulung rokok digantikan dengan kehadiran mesin penggulung
rokok yang menggunakan kompresor. Demikian halnya di industri packing, pengisian botol,
percetakan, tekstil, pulp & paper, dan lain sebagainya. Udara tekan digunakan seiring
terpinggirkannya kerja manual beratasnamakan produktivitas dan efisiensi. Sebagai udara
instrumentasi, udara tekan juga digunakan untuk membuka katup pada daerah yang
berbahaya jika dioperasikan langsung oleh manusia, misalkan karena berdekatan dengan
panas, berkaitan dengan bahan kimia berbahaya dan tegangan listrik tinggi.
Udara tekan juga digunakan untuk memindahkan partikel padat dari satu tempat ke
tempat yang lain. Misalkan untuk memindahkan semen, tepung, batubara ataupun pasir.
Dengan pemindahan cara ini, partikel yang dipindahkan bisa dalam jumlah besar dan waktu
singkat, tetapi memerlukan saluran tersendiri agar partikel padat tersebut tidak kemana-
mana. Pada penggunaan tools, misalnya impact, hammer, ratchet, winch, ada yang
menggunakan udara tekan untuk memudahkan kerja manusia. Penggunaan udara tekan
memungkinkan lebih kecilnya daya yang dikeluarkan manusia juga mempersingkat waktu
pengerjaan. Misalkan saja pada balapan Formula 1, saat mengganti ban yang diperlukan
secepat-cepatnya karena dihitung sebagai bagian balapan, tool yang digunakan bukan lagi
manual, melainkan tool yang sudah digerakkan oleh listrik bersumber dari baterai. Sumber
penggerak tool tersebut selain listrik dapat menggunakan udara tekan.

Umumnya, sumber penggerak udara tekan, yang disebut juga dengan air tool,
digunakan pada daerah operasi yang rawan percikan api. Alasan safety inilah yang
menyebabkan air tool mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan electrical tool. Alasan
kedua adalah masalah efisiensi. Karena penggunaan air tool lebih murah dibandingkan
listrik yang terpakai untuk electrical tool.. Kehadiran compressor di bengkel-bengkel
tersebut baru sebatas untuk mengisi ban dan bersih-bersih (general services). Alasan safety
dan ekonomis sebagaimana disampaikan di atas, juga menyebabkan udara tekan juga
digunakan pada diaghpram pump dan air motor. Kedua peralatan tersebut sering digunakan
pada area yang rawan percikan api. Di dunia konstruksi baja, baik gedung-gedung, industri
manufakturing, serta galangan kapal, umumnya juga menggunakan aplikasi udara tekan.
Ada dua pekerjaan utama yang menggunakan udara tekan: sandblasting dan pengecatan.
Meski berbeda tujuan, udara tekan mempunyai fungsi yang hampir mirip. Pada
sandblasting, udara tekan meniup butiran pasir untuk mengelupas pengotor dan karat pada
permukaan baja. Proses ini dimaksudkan agar proses pengecatan berlangsung dengan baik.
Sedangkan pada pengecatan, udara tekan digunakan untuk meniup cairan cat. Udara tekan
juga digunakan untuk meniup plastik ataupun alumunium agar mengikuti bentuk
cetakannya. Misalnya pada industri botol plastik. Pada aplikasi ini, udara tekan yang
digunakan berkategori tekanan tinggi. Selain itu, udara tekan juga dimanfaatkan untuk
starting engine. Baik untuk diesel yang digunakan di kapal-kapal ataupun yang digunakan
di power plant. Ada yang menggunakan udara bertekanan tinggi (kurang lebih 35 bar) dan
ada juga yang menggunakan udara bertekanan sekitar 7 bar, sebagaimana umumnya
penggunaan udara tekan lainnya. Hal ini tergantung desain dari pihak pembuat engine.
2.2 Sistem Udara Tekan

