Anda di halaman 1dari 6

MERANCANG INSTALASI TENAGA

LISTRIK INDUSTRI KIMIA


Oleh:
Galih Pandu Prakoso
galihpandu.ltb.09@gmail.com
Dosen Pengampu: Djodi Antono, B.Tech, M.Eng

Jurusan Teknik Elektro, Prodi D3 Teknik Listrik, Politeknik Negeri Semarang


Jalan Prof. H. Soedarto Tembalang, Semarang 50275, INDONESIA
Intisari
Pada era globalisasi sekarang dimana
teknologi semakin berkembang pesat di segala
bidang, mengakibatkan segala kebutuhan manusia
juga semakin beraneka macam. Kemajuan teknologi
ini sangat di butuhkan oleh manusia demi kelanjutan
hidup dan mempermudah segala urusan manusia.
Kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh kepada
semua bidang kehidupan manusia dari kebutuhan
pangan, sandang, dan papan serta bidang yang lain
tak terkecuali kebutuhan akan zat-zat kimia. Dengan
perkembangan populasi manusia yang cepat ini tidak
memungkiri juga menunut pabrik kimia bertambah
banyak dalam hal jumlah dan produk yang di
hasilkan. Seperti pabrik bahan bakar minyak, obat
obatan, makanan, segala jenis sabun, dan masih
banyak lagi. Perkembangan pada pabrik kimia selalu
diiringi dengan perkembangan teknologi yang
semakin mutakhir, oleh karena itu penulis tergerak
untuk
membuat
suatu
makalah
mengenai
perancangan instalasi tenaga pada pabrik kimia,
dengan tujuan menerangkan mengenai distribusi
tenaga listrik pada pabrik kimia, komponen instalasi
yang di gunakan, serta proteksi yang digunakan
untuk pengawatan instalasi pada pabrik kimia.

diperhatikan keamanannya. Pemilihan kabel untuk


digunakan pada industri kimia pun tidak boleh
sembarangan, pemasangan instalasinya pun pasti
lebih aman dari pabrik-pabrik lainnya.
Sebagai orang yang belajar dan terjun ke
dalam dunia kelistrikan , maka memperhatikan
tentang instalasi listrik merupakan hal yang harus
diperhatikan dan dipahami.
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang
instalasi listrik, jenis penghantar yang digunakan,
serta proteksi sistem instalasi yang digunakan pada
pabrik kimia. Makalah ini dibuat dengan tujuan
sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.

I.

PENDAHULUAN

Dewasa ini semua industri terus berkembang,


salah satu industri yang semakin berkembang pesat
adalah industri kimia. Hal ini dikarenakan jumlah
kebutuhan manusia akan bahan kimia yang
semakin meningkat seiring dengan bertambah
banyaknya aneka kebutuhan akan zat kimia baru
karena arus globalisasi. Beberapa contoh industri
kimia masa kini adalah industri sabun, industri
obat, industri pewangi, dan masih banyak lagi.
Tentunya industri kimia membutuhkan sistem
instalasi listrik yang berbeda dengan industri yang
lain dikarenakan keadaan dalam pabrik yang sedikit
istimewa mengingat komponen dan peralatan yang
digunakan dalam industri kimia yang mungkin
akan terkena zat-zat kimia yang berbahaya dan
memiliki sifat korosif. Oleh karena itu instalasi
listrik tenaga pada industri kimia sangat

Mengetahui tata cara instalasi listrik tenaga


pada pabrik kimia.
Mengetahui jenis-jenis dan kriteria kabel
power yang digunakan dalam instalasi tenaga
listrik pada pabrik kimia.
Mengetahui
jenis-jenis
proteksi
yang
digunakan untuk melindungi kabel instalasi
listrik pada pabrik kimia.
Dapat merancang instalasi listrik tenaga pada
pabrik kimia.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam


pembuatan makalah ini, masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis mohon maaf bila
ada
suatu
kesalahan
yang
mengganggu
kenyamanan pembaca.

II.

PEMBAHASAN

Termasuk dalam salah satu


pabrik yang
perkembangannya cukup pesat, pabrik kimia
mempunyai beberapa perbedaan dengan pabrikpabrik yang lain. Perbedaan tersebut meliputi
distribusi listrik dari PLN hingga ke pabrik, sistem
instalasi listrik pabrik, serta proteksi yang
digunakan untuk melindungi komponen-komponen
instalasi dalam pabrik tersebut. Perbedaan yang

paling mencolok terdapat pada pengamanan


instalasi terhadap bahaya zat kimia yang korosif.
Berikut ini pembahasan yang dapat kami
sampaikan:

dikhawatirkan umur mesin tidak akan lama.