Untuk mendapatkan udara yang diinginkan pada pabrik maka digunakanlah alat yaitu
Kompresor. Kompresor merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengatur besar
kecilnya tekanan yang dihasilkan. Plant industri menggunakan udara tekan untuk seluruh
operasi produksinya, yang dihasilkan oleh unit udara tekan yang berkisar dari 5 horsepower
(hp) sampai lebih dari 50.000 hp. Departemen energi Amerika Serikat (2003) melaporkan
bahwa 70 sampai 90 persen udara tekan hilang dalam bentuk panas yang tidak dapat
digunakan, gesekan, salah penggunaan dan kebisingan. Sehingga kompresor dan sistem
udara tekan menjadi area penting untuk meningkatkan efisiensi energi pada plant industri.
Merupakan catatan yang berharga bahwa biaya untuk menjalankan sistem udara tekan jauh
lebih tinggi dari pada harga kompresor itu sendiri. Penghematan energi dari perbaikan
sistem dapat berkisar antara 20 sampai 50 persen atau lebih dari pemakaian listrik,
menghasilkan ribuan bahkan ratusan ribu dolar. Sistem udara tekan yang dikelola dengan
benar dapat menghemat energi, mengurangi perawatan, menurunkan waktu penghentian
operasi, meningkatkan produksi dan meningkatkan kualitas.
Sistem udara tekan terdiri dari bagian pemasokan, yang terdiri dari kompresor dan
perlakuan udara, dan bagian permintaan, yang terdiri dari sistem distribusi & penyimpanan
dan peralatan pemakaian akhir. Bagian pemasokan yang dikelola dengan benar akan
menghasilkan udara bersih, kering, stabil yang dikirimkan pada tekanan yang dibutuhkan
dengan biaya yang efektif. Bagian permintaan yang dikelola dengan benar akan
meminimalkan udara terbuang dan penggunaan udara tekan untuk penerapan yang tepat.
Perbaikan dan pencapaian puncak kinerja sistem udara tekan memerlukan bagian sistem
pemasokan dan permintaan dan interaksi diantara keduanya.

2.3 Komponen Utama Sistem Udara Tekan

Sistem udara tekan terdiri dari komponen utama berikut


a) Filter Udara Masuk: Mencegah debu masuk kompresor. Debu menyebabkan
lengketnya katup/kran, merusak silinder dan pemakaian berlebihan.
b) Pendingin Antar Tahap: penurunan suhu udara sebelum masuk ke tahap
berikutnyauntuk mengurangi kerja kompresi dan meningkatkan efisiensi. Biasanya
digunakan pendingin air.
c) After-Coolers: Tujuannya adalah membuang kadar air dalam udara dengan
penurunan suhu dalam penukar panas berpendingin air.N
d) Pengering Udara: Sisa-sisa kadar air setelah after-coolers dihilangkan dengan
menggunakan pengering udara, karena udara tekan untuk keperluan instrumen dan
peralatan pneumatic harus bebas dari kadar air. Kadar air dihilangkan dengan
menggunakan adsorben seperti gel silika/karbon aktif atau pengering refrigeran
atau panas dari pengering kompresor itu sendiri.
e) Traps Pengeluaran Kadar Air: Trap pengeluaran kadar air digunakan untuk
membuang kadar air dalam udara tekan. Trap tersebut menyerupai steam trap.
Berbagai jenis trap yang digunakan adalah kran pengeluaran manual, klep
pengeluaran otomatis atau yang berdasarkan waktu, dll.
f) Penerima: Penerima udara disediakan sebagai penyimpan dan penghalus denyut
keluaran udara dengan mengurangi variasi tekanan dari Komputer
2.4 Aplikasi Udara Tekan
Udara tekan mempunyai penggunaan yang luas sebagai sumber tenaga. Jadi dapat
dipersamakan dengan tenaga listrik, tenaga air, dan tenaga hidrolik, yang banyak
dipergunakan dalam industry modern. Beberapa pemakaian yang kita kenal dalam
kehidupan sehari-hari di antaranya adalah :
1. Rem pada bis dan kereta api, serta pembuka/penutup pintunya.
2. Udara tekan untuk pengecatan
3. Penggerak bor gigi pada peralatan dokter gigi
4. Pemberi udara pada akuarium
5. Pompa air panas pada sumber air panas
6. Pembotolan minuman
Udara tekan dipakai hampir di semua industri termasuk industri pembuatan,
tambang, keramik, kimia, makanan, perikanan, pekerjaan sipil dan pembangunan gedung.
Udara tekan yang dihasilkan dengan kompresor mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan listrik dan tenaga hidrolik dalam hal-hal berikut ini.
1. Konstruksi dan operasi mesin serta fasilitasnya adalah sangat sederhana
2. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan mudah.
3. Energi dapat disimpan
4. Kerja dapat dilakukan dengan cepat
5. Harga mesin dan peralatan relative murah
6. Kebocoran udara yang dapat terjadi tidak membahayakan dan tidak menimbulkan
pencemaran.
Pemakaian-pemakaian udara tekan menurut gaya dan akibat yang ditimbulkannya:
1. Gaya Injeksi
a. Untuk meniupkan, terbagi menjadi dua :
Penyemprot zat cair
 Pengecetan
 Penyemprotan bahan kimia dan disinfektan
 Penyemprotan minyak pelumas
 Penyemprotan cairan pembersih
Penyemprotan bubuk dan butiran
 Penyemprotan pasir (sand blasting)
 Penyemprotan bubuk untuk percetakan
 Penyemprotan aduk (mortar)
 Menghias kaca
b. Untuk menggerakan
Turbin udara
 Penggerak bor gigi
 Penggerak perkakas (bor,gerinda)
 Penggerak mesin-mesin berkecepatan sangat tinggi
Tiupan
 Pembersih debu dan tatal
 Peniup latal logam las
 Peniup potongan hasil mesin pres
 Membersihkan zat cair dari permukaan
2. Gaya ekspansi
a. Untuk memberi gaya dorong
 Penggerak perkakas numatik (mesin bor, mesin keling)
 Penggetar (cetakan cor, beton)
 Mesin las titik
 Rem udara tekan
 Pembuka pintu dan hopper
 Alat pengangkat
 Mesin press
 Pembentukan kaca dan resin sintetik
b. Untuk memberi tekanan
 Pengisi ban, perahu karet, bola, pegas udara untuk kendaraan
 Lift mobil untuk bengkel
 Member tekanan pada tangki minyak
 Pengujian terhadap kebocoran dan kekuatan terhadap tekanan
c. Transportasi dan mengaduk zat cair
 Pompa lift udara
 Transportasi zat cair dengan tekanan, dan pencsmpursn zat cair
 Menghilangkan gas dari zat cair
d. Pemberian oksigen
 Pemberian oksigen pada pembakar, kolam ikan, penyelam, dan pekerja
di ruang tambang
e. Penerusan panas
 Pemanasan - Penyambungan vinil dan nilon dengan udara panas
 Pendinginan - Pencegahan pemanasan yang berlebihan pada logam dan
mesin
f. Pengubah aliran
 Mikrometer udara
 Pengendali otomatik
g. Penurunan kelembaban
 Menghilangkan kelembaban dengan kompresi