Gambar di bawah ini akan menjelaskan pembagian
tenaga listrik bagi konsumen tenaga listrik PLN.

A. Distribusi tenaga listrik dari PLN ke pabrik


kimia
Sistem distribusi merupakan bagian dari
sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna
untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya
listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke
konsumen. Berikut ini merupakan skema sistem
distribusi tenaga listrik yang ada di Indonesia.

B. Tata cara dan sistem instalasi listrik pabrik


kimia

Hampir atau bahkan semua pabrik serta


industri-industri besar di Indonesia dalam hal
pasokan tenaga listrk yang diperoleh dari PLN
mendapatkan keistimewaan. Keistimewaan tersebut
adalah sumber tenaga yang mereka dapatkan
terpisah dari konsumen PLN yang lain. Hal ini
dikarenakan konsumsi tenaga yang di butuhkan
sangat besar, jika pasokan yang diperoleh kurang
atau terlalu kecil, dapat mengakibatkan kerusakan
pada mesin-mesin produksi. Apabila pasokan
tenaga listrik yang diperoleh kecil, kemungkinan
lainnya yaitu proses produksi akan terganggu
karena sering terjadi kelebihan beban listrik dan
menyebabkan tingkat produktif industri akan turun
dan menyebabkan kerugian yang tidak kecil.
Karena dikhawatirkan pasokan listrik yang masuk
ke pabrik tidak akan cukup, dan bisa saja akan
menganggu pelanggan yang lain. Oleh karena itu
pabrik kimia mempunyai tiang listrik tersendiri
yang langsung terhubung ke PLN, guna memenuhi
kebutuhan tenaga listriknya. Tiang listrik yang
memasok tenaga listrik dari PLN ini memiliki trafo
untuk menaikkan tegangan dari 220 v menjadi
380v. Selain itu trafo ini memiliki fungsi untuk
menstabilkan daya yang masuk ke pabrik, karena
jika daya yang masuk ke mesin pabrik tidak stabil,

Secara umum sistem instalasi listrik di


semua pabrik hampir sama,yang membedakannya
adalah besar tegangan listrik yang digunakan,dan
keadaan atau kondisi dalam pabrik itu sendiri. Hal
yang membedakan atau menyebabkan perlakuan
istimewa kepada pabrik kimia adalah keadaan di
dalam pabrik yang banyak mengandung bahan atau
zat bersifat korosif. Berikut akan kami sampaikan
mengenai macam tipe jenis kabel:
Dalam pemilihan kabel untuk suatu
keperluan tertentu, diperlukan suatu pengetahuan
khusus terhadap jenis ataupun type kabel serta
spesifikasi teknisnya, agar pemilihan yang
dilakukan benar-benar sesuai dengan persyaratan
teknis yang dibutuhkan. Berikut ini adalah
beberapa type kabel dari berbagai jenis kabel daya
dan pemakaiannya :
Kabel Tegangan Menengah
Type : NYFGbY 3,5/6 KV
(PVC insulated, Galvanized Flat Steel Wire and
Tape Armoured, PVC Sheated)
Ukuran
: 3 x 25 240 mm2
Pemakaian : Untuk pemakaian pada ruangan
tertutup, pada saluran dalam tanah, untuk stasiun
pembangkit, industri, stasiun pembagi daya
Type : N2XSEFGbY 8,7/15 KV dan 12/20
KV
(Circular Compacted Copper or Alumunium
Conductor XLPE insulated, Copper Tape Screened,
Flat Steel Wire and Tape Armoured, PVC Sheated
Cable)
Ukuran
: 3 x 35 300 mm2
Pemakaian : Untuk pemakaian dalam ruangan,
dalam saluran kabel ataupun tempat terbuka dan
jaringan bawah tanah bisa ditimbun langsung tanpa
saluran untuk industri dan stasiun pembagi daya