2.5 Penggunaan dari Udara Tekan dalam Industri

1. Kompresor
Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap
bersirkulasi di dalam sistem. Fungsi dari kompresor adalah untuk menaikan tekanan
dari uap refrigeran sehingga tekanan pada kondensor lebih tinggi dari evaporator yang
menyebabkan kenaikan temperatur dari refrigeran.
Kompresor dirancang dan diproduksi untuk dapat dipakai dalam jangka waktu
yang lama, karena kompresor merupakan jantung utama dari sistem refrigerasi
kompresi uap dan juga kapasitas refrigerasi. Suatu mesin refrigerasi tergantung pada
kemampuan kompresor untuk memenuhi jumlah gas refrigeran yang perlu
disirkulasikan. Kompresor berfungsi untuk menghisap uap refrigeran yang berasal dari
evaporator dan menekannya ke kondenser sehingga tekanan dan temperaturnya akan
meningkat ke suatu titik dimana uap akan mengembun pada temperatur media
pengembun.

2. Prinsip Kerja Kompresor


Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah terorganisir dengan
baik. Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan yang saling mendukung,
sehingga kompresor dapat bekerja dengan maksimal. Prinsip kerja dari sebuah
kompresor biasanya terbagi menjadi empat prinsip utama, yaitu:
1. Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi tinggi dan
meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam kompresor tersebut. Sistim
ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression. Jumlah tekanan yang
terdapat pada kompresor juga meningkat seiring dengan peningkatan dari suhu
kompresor itu sendiri.Kompresor mempunyai kemampuan untuk menurunkan
suhu tekanan udara dan meningkatkan efisiensi tekanan udara. Tekanan udara yang
dihasilkan oleh kompresor mampu mengendalikan suhu dari kompresor untuk
melanjutkan proses berikutnya.
2. Intercooling
Pengendali panas atau intercooler merupakan salah satu langkah penting dalam
proses kompresi udara. Intercooler berfungsi untuk mendinginkan tekanan udara
yang terdapat dalam tabung kompresor. Suhu yang dimiliki oleh tekanan udara
dalam kompresor ini biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu ruangan,
dengan perbedaan suhu berkisar antara 10°F (-12°C) sampai dengan 15°F (-9°C).