Kabel Tegangan Rendah


Type : NYFGbY 0,6/1 KV
(PVC insulated, Galvanized Flat Steel Wire and
Tape Armoured, PVC Sheated)
Ukuran
: 2, 3, 4, 5 x 1,5 300 mm2
Pemakaian : Untuk pemakaian pada ruangan
tertutup, pada saluran dalam tanah, untuk stasiun
pembangkit, industri, stasiun pembagi daya dengan
tegangan yang lebih rendah
Type : NYY 0,6/1 KV
(PVC insulated and sheated)
Ukuran
: 1, 2, 3, 4 x 1,5 300 mm2
Pemakaian : Untuk kabel daya dalam ruangan,
dalam saluran kabel maupun tempat terbuka dan
jaringan bawah tanah. Kabel ini memerlukan
perlindungan tambahan untuk menghindari
kerusakan karena pengaruh mekanis
Type : Alumunium Twisted Cable 1 KV
Ukuran
: 2, 3 x 10 70 mm2 + 1 x 10 50
mm2
Pemakaian : Untuk kabel hubungan dari tiang
distribusi kawat hantaran udara ke bangunan
Kabel Instalasi
Type : NYM 500 Volt
(Cooper Conductor,PVC Insulation,PVC inner &
outer sheath)
Ukuran
: 1,2,3,4,5 x 1,5 35 mm2
Pemakaian : Untuk instalasi dimana adanya
kemungkinan pengaruh mekanis, dapat digunakan
pada tempat yang kering maupun tempat yang
lembab.
Type : NYMHY 500 Volt
(Heavy Thermoplastic Cords)
Ukuran
: 2,3,4,5 x 0,75 2,5 mm2
Pemakaian : Didalam ruangan untuk hubungan
peralatan bergerak
Type : NYMT 500 Volt
(Self Supporting PVC Aerial Cables w/ Black
Outer Sheath)
Ukuran
: 2,3,4,5 x 1,5 35 mm2
Pemakaian : Penerangan jalan, instalasi bangunan
dan penerangan pada tempat-tempat terbuka
Type : NYA 1000 Volt
(Thermo plastic Building Wire)
Ukuran
: 1 500 mm2
Pemakaian : Untuk instalasi dalam ruangan yang
kering, instalasi Bangunan. Tidak diperkenankan
untuk ditempatkan pada tempat yang lembab/basah
ataupun ditempat terbuka.
Type : NYAF 1000 Volt
(Thermo plastic Building Wire)
Ukuran
: 0,5 400 mm2

Pemakaian : Untuk instalasi dalam ruangan yang


kering dan untuk Pemakaian yang membutuhkan
kabel flexible. Kabel ini tidak sesuai untuk tempat
terbuka/lembab dan basah.
Kabel kabel yang akan digunakan untuk
instalasi dalam pabrik kimia harus memenuhi
syarat-syarat dan pertimbangan pertimbangan
sebagai berikut:
1. Pertimbangan jumlah arus dan tegangan
yang masuk
Resistensi terhadap tegangan tembus,
karena puncak transisi tegangan, dari setiap sistem
distribusi listrik adalah fungsi impuls desain tingkat
dasar
(Basic Impuls Level). Peralatannya
menghubungkan kabel ditambah karakteristik
penuaan termal kabel. Isolasi kabel yang dipilih,
dan ketebalan isolasi itu sendiri, harus sesuai
dengan tegangan operasi pengenal sistem, serta
tingkat BIL sumber dan pemanfaatan suatu
peralatan.
Penentuan
kapasitas
mencakup
pertimbangan banyak faktor yang tercantum dalam
panduan BIL ini. Biasanya, tabel Nasional
Electrical Code (NEC) merupakan tabel yang
paling sering digunakan.Namun, di bawah
pengawasan teknik yang tepat, kapasitas tegangan
ini dapat ditentukan dengan menggunakan metode
Neher-McGrath.
2.

Pertimbangan gangguan fisik dan gangguan


mekanik
Di dalam pabrik kimia sering terdapat
banyak sekali gangguan,gangguan gangguan itu
meliputi.Gangguan dari suhu ruangan yang terus
menerus berubah,keadaan yang cenderung bersifat
korosif, kelembaban,logam alkali dan gangguan
yang lainnya,sehingga isolasi kabel yang dipakai
haruslah dapat melindungi konduktor dari
gangguan gangguan di atas.
3.

Pertimbangan keadaan lingkungan


Pengaruh kabel terhadap lingkungannya
harus diperhatikan dalam menanggapi peningkatan
kesadaran masalah lingkungan. Potensi ledakan,
kebakaran propagasi, asap, dan emisi gas beracun
atau gas korosif harus dipertimbangkan dalam
aplikasi pemakaian dan lokasi kabel. Selain itu
pengaruh
lingkungan
pada
kabel
harus
dipertimbangkan. Misalnya pertimbangan daerah
industri yang rawan bencana alam seperti gempa
bumi.
4. Pertimbangan jenis isolasi kabel
Berdasarkan ketebalan dan jenis bahan
isolasi.
a. Untuk tegangan rendah (0-2000 v)
biasanya digunakan isolasi jenis polivinil clorida
(PVC), polietilen silang (XLPE), dan etilena
propilena karet (EP, EPR, atau EPDM). Untuk
perlindungan
mekaniknya
Chlorosulphonated
polietilen (CSPE) diklorinasi polyethylene (CPE),

dan poliamida (Nylon) digunakan untuk lapisan


kedua isolasi. Ketahanan Suhu dari bahan-bahan
tersebut biasanya 75 C untuk termoplastik dan 90
C untuk termoset.

Weather
resistance

b. Untuk tegangan menengah (5-35 kv)


isolasi kabel tegangan menengah,sesuai standar
AEIC ( Asosiasi Edison Illuminating Companies)
adalah silang polyethelene (XLPE), tahan pohon
silang polyethylene (TRXLPE), dan EP,EPR, atau
EPDM.
Untuk lebih jelasnya,kriteria dan karakteristik
isolasi kabel,dapat dilihat pada tabel berikut.

Excellent

Good

Excellent

Excellent

NOTE: These comparisons are general in nature. Specific formulations and


compound variations of these materials will change the performance criteria
to some extent.

Pertimbangan jenis pelindung kabel (shield)


Pada pabrik kimia pemilihan perlindungan
terhadap kabel (shielding) sangatlah diperlukan.
Karena bagian dalam pabrik kimia rentan terhadap
korosi,benturan, panas atau mungkin karena gigitan
TABEL I
hewan pengerat.
KARAKTERISTIK JENIS JENIS ISOLASI KABEL
6. Pertimbangan perlindungan terhadap zat
kimia dan kelembaban udara.
PROPERTIES OF CABLE JACKETS
Perlindungan kabel terhadap zat kimia dan
Properties
Thermoplastic
Thermoset
kelembaban,biasanya hal ini diterapkan pada
instalasi kabel bawah tanah.Lingkungan ini dapat
menyebabkan efek buruk pada bahan kabel,
PE
PVC
CPE
CSPE/NE
O
berpotensi menyebabkan kurang dari kinerja yang
diharapkan. Berbagai metode digunakan untuk
Physical
memberikan perlindungan dari efek bahan kimia
dan kelembaban. Metode-metode itu, antara lain :
Toughness Excellent
Good
Excellent
Excellent
Excellent
Flexibility

Poor

Good

Good

Excellent

Ease of
installatio
n

Good

Excellent

Excellent

Good

Thermal
rating, dry

75 C

60-90 C

60-90 C

90 C

Thermal
stability

Poor

Good

Good

Excellent

Heat
resistance

Good

Excellent

Excellent

Excellent

1.
2.

Excellent

Acids

Excellent

Excellent

Good

Excellent

Alkalines

Excellent

Excellent

Good

Excellent

Organic
solvents

Excellent

Poor

Good

Good

Oil

Poor

Fairgood

Fair
good

Good

Water

Excellent

Good

Good

Good

Poor

Goodexcellent

Goodexcellent

Excellent

Special
Properties

Pemilihan jenis isolasi kabel


Penggunaan kabel penghalang bahan kimia /
kelembaban dengan laminasi selubung
(CMB).
Penggunaan selubung logam sebagai CMB.

Setelah mempertimbangkan hal hal di


atas,maka tata cara instalasi listrik pada pabrik
kimia telah siap untuk di lakukan, instalasi tenaga
listrik pada pabrik kimia meliputi sistem
Excellent
penyaluran dan skema pembagian daya listrik,
sistem pengendali daya listrik pada pabrik kimia.
Excellent
C.

Chemical
Resistance

Flame
resistance

5.

3.