3. Compressor Displacement and Volumetric Efficiency


Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah tekanan udara
yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor. Kapasitas
sesungguhnya dari kompresor dapat mengalamipenurunan kapasitas. Penurunan ini
dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada intake, pemanasan dini pada udara
yang masuk ke kompresor, kebocoran, dan ekspansi volume udara. Sedangkan
yang dimaksud dengan volumetric efficiency adalah rasio antara kapasitas
kompresor dengan compressor displacement.
4. Specific Energy Consumption
Specific energy consumption pada kompresor adalah tenaga yang digunakan
oleh kompresor untuk melakukan kompresi udara dalam setiap unit kapasitas
kompresor.Biasanya specific energy consumption pada kompresor ini
dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.

3. Pengkajian Kompressor dan Sistem Udara Tekan


1. Kapasitas kompresor
Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan dan dialirkan
pada kondisi suhutotal, tekanan total, dan diatur pada saluran masuk kompresor.
Debit aliran yang sebenarnya,bukan merupakan nilai volum aliran yang tercantum
pada data alat, yang disebut jugapengiriman udara bebas/ free air delivery (FAD)
yaitu udara pada kondisi atmosfir di lokasitertentu. FAD tidak sama untuk setiap
lokasi sebab ketinggian, barometer, dan suhu dapatberbeda untuk lokasi dan waktu
yang berbeda.
2. Pengkajian kapasitas kompresor
Kompresor yang sudah tua, walupun perawatannya baik, komponen bagian
dalamnya sudahtidak efisien dan FAD nya kemungkinan lebih kecil dari nilai
rancangan. Kadangkala, faktor lainseperti perawatan yang buruk, alat penukar
panas yang kotor dan pengaruh ketinggian jugacenderung mengurangi FAD nya.
Untuk memenuhi kebutuhan udara, kompresor yang tidakefisien mungkin harus
bekerja dengan waktu yang lebih lama, dengan begitu memakai daya yanglebih
dari yang sebenarnya dibutuhkan.
Pemborosan daya tergantung pada persentase penyimpangan kapasitas FAD.
Sebagai contoh,kran kompresor yang sudah rusak dapat menurunkan kapasitas
kompresor sebanyak 20 persen.Pengkajian berkala terhadap kapasitas FAD untuk
setiap kompresor harus dilakukan untukmemeriksa kapasitas yang sebenarnya. Jika
penyimpangannya lebih dari 10 persen, harusdilakukan perbaikan.
Metoda ideal pengkajian kapasitas kompresor adalah melalui uji nosel dimana
nosel yang sudahdikalibrasi digunakan sebagai beban, untuk membuang udara
tekan yang dihasilkan. Alirannyadikaji berdasarkan suhu udara, tekanan stabilisasi,
konstanta orifice, dll.
4. Bagian Utama Kompresor dan Fungsinya
Kompresor terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang lain
saling berhubungan, diantaranya adalah :
1. Bagian Statis
1. Casing
Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi :
- Sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar.
- Sebagai pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang
bergerak.
- Sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian
diam lainnya.
Berikut contoh gambar dari tipe radial split barrel dengan bentuk selongsong
dan ditutup bagian depan-belakang (rear-front cover).

2. Inlet Wall
Inlet wall adalah diafram (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi
suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozle. Karena
berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka meterialnya
harus tahan terhadap abrasive dan erosi.
3. Guide Vane
Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada bagian
suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan aliran
agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang merata. Konstruksi vane
ada yang fixed dan ada yang dapat di atur (movable) posisi sudutnya dengan
tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan
stabilitas yang tinggi.

4. Eye Seal
Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu oleh
inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang mengelilingi
wearing ring impeller (lihat gambar 4). Berfungsi untuk mencegah aliran balik
dari gas yang keluar dari discharge impeller (tekanan tinggi) kembali masuk ke
sisi suction (tekanan rendah).

5. Diffuser
Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari discharge
impeller menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage dipasang
diantara inter stage impeller.
6. Labirinth Seal
Labirinth seal digunakan untuk menyekat pada daerah :
- Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.
- Casing dan shaft sebagai casing seal.

7. Return Bend
Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan arah
aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/impeller
berikutnya. Return bend di bentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam
casing. Bentuk dan posisi dari return bend ditunjukan pada gambar 7.