Thermal

Excellent

Proteksi kabel pada pabrik kimia

Karena situasi dan kondisi yang cukup


ekstrem didalam pabrik kimia, pabrik kimia sangat
Excellent
rentan terhadap benturan, panas, dan korosi.
Sehingga dalam pemilihan jenis shielding, dan
isolasi kabel, diperlukan bahan yang tahan terhadap
Excellent
gangguan gangguan yang muncul di pabrik. Selain
perlindungan dari kabel itu sendiri, perlindungan
lain juga diperlukan. Untuk keperluan perlindungan
kabel instalasi tersebut maka diperlukan pipa yang
kuat, tahan terhadap benturan, tahan terhadap
kelembaban, tahan terhadap korosi dan tahan
terhadap gangguan fisik, maupun gangguan
mekanik yang lainnya.
Biasanya pipa yang digunakan untuk
listrik di dalam pabrik kimia adalah pipa
baja,karena pipa baja tersebut rentan terhadap karat
dan korosi maka pipa baja tersebut perlu dilapisi

instalasi
Excellent

dengan logam lain, perlindungan ini disebut


perlindungan katodik. Proteksi katodik merupakan
salah satu cara untuk mencegah terjadinya korosi
pada logam. Prinsip kerjanya adalah dengan
mengubah
benda
kerja
menjadi
katoda.perlindungan katodik dilakukan dengan
mengalirkan elektron tambahan ke dalam material.
Terdapat dua jenis proteksi katodik, yaitu metode
impressed current dan galvanic couple. Di bawah
ini akan kami paparkan apa itu metode impressed
current dan metode galvanic couple:
1.

Metode impressed current


Metode ini menggunakan masukan arus
listrik dan anoda inert yang tidak akan habis
sehingga sistem ini dapat digunakan pada waktu
yang lama.Metode impressed current ini biasanya
digunakan pada lingkungan yang memiliki
resistivitas yang tinggi. Keuntungan digunakannya
metode ini adalah :
Level dari proteksi dapat diatur
Arus yang digunakan tinggi
Area yang dilindungi cukup besar atau luas
Dapat memproteksi struktur yang tidak di
coating dengan baik.
Sementara itu terdapat beberapa kerugian
apabila menggunakan metode ini:
Kemungkinan terjadinya interferensi sangat
besar
Perlu perawatan yang baik
Kemungkinan
terjadinya
overprotection
sangat besar
Biasanya pipa-pipa di dalam pabrik kimia
sangat banyak karena semua instalasi di dalamnya
harus terlindungi, dengan proteksi katodik ini pipa
akan terlindung dari korosi atau pengkaratan.
Proteksi katodik ini dilakukan dengan 2 cara. Caracara tersebut adalah :
1.2 Cara Basic Protection
Pada basic protection, area proteksinya
mencakup seluruh sistem. Sistem ini meliputi pipa,
concrete, dan sistem compressor. Jadi, tidak hanya
coating defect yang terkena pengaruh dari anoda,
tetapi seluruh sistem. Pada tanah yang memiliki
resistansi yang rendah, anodaa diletakkan agak
dalam sehingga diperoleh distribusi arus yang
homogen.

Gambar.4 cara basic protection

1.3 Cara Hot Spot


Hot spot adalah bagian dari pipa yang
tidak dilapis sehingga kemungkinan terjadinya
korosi sangat besar. Basic protection tidak
memadai untuk digunakan pada kasus ini sehingga
digunakan suatu metode dimana anoda diletakkan
pada tempat yang spesifik untuk mengeliminasi
adanya sel korosi yang terbentuk akibat coating
defect dan concrete.

Gambar.4 cara hot spot

2.

Metode galvanic couple


Metode galvanic couple adalah metode
dengan menghubungkan benda kerja dengan logam
lain yang memiliki potensial reduksi yang lebih
kecil. Hal ini akan menyebabkan terjadinya suatu
sel galvanik dan menjadikan benda kerja sebagai
suatu katoda.
Keuntungan-keuntungan
dilakukannya
galvanic couple ini adalah :
Tidak diperlukan adanya sumber energi.
Mudah untuk dilakukan (ongkos pemasangan
murah).
Kemungkinan terjadinya interferensi katodik
pada unsur lain kecil.
Self-regulating
Kemungkinan terjadinya over protecting kecil
Distribusi Potensial merata
Tetapi cara ini juga memiliki keterbatasan,
yaitu :
Anoda yang habis harus diganti

Anoda akan menambah berat dari struktur


pipa

Kedua cara di atas dilakukan sesuai dengan


kemampuan, konstruksi, efisiensi, dan keadaan
lokasi pabrik tersebut, bila pabrik tersebut
kondisinya sangat rentan terhadap korosi, seperti
pabrik sabun. Maka biaya yang harus dikeluarkan
untuk proteksi pipa akan semakin besar.
Perlindungan pada pipa ini bertujuan untuk
melindungi logam dan kabel dari karat. Hal ini
bertujuan untuk menjaga arus, stabilitas listrik yang
masuk ke mesin produksi.

4.
5.
6.

Pertimbangan pemilihan isolasi


Pertimbangan jenis pelindung kabel
Pertimbangan resistansi kabel terhadap
korositifitas.
Setelah itu,yang dipikirkan adalah proteksi
kabel listrik menggunakan pip, karena pipa yang
digunakan adalah pipa baja, pipa akan cepat
berkarat, untuk mengatasi hal itu, pipa instalasi
listrik pada pabrik kimia dilindungi menggunakan
perlindungan katodik atau pelapisan logam baja
menggunakan logam lain, agar baja tidak berkarat,
dan tetap menjadi pelindung bagi kabel instalasi
listrik.
Referensi
[1]

III.

PENUTUP

Kesimpulan
Setelah melihat penjelasan di atas dapat di
simpulkan bahwa perancangan seluruh instalasi
listrik dan tenaga dalam pabrik kimia harus
memperhatikan pemilihan kabel dan sistem
proteksi kabel. Hal itu diperlukan karena telah kita
ketahui pada pabrik kimia rentan akan bahan
kimia yang bersifat korosif dan lingkungan yang
panas yang dapat menyebabkan bahaya untuk
kabel-kabel instalasi.
Instalasi pada pabrik kimia di ambilkan
langsung dari saluran transmisi PLN karena
membutuhkan tenaga listrik yang besar. Sistem
distribusi yang masuk pabrik di kendalikan oleh
sebuah panel yang di sebut ATS (Auto Transfer
Switch). ATS akan bekerja mengalihkan pasokan
energi listrik pabrik yang semula dari PLN ke
generator atau genset bila tegangan dari PLN mati,
dan jika tegangan dari PLN hidup, ATS akan
merubah pasokan listrik dari genset ke PLN.
Sehingga kinerja mesin-mesin produksi tidak
terganggu.
Kemudian hal yang perlu diperhatikan lagi
adalah pemilihan kabel,pemilihan ini di dasarkan
pertimbangan pertimbangan sebagai berikut:
1. Pertimbangan jumlah tegangan yang masuk
2. Pertimbangan akan gangguan di pabrik
3. Pertimbangan lingkungan sekitar

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]
[8]
[9]

Dunia Listrik.Sistem Distribusi Tenaga Listrik.[dikutip 20


November 2014].Tersedia dari: http://dunialistrik.blogspot.com/2008/12/sistem-distribusi-tenagalistrik.html
Dunia Listrik.Sistem Distribusi Tenaga Listrik.[dikutip 20
November 2014].Tersedia dari: http://dunia-listrik88.blogspot.com/2014/04/sistem-distribusi-tenagalistrik_3.html
Niko, Hardianto.Proteksi Katodik pada Industrial Plant
dan Compressor Station.[dikutip 20 November
2014].Tersedia dari:
https://hardiananto.wordpress.com/2010/01/18/proteksikatodik-lokal-pada-industrial-plant-dan-compressorstation/
Syafputra, Eky.Automatic Transfer Switch.[dikutip 20
November 2014].Tersedia dari:
http://electricalhobbies.blogspot.com/2011/03/memilihpanel-ats-amf.html
Akhdanazizan.Sistem ATS Sederhana.[dikutip 20
November 2014].Tersedia dari:
http://akhdanazizan.com/panel-ats-automatic-transferswitch
Setijasa, Hery.Proses dan Penyaluran Tenaga Listrik dari
PT. PLN (Persero).[dikutip 20 November 2014].Tersedia
dari : www.polines.ac.id/orbith/files/Orbith_9-12013_Hal_19-27.pdf
M.G. Bayer, K.E. Bow, J.H. Snow, D.A Voltz, Wire and
cable update1990, IEEE Trans. Ind. Applicat., vol. 28,
pt. 1, pp. 211-220,Jan.-Feb. 1992.

https://hardiananto.wordpress.com/tag/impres
sed-current/
http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211039gusti
ardiansahputrapanjaitan/2013/04/28/cableswir
es-and-cable-installation-practices/

Anda mungkin juga menyukai