8. Return Channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari
return bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel ada yang
dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil swirl (olakan aliran
gas) pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil vibrasi.
9. Diafragma
Diafragma adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi sebagai
penyekat antar stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter stage seal.
Dengan pemasangan diafragma secara seri, akan terbentuk tiga bagian penting,
yaitu diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma ditempatkan didalam
casing dengan hubungan tongue-groove sehingga mudah dibongkar pasang.

b) Bagian Dinamis
1. Shaft and Shaft Sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan
meneruskan daya dari pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller pada
shaft di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di buat selang-
seling agar seimbang. Sedangkan jarak antar stage dari impeller di gunakan shaft
sleeve, yang berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi
dan abrasi dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara
stage impeller.

2. Impeller
Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas dengan cara berputar,
sehingga menimbulkan gaya. Hal ini menyebabkan gas masuk/mengalir dari
inlet tip (eye impeller) ke discharge tip. Karena adanya perubahan jari-jari dari
sumbu putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar maka terjadi kenaikan
energi kecepatan.
3. Bantalan (Bearing)
Bearing adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk mendukung
beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil gesekan dan
mencegah kerusakan pada komponen lainnya. Pada kompresor sentrifugal
terdapat dua jenis bearing, yaitu :
 Journal bearing
Digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak lurus poros).
 Thrust bearing
Digunakan untuk mendukung beban kearah aksial (sejajar poros).
4. Oil Film Seal
Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan dalam kompresor.
Oil film seal terdiri dari satu atau dua seal ring. Pada seal jenis ini diinjeksikan
minyak (oil) sebagai penyekat/perapat (seal oil) antara kedua seal ring yang
memiliki clearence sangat kecil terhadap shaft. Tekanan masuk seal oil
dikontrol secara proporsional berdasarkan perbedaan tekanan sekitar 5 psi diatas
tekanan internal gas dan perbedaan tekanan oil-gas selalu dipertahankan.
Sehubungan dengan kondisi operasi tidak selalu konstan, maka untuk
mempertahankan perbedaan tekanan antar seal oil dan gas dapat sesuai dengan
kondisi operasi, digunakan overhead tank.
Sistim overhead tank adalah memasang tanki penampung seal oil dengan
ketinggian tertentu diatas kompresor dan level seal oil dalam tanki dikontrol
melalui level control operated valve, kemudian tekanan gas stream dimasukan
kedalam tanki melalui bagian atas (top) sehingga memberikan tekanan pada
permukaan seal oil.
Dengan sistem overhead tank, maka head static seal oil secara otomatis dapat
menyesuaikan dengan kondisi operasi kompresor, sehingga perbedaan tekanan
oil-gas proses dapat dipertahankan konstan.
Gambar berikut menunjukan sistim overhead tank untuk seal oil pada oil film
shaft seal with cylindrical bushing.

5. JENIS KOMPRESOR
Seperti terlihat pada Gambar 4, terdapat dua jenis dasar : positive-displacement
and dinamik. Pada jenis positive-displacement, sejumlah udara atau gas di- trap dalam
ruang kompresi dan volumnya secara mekanik menurun, menyebabkan peningkatan
tekanan tertentu kemudian dialirkan keluar. Pada kecepatan konstan, aliran udara tetap
konstan dengan variasi pada tekanan pengeluaran.
Kompresor dinamik memberikan enegi kecepatan untuk aliran udara atau gas
yang kontinyu menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang sangat
tinggi. Energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena pengaruh impeller
dan volute pengeluaran atau diffusers. Pada kompresor jenis d inamik sentrifugal,
bentuk dari sudu-sudu impeller menentukan hubungan antara aliran udara dan tekanan
(atau head) yang dibangkitkan.
a) Kompresor Positive Displacement
Kompresor ini tersedia dalam dua jenis: reciprocating dan putar/ rotary.
- Kompresor reciprocating
Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk
mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa
sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada
kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor proporsional
langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.

Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat


empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal
balance-opposed, dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical
digunakan untuk kapasitas antara 50 – 150 cfm. Kompresor horisontal balance
opposed digunakan pada kapasitas antara 200 – 5000 cfm untuk desain
multitahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap (Dewan
Produktivitas Nasional, 1993). Kompresor udara reciprocating biasanya
merupakan aksi tunggal dimana penekanan dilakukan hanya menggunakan satu
sisi dari piston. Kompresor yang bekerja menggunakan dua sisi piston disebut
sebagai aksi ganda.

Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan


penekanan dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang
parallel. Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio
kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/tekanan masuk absolut)
dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau masalah desain
lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya
mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140 to 160oC),sedangkan pada
mesin satu tahap suhu lebih tinggi (205 to 240oC).
Untuk keperluan praktis sebagian besar plant kompresor udara reciprocating
diatas 100 horsepower/ Hp merupakan unit multi tahap dimana dua atau lebih
tahap kompresor dikelompokkan secara seri. Udara biasanya didinginkan
diantara masing-masing tahap untuk menurunkan suhu dan volum sebelum
memasuki tahap berikutnya (Dewan Produktivitas Nasional,1993).

Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun


pendingin air menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin
dalam bentuk paket, dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.

- Kompresor Putar/ Rotary


Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston dan
memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi
pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih
tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah,
bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini
sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200
hp atau 22 sampai 150 kW.
Jenis dari kompresor putar adalah:
 Kompresor lobe (roots blower)
 Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan
betina bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil
mengkompresi dan bergerak kedepan (lihat Gambar 7)
 Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis
gulungan.

Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah


dilakukan pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang
ekstrim pada bagian-bagian yang bekerja. Kompresor putar merupakan
kompresor kontinyu, dengan paket yang sudah termasuk pendingin udara atau
pendingin air.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang
bekerja, kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya
dan fleksibel dalam pemasangannya. Kompresor udara putar dapat dipasa ng
pada permukaan apapun yang dapat menyangga berat statiknya.

b) Kompresor Dinamis
Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang tergantung
pada transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor melakukan pekerjaan
ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Momen ini dirubah menjadi
tekanan tertentu dengan penurunan udara secara perlahan dalam difuser statis.
Kompresor udara sentrifugal adalah kompresor yang dirancang bebas minyak
pelumas. Gir yang dilumasi minyak pelumas terletak terpisah dari udara dengan
pemisah yang menggunakan sil pada poros dan ventilasi atmosferis. Sentrifugal
merupakan kompresor yang bekerja kontinyu, dengan sedikit bagian yang
bergerak; lebih sesuai digunakan pada volum yang besar dimana dibutuhkan
bebas minyak pada udara.
Kompresor udara sentrifugal menggunakan pendingin air dan dapat berbentuk
paket, khususnya paket yang termasuk after-cooler dan semua control.
Kompresor ini dikenal berbeda karakteristiknya jika dibandingkan dengan
mesin reciprocating. Perubahan kecil pada rasio kompresi menghasilkan
perubahan besar pada hasil kompresi dan efisiensinya. Mesin sentrifugal lebih
sesuai diterapkan untuk kapasitas besar diatas 12,000 cfm. Beberapa kriteria
seleksi untuk berbagai jenis kompresor terlihat pada tabel dibawah ini.
BAB III

PENUTUP

Udara dengan tekanan tertentu yang dibutuhkan sebagai tenaga penggerak umumnya
dapat diperoleh dari suatu mesin atau pesawat kompressor. Besarnya tekanan udara yang
disuplai dari suatu pesawat atau instalasi kompressor pada umumnya konstan, karena
kompressor dilengkapi dengan suatu sistem pengaturan untuk mendapatkan tekanan akhir yang
konstan. Mesin penggerak dari sebuah kompressor yang dilengkapi dengan elektro-motor,
dapat menghasilkan putaran konstan atau dengan perubahan yang relatif kecil.

Prinsip kerja timbulnya tekanan gas (udara) yang menempati suatu bejana tertutup
adalah bahwa pada dinding bejana tersebut akan bekerja suatu gaya. Besarnya gaya ini per
satuan luas penampang dinding disebut sebagai tekanan. Telah diketahui bahwa gas terdiri dari
molekul-molekul yang bergerak terus-menerus secara sembarang. Akibat dari gerakan
tersebut, dinding bejana yang ditempati akan mendapat tumbukan terus-menerus pula dari
banyak molekul. Tumbukan antar melekul yang terjadi akan menghasilkan suatu tekanan pada
dinding bejana, dan jika temperatur gas dinaikkan, maka gerakan molekul-molekul akan
menjadi semakin cepat. Pada kondisi tersebut, tumbuhan pada dinding akan menjadi semakin
sering dan tenaga impuls semakin besar, maka tekanan pada dinding akan menjadi lebih besar,
walaupun volume bejana tetap. Jika volume menjadi lebih kecil (luas dinding berkurang) dan
jumlah molekul tetap, maka tumbukan yang terjadi persatuan luas dinding akan semakin besar
hingga tekanannya juga akan naik. Dengan pemberian atau pengaliran udara yang lebih
banyak, maka tenaga dorongnya akan lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